SlideShare a Scribd company logo
1 of 114
Download to read offline
lampung       bocah dari    pujian untuk
membara    penjara australia james bond




                                               ik
                                           kom   k
                                              mpo i
                                         dirataks
                                           di




      A HL AN I S KAN
  D
MELAWAN
                                  EDISI 49 05 NOVEMBER 2012
majalah detik

          Table of Contents                                                    Favorite
       Back                                                                          Share FB
Home                                                                                      Table of Contents




                                                                 Gunakan icon berikut
                          Memutar ipad:                          sebagai petunjuk membaca
                          Untuk melihat majalah                  majalah ini
                          dalam tampilan horizontal
                          atau vertikal
                                                                       Kebawah              Galeri
                                                                                            Image


                                                                       Tap                  Audio
                          Rubrik:
                          Geser kekiri dan kekanan
                          untuk melihat rubrik
                                                                       Close                Video


                                                                                            3600
                                                                       Geser          360   View
                          Artikel:
                          Geser keatas dan kebawah
                                                                       Putar                Map
                          untuk membaca artikel



                                                 Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload
         Pindah halaman lewat scroll                         Menampilkan majalah yang sedang dibaca
Edisi 49 5 - 11 november 2012



                                                                              Nasional
                                                                              Cerita Miring Rombongan Haji Menag
                                                                                                    Kolega Suryadharma Ali
                                                                                                    melenggang tenang di tengah
                                                                                                    antrean panjang calon haji.
                                                                                                    Padahal antrean haji mencapai
                                                                                                    dua juta. Jatah siapa yang
                                                                                                    mereka ambil?

                                                                              album
                                                                              SBY Raih Penghargaan Ratu Inggris , HUT ke-48
Fokus                                                                         Partai Golkar, Remy Soetansyah Wafa
Dahlan Iskan Melawan                                                          Internasional
Dahlan Iskan kembali bersitegang dengan DPR. Kali ini                         Sang Taipan di Tubir Jurang
Dahlan digoyang lewat audit investigatif BPK terkait
inefisiensi di PLN tahun 2009/2012. Ia melawan.                               people
                                                                              The Rolling Stones, Rio Dewanto, Chelsea Olivia
Kriminal                                                                      gaya hidup
Pecah Perang Karena Colekan                                                   Hilang Gairah Bercinta
                                          Ribuan orang menyerang Desa         interview
                                          Balinuraga. Mereka menyerang dari   Agus Martowardojo:
          Pecah
         Perang
         Karena
         Colekan
                                          segala arah. Belasan orang tewas.   Siapa Bilang MRT Batal?
               Ribuan orang
              menyerang Desa
                                          Pemicunya isu pelecehan terhadap
                                                                              wkwkwk
       Balinuraga, ribuan banyaknya.




                                          seorang gadis.
     Mereka menyerang dari segala arah.
      Belasan orang tewas. Pemicunya
          isu pelecehan terhadap
               seorang gadis.




                                                                              Polisi Ditabrak Penerjun Payung
LAPSUS                                                                        musik
Balada Bocah ABK                                                              Dalam Sihir Balada Chicago

                                                                   i  k       bisnis
                                                               kompok         Rihat Dulu Pakcik!
                                                             iram ksi
Cover: Kiagus Aulianshah
                                                            d i ta            Film
                @majalah_detik
                                                              d               Skyfall Kerennya Terlalu!
                                                                              Lensa
Tap Pada konten untuk membaca artikel                                         Badai Sandy

                        Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi:
                        Deden Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano,
                        Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo
                        Bhawono, Hans Henricus Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo
                        Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer:
                        Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum Kontak Iklan:
                        Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75
Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
                                                                                                Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
Album




SBY Raih Penghargaan
Ratu Inggris
                     R
                                 atu Inggris, Elizabeth II memberikan gelar penghargaan
 Dari Kiri:
 Pangeran Philip,                “Knight Grand Cross in the Order of Bath” kepada Pre-
 Ani Bambang                     siden SBY dalam kunjungan kenegaraan di awal bulan
 Yudhoyono, Ratu
 Elizabeth II dan                November. Penghargaan kelas tertinggi dari Order Bath
 SBY                 ini diberikan untuk kalangan militer maupun masyarakat sipil ber-
Dan Kitwood - WPA
Pool /Getty Images
                     prestasi.
                        Penghargaan ini diberikan pertama kali oleh Raja George I pada
                     1725. Penghargaan serupa pernah diberikan kepada Mantan Pre-
                     siden Amerika Serikat, Ronald Reagan; Presiden Prancis, Jacques
                     Chirac; dan Presiden Turki, Abdullah Gul. Kunjungan ke Inggris ini
                     dalam rangka memenuhi undangan Ratu Elizabeth II, sekaligus
                     merupakan undangan kedua setelah Presiden Sukarno pada tahun
                     1979. (NIQ)

