SlideShare a Scribd company logo
PENYAMPAIAN DATA
DAN INFORMASI
INDUSTRI
MELALUI
SISTEM INFORMASI INDUSTRI NASIONAL
(SIINas)
SIINas
(SISTEM INFORMASI INDUSTRI NASIONAL)
• Sistem Informasi Industri Nasional yang selanjutnya disebut SIINas
adalah tatanan prosedur dan mekanisme kerja yang terintegrasi
meliputi unsur institusi, sumber daya manusia, basis data,
perangkat keras dan lunak, serta jaringan komunikasi data yang
terkait satu sama lain dengan tujuan untuk penyampaian,
pengelolaan, penyajian, pelayanan, serta penyebarluasan data
dan/atau informasi industri.
(lanjutan)
• Secara ringkas, Sistem Informasi Industri Nasional merupakan
suatu sistem informasi terpadu yang di dalamnya berisi data dan
informasi tentang industri nasional. Sistem ini akan digunakan
oleh perusahaan, asosiasi industri, pengelola kawasan industri,
pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, dan kota),
kementerian/lembaga terkait, masyarakat, serta kalangan
internal Kementerian Perindustrian.
SIINas
(lanjutan)
• Sistem Informasi Industri Nasional adalah suatu mekanisme untuk
mempermudah dan mempercepat proses penyampaian data yang
berasal dari dunia usaha kepada pemerintah. Data tersebut
merupakan input yang selanjutnya diolah, dianalisis, dan
dijadikan sebagai dasar pijakan bagi pemerintah dalam menyusun
rangkaian kebijakan yang pro-industri, seperti jaminan
ketersediaan pasokan bahan baku dan energi, perlindungan dari
serbuan barang-barang impor, pemberian fasilitas fiskal dan non
fiskal, serta kebijakan-kebijakan lainnya. Sebagai timbal-balik,
perusahaan industri dapat bebas mengakses informasi industri
yang disediakan oleh Kementerian Perindustrian, seperti
informasi mengenai peluang pasar, regulasi, perkembangan
ekspor-impor, dll.
DATA INDUSTRI, DATA KAWASAN
INDUSTRI, DATA DAN INFORMASI LAIN
SIINas
PROVINSI,
KABUPATEN/KOTA
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
INDUSTRI/
PENGUSAHA
MONITORING
EVALUASI
MONITORING
EVALUASI
- PENYEDIAAN HARDWARE DAN
SOFTWARE
- MAINTENANCE PROGRAM DAN AKUN
- AKUN ADMIN
- PENYUSUNAN KEBIJAKAN/REGULASI
NASIONAL
- BIMBINGAN DAN KONSULTASI
- AKUN USER
- ANALISIS DATA DAN INFORMASI
INDUSTRI
- PENYUSUNAN KEBIJAKAN/ REGULASI
LOKAL DAN REGIONAL
- PENYEBARLUASAN INFORMASI
PERINDUSTRIAN (DISEMINASI) DALAM
KONDISI TERTENTU (PANDEMI, DLL.)
- BIMBINGAN DAN KONSULTASI
- AKUN USER
- INPUT DATA DAN INFORMASI
- LAPORAN SEMESTER
- INFO REGULASI DAN PELUANG
USAHA
DASAR HUKUM
• Undang-undang No. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian;
• Undang-undang No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
• Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2017 Tentang Pembangunan
Sarana Dan Pra-sarana Industri;
• Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaran
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
• Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Bidang Perindustrian;
• Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Akun Sistem Informasi Industri Nasional;
(lanjutan)
• Peraturan Menteri Perindustrian No. 2 Tahun 2019 Tentang Tata
Cara Penyampaian Data Industri, Data Kawasan Industri, Data
Lain, Informasi Industri, Dan Informasi Lain Melalui Sistem
Informasi Industri Nasional;
• Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyampaian Data Industri, Data
Kawasan Industri, Data Lain, Informasi Industri, Dan Informasi
Lain Melalui Sistem Informasi Industri Nasional;
• Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2019 Tentang Penerbitan Izin Usaha Industri Dan Izin
Perluasan Dalam Kerangka Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik;
(lanjutan)
• Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan/Atau Produk
Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor
Perindustrian;
• Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2021 Tentang Pedoman Dan Tata Cara Pengawasan Dan
Pengendalian Industri.
DATA INDUSTRI DAN KAWASAN INDUSTRI
• Permenperin Nomor 2 Tahun 2019 menjelaskan bahwa Setiap
Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri wajib
menyampaikan Data Industri yang akurat, lengkap, dan tepat
waktu secara berkala kepada Menteri, gubernur, dan
bupati/walikota.
• Kemudian dijelaskan juga bahwa Berdasarkan permintaan
Menteri, Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri
wajib memberikan Data Lain selain Data Industri dan Data
Kawasan Industri. Penyampaian Data Industri, Data Kawasan
Industri, dan Data Lain dilakukan melalui SIINas.
(lanjutan)
Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri
menyampaikan Data Industri dan Data Kawasan Industri secara
