Dokumen ini memberikan ringkasan tentang opsi sanitasi yang dapat diterapkan di daerah sulit di Indonesia. Tujuannya adalah mengidentifikasi daerah dan kondisi sistem sanitasi saat ini, serta menganalisis kesesuaian desain opsi sanitasi yang ada dengan memberikan rekomendasi adaptasi. Dokumen ini juga meninjau tantangan fisik dan non-fisik di daerah tersebut, serta opsi sanitasi yang telah diterapkan sebelumnya beserta kesimpul
3. TUJUAN STUDI (Fase 1)
Mengidentifikasi daerah spesifik
di Indonesia, jumlah populasi
yang terkena dampak, kondisi
sistem sanitasi & inventarisasi
opsi sanitasi yang digunakan
saat ini di area tersebut DOKUMEN BUKU
PENUNTUN PEDOMAN
(GUIDANCE (GUIDELINE
TUJUAN STUDI (Fase 2) NOTE) BOOK)
Mengkaji & menganalisa
kesesuaian desain opsi sanitasi
di daerah-daerah spesifik yang
ada dan juga memberikan
rekomendasi untuk adaptasi Diseminasi kepada
yang memungkinkan. Pemerintah Daerah
10. TANTANGAN FISIK
Banjir
2
1
Gelombang
Variasi taraf
3
muka air
Kestabilan
4
lahan
Muka air
6
Erosi 5
tanah tinggi
Lingkungan
7
Korosif
8
Penurunan Tanah
Keterbatasan
9
Lahan
Pola
10
Permukiman
11
Jalan akses
11. TANTANGAN NON-FISIK
1
Kawasan Kumuh
2
Pengetahuan kesehatan
lingkungan rendah
3
Keinginan menyambung
atau menggunakan
4
Dominasi penduduk
pendatang
5
Keragaman tingkat
ekonomi
6
Bukan daerah prioritas
pembangunan
12. Apa Yang Kita Cari? Fokus pada kemampuan
masyarakat dalam
menyediakan biaya O&M dan
konstruksi dapat dibangun
dengan memanfaatkan sumber
daya lokal
Sistem sanitasi secara
sosial, teknis, institusional KETERJANGKAUAN
dan pembiayaan dapat AFFORDABILITY
diterima oleh masyarakat
Konstruksi dapat
menanggulangi
tantangan lingkungan,
dipelihara dengan
OPSI mudah, dan dapat
SANITASI dilakukan pengurasan.
KEBERLANJUTAN
PENERIMAAN
SUSTAINABILITY
ACCEPTABILITY
12
16. KESIMPULAN
• Nilai investasi per rumah tangga sangat beragam.
• Teknologi pengolahan sebenarnya telah tersedia
• Pembangunan sistem sanitasi lebih sulit dan mahal daripada
pembangunannya di daerah normal
• O&M fasilitas sanitasi lebih sulit dan mahal.
• Akses untuk penyedotan tinja dapat dikatakan sangat terbatas.
• Konstruksi pilihan sanitasi yang ada dapat dibangun oleh anggota
masyarakat ataupun pemerintah daerah.
• Keinginan ini menggunakan sangat dipengaruhi oleh kualitas
pelayanan fasilitas sanitasi dan juga kesadaran lingkungan yang.
• Keberadaan tim pengelola sangat penting dimana terdapat
kecenderungan bahwa buruknya pengelolaan fasilitas sanitasi
mengakibatkan tidak berfungsinya fasilitas tersebut.
• Besar tarif pemanfaatan sistem dan tata cara penarikan retribusi
tersebut ditentukan secara bersama oleh masyarakat.
• Keterlibatan pemerintah ini dalam memonitor dan mendukung
sangatlah diperlukan.
16