                                                          Majalah detik 5 - 11 november 2012
Album




                       HUT ke-48 Partai Golkar
                       M
                               enginjak usianya yang     pada Rabu 31 Oktober malam
                               ke-48, Partai Golongan    lalu. Tahun ini Golkar meng-
                               Karya (Golkar) meng-      usung tema “Suara Golkar Sua-
                       gelar perayaan ulang tahunnya     ra Rakyat Indonesia”. Perayaan
                       di Hall A, Pekan Raya Jakarta     meriah dengan pergelaran tari-
                                                         tarian dan pertunjukan musik.
                                                           Ketua Umum (Ketum) Partai
                                                         Golkar, Aburizal Bakrie hadir
                                                         ditemani oleh istri, Tatty Murni-
                                                         ati, beserta anak dan cucunya.
                                                         Turut hadir Wakil Presiden Bo-
                                                         ediono, dan sejumlah pimpinan
                                                         parpol seperti Ketum Partai
                                                         Hanura, Wiranto dan Ketum
                                                         PKBIB, Yenny Wahid. Termasuk
                                                         sejumlah pejabat Golkar. (NIQ)
ANTARA/Wahyu Putro A




                       Remy Soetansyah Wafat

                       P
                              engamat musik sekaligus
                              wartawan senior, Remy
                              Soetansyah tutup usia
                       pada Selasa 30 Oktober lalu di
                       Rumah Sakit Pusat Pertamina
                       karena serangan stroke. Al-
                       marhum meninggal pada pukul
                       19.10 WIB. Serangan stroke
                       mendera sejak Senin malam         menyanyikan lirik ciptaannya
                       sebelumnya, dan ini merupakan     yaitu Nicky Astria dan Ahmad
                       kali kedua setelah serangan       Albar. Serta puisi “Surat Kepa-
                       stroke pertama yang terjadi       da Mabuk” karangannya per-
                       pada dua tahun lalu.              nah dibawakan oleh Iwan Fals.
                          Remy dikenal sebagai war-      Almarhum meninggal pada usia
                       tawan senior yang juga banyak     54 tahun dan meninggalkan
                       menciptakan lirik lagu dan pu-    seorang istri serta beberapa
                       isi. Beberapa artis yang pernah   orang anak. (NIQ)


                                                            Majalah detik 5 - 11 november 2012
fokus               dahlan iskan melawan




Seteru
Dua Babak
Dahlan-
Senayan
Dahlan Iskan kembali
bersitegang dengan DPR.
Kali ini dahlan digoyang
lewat audit investigatif
BPK terkait inefisiensi di
pln tahun 2009/2010.

Reporter: Hans Henricus, Bahtiar Rifai,
Elvan Dhany Sutrisno dan Aryo Bhawono
Hasan Alhabshy/detikfoto




                                           Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus        dahlan iskan melawan




                                    R
                                              abu, 24 Oktober 2012. Hari mulai beranjak
                                              malam saat satu per satu kursi di ruang rapat
                                              Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta mulai ter-
                                              isi. Sejumlah tamu undangan dari BP Migas,
                                    Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina juga
                                    sudah memadati ruang tunggu.
                                      Namun rapat tak kunjung dimulai. Padahal anggota
                                    Komisi VII sudah tak sabar mengikuti rapat beragenda
                                    klarifikasi Mantan Dirut Perusahaan Listrik Negara
                                    (PLN) terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan
                                    (BPK) mengenai pemborosan di PLN senilai Rp 37,6
                                    triliun pada 2009/2010 itu.
                                      Rapat ini sebenarnya dijadwalkan digelar dua hari
                                                                  sebelumnya, Senin 22
                                                                  Oktober 2012, tetapi ha-
                                                                  rus ditunda karena sang
                                                                  aktor utama mantan Dirut
                                                                  PLN, Dahlan Iskan berha-
                                                                  langan hadir. Dahlan yang
                                                                  kini menjabat Menteri
                                                                  Badan Usaha Milik Ne-
                                                                  gara (BUMN) itu tengah
                                                                  mendampingi Presiden
                                                                  melakukan      kunjungan
                                                                  kerja ke Yogyakarta.
                                                                    Gerutuan mulai terde-
                                                                  ngar saat Dahlan Iskan
                                                                  tak kunjung tampil. Geru-
                                    tu itu berubah jadi amarah setelah dipastikan mantan
Tap untuk melihat video jumpa
pers Dipo Alam.                     bos Jawa Pos itu kembali tidak memenuhi undangan
                                    DPR. Apalagi setelah diketahui tamu yang ditunggu
                                    ternyata lebih memilih mengurus ternak sapi milik PT
                                    Perkebunan Nusantara (PTPN) di Jambi. Program ini
                                    memang salah satu program yang dirintis Dahlan un-
                                    tuk mendongkrak kinerja sejumlah PTPN yang masih
                                    merugi.