berkala sebanyak 2 (dua) kali setiap tahun. Penyampaian Data
Industri dan Data Kawasan Industri dilakukan dengan ketentuan:
a. Data Industri dan Data Kawasan Industri untuk bulan Januari
hingga bulan Juni disampaikan paling lambat pada tanggal 1
Agustus pada tahun yang bersangkutan; dan
b. Data Industri dan Data Kawasan Industri untuk bulan Juli hingga
Desember disampaikan paling lambat pada tanggal 1 Februari
pada tahun berikutnya.
(lanjutan)
• Penyampaian data dan informasi industri dilakukan pada
tahapan :
- kegiatan sebelum beroperasi secara komersial (tahapan
konstruksi dan pra-operasional)
- kegiatan operasional produksi secara komersial
(Pasal 4 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
(lanjutan)
Data dan Informasi yang disampaikan pada tahapan kegiatan sebelum beroperasi
secara komersial (tahapan konstruksi dan pra-operasional) meliputi :
a. jumlah tenaga kerja pada tahap pembangunan;
b. nilai investasi;
c. luas lahan lokasi industri;
d. kelompok Industri sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI);
e. rencana kapasitas produksi terpasang;
f. rencana kebutuhan bahan baku;
g. rencana pelaksanaan pembangunan;
h. rencana penggunaan mesin/peralatan; dan
i. rencana kebutuhan energi dan air baku.
(Pasal 6 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
(lanjutan)
Data dan Informasi yang disampaikan pada tahapan kegiatan operasional produksi
secara komersial meliputi :
a. jumlah tenaga kerja;
b. nilai investasi;
c. luas lahan lokasi industri;
d. kelompok Industri sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI);
e. kapasitas produksi terpasang;
f. mesin dan peralatan;
g. bahan baku dan bahan penolong;
h. penggunaan energi;
i. penggunaan air baku;
j. produksi;
k. pemasaran; dan
l. sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan.
Pasal 7 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
(lanjutan)
• Penyampaian data dan informasi Kawasan industri dilakukan
pada tahapan :
- kegiatan kawasan industri sebelum beroperasi secara
komersial (tahapan konstruksi dan pra-operasional)
- kegiatan operasional kawasan industri secara komersial
(Pasal 10 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
(lanjutan)
Data dan Informasi yang disampaikan pada tahapan kegiatan kawasan
industri sebelum beroperasi secara komersial (tahapan konstruksi dan pra-
operasional) meliputi :
a. investasi dan sumber pembiayaan;
b. lahan dan kaveling;
c. sarana dan prasarana;
d. kebutuhan energi dan air baku;
e. tenaga kerja Perusahaan Kawasan Industri.
(Pasal 12 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
(lanjutan)
Data dan Informasi yang disampaikan pada tahapan kegiatan operasional
awasan industri secara komersial meliputi :
a. investasi dan sumber pembiayaan;
b. lahan dan kaveling;
c. sarana dan prasarana;
d. kebutuhan energi dan air baku;
e. tenaga kerja Perusahaan Kawasan Industri; dan
f. Perusahaan Industri dalam Kawasan Industri.
Pasal 13 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
(lanjutan)
Perusahaan Industri dan Kawasan Industri wajib memberikan Data Lain
yang terkait dengan:
a. data tambahan;
b. klarifikasi data; dan/atau
c. kejadian luar biasa di Perusahaan Industri.
Pasal 9 ayat 1 dan 15 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
INFORMASI INDUSTRI
• Gubernur dan bupati/walikota secara berkala harus menyampaikan
Informasi Industri dan Informasi Lain kepada Menteri melalui SIINas.
• Untuk melaksanakan penyampaian Informasi Industri sebagaimana
dimaksud di atas, Pengelola SllNas memberikan Akun SIINas tipe D
kepada gubernur dan bupati/walikota.
• Informasi Industri sebagaimana dimaksud di atas paling sedikit terdiri
atas:
a. produksi;
b. penggunaan bahan baku dan bahan penolong;
c. penggunaan energi; dan
d. penyerapan tenaga kerja.
Pasal 18, 19 dan 20, Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
(lanjutan)
• Informasi Lain sebagaimana dimaksud di atas meliputi basil pengolahan
terhadap data terkait dari kegiatan Industri dan kegiatan Kawasan
Industri di wilayah administratif sesuai kewenangannya masingmasing.
• Informasi Lain sebagaimana dimaksud di atas:
a. pertumbuhan Industri;
b. kontribusi sektor Industri terhadap Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB);
c. ekspor produk Industri; dan
d. pelaksanaan program pembangunan dan pengembangan Industri
yang meliputi sumber daya Industri, sarana dan prasarana Industri,
dan pemberdayaan Industri.
Pasal 21, Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
270223_PENYAMPAIAN DATA DAN INFORMASI INDUSTRI_SIINas.pptx

