1. 1 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN
Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara
2. Dean Andreas Simorangkir, ST, MBA
Inspektur Tambang
Sub Direktorat Keselamatan Pertambangan
Direktorat Teknik dan Lingkungan
S1 – Teknik Pertambangan ITB
S2 – Energy Management ITB
081394383518
dean.simorangkir@gmail.com
3. 3 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Mens sana in corpore sano
a healthy mind in a healthy body
Dalam tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang kuat
4. 4 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Kejadian 11 Juni 2018
Seorang karyawan PT M sdr X (43 thn) jam 04.05 pagi ditemukan
tidak bernafas dengan badan dingin di pondok pengawas pit 11.
Kondisi tubuh tidak ada luka dengan situasi lingkungan sekitar aman
tidak mengindikasikan terjadi kecelakaan PT M segera membawa
korban ke klinik terdekat dan setelah pemeriksaan fisik pada jam
06.45 dokter menyatakan bhw korban meninggal dunia dengan
suspect penyakit jantung koroner (PJK).
5. 5 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Kejadian 18 Agustus 2018
Karyawan tambang meninggal dunia mendadak X - 49 th, crew Pompa air tambang PT Y,
kontraktor PT Z pada hr Sabtu 18/8/18 Jam 14:45 WITA dinyatakan meninggal dunia oleh
RS XXX.
Adapun kronologis kejadian adalah setelah pekerjaan pengisian fuel & pengoperasian
pompa dilakukan pagi hari Sabtu 18/8/18, pada jam 12:00 wita Sdr X bersama 6 rekan
lainnya istirahat makan siang di kontainer (tempat istirahat) area Hill 11 South Tutupan Pit.
Karena merasa panas udaranya, ybs pindah ke pondok terbuka bersama Sdr B.
Saat akan mulai pekerjaan jam 13:30 Sdr X yg masih bersandar/ istirahat di pondok
terbuka dibangunkan oleh Sdr C (pengawas) namun ybs tidak ada respon.
Kemudian ybs dirujuk ke RS XXX untuk tindakan lebih lanjut oleh Dokter tepat pukul 14:05
WITA, namun tidak ada perkembangan akhirnya jam 14:45 Sdr X dinyatakan meninggal
dunia.
6. 6 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Kesehatan adalah keadaan baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.
Kesehatan Kerja
Pengelolaan Kesehatan Kerja Pertambangan didefinisikan sebagai segala upaya
untuk memelihara kesehatan pekerja tambang dalam rangka menjaga tingkat
kesehatan secara fisik dan mental di setiap jenis pekerjaan, untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja.
Kesehatan Kerja adalah aspek kesehatan yang berkaitan erat dengan lingkungan
kerja dan pekerjaan yang mempengaruhi kondisi fisik, mental, spiritual dan sosial
pekerja pada semua jenis pekerjaan.
(Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan)
7. 7 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
7
PP 55 Tahun 2010
Pasal 26 ayat 1 huruf b
Pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf f terdiri atas:
a. keselamatan kerja;
b. kesehatan kerja;
c. lingkungan kerja; dan
d. sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
8. 8
Peraturan Kaidah Pertambangan yang Baik
Permen ESDM No 26 Tahun 2018
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik dan Pengawasan Pertambangan
Mineral dan Batubara
Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM/2018
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik
9. 9 BAB
Permen ESDM No 26 Tahun 2018
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara
BAB I KETENTUAN
UMUM
BAB II
PELAKSANAAN
KAIDAH TEKNIK
PERTAMBANGAN
YANG BAIK
BAB III
PELAKSANAAN
TATA KELOLA
PENGUSAHAAN
PERTAMBANGAN
MINERAL DAN
BATUBARA