                                                              Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus           dahlan iskan melawan




Dahlan Iskan mengendarai
mobil listrik menuju gedung
Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT).
Jhoni Hutapea/detikfoto


                                         “Semua teman-teman marah karena kok memen-
                                       tingkan sapi?" cerita Ketua Komisi VII, Sutan Bhatoe-
                                       gana.
                                         Dahlan juga tidak berusaha menutupi alasan ketida-
                                       khadirannya. "Saya tidak datang tadi malam karena
                                       saya ke Jambi, urus sapi," katanya usai mengikuti
                                       rapat di kantor Kementerian Bidang Perekonomian,
                                       Jakarta, keesokan harinya.
                                         Dahlan berkilah kunjungan ke Jambi ini telah lama
                                       diagendakan, sementara undangan dari Komisi VII
                                       baru diterima beberapa hari sebelumnya. Sedangkan
                                       alasan lainnya masih disimpan.
                                         Undangan kepada Dahlan ternyata salah alamat,
                                       karena undangan itu ditujukan kepada Menteri BUMN
                                       dan bukan kepada mantan Dirut PLN. Padahal seba-
                                       gai Menteri BUMN mitra Dahlan seharusnya Komisi
                                       VI, bukan Komisi VII.
                                         Namun Komisi VII DPR tak mau disalahkan. Apalagi
                                       agenda yang dibahas dinilai sangat penting, karena
                                       menyangkut potensi kerugian negara yang nilainya
                                       puluhan triliun rupiah.
                                         "Ini perkara besar, tulisannya saja 'PLN kehilangan
                                       kesempatan untuk berhemat', sebenarnya itu artinya
                                       kerugian negara. Kalau sudah kerugian negara ini

                                                                Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus   dahlan iskan melawan




                                                                          Dahlan Iskan
                                                                          sedang
                                                                          mengobrol
                                                                          santai dengan
                                                                          koleganya.
                                                                          istimewa



                               sudah tindak pidana, jadi jangan main-main," tegas
                               Ketua Panitia Kerja (Panja) Sektor Hulu Listrik Komisi
                               VII DPR, Effendi Simbolon.
                                 Ego anggota DPR yang terhormat terusik. Apalagi
                               beberapa hari sebelumnya Dahlan membuat ulah. Ia
                               melempar isu panas dengan menyatakan, ada sejum-
                               lah anggota dewan yang suka minta jatah ke BUMN.
                               Anggota dewan pun meradang. Dahlan dinilai telah
                               mencoreng muka Senayan.
                                 Panja Sektor Hulu Listrik yang dibentuk November
                               2010, pun menjadikan audit investigatif BPK terhadap
                               PLN yang menyebut ada potensi kerugian hingga Rp
                               37,6 triliun pada 2009/2010 sebagai senjata. Kebetul-
                               an saat itu perusahaan setrum negara ini dipimpin
                               Dahlan.
                                 Audit yang sudah masuk ke Senayan, sejak Sep-
                               tember 2011 ini, sebenarnya tak secara langsung
                               menyebut PLN bertanggung jawab atas inefisiensi ini.
                               Namun DPR yang telanjur geram ingin segera balik
                               ‘menyerang’ Dahlan. 
                                 “Panja sudah hampir menyelesaikan tugasnya, se-

                                                         Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus        dahlan iskan melawan




