Dokumen tersebut membahas tentang situasi batas kehidupan manusia seperti kematian dan bagaimana Allah selalu berbelas kasih dengan memberikan kehidupan kembali melalui mukjizat-Nya. Dokumen ini mengajak pembaca untuk bangkit dan hidup dengan optimisme serta iman, bukan untuk meratapi situasi sulit tetapi berserah diri kepada kebijaksanaan Allah.

1. Hai, Pemuda,
Bangkitlah!
Homili Mg Biasa X – C, 8-9 Juni 2013

2. Situasi-situasi batas
• Chairil Anwar: “Aku ingin hidup
1000 th lagi!”
• Fakta: Masa hidup terbatas dan
berakhir dengan kematian.
• Kematian bisa membuat frustasi
bahkan menggoncang iman.
• Janda di Sarfat dan Nain
mengalami situasi batas: anak
laki-lakinya mati.

3. Allah Berbelas kasih
• Nabi Elia dg pertolongan
Allah, membangkitkan anak yg
mati.
• Tuhan Yesus dg kuasa-Nya
membangkitkan pemuda yg mati.
• Janda di Sarfat dan Nain
menerima kembali hidup dan
masa depan.
• Allah berbelas kasih dan
membela kehidupan.

4. Bangkit dan Hiduplah!
• Dua kekuatan simbolis
ditampilkan Injil: pengusung
kematian dan pembawa
kehidupan.
• Perjumpaan itu membuahkan
kemenangan: kematian
dikalahkan kehidupan.
• Kita dipanggil untuk menebar
dan membela kehidupan.

5. Bulir-bulir Permenungan
• Situasi batas bukan untuk diratapi tetapi
semakin berserah diri kepada kebijaksanaan
Ilahi.
• Stop para pengusung kematian! Kita hormati
dan bela kehidupan!
• Bangkit dan hiduplah dengan optimis dan
penuh iman.