BAB IV
PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN
PENGELOLAAN
USAHA
PERTAMBANGAN
BAB V
PENGAWASAN
TERHADAP
KEGIATAN USAHA
PERTAMBANGAN
BAB IX
KETENTUAN
PENUTUP
BAB VI
SANKSI
ADMINISTRATIF
BAB VIII
KETENTUAN
PERALIHAN
BAB VII
KETENTUAN
LAIN-LAIN
10. Kepmen 1827 K/30/MEM/2018
Lampiran I
Pedoman Permohonan,
Evaluasi dan/atau
Pengesahan Kepala Teknik
Tambang, Penanggung Jawab
Teknik dan Lingkungan,
Kepala Tambang Bawah
Tanah, Pengawas Operasional,
Pengawas Teknis, dan/atau
Penanggung Jawab
Operasional
Pedoman
Pengelolaan Teknis
Pertambangan
Pedoman Pelaksanaan
Keselamatan
Pertambangan dan
Keselamatan
Pengolahan dan/atau
Pemurnian Minerba
Lampiran II Lampiran III Lampiran IV
Pedoman
Penerapan SMKP
Minerba
Lampiran V Lampiran VI Lampiran VII Lampiran VIII
Pedoman Pelaksanaan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Pertambangan Minerba
Pedoman Pelaksanaan
Reklamasi dan
Pascatambang serta
Pascaoperasi pada
Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral
dan Batubara
Pedoman
Pelaksanaan
Konservasi Mineral
dan Batubara
Pedoman Kaidah
Teknik Usaha Jasa
Pertambangan dan
Evaluasi Kaidah Teknik
Usaha Jasa
Pertambangan
11. Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf 3
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dan Keselamatan
Operasi Pertambangan
Mineral dan Batubara
Pasal 14 dan Pasal 15
Pengelolaan Keselamatan
Pengolahan dan/atau
Pemurnian
Pasal 16 dan Pasal 17
Sistem Manajemen
Keselamatan
Pertambangan
Pasal 18 dan Pasal 19
PERMEN ESDM NO 26 TAHUN 2018
BAB II BAGIAN KETIGA
PENGELOLAAN KESELAMATAN
PERTAMBANGAN DAN KESELAMATAN
PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN
MINERAL DAN BATUBARA
12. Program Kesehatan Kerja
Higiene dan Sanitasi
Pengelolaan Ergonomi
Pengelolaan Makanan,
Minuman, dan Gizi Pekerja
Tambang
Diagnosis dan Pemeriksaan
Penyakit Akibat Kerja
Pengelolaan Kesehatan Kerja meliputi
Permen ESDM No 26 Tahun 2018
Bagian Ketiga
Paragraf 1
Pasal 14 ayat (4) b
13. • Program kesehatan kerja dibuat dan
dilaksanakan untuk mencegah kejadian
akibat penyakit tenaga kerja dan penyakit
akibat kerja serta menciptakan budaya
sehat di tempat kerja.
• Program kesehatan kerja dibuat dan
dilaksanakan melalui pendekatan 4 (empat)
pilar yaitu promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
• Program kesehatan kerja disusun dengan
mengacu kepada peraturan perundang-
undangan, kebijakan, kebutuhan, dan
proses manajemen risiko.
Program Kesehatan Kerja
14. Pemeriksaan kesehatan kerja mencakup:
a) pemeriksaan kesehatan awal, dilakukan pada pekerja baru sebelum
pekerja tersebut diterima untuk melakukan pekerjaan atau dipindahkan ke
pekerjaan baru apabila dibutuhkan;
b) pemeriksaan kesehatan berkala, dilakukan paling kurang 1 (satu) tahun
sekali dan untuk pekerja tambang bawah tanah dilakukan paling kurang 2
(dua) kali setahun;
c) pemeriksaan kesehatan khusus, dilakukan untuk mengetahui adanya
pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap pekerja tambang atau golongan
pekerja tambang tertentu, disesuaikan dengan pajanan risiko pekerjaannya;
d) pemeriksaan kesehatan akhir, dilakukan sebelum seorang pekerja tambang
mengakhiri masa kerjanya.
Program Kesehatan Kerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan kerja dilaksanakan oleh Dokter Pemeriksa Tenaga Kerja dan
tata caranya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dokter Pemeriksa Tenaga Kerja adalah Dokter yang ditunjuk oleh perusahaan untuk
melakukan pemeriksaan pekerja tambang.