                                                                   hingga para pihak yang
                                                                    terkait dimintai klarifi-
                                                                   kasi, termasuk Pak Dah-
                                                                   lan selaku mantan Dirut
                                                                   PLN,” ujar Sutan kepada
                                                                   majalah detik.
                                                                     DPR bersikeras memin-
                                                                  ta  klarifikasi, terutama
                                                                 dari Dahlan karena dini-
                                                                 lai  penting sebelum Panja
                                                                 mengakhiri tugasnya dan
                                                                 merumuskan        rekomen-
                                                                dasi. Undangan pun kem-
                                                                bali dikirim. Meski sedang
                                                                reses, DPR tetap bernafsu
                                                               ‘menyidang’ Dahlan. Rapat
                                                               itu bakal digelar pada 13
                                                               November 2012. Jika Dahlan
                                                              kembali mangkir, Senayan
                                                              mengancam akan memang-
                                                              gil paksa.
                                                                Kali ini, Dahlan sudah me-
Surat edaran Seskab Dipo
Alam.                               nyanggupi akan hadir dan menjelaskan semuanya.
                                    Pun jika diminta untuk mengungkap nama-nama
                                    anggota dewan yang suka meminta jatah dari BUMN.
                                    Dahlan pun menantang. Menurutnya audit investigatif
                                    untuk mengungkap inefisiensi di PLN itu justru datang
                                    dari dirinya.
                                       “Anda ingat kalau meliput Komisi VII DPR, waktu itu
                                    saya ungkap dengan sangat antusias dan berkali-kali
                                    sampai setengah menangis bahwa telah terjadi ine-
                                    fisiensi itu? Nah dari situ kemudian Komisi VII minta
                                    kepada BPK untuk memeriksa,” ujarnya saat ditemui
                                    majalah detik usai senam di Monas. Dahlan bahkan
                                    menyebut inefisiensi di PLN bisa dua kali lipat diban-
                                    ding temuan BPK.


                                                               Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus   dahlan iskan melawan




                                                                Ini bukan kali pertama
                                                              Dahlan menghadapi se-
                                                              rangan DPR. Sebelum-
                                                              nya ia juga menghadapi
                                                             ancaman        interpelasi
                                                             karena mengganti jajar-
                                                             an direksi BUMN Energi,
                                                            tanpa melalui prosedur
                                                            yang seharusnya. Namun
                                                           niatan ini kandas di tengah
                                                           jalan, pasalnya sejumlah
                                                          anggota dewan yang sudah
                                                          membubuhkan tanda ta-
                                                          ngannya tiba-tiba menarik
                                                         dukungan. 
                                                            Dahlan pun tak bebas dari
                                                         gangguan. Ia terus diusik.
                                                        Sejumlah anggota Komisi
                                                        VI yang menjadi mitra kerja
                                                        Dahlan dikabarkan tengah
                                                        mendorong evaluasi terhadap
                                                       kinerja Dahlan.
                                                         Sepak terjang Dahlan yang
                                                       sering di luar kelaziman, se-
                                                      perti mengepel toilet bandara
                                                      misalnya dinilai hanya untuk
                                                      pencitraan. “Kalau jadi menteri
                                                     jangan lebay-lah. Yang biasa-
                                                     biasa sajalah,” kritik anggota
                                                     Komisi VI, Refrizal. 
                                 Meroketnya popularitas Dahlan Iskan membuat
                               gusar politikus Senayan. Dahlan Iskan coba diganjal
                               dengan berbagai cara. Dahlan pun tak menampik
                               adanya upaya untuk mendongkelnya dari Kabinet In-
                               donesia Bersatu II. Temuan BPK mengenai inefisiensi
                               di PLN ini, bisa membuka pintu ke situ.


                                                          Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus            dahlan iskan melawan