More Related Content

Similar to 270223_PENYAMPAIAN DATA DAN INFORMASI INDUSTRI_SIINas.pptx

Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KINSandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
pnsbeneran
 
Perpres no 28 tentang kebijakan industri nasional
Perpres no 28 tentang kebijakan industri nasionalPerpres no 28 tentang kebijakan industri nasional
Perpres no 28 tentang kebijakan industri nasional
Pak Ismail
 
Yogyakarta 24 Oktober 2022 - Bahan Rapat Pelaksanaan Tender Seleksi Dini TA 2...
Yogyakarta 24 Oktober 2022 - Bahan Rapat Pelaksanaan Tender Seleksi Dini TA 2...Yogyakarta 24 Oktober 2022 - Bahan Rapat Pelaksanaan Tender Seleksi Dini TA 2...
Yogyakarta 24 Oktober 2022 - Bahan Rapat Pelaksanaan Tender Seleksi Dini TA 2...
masgon
 
2. Sosialisasi dan Bimtek TKDN IK 201222 - Prosedur Pendaftaran SIINas.pdf
2. Sosialisasi dan Bimtek TKDN IK 201222 - Prosedur Pendaftaran SIINas.pdf2. Sosialisasi dan Bimtek TKDN IK 201222 - Prosedur Pendaftaran SIINas.pdf
2. Sosialisasi dan Bimtek TKDN IK 201222 - Prosedur Pendaftaran SIINas.pdf
OkiiPutra
 
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
Fero Liju Syafanta
 
Risk based approach.pdf
Risk based approach.pdfRisk based approach.pdf
Risk based approach.pdf
muhammadrendi8
 
Undang undang Nomor 3 Tahun 2014
Undang undang Nomor 3 Tahun 2014Undang undang Nomor 3 Tahun 2014
Undang undang Nomor 3 Tahun 2014
Parja Negara
 
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrianUu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
Legal Akses
 
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrianUu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
Legal Akses
 
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
Massaputro Delly TP
 
Presentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKMPresentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKM
Kacung Abdullah
 
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
Kanaidi ken
 
PAPARAN SOSIALISASI SIPD MICRO Revisi2.pdf
PAPARAN SOSIALISASI SIPD MICRO Revisi2.pdfPAPARAN SOSIALISASI SIPD MICRO Revisi2.pdf
PAPARAN SOSIALISASI SIPD MICRO Revisi2.pdf
JeffriSiahaan1
 

Similar to 270223_PENYAMPAIAN DATA DAN INFORMASI INDUSTRI_SIINas.pptx (20)

Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KINSandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
 
