Dokumen tersebut membahas pelaksanaan Agenda Tempatan 21 (Local Agenda 21) untuk pembangunan bandar Menglembu, Perak yang berfokus pada kelestarian lingkungan, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan sosial melalui kerjasama antara pemerintah setempat, sektor swasta, dan masyarakat. Cadangan ringkas termasuk meningkatkan pengelolaan sampah, konservasi lingkungan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan layanan
Anda diminta oleh Datuk Bandar untuk memberi penilaian dan cadangan mengenai perlaksanaan Agenda Tempatan 21 (Local Agenda 21) bagi bandar anda. Tuliskan cadangan ringkas beserta gambar dan rajah-rajah.
Anda diminta oleh Datuk Bandar untuk memberi penilaian dan cadangan mengenai perlaksanaan Agenda Tempatan 21 (Local Agenda 21) bagi bandar anda. Tuliskan cadangan ringkas beserta gambar dan rajah-rajah.
TUGASAN 5: BANDAR ANDA & AGENDA 21
1) AGENDA 21
2) LOCAL AGENDA 21
3) LA 21 DI BANDARAYA KUCHING
4) PENILAIAN & CADANGAN LA 21 DI KUCHING
-EKONOMI
-ALAM SEKITAR
-SOSIAL
-PENGLIBATAN KOMUNITI
5) RUJUKAN
Soalan :-
Anda diminta oleh Datuk Bandar untuk memberi penilaian dan cadangan mengenai perlaksanaan Agenda Tempatan 21 (Local Agenda 21) bagi bandar anda. Tuliskan cadangan ringkas beserta gambar dan rajah2.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
1. LMCP 1533 PEMBANGUNAN BANDAR MAMPAN
TUGASAN 5
NAMA : WONG CHEE SENG
NO MATRIK : A165214
NAMA PROF :PROF. DATO' IR. DR RIZA
ATIQ ABDULLAH BIN O.K. RAHMAT
2. TUGASAN 5
Anda diminta oleh Datuk Bandar untuk memberi penilaian
dan cadangan mengenai perlaksanaan Agenda Tempatan
21 (Local Agenda 21) bagi bandar anda. Tuliskan cadangan
ringkas beserta gambar dan rajah2.
3. AGENDA TEMPATAN 21
• Agenda Tempatan 21 ialah kerja-kerja yang diterajui oleh
kerajaan tempatan yang melibatkan masyrakat secara
meluas untuk membentuk strategi yang menyeluruh bagi
melindungi alam sekitar ,kemantapan ekonomi , dan
kesejahteraan masyarkat dalam bidang kuasa
tempatan.Ini memerlukan penintegrasian perancangn dan
tindakan dari segi pembangunan ekonomi ,sosial dan
alam sekitar.
4. OBJEKTIF LOCAL AGENDA 21
1. Mendedahkan masyarakat dan sektor swasta tempatan
kepada isu-isu
pembangunan mampan dan Local Agenda 21.
2. Menjelaskan bahawa tanggungjawab pembangunan mampan
adalah
tanggungjawab bersama
3. Merumuskan strategi dan pelan tindakan Local Agenda 21.
4. Melaksanakan pelan tindakan Local Agenda 21 dalam bentuk
projek-projek
pembangunan mampan.
5. Mengguna pakai pendekatan dan pelaksanaan di setiap PBT.
5. KONSEP USAHASAMA AGENDA TEMPATAN 21
*3 pihak berkepentinga yang berkerjasama ke arah
pembagunan mapan :
SMART
PARTNERSHIPSEKTOR
SWASTA
-INDUSTRI &
PERNIAGAAN
PIHAK BERKUASA
TEMPATAN
-DEWAN/MAJLIS
BANDARAYA
MAJLIS PERBANDARAN
AGENSI KERJAAAN
BERKENAAN
MASYARAKAT
-ORANG AWAM
-NGO
CBO
PERSATUAN PENDUDUK
-MEDIA MASSA
WAKIL RAKYAT
6. PENILAIAN AGENDA TEMPATAN 21 DI PARIT Menglembu , PERAK
• Pelaksanaan ini adalah strategi yang baik dalam kemapanan sebuah bandar
kerana ianya melibatkan semua pihak. Justeru dapat meningkatkan rasa
tanggugjawab diri.
• Di samping itu, perkara ini dapat memastikan bahawa semua lapisan
masyarakat tempatan tanpa membazakan kaum , jatina, umur dan taraf
sosioekonomi dapat menerima kemapanan yang sama.
• Ageda Tempatan 21 ini juga dapat menjadikan alam sekitar lebih terjaga dan
lestari.
• Oleh kerana di Menglembu pendudukanya tidak ramai dan ia bukan bandar
perindustrian yang pesat maka ia amat mudah untuk memupuk masyarakat
menjaga alam sekitar , mengawal ekonomi dan memupuk kesepaduan
antara masyarakat.
7. CADANGAN MENGENAI AGENDA TEMPATAN
21 DI MENGELEMBU, PERAK.
• 1)ALAM SEKITAR
Melakukan penambahbaikan dalam penjagaaan alam sekitar seperti system
pungutan sampah yang lebih sistematik.
Penanaman pokok dan membuat lanskap yang menarik dan ceria.
Memastikan sisa dari kilang terbuang disalurkan di tempat yang sepatutnya
dan bukan di sungai atau parit.
Penambahbaikan dalam system pembangunan industry yang tidak menepati
syarat seperti mengeluarkan asap secara haram yang boleh membahayakan
alam sekitar.
Menjalankan aktiviti gotong-royong secara kerap di taman perumahan.
Menggalakan penduduk tempatan mengasingkan bahan buangan yang dapat
dikitar semula.
8.
9. 2)EKONOMI
Memberi ruang dan peluang kepada orang ramia terutamanya anak muda untuk
membuka kedai walaupun hanya secara kecilan untuk menjana pendapatan harian.
Membuka peluang perkajaan kepada msyarakat.
Mengiatkan sector pelancongan.
3) SOSIAL
Membuka pusat kemahiran atau bengkel kepada masyarakat.
Penjagaan keselamatan yang lebih ketat dan penguatkuasaan undang-undang.
Memperbanyakkan klinik kerajaan.
Mendedahkan masyarakat dengan program-program yang berbentuk kebudayaan ,seni
agar menguatkan hubunga anatara kaum.