                                                                    Bermula dari Kongkalikong
                                                                       Seteru babak kedua ini
                                                                     berawal dari surat edaran
                                                                     Sekretaris Kabinet ber-
                                                                     nomor SE-542/Seskab/
                                                                     IX/2012 tentang penga-
                                                                     walan APBN 2013/2014
                                                                     dengan Mencegah Prak-
                                                                     tik Kongkalikong tertang-
                                                                     gal 28 September 2012.
                                                                     Dalam surat yang dituju-
                                                                     kan kepada seluruh Ke-
                                                                     menterian dan Lembaga
                                                                     Pemerintah Non-Kemen-
SBY dan Dahlan Iskan saat               terian ini, Seskab meminta seluruh Menteri Anggota
pelantikan.
Foto/Rumgapers
                                        Kabinet Indonesia Bersatu II dan Kepala Lembaga
                                        Negara Non-Kementerian untuk menolak kongkali-
                                        kong dengan anggota DPR/DPRD dan rekanan dalam
                                        perencanaan dan pembahasan RAPBN 2013.
                                          Atas dasar surat edaran ini, Dahlan kemudian me-
                                        merintahkan semua direksi BUMN untuk berani
                                        menolak anggota DPR yang suka meminta jatah ke
                                        BUMN. Perintah ini terutama ditujukan kepada BUMN
                                        yang akan mendapat suntikan penyertaan modal ne-
                                        gara (PMN).
                                          Pada tahun 2012/2013, sejumlah BUMN memang
                                        akan mendapat suntikan modal. Sebut saja PT PAL
                                        yang akan disuntik Rp 648 miliar, PT Merpati Nusan-
                                        tara Airlines Rp 561 miliar, PT Askrindo Persero Rp
                                        800 miliar, dan PT Jamkrindo Rp 1,2 triliun. Pencairan
                                        PMN ini dikhawatirkan akan dijadikan objek pemeras-
                                        an oleh para ‘preman’ Senayan.
                                          Perintah ini oleh Dahlan kemudian dilaporkan ke-
                                        pada Presiden SBY. Tak lupa ia melampirkan SMS ini
                                        ke Seskab Dipo Alam. Masalah timbul belakangan,
                                        setelah SMS ini bocor ke media. Situasi makin panas

                                                                  Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus   dahlan iskan melawan




                               setelah beredar 18 inisial nama anggota DPR yang
                               disebut-sebut sering minta jatah ke BUMN.
                                 Kementerian BUMN membantah telah menyebarkan
                               SMS ini. Namun Dahlan menyatakan siap membuka
                               identitas peminta jatah jika memang DPR meminta
                               secara resmi. Hanya menurutnya jumlah para prem-
                               an itu tidak lebih dari 10 orang. “Saya sudah menyam-
                               paikan bahwa sangat bersedia membeberkan. Sangat
                               bersedia,” tegasnya.
                                 Kisruh ini telah dilaporkan kepada Presiden SBY.
                               Di Lanud Halim Perdanakusuma sebelum memulai
                               kunjungan kerja ke London, Inggris, Presiden tampak
                               serius menyimak laporan pria kelahiran 17 Agustus
                               1951 itu. Presiden memang belum angkat suara, tetapi
Jika Dahlan                    menurut sumber majalah detik, Istana siap pasang
kembali mangkir,               badan untuk Dahlan.
Senayan                          Bahkan Seskab Dipo Alam, yang pernah mengartu-
mengancam akan                 kuningkan Dahlan, kini berbalik mendukung Dahlan.
                               “Kalau saya dalam posisi Pak Dahlan, saya akan me-
memanggil paksa.               lakukan hal yang sama,” ujar mantan aktivis itu. 
                                 Dukungan juga datang dari jajaran BUMN yang se-
                               lama ini menjadi sapi perah, termasuk BUMN bidang
                               konstruksi yang jadi langganan dimintai jatah atas
                               proyek-proyek yang dimenanginya. “Pasti saya setuju
                               dan dukung sepenuhnya,” tegas Dirut PT Adhi Karya
                               Tbk, Kiswodarmawan.
                                 Namun banyak pihak yang khawatir semua ini ha-
                               nya sensasi sesaat yang akan berakhir antiklimaks.
                               Dahlan berjanji akan membeberkan identitas para
                               pemeras BUMN itu, Senin 5 November ini. Namun itu
                               dinilai tak cukup. Menurut Undang-Undang, Dahlan
                               harus melaporkan orang tersebut ke lembaga yang
                               berwenang karena perbuatan orang-orang itu bisa
                               dikategorikan tindak pidana. “Jika tidak, Dahlan Iskan
                               bisa dianggap menyembunyikan sebuah kejahatan,”
                               tegas Oce Madril dari Pukat UGM. (AMI/YOG)


                                                         Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus                 dahlan iskan melawan




heboh dahlan
bisa sia-sia
Enggak ada guna juga Dahlan membuka nama 10 anggota DPR yang memeras
BUMN ke DPR. Pastilah DPR membantah. Dahlan sudah tahu jawabannya.

