Dokumen tersebut memberikan nasihat tentang pentingnya memilih sahabat yang baik dan menghindari sahabat yang buruk. Sahabat yang baik adalah orang yang tekun, wara', berwatak lurus dan tanggap, sedangkan sahabat yang buruk adalah pemalas, penganggur, suka membuat onar dan memfitnah. Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa pengaruh sahabat buruk dapat merusak orang baik, seperti bara api yang dapat memadam
2. Dalam memilih sahabat hendaknya
memilih orang yang:
1. Tekun
2. Wara’
3. Berwatak lurus
4. Tanggap
Hindarilah bersahabat dengan
orang yang:
1. Pemalas
2. Penganggur
3. Banyak bicara
4. Suka membuat onar
5. Suka memfitnah
3. Seorang penyair berkata:
عَنِ الْمَرْءِ لََ تَسْألَْ وَاَبْصِرْ قَرِيْنَه # فَاِنَّ الْقَرِيْنَ بِالْ مقَارِنْه يَقْ تََ فَاِنْ كَانَ ذَا شَ ر فَجَنِبْه سرْعَة # وَاِنْ كَانَ ذَا خَيْرٍّ فَقَرِنْه تَهْ تََ Janganlah tanyakan jati diri seseorang tapi lihatlah siapa
temannya.
Karena seseorang akan mengikuti perilaku temannya.
Jika temannya orang yang jahat segeralah menghindarinya. Jika
temannya adalah orang yang baik maka bersahabatlah dengannya
niscaya kamu akan mendapat petunjuk
4. Sebuah syair lain diungkapkan:
لََتَصْحَبِ الْكَسْلََنَ فِي حَالََتِهِ # كَمْ صَالِحٍّ بِفَسَادِ اَخَرَ يَفْ س عَ وَِْ الْبَلِيْ اِلَى الْجَلِيْ سَرِيْعَة # كَالْجَمْرِ ي ضَ ع فِي الْرَّ مََادِ فَيَ م Janganlah bersahabat dengan pemalas dalam segala
tingkah lakunya karena banyak orang baik menjadi
rusak karena kerusakan temannya.
Pengaruh orang bodoh kepada orang pintar sangat
cepat. Seperti bara api yang diletakkan di dalam abu,
maka ia akan padam.
5. Nabi Muhammad SAW. Bersabda:
كلُّ مََوْل وْدٍّ ي وْلَ عَلَى فِطْرَةِ الَِْسْلََمِ اِ لَ اَنَّ اَبَوَاه ي هَ وِدَانِهِ وَ ي نَ صرَانِهِ وَي مَ جسَانِهِ
Setiap anak yang dilahirkan itu dalam keadaan fitrah
(suci),kecuali kedua orang tuanya yang menjadikan ia
yahudi, nashroni atau majusi.
6. Sebuah syair berbahasa persi mengungkapkan:
يَا رَبَ بَِْ تَرْب وْدَا زَمََا رِبَ # بِحَ قِ ذَاتِ بَاكِ اللهِ الْصَّ مَ يَا رَبَ اَرَدْ تَرْاَ سِوَ جَحِيْمِ # يَا رَنِ كوْ كِرَتَا يَابِيْ نَعِيْمِ
Teman yang buruk lebih berbahaya daripada ular
berbisa. Demi Allah dzat yang maha benar dan
maha suci.
Teman yang buruk mengantar menuju neraka
jahim. Sedangkan teman yang baik mengantar
menuju surga na’im.
7. Diungkapkan pula dalam sebuah syair:
اِنْ كنْتَ تَبْغِى الْعِلْمَ مَِنْ اَهْلِهِ # اَوْ شَاهِ ا ي بِْْ ر عَنْ غَا ئِبِ
فَاعْتََبِرِ الََْرْضَ بِاسَْمَائِهَا # وَاعْتََبِرِ الْصَّاحِبَ بِالْصَّ احِبِ
Jika kamu ingin belajar ilmu dari ahlinya atau
mencari saksi yang akan memberi tahu apa yang
belum kamu ketahui.
maka ambillah pelajaran dari bumi serta nama-namanya.
dan perhatikan orang yang akan kamu
jadikan sahabat, dengan siapa ia bergaul.