15. Hasil pemeriksaan kesehatan
ditindaklanjuti dan menjadi dasar dalam
pengelolaan tenaga kerja.
Tindak lanjut pemeriksaan kesehatan
pekerja yang memiliki risiko tinggi
dilakukan dengan:
a. menginformasikan kepada pekerja
terkait kondisi pekerja yang
bersangkutan;
b. menempatkan pekerja pada pekerjaan
yang disesuaikan dengan kondisi
pekerja yang bersangkutan; dan
c. melakukan pemantauan, pengobatan,
dan rehabilitasi terhadap pekerja yang
bersangkutan.
16. Dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kerja, perlu disediakan
• Tenaga Kesehatan Kerja
• sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Program Kesehatan Kerja
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
17. Pertolongan pertama pada kecelakaan
dilakukan dengan menyediakan
petugas, fasilitas, dan peralatan serta
mengadakan pelatihan untuk
pertolongan pertama pada kecelakaan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
Program Kesehatan Kerja
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
18. 18 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
PENDAPAT ANDA.......????
19. Program Kesehatan Kerja
PENGELOLAAN PEKERJA TAMBANG YANG BEKERJA PADA
TEMPAT YANG MEMILIKI RISIKO TINGGI
Program Kesehatan Kerja
REKAMAN DATA KESEHATAN KERJA
Sebelum pekerja bekerja pada tempat yang memiliki risiko tinggi, perlu
melakukan hal sebagai berikut:
a. memastikan risiko yang ada sudah dikendalikan secara memadai;
b. memberikan pemahaman cara kerja aman dan konsekuensi bekerja di
area tersebut; dan
c. bertanggung jawab terhadap efek yang ditimbulkan akibat pekerjaan
tersebut.
Rekaman data kesehatan kerja dipelihara dan dijaga kerahasiaannya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rekaman data kesehatan dianalisis dan dievaluasi sebagai bahan untuk
perbaikan kinerja kesehatan kerja.
20. Higiene dan sanitasi dilakukan dengan menyediakan
fasilitas untuk menunjang tercapainya higienitas, serta
melakukan pengelolaan sanitasi di area kerja.
Higiene dan Sanitasi
Higiene:
Usaha kesehatan preventif yang
menitikberatkan kegiatannya kepada usaha
kesehatan individu, maupun usaha kesehatan
pribadi hidup manusia.
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani
yang artinya ilmu untuk membentuk dan
menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and
Southgate,H.A, 1986).
Hygiene is a concept related to medicine as
well as to personal and professional care
practices related to most aspects of living
although it is most often associated with
cleanliness and preventative measures.
Sanitasi :
Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan
kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia.
Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara
pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Sanitation is the prevention od diseases by eliminating or
controlling the environmental factor which from links in
the chain of transmission (Ehler & Steel)
21. 21 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Tidak dilakukan perawatan terhadap galon air minum
PENDAPAT ANDA.......????
22. 22 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
23. 23 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Pekerja mandi
di area
Low Pressure Pump
Tidak terdapat air
dan gayung di toilet
24. 24 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Pengelolaan Ergonomi
Pengelolaan ergonomi dilakukan dengan
mengelola kesesuaian antara pekerjaan,
lingkungan kerja, peralatan, dan pekerja
tambang.
“Ergonomics”
Ergo = “Work”
Nomics = “Rules” or “Laws”
Ergonomics literally means
“The laws of work”
Fix the job, not the worker
25. 25 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Pengelolaan Makanan, Minuman, dan Gizi Pekerja
Pengelolaan makanan, minuman, dan gizi pekerja
tambang dilakukan dengan memastikan bahwa
penyediaan makanan dan minuman telah memenuhi
syarat keamanan, kecukupan, dan higienitas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku serta
mempertimbangkan aspek keseimbangan gizi
pekerja.
Pekerja tambang yang di bawah pengaruh alkohol
dan Napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif
lainnya) dilarang bekerja.
26. Diagnosis penyakit akibat kerja ditegakkan melalui
serangkaian tahapan pemeriksaan klinis, kondisi pekerja
tambang, serta lingkungan kerja.