Reporter: Bahtiar Rifai, Isfari Hikmat,        “Kalau soal support. Kami sendiri sudah katakan,




                                             K
Hans Henricus 
ANTARA/Widodo S. Jusuf
                                             kami support!”
                                                      alimat itu dengan mantap meluncur dari
                                                      bibir Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam,
                                                      Kamis 1 November 2012. Dukungan yang
                                                      dimaksud Dipo adalah dukungan untuk Men-
                                             teri Negara BUMN Dahlan Iskan.
                                               Lantas Dipo pun memuji Dahlan. Menteri BUMN itu
                                             menjadi menteri pertama yang mengindahkan Surat

                                                                      Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus        dahlan iskan melawan




                                    Edaran (SE) 542/Seskab/IX/2012 tentang Pengawalan
 Politikus Partai Demokrat 
 Juhaini Alie - Komisi X            APBN 2013-2014 Dengan Mencegah Praktik Kongka-
                                    likong yang terbit pada 28 September 2012.
    “Dibuka saja                       Dahlanlah yang melapor kepada Presiden Susilo
 kalau memang                       Bambang Yudhoyono (SBY) soal adanya 10 anggota
 ada anggota
                                    DPR yang melakukan pemerasan terhadap BUMN.
 DPR meminta
 upeti ke BUMN,                     Siapa nama 10 pemeras itu? Dahlan tidak mau meng-
 biar semua klir. Terkait           ungkapkan meskipun sudah mengantongi namanya.
 inisial JA biarkan saja.              “Saya punya lisnya, enggak sampai 15, sekitar 10
 Saya baru di Komisi VII,           oranglah,” ujar Dahlan pada Selasa, 30 Oktober 2012.
 saya tidak takut karena               Dahlan mendapatkan nama itu, setelah menanyai
 saya baru di Komisi VII.”
         satu per satu Direksi BUMN. Ternyata, banyak direksi
 Politikus Partai Demokrat          BUMN yang pernah “dipalak” oknum anggota DPR.
 Sutan Bhatoegana - Komisi             Ia geregetan dengan oknum anggota DPR itu karena
 VII                                sudah tidak tahu malu. Mereka juga memalak BUMN
                                    yang tidak memiliki uang. Bahkan pemalak itu meng-
    “Enggak
 mau saya me-
                                    ajari direksi BUMN agar memakai tangan ketiga untuk
 nanggapi (soal                     memberikan uang pada oknum Senayan itu.
 inisial SG me-                        “Biar vendor (rekanan BUMN) saja yang bayar, nanti
 meras BUMN). Ngapain               baru BUMN bayar ke vendor. Jadi oknum itu mengajari
 menanggapi yang enggak             Direksi. Itu kan menunjukkan kalau dia ngebet banget
 jelas? Sudah saya bilang,          dapat uang,” cetusnya.
 buat apa menanggapi
                                       Pernyataan Dahlan soal anggota DPR memalak
 yang gelap, sedangkan
 yang terang saja masih             BUMN itu tak ayal menambah ketegangan hubung-
 banyak PR-nya.”                    an dengan DPR. Pasalnya, sebelumnya, Panja Sektor
                                    Hulu Listrik Komisi VII DPR berniat melakukan pe-
 Politikus Golkar Bambang           manggilan terhadap Dahlan Iskan. Mereka ingin me-
 Soesatyo - Komisi III              minta keterangan Dahlan atas hasil temuan inefisiensi
                                    anggaran PT PLN oleh Badan Pemeriksa Keuangan
    “Saya barus-
 an mendapat                        (BPK) sebesar Rp 37,5 triliun.
 BBM (Blac-                            Ketegangan Dahlan dan Senayan semakin memun-
 kBerry Messe-                      cak dengan beredarnya 18 inisial anggota DPR yang
 nger) dari Dahlan                  disebut sebagai pemeras BUMN. Nama tersebut
 Iskan yang mengklarifi-            antara lain AK, IM, SN, NW, BS (Golkar); PM, EV, CK
 kasi bahwa nama-nama               (PDIP); AR, IR, SUR (PKS); FA (HANURA); ALM, NAS,
 yang ada di kantongnya
                                    (PAN); JA, SG, MJ (PD); MUZ (GERINDRA).
 tidak terkait sama sekali

                                                             Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus        dahlan iskan melawan




 dengan saya. Jadi, soal
 inisial BS yang beredar
 itu dia tidak tahu siapa
 yang menyebarkannya.
 Yang pasti katanya, tidak
 terkait dengan Bambang
 Soesatyo.