Perpres no 28 tentang kebijakan industri nasional
Perpres no 28 tentang kebijakan industri nasionalPerpres no 28 tentang kebijakan industri nasional
Perpres no 28 tentang kebijakan industri nasional
 
DIPA2019.pdf
DIPA2019.pdfDIPA2019.pdf
DIPA2019.pdf
 
Dipa pok 2019
Dipa pok 2019Dipa pok 2019
Dipa pok 2019
 
2019 01-018.09-567495-11-014-2-00 (1)
2019 01-018.09-567495-11-014-2-00 (1)2019 01-018.09-567495-11-014-2-00 (1)
2019 01-018.09-567495-11-014-2-00 (1)
 
DIPA 2016
DIPA 2016DIPA 2016
DIPA 2016
 
Yogyakarta 24 Oktober 2022 - Bahan Rapat Pelaksanaan Tender Seleksi Dini TA 2...
Yogyakarta 24 Oktober 2022 - Bahan Rapat Pelaksanaan Tender Seleksi Dini TA 2...Yogyakarta 24 Oktober 2022 - Bahan Rapat Pelaksanaan Tender Seleksi Dini TA 2...
Yogyakarta 24 Oktober 2022 - Bahan Rapat Pelaksanaan Tender Seleksi Dini TA 2...
 
2. Sosialisasi dan Bimtek TKDN IK 201222 - Prosedur Pendaftaran SIINas.pdf
2. Sosialisasi dan Bimtek TKDN IK 201222 - Prosedur Pendaftaran SIINas.pdf2. Sosialisasi dan Bimtek TKDN IK 201222 - Prosedur Pendaftaran SIINas.pdf
2. Sosialisasi dan Bimtek TKDN IK 201222 - Prosedur Pendaftaran SIINas.pdf
 
DIPA BPTP Sumsel 2018
DIPA BPTP Sumsel 2018DIPA BPTP Sumsel 2018
DIPA BPTP Sumsel 2018
 
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
 
Risk based approach.pdf
Risk based approach.pdfRisk based approach.pdf
Risk based approach.pdf
 
Undang undang Nomor 3 Tahun 2014
Undang undang Nomor 3 Tahun 2014Undang undang Nomor 3 Tahun 2014
Undang undang Nomor 3 Tahun 2014
 
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrianUu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
 
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrianUu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
Uu tahun 2014 no. 3 tentang perindustrian
 
DIPA2018.pdf
DIPA2018.pdfDIPA2018.pdf
DIPA2018.pdf
 
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
 
Presentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKMPresentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKM
 
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
 
PAPARAN SOSIALISASI SIPD MICRO Revisi2.pdf
PAPARAN SOSIALISASI SIPD MICRO Revisi2.pdfPAPARAN SOSIALISASI SIPD MICRO Revisi2.pdf
PAPARAN SOSIALISASI SIPD MICRO Revisi2.pdf
 
DIPA2017.pdf
DIPA2017.pdfDIPA2017.pdf
DIPA2017.pdf
 

Recently uploaded

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (17)

