Raju, seorang anak berusia tiga tahun meninggal karena gizi buruk dan penyakit TB yang dideritanya. Kematian Raju disebabkan oleh beberapa faktor seperti kemiskinan dan keterlambatan mendapatkan perawatan medis. Pemerintah Kabupaten Sukabumi berupaya memberikan bantuan gizi dan pengobatan kepada penderita gizi buruk, meskipun masih sulit mendata secara menyeluruh karena luasnya wilay
1. PENDERITA GIZI BURUK DI SUKABUMI
penderita gizi buruk ini meninggal karena mengidap berbagai penyakit penyerta seperti
tubercolosis (TB) sejak berusia tiga tahun, malnutrisi, pnemonia TB paru aktif (menular),
dehidrasi berat dan semenjak dimasukkan ke rumah sakit tubuhnya kekurangan cairan.
Diakuinya, Raju terlambat mendapatkan perawatan medis, bahkan penyakit TB yang
diidapnya baru diketahui setelah dirawat di RSUD Sekarwangi. Tim medis yang dibentuk
untuk menangani Raju pun sudah berupaya menyembuhkan penyakit, namun karena sudah
akut nyawanya tidak berhasil ditolong.
"Jenazah sudah dibawa oleh orang tuanya ke rumah di Kampung Simpenan RT 04 RW 07
Desa/Kecamatan Cikembar. Saat meninggal, Raju juga ditemani oleh kedua orang tuanya
yakni Heri (39) dan ibu tirinya Tarsih (29)," ujarnya.
Ia menyesalkan telatnya penanganan medis yang dikarekan beberapa faktor seperti
kemiskinan, namun saat ini sudah ada BPJS Kesehatan yang bisa digunakan, apalagi karena
malnutrisi penderita gizi buruk ini mudah terserang penyakit.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Nasihudin mengatakan pada tahun ini
berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat yang tergolong dalam Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) salah satunya penderita gizi buruk. Upaya yang
dilakukan adalah memberikan makanan tambahan, pengobatan dan pemberian nutrisi
sebagai daya tahan tubuh.
"Kami akui dengan luasnya wilayah Kabupaten Sukabumi masih sulit mendata satu persatu
penyandang PMKS, maka dari itu informasi dari warga sangat kami perlukan agar cepat
ditanggulangi," katanya.