 Politikus Golkar Nusron
 Wahid - Komisi XI

    “Mengenai
 inisial NW,
 saya sudah                         Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Pelajar Indonesia Sulawesi
                                    Selatan berunjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta.
 kontak dan                         ANTARA/Puspa Perwitasari
 konfirmasi langsung ke
 Mas Dahlan tidak ada
                                      Namun nama-nama yang identik dengan inisial itu
 nama saya. Inisial-inisial         ramai-ramai memberi bantahan. Mereka pun menan-
 itu kata beliau dari pa-           tang Dahlan agar membukanya kepada publik.
 brik kebohongan politik.             Meski ditegaskan dua masalah itu merupakan dua
 Saya juga dengan tegas             hal yang berbeda dan tidak terkait, aroma politis tidak
 meminta Mas Dahlan                 ayal terasa kental dalam ketegangan antara Dahlan
 selaku Meneg BUMN
                                    dengan DPR itu. Pernyataan Dahlan soal pemalakan
 membongkar politikus
 yang melakukan tindak-             terhadap BUMN seperti serangan balasan pada DPR
 an tersebut.”                      yang akan meminta keterangan Dahlan soal pembo-
                                    rosan di PLN.
 Politikus PDIP                       Peneliti Pusat Kajian Anti-Korupsi (PUKAT) UGM,
 Tjahjo Kumolo - Komisi I           Oce Madril khawatir data pemerasan anggota DPR
    “Nama saya
                                    terhadap BUMN bakal menguap begitu saja dibarter
 pakai T, Tjahjo                    dengan ‘perdamaian’ antara Dahlan dan DPR. Apalagi
 Kumolo.                            hingga kini, Dahlan tidak kunjung melaporkan nama-
 Saya tidak                         nama itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 tahu ada inisial                     Juru Bicara KPK Johan Budi mengaku belum mene-
 CK tersebut. Sebutkan,             rima laporan Dahlan soal pemerasan anggota DPR. 10
 jangan tanya saya. Tanya
                                    nama anggota DPR itu memang masih disimpan rapat
 siapa yang membuat
 inisial dong. Jadi sebut-          oleh Dahlan. Ia akan membeberkannya kepada Badan
 kan nama dengan jelas              Kehormatan DPR pada Senin, 5 November 2012.
 siapa,”                              Pengungkapan kepada BK DPR diprediksi akan sia-
                                    sia belaka. Dahlan harusnya melaporkan dugaan pe-

                                                                  Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus        dahlan iskan melawan




 Politikus PAN Alimin
 Abdullah - Komisi VII 

    “Sekarang
 saja kita
 mau panggil
 dia (Dahlan
 Iskan). Katanya
 bukan dari dia sumber-
 nya, makanya enggak
 tahu yang kalian ributkan
 itu sumbernya mana?
 Masa yang tidak ada                Anggota dewan melakukan interupsi saat mengikuti rapat
 sumbernya harus saya               paripurna DPR.
                                    ANTARA/Ismar Patrizki
 tanggapi? Oh iya, jang-
 an bikin orang pusing,
                                    merasan oleh anggota DPR terhadap BUMN kepada
 habisi waktu. Saya harus
 terima banyak telepon              penegak hukum. Kasus penyalahgunaan kewenangan
 tapi bertanya (soal inisial        semacam ini sudah memenuhi unsur korupsi. Apalagi
 ALM) yang enggak jelas             Dahlan mengaku sudah memiliki bukti berupa rekam-
 dasarnya.”                         an.
                                      “Makanya ini untuk menghindari nuansa politisasi
                                    dalam penyebutan oknum itu maka Dahlan tidak ada
 Politikus Gerindra
 Ahmad Muzani - Komisi I            urusan dengan DPR. Enggak ada guna juga dia mem-
                                    buka itu ke DPR. Pastilah DPR membantah, Dahlan
    “Saya tidak                     sudah tahu jawabannya,” ungkap Oce.
 mau menang-                          Aksi peras BUMN oleh DPR memang sudah jadi
 gapi hal dari                      cerita usang. Namun tidak semua percaya, BUMN
 sumber yang
                                    menjadi korban. Pengamat Politik UI, Andrinof Cha-
 tidak jelas. (soal
 inisial MUZ)”                      niago menganggap DPR maupun BUMN sama-sama
                                    merasakan keuntungan dalam praktik kongkalikong
                                    ini.
                                      “Ya keduanya sebagai pelaku, hanya statusnya ber-
                                    beda. BUMN terdorong untuk mendapatkan proyek,
                                    dewan tetap melihat itu sebagai peluang untuk men-
                                    dapatkan upeti karena dilihat sebagai BUMN. Jadi ya
                                    disuruh cari duit, disuruh memberikan upeti,” jelas
                                    Andrinof. (ARY/YOG)

