Teks tersebut membahas beberapa konsep dasar dalam pemrograman berbasis web seperti MVC, model, view, controller, XML, JSON, AJAX, CSRF, dan WebSocket.
2. MVC adalah sebuah bentuk pemrograman yang memisahkan berdasarkan logika
penanganan tampilan, logika pengontrolan dan logika model. MVC bertujuan
supaya pada pengembangan perangkat lunak yang besar mudah untuk dilakukan
maintenance (perbaikan/penambahan atau pengurangan code).
Model adalah komponen yang berfungsi mengambil data dari database/sumber
data. Fungsi yang terdapat dalam Model akan dipanggil oleh Controller.
View adalah komponen yang berfungsi menyajikan tampilan kepada user.
View menampilkan data yang diperoleh Controller.
Controller adalah komponen yang berfungsi untuk memanggil fungsi yang ada di
dalam Model dan mengirim hasilnya melalui View, Controller juga berfungsi
mengambil input dari user yang selanjutnya akan diolah oleh Model.
3. Kelebihan :
Gratis -
Support PHP4 & PHP5 -
Ukuran File kecil dan access yang lebih cepat -
Supported Dokumentasi -
Memiliki komunitas atau forum yang baik -
Kekurangan :
Codeigniter dikembangkan oleh Ellislab dan bukan oleh suatu -
komunitas, yang menyebabkan update core engine-nya tidak secepat
framework lain.
Tidak ditujukan untuk pembuatan web dengan skala besar -
(enterprise) walaupun tersedia banyak library.
Masih banyak kelonggaran dalam hal coding, misalnya bebas dalam -
menambah file.
Tidak mencerminkan MVC yang sesungguhnya, misalnya -
penulisan echo masih dapat dilakukan pada file controller.
4. XML adalah bahasa markup untuk dokumen yang berisi informasi yang terstruktur.
Informasi yang terstruktur berisi kedua isi (kata-kata, gambar, dll) dan beberapa
indikasi peran apa yang dimainkan konten (misalnya, isi di bagian judul memiliki
arti yang berbeda dari konten dalam sebuah catatan kaki, yang berarti sesuatu
yang berbeda dari konten dalam angka caption atau konten dalam sebuah tabel
database, dll). Hampir semua dokumen memiliki beberapa struktur
5. <?xml version=”1.0″ encoding=”UTF-8″?>
<Resep nama=”roti” waktu_persiapan=”5 menit” waktu_masak=”3 jam”>
<judul>Roti tawar</judul>
<bahan jumlah=”3″ satuan=”cangkir”>Tepung</bahan>
<bahan jumlah=”0,25″ satuan=”ons”>Ragi</bahan>
<bahan jumlah=”1,5″ satuan=”cangkir”>Air hangat</bahan>
<bahan jumlah=”1″ satuan=”sendok teh”>Garam</bahan>
<Cara_membuat>
<langkah>Campur semua bahan dan uleni adonan sampai merata.</langkah>
<langkah>Tutup dengan kain lembab dan biarkan selama satu jam di ruangan
yang hangat.</langkah>
<langkah>Ulangi lagi, letakkan di loyang dan panggang di oven.</langkah>
<langkah>Keluarkan, hidangkan</langkah>
</Cara_membuat>
</Resep>
Contoh codingan XML:
6. JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan,
mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat
(generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa
Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 - Desember 1999. JSON
merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman apapun
karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer
keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena
sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data.
JSON terbuat dari dua struktur:
1.Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan
sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus (dictionary),
tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau associative array.
2,Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa, hal
ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau urutan
(sequence).
8. AJAX, singkatan dari “Asynchronous JavaScript and XML“, merupakan
metode suatu laman web menggunakan JavaScript untuk mengirim dan
menerima data dari server tanpa harus menyegarkan (refresh) laman itu.
XML adalah sejenis markup language – seperti HTML, yang kerap dipakai
untuk mengirimkan data melalui internet. Belakangan
ini, JSON (“JavaScript Object Notation”) lebih populer dan bisa dibaca –
secara bawaan (native) – oleh JavaScript.
9. <!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Contoh Ajax Sederhana</title>
<meta charset="UTF-8">
<script>
function loadXMLDoc()
{
var xmlhttp;
if (window.XMLHttpRequest)
{// code for IE7+, Firefox, Chrome, Opera, Safari
xmlhttp=new XMLHttpRequest();
}
else
{// code for IE6, IE5
xmlhttp=new ActiveXObject("Microsoft.XMLHTTP");
}
xmlhttp.onreadystatechange=function()
{
if (xmlhttp.readyState==4 && xmlhttp.status==200)
{
document.getElementById("myDiv").innerHTML=xmlhttp.responseText;
}
}
xmlhttp.open("GET","ajax_info.txt",true);
xmlhttp.send();
}
</script>
</head>
<body>
<div id="myDiv"><h2>Let AJAX change this text</h2></div>
<button type="button" onClick="loadXMLDoc()">Change Content</button>
</body>
</html>
Contoh codingan XML:
10. CSRF (Cross-site Request Forgery) merupakan suatu teknik hacking untuk
mendapatkan atau bahkan menguasai suatu account dengan cara
menyerang web yang dieksekusi atas wewenang korban, tanpa
dikehendakinya.
CSRF merupakan teknik pemalsuan permintaan yang berasal dari halaman
web atau situs yang berbeda, saat halaman situs dieksekusi oleh korban
maka akan muncul account baru yang tanpa dikehendaki si admin.
11. Socket adalah salah satu cara untuk komunikasi antar komputer,
umumnya lewat network atau internet. Socket biasa digunakan untuk
pemrograman berbasis client-server yang dapat menggunakan socket
TCP/IP atau socket UDP.
WebSocket adalah standar baru untuk komunikasi realtime pada Web dan
aplikasi mobile. WebSocket dirancang untuk diterapkan di browser web
dan server web, tetapi dapat digunakan oleh aplikasi client atau server.
WebSocket adalah protokol yang menyediakan saluran komunikasi full-
duplex melalui koneksi TCP tunggal. Protokol WebSocket sudah di
standarisasi oleh IETF sebagai RFC 6455 pada tahun 2011, dan API
WebSocket di Web IDL sedang distandarisasi oleh W3C.