Penyakit akibat kerja ditetapkan oleh dokter sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KTT/PTL segera melaporkan kepada KaIT/Kepala Dinas
atas nama KaIT terhadap penyakit akibat kerja sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Diagnosis dan Pemeriksaan Penyakit Akibat Kerja
KTT, PTL atau Inspektur Tambang melakukan
penyelidikan terhadap penyakit akibat kerja
berdasarkan pertimbangan KaIT/Kepala Dinas
atas nama KaIT.
KTT, PTL atau Inspektur Tambang segera
melakukan penyelidikan terhadap semua
penyakit akibat kerja dalam waktu tidak lebih
dari 2 x 24 jam.
27. WHO
Occupational disease caused by
exposure to harmful chemical and
biological agents and physical
hazards at the workplace.
Keputusan Presiden No. 22/1993
Merupakan penyakit yang timbul
karena hubungan kerja adalah
penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja.
PENYAKIT AKIBAT KERJA
28. 28 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Beban
kerja
Lingkungan
kerja
Kapasitas kerja
-Fisik
-Mental
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
-Fisik
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Kesehatan Tenaga Kerja
29. 29 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
•Mechanic
•Electric
•Kinetic
•Substances
Flammable
Explosive
Combustible
Corrosive
Accidental
release
•Accident Injuries
Minor
Mayor
Fatal
Assets
•Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction)
•Process
•Equipment, facilities,
tools
•Working practices
•Guarding
•Pengalaman
•Karir lapangan +
pelatihan
1.Safety Hazard
2. Konsekuensi
3. Konsentrasi kepedulian
•Titik berat pd kerusakan
asset, fatality
•Sepertinya urgent
(bahaya mendadak)
•Prinsip pendekatan
Pengkajian resiko
Memperkecil resiko
•Physic
•Chemical
•Biologic
•Ergonomics
•Psychosocial
•Terpapar kontak penyakit mendadak,
menahun, kanker dan dampak terhadap
masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
•Environment
•Exposure
•Work hours
•PPE
•Pendidikan
•Karir jab. Sesuai
pendidikan
1.Health Hazard
2. Konsekuensi
3. Konsentrasi kepedulian
•Titik berat pd bahaya
tersembunyi
•Sepertinya kurang
urgent (laten)
• Prinsip pendekatan
Pengkajian
kepaparan
Utk memperkecil
kepaparan
Damage
Safety vs. Health
30. 30 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
pertambangan dan pengolahan dan/atau pemurnian mineral dan batubara
ditetapkan dalam suatu petunjuk teknis oleh Direktur Jenderal.
32. L a m p i r a n
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
33. 33 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
33
• Promosi dan memelihara derajat
tertinggi semua pekerja baik secara
fisik, mental, dan kesejahteraan sosial
di semua pekerjaan.
• Untuk mencegah penurunan
kesehatan pekerja yang disebabkan
oleh kondisi pekerjaan.
• Melindungi pekerja pada setiap
pekerjaan dari resiko yang timbul dari
faktor2 yang dapat mengganggu
kesehatan.
• Penempatan dan memelihara pekerja
di lingkungan kerja yg sesuai dengan
kondisi fisiologis dan psikologis pekerja
.
Tujuan
34. 34 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Ergonomi
Contoh: Pekerja Administrasi di Tambang yang bekerja di depan komputer.
Penggunaan komputer yang semakin intens tiap hari membuat isu ini semakin hangat.
Data menunjukkan bahwa semakin banyak pekerja yang menderita keluhan nyeri punggung bawah (low back
pain, LBP) dan sakit pada pergelangan tangan (carpal tunnal syndrome, CTS).
Jika dibiarkan, berbagai keluhan akan memburuk menjadi sakit atau gangguan. Setiap kasus LBP atau CTS
akan berdampak finansial bagi perusahaan, mulai dari biaya medis, cuti, dan sangat mungkin menggangu
kelancaran bisnis perusahaan.
Karyawan yang menderita LBP dan CTS sangat mungkin mengalami pengurangan kemampuan bekerja
seperti sedia kala.
