Dokumen tersebut membahas permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia, termasuk jumlah sampah yang belum terangkut ke tempat pembuangan akhir dan penanganan sampah secara tidak teratur. Metode pengelolaan sampah sesuai UU No. 18/2008 mencakup 3R (reduce, reuse, recycle) dan penanganan terpadu berdasarkan karakteristik sampah.
2. (UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah)
3. Permasalahan Sampah
Sekitar 60 % sampah di kota-kota besar yang
dapat terangkut ke (TPA), yang operasi utamanya
adalah pengurugan (landfilling).
Banyaknya sampah yang tidak terangkut
kemungkinan besar tidak terdata secara
sistematis
Jarang diperhitungkan sampah yang ditangani
masyarakat secara swadaya, ataupun sampah yang
tercecer dan dibuang ke badan air.
4.
5. Permasalahan sampah
Bau yang timbul akibat adanya dekomposisi materi
organik dan debu yang beterbangan akan mengganggu
saluran pernafasan.
Tempat berkumpulnya berbagai binatang yang dapat
menjadi vektor penyakit, seperti lalat, tikus, kecoa,
kucing, anjing liar, dan sebagainya
Masalah estetita (keindahan) dan kenyamanan yang
merupakan gangguan bagi pandangan mata.
Timbulan lindi (leachate), sebagai efek dekomposisi
biologis dari sampah memiliki potensi yang besar dalam
mencemari badan air sekelilingnya, terutama air tanah
di bawahnya.
6. Permasalahan sampah
Sampah yang dibuang sembarangan dapat
menyumbat saluran-saluran air buangan dan
drainase.
Kurangnya kemampuan pendanaan,
skala prioritas yang rendah, kurangnya
kesadaran masyarakat
9. 3R (reduce, reuse dan recycle) merupakan
dasar penanganan sampah menurut UU-
18/2008. Pengelolaan sampah hendaknya
bersifat terpadu sesuai dengan karakteristik
sampah itu sendiri.
12. Langkah 1 Reduce (pembatasan): mengupayakan agar
sampah yang dihasilkan sesedikit mungkin
Langkah 2 Reuse (guna-ulang): bila limbah akhirnya
terbentuk, maka upayakan memanfaatkan
sampah tersebut secara langsung
Langkah 3 Recycle (daur-ulang): residu atau sampah yang
tersisa atau tidak dapat dimanfaatkan
secara langsung, kemudian diproses atau
diolah untuk dapat dimanfaatkan, baik sebagai
bahan baku maupun sebagai sumber enersi
13. Langkah 4 Treatment (olah): residu yang dihasilkan atau yang
tdk dapat dimanfaatkan diolah, agar memudahkan
penanganan berikutnya
Langkah 5 Dispose (singkir): residu/limbah yang tidak dapat
diolah dilepas ke lingkungan secara aman seperti
menyingkirkan pada sebuah g (landfill) yang
dirancang dan disiapkan secara baik
Langkah 6 Remediasi: media lingkungan (khusunya media air
dan tanah) yang sudah tercemar akibat limbah yang
tidak terkelola secara baik, perlu direhabilitasi
14. Sanitary Landfill
Pemusnahan sampah dilakukan dengan cara
menimbun sampah dengan cara menimbun
sampah dengan tanah yang dilakukan selapis
demi selapis.
Incenaration
Incenaration atau insinerasi merupakan suatu
metode pemusnahan sampah dengan cara
membakar sampah secara besar-besaran dengn
menggunakan fasilitas pabrik.
15. Composting
Pemusnahan sampah dengan cara proses
dekomposisi zat organik oleh kuman-kuman
pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini
menghasilkan bahan berupa kompos atau
pupuk hijau
Dumping
Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di
tanah lapangan, jurang atau tempat sampah.
16. Recycling
Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah
yang masih dapat dipakai atau di daur ulang
Reduction
Metode ini digunakan dengan cara
menghancurkan sampah sampai ke bentuk yang
lebih kecil