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 

270223_PENYAMPAIAN DATA DAN INFORMASI INDUSTRI_SIINas.pptx

  • 1. PENYAMPAIAN DATA DAN INFORMASI INDUSTRI MELALUI SISTEM INFORMASI INDUSTRI NASIONAL (SIINas)
  • 2. SIINas (SISTEM INFORMASI INDUSTRI NASIONAL) • Sistem Informasi Industri Nasional yang selanjutnya disebut SIINas adalah tatanan prosedur dan mekanisme kerja yang terintegrasi meliputi unsur institusi, sumber daya manusia, basis data, perangkat keras dan lunak, serta jaringan komunikasi data yang terkait satu sama lain dengan tujuan untuk penyampaian, pengelolaan, penyajian, pelayanan, serta penyebarluasan data dan/atau informasi industri.
  • 3. (lanjutan) • Secara ringkas, Sistem Informasi Industri Nasional merupakan suatu sistem informasi terpadu yang di dalamnya berisi data dan informasi tentang industri nasional. Sistem ini akan digunakan oleh perusahaan, asosiasi industri, pengelola kawasan industri, pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, dan kota), kementerian/lembaga terkait, masyarakat, serta kalangan internal Kementerian Perindustrian. SIINas
  • 4. (lanjutan) • Sistem Informasi Industri Nasional adalah suatu mekanisme untuk mempermudah dan mempercepat proses penyampaian data yang berasal dari dunia usaha kepada pemerintah. Data tersebut merupakan input yang selanjutnya diolah, dianalisis, dan dijadikan sebagai dasar pijakan bagi pemerintah dalam menyusun rangkaian kebijakan yang pro-industri, seperti jaminan ketersediaan pasokan bahan baku dan energi, perlindungan dari serbuan barang-barang impor, pemberian fasilitas fiskal dan non fiskal, serta kebijakan-kebijakan lainnya. Sebagai timbal-balik, perusahaan industri dapat bebas mengakses informasi industri yang disediakan oleh Kementerian Perindustrian, seperti informasi mengenai peluang pasar, regulasi, perkembangan ekspor-impor, dll.
  • 5. DATA INDUSTRI, DATA KAWASAN INDUSTRI, DATA DAN INFORMASI LAIN SIINas PROVINSI, KABUPATEN/KOTA KEMENTERIAN/ LEMBAGA INDUSTRI/ PENGUSAHA MONITORING EVALUASI MONITORING EVALUASI - PENYEDIAAN HARDWARE DAN SOFTWARE - MAINTENANCE PROGRAM DAN AKUN - AKUN ADMIN - PENYUSUNAN KEBIJAKAN/REGULASI NASIONAL - BIMBINGAN DAN KONSULTASI - AKUN USER - ANALISIS DATA DAN INFORMASI INDUSTRI - PENYUSUNAN KEBIJAKAN/ REGULASI LOKAL DAN REGIONAL - PENYEBARLUASAN INFORMASI PERINDUSTRIAN (DISEMINASI) DALAM KONDISI TERTENTU (PANDEMI, DLL.) - BIMBINGAN DAN KONSULTASI - AKUN USER - INPUT DATA DAN INFORMASI - LAPORAN SEMESTER - INFO REGULASI DAN PELUANG USAHA
  • 6. DASAR HUKUM • Undang-undang No. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian; • Undang-undang No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja; • Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2017 Tentang Pembangunan Sarana Dan Pra-sarana Industri; • Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaran Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; • Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian; • Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2018 Tentang Akun Sistem Informasi Industri Nasional;
  • 7. (lanjutan) • Peraturan Menteri Perindustrian No. 2 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyampaian Data Industri, Data Kawasan Industri, Data Lain, Informasi Industri, Dan Informasi Lain Melalui Sistem Informasi Industri Nasional; • Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyampaian Data Industri, Data Kawasan Industri, Data Lain, Informasi Industri, Dan Informasi Lain Melalui Sistem Informasi Industri Nasional; • Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Penerbitan Izin Usaha Industri Dan Izin Perluasan Dalam Kerangka Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;
  • 8. (lanjutan) • Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan/Atau Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Perindustrian; • Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2021 Tentang Pedoman Dan Tata Cara Pengawasan Dan Pengendalian Industri.
  • 9. DATA INDUSTRI DAN KAWASAN INDUSTRI • Permenperin Nomor 2 Tahun 2019 menjelaskan bahwa Setiap Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri wajib menyampaikan Data Industri yang akurat, lengkap, dan tepat waktu secara berkala kepada Menteri, gubernur, dan bupati/walikota. • Kemudian dijelaskan juga bahwa Berdasarkan permintaan Menteri, Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri wajib memberikan Data Lain selain Data Industri dan Data Kawasan Industri. Penyampaian Data Industri, Data Kawasan Industri, dan Data Lain dilakukan melalui SIINas.