Ergonomi:
Kesesuaian tempat kerja, peralatan, dan lingkungan tempat bekerja dengan postur tubuh pekerja
35. a. Nilai Kalori Bahan Makanan
b. Daftar Bahan Komposisi Makanan (DBKM)
c. Ukuran Rumah Tangga (URT)
PERHITUNGAN NILAI KALORI MAKANAN
36. Hitung Nilai Kalori 1 Gelas Nasi ???
KH = A x B x C D = ......... Kalori
LM = A x B x C D = ......... Kalori
PROT = A x B x C D = ......... Kalori
A= Bahan yang dapat dimakan
B= Berat Makanan/ DKBM Per 100 Gram
C= Kandungan kalori Per 100 Gram
D= Nilai Kalori Makanan
Nilai Kalori = 435,9 Kalori
HITUNG NILAI 1 KALORI GELAS NASI??
38. Estimasi kalori (Beban Kerja/menit)
Tabel 2.4. Klasifikasi Beban Kerja Menurut Estimasi Kalori yang
Dikeluarkan
Beban Kerja Energi Ekspenditur
(kkal/menit)
Unduly Heavy > 12,5
Very heavy 10 – 12,5
Heavy 7,5 - 10
Moderate 5 – 7,5
Light 2,5 - 5
Very Light < 2,5
Y = Estimasi kalori (Beban Kerja/menit)
X = Denyut Nadi per menit
39. 1. Pneumokoniosis
2. Penyakit paru debu logam berat
3. Penyakit paru debu kapas, henep dan
sisal (Bissinosis)
4. Asma akibat kerja
5. Alveolitis allergika
6. Peny. yang disebabkan Berrilium
7. Peny. yang disebabkan Cadmium
8. Peny. yg disebabkan oleh Fosfor
9. Peny. yang disebabkan oleh krom
10.Peny. yg disebabkan oleh Mangan
11.Peny. yg disebabkan oleh Arsen
12.Peny. yg disebabkan oleh Raksa
13. Peny. yg disebabkan oleh Timbal
14. Peny. yg disebabkan oleh Fluor
13.Peny. yg disebabkan oleh Karbon
dioksida
14.Peny. yg disebabkan oleh derivat
Halogen
15.Peny. yg disebabkan oleh Benzene
16.Peny. yg disebabkan oleh derivat
Nitro dan Amina dari Benzene
17.Peny. yg disebabkan oleh
Nitroglycerine
18.Peny. yg disebabkan oleh alkohol,
glikol, dan keton
19.Peny. yg disebabkan oleh gas atau
uap penyebab asphyxia
LAMPIRAN KEPRES NO 22 TAHUN 1998
40. 22.Peny. yang disebabkan oleh kebisingan
23.Peny. yang disebabkan oleh getaran mekanik
24.Peny. yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan
lebih
25.Peny. yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik
26.Dermatosis Penyebab fisik, kimia, dan biologi
27.Kanker kulit ter, bitumen, minyak mineral
28.Mesithelioma
29.Penyakit infeksi virus, bakteri, parasit
30.Peny. yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah
31.Peny. yang disebabkan oleh bahan kimia termasuk obat
LAMPIRAN KEPRES NO 22 TAHUN 1998
42. 42 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
•PENCEGAHAN PRIMER
1
•PENCEGAHAN
SEKUNDER
2
•TERSIER
3
Tingkatan Pencegahan
43. 43 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Health Promotion:
Penyuluhan:
•Perilaku kesehatan
•Faktor bahaya
ditempat kerja
•Perilaku kerja yang
baik
Olah Raga
Gizi seimbang
Pencegahan Primer
44. 44 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Pengendalian melalui per-undang2 an
Pengendalian administratif/organisasi
Pengendalian teknis:
•Substitusi
•Isolasi
•Ventilasi
•APD
Pencegahan Sekunder
45. 45 | Company Name | Annual Report 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, KESDM
Diagnosis dini
Pengobatan
Perbaikan Pekerjaan & Lingkungan Kerja
Rehabilitasi
Pencegahan Tersier