Hadits ini menyatakan bahwa cara untuk mendapatkan cinta Allah dan cinta manusia adalah dengan menjauhi kesenangan dunia dan tidak memperhatikan milik orang lain. Zuhud terhadap dunia berarti melakukan sesuatu semata-mata untuk Allah, bukan untuk pujian atau celaan manusia. Zuhud terhadap milik orang lain berarti tidak menginginkan milik mereka. Barang siapa yang melakukan ini akan mendapat cinta Allah dan man
1. Menjauhi kesenangan dunia, niscaya dicintai Allah
Dari Abul-Abbas Sahl bin Sa’d As-Sa’idi rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Seorang laki-
laki datang kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah,
tunjukkan aku suatu amal, jika aku lakukan akau akan dicintai Alloh dan dicintai oleh
manusia. “Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zuhudlah terhadap
dunia, niscaya dicintai Alloh dan zuhud lah terhadap apa yang dimiliki orang lain,
niscaya mereka akan mencintaimu” (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan
imam yang lainnya dengan sanad yang shahih)
Kedudukan Hadits
Hadits ini sangat penting karena berisi landasan untuk mendapatkan cinta Alloh dan
cinta manusia.
Cinta Alloh Dan Cinta Manusia
Cinta Alloh dapat diraih dengan menunaikan hak-hakNya dan demikian juga cinta
manusia dapat diraih dengan menunaikan hak-haknya dan memperlakukan mereka
secara adil dan baik. Mendapat cinta Alloh adalah tujuan utama seorang hamba
dalam hidupnya, maka wajib bagi seorang hamba untuk mengetahui hal-hal yang
mendatangkan kecintaan Alloh.
Zuhud
Zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk akhirat. Maka
zuhud terhadap dunia maksudnya apabila berbuat bukan demi mendapatkan nilai
duniawi tetapi semata-mata lillah, maka sama saja baginya mendapat pujian atau
mendapat celaan manusia.
Zuhud terhadap milik manusia maksudnya tidak ada dalam hatinya keinginan dan
perhatian terhadap sesuatu yang menjadi milik orang lain. Barang siapa yang bisa
merealisasikan dalam dirinya zuhud dengan pengertian di atas maka dia akan
meraih cinta Alloh dan cinta manusia.