  • 10. (lanjutan) Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri menyampaikan Data Industri dan Data Kawasan Industri secara berkala sebanyak 2 (dua) kali setiap tahun. Penyampaian Data Industri dan Data Kawasan Industri dilakukan dengan ketentuan: a. Data Industri dan Data Kawasan Industri untuk bulan Januari hingga bulan Juni disampaikan paling lambat pada tanggal 1 Agustus pada tahun yang bersangkutan; dan b. Data Industri dan Data Kawasan Industri untuk bulan Juli hingga Desember disampaikan paling lambat pada tanggal 1 Februari pada tahun berikutnya.
  • 11. (lanjutan) • Penyampaian data dan informasi industri dilakukan pada tahapan : - kegiatan sebelum beroperasi secara komersial (tahapan konstruksi dan pra-operasional) - kegiatan operasional produksi secara komersial (Pasal 4 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
  • 12. (lanjutan) Data dan Informasi yang disampaikan pada tahapan kegiatan sebelum beroperasi secara komersial (tahapan konstruksi dan pra-operasional) meliputi : a. jumlah tenaga kerja pada tahap pembangunan; b. nilai investasi; c. luas lahan lokasi industri; d. kelompok Industri sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI); e. rencana kapasitas produksi terpasang; f. rencana kebutuhan bahan baku; g. rencana pelaksanaan pembangunan; h. rencana penggunaan mesin/peralatan; dan i. rencana kebutuhan energi dan air baku. (Pasal 6 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
  • 13. (lanjutan) Data dan Informasi yang disampaikan pada tahapan kegiatan operasional produksi secara komersial meliputi : a. jumlah tenaga kerja; b. nilai investasi; c. luas lahan lokasi industri; d. kelompok Industri sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI); e. kapasitas produksi terpasang; f. mesin dan peralatan; g. bahan baku dan bahan penolong; h. penggunaan energi; i. penggunaan air baku; j. produksi; k. pemasaran; dan l. sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan. Pasal 7 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
  • 14. (lanjutan) • Penyampaian data dan informasi Kawasan industri dilakukan pada tahapan : - kegiatan kawasan industri sebelum beroperasi secara komersial (tahapan konstruksi dan pra-operasional) - kegiatan operasional kawasan industri secara komersial (Pasal 10 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
  • 15. (lanjutan) Data dan Informasi yang disampaikan pada tahapan kegiatan kawasan industri sebelum beroperasi secara komersial (tahapan konstruksi dan pra- operasional) meliputi : a. investasi dan sumber pembiayaan; b. lahan dan kaveling; c. sarana dan prasarana; d. kebutuhan energi dan air baku; e. tenaga kerja Perusahaan Kawasan Industri. (Pasal 12 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
  • 16. (lanjutan) Data dan Informasi yang disampaikan pada tahapan kegiatan operasional awasan industri secara komersial meliputi : a. investasi dan sumber pembiayaan; b. lahan dan kaveling; c. sarana dan prasarana; d. kebutuhan energi dan air baku; e. tenaga kerja Perusahaan Kawasan Industri; dan f. Perusahaan Industri dalam Kawasan Industri. Pasal 13 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
  • 17. (lanjutan) Perusahaan Industri dan Kawasan Industri wajib memberikan Data Lain yang terkait dengan: a. data tambahan; b. klarifikasi data; dan/atau c. kejadian luar biasa di Perusahaan Industri. Pasal 9 ayat 1 dan 15 ayat 1 , Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
  • 18. INFORMASI INDUSTRI • Gubernur dan bupati/walikota secara berkala harus menyampaikan Informasi Industri dan Informasi Lain kepada Menteri melalui SIINas. • Untuk melaksanakan penyampaian Informasi Industri sebagaimana dimaksud di atas, Pengelola SllNas memberikan Akun SIINas tipe D kepada gubernur dan bupati/walikota. • Informasi Industri sebagaimana dimaksud di atas paling sedikit terdiri atas: a. produksi; b. penggunaan bahan baku dan bahan penolong; c. penggunaan energi; dan d. penyerapan tenaga kerja. Pasal 18, 19 dan 20, Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)
  • 19. (lanjutan) • Informasi Lain sebagaimana dimaksud di atas meliputi basil pengolahan terhadap data terkait dari kegiatan Industri dan kegiatan Kawasan Industri di wilayah administratif sesuai kewenangannya masingmasing. • Informasi Lain sebagaimana dimaksud di atas: a. pertumbuhan Industri; b. kontribusi sektor Industri terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB); c. ekspor produk Industri; dan d. pelaksanaan program pembangunan dan pengembangan Industri yang meliputi sumber daya Industri, sarana dan prasarana Industri, dan pemberdayaan Industri. Pasal 21, Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2019)