                                                                  Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus         dahlan iskan melawan




                  Kronologi
                 Dahlan Iskan
                                         vs
                                       DPR
               Mei                                        SEPTEMBER
                     Panja dan pimpin-                  Hasil audit BPK ditemu-
                    an BPK sepakat                     kan fakta PLN kehilangan
                   mengaudit PLN, BP                   melakukan penghematan
                   Migas, PT Perusa-                 sebesar Rp 37,5 triliun. Panja
            haan Gas Negara (PGN), dan      sektor hulu listrik komisi VII menilai
            Kementerian ESDM.               hal ini sebagai sebuah inefisiensi PLN.


2011
                                     2012
                 28 September                     akhir 2011
               Sekretaris Kabinet Dipo            Panja Sektor hulu listrik melakukan
             Alam mengeluarkan surat            pertemuan kembali membahas hasil
             edaran nomor SE-542/               audit. Panja memberikan kesempat-
   Seskab/IX/2012. Isinya, pengawalan           an kepada PLN, BP Migas, PGN, dan
   APBN 2013-2014 dengan mencegah               Kementerian ESDM untuk melakukan
   praktik kongkalikong.                        perbaikan sesuai hasil audit.



              Awal Oktober                      8 Oktober
            Menteri BUMN Dahlan               Panja Sektor hulu listrik melakukan
          Iskan melaporkan praktik          pertemuan kembali membahas hasil
          upeti kepada Presiden SBY         audit. Panja memberikan kesempat-
          lewat layanan pesan sing-         an kepada PLN, BP Migas, PGN, dan
    kat. Dahlan mengaku menerus-            Kementerian ESDM untuk melakukan
    kan SMS itu ke Dipo Alam                perbaikan sesuai hasil audit.




         23 oktober                             22 OKTOBER
          Komisi VII DPR memanggil            Kabar Dahlan Iskan melapor ke Se­
        kembali Dahlan Iskan dan Men-       kretaris Kabinet Dipo Alam soal upeti
        teri ESDM Jero Wacik beserta        DPR mulai berembus. Pada saat yang
        direksi PLN, BP Migas, PGN,         sama, Dahlan tidak memenuhi panggil-
        untuk datang pada keesokan          an Komisi VII DPR. Alasannya, Dahlan
        harinya, 24 Oktober 2012.           mengikuti kunjungan kerja Presiden
                                            SBY ke Yogyakarta.



         24 oktober
          Rapat komisi VII DPR kembali
        batal karena Dahlan Iskan tidak                       30 oktober
        datang. Alasannya bertemu dengan                        Dahlan Iskan meng-
        Pemda Jambi membahas kelanjut-                        aku telah mengan-
        an soal program sapi dan microfi-                     tongi 10 nama anggo-
        nance. Komisi VII memanggil kem-                      ta DPR yang meminta
        bali setelah masa reses selesai.                      upeti ke BUMN.




                                                 31 Oktober
                                                  memanggil Dahlan Senin 5 No-
                                                  vember atau Kamis 8 November.
                Wakil Ketua DPR, Priyo Budi       Komisi VII DPR meminta izin se-
               Santoso mengatakan Badan           cara lisan kepada pimpinan DPR
               Kehormatan (BK) DPR akan           untuk menggelar rapat luar biasa
               memanggil Dahlan Iskan untuk       untuk meminta keterangan Dah-
               menjelaskan soal upeti anggota     lan Iskan soal audit BPK, setelah
               DPR. Rencananya, BK DPR akan       masa reses.


                                                         Majalah detik 05 - 11 November 2012
                                                          Majalah detik 5
FOKUS              DAHLAN ISKAN MELAWAN




BERSENJATA PANSUS,
MEMERAS
RP 2 MILIAR
PERMINTAAN UPETI
KEPADA BUMN
SUDAH JADI TRADISI
SEJUMLAH POLITISI.
ADA YANG DAPAT JATAH
BULANAN, BAHKAN ADA
PULA YANG SENGAJA
MEMALAK.




                                     H
Reporter: Irwan Nugroho dan Deden              OTBONAR Sinaga bingung. Ia tiba-tiba diminta
Gunawan                                        ke sebuah ruangan di gedung DPR. Saat itu, 18
DOK. DETIKFOTO
                                               Februari 2010, ia yang masih menjabat sebagai
                                               Dirut PT Jamsostek (Persero) baru saja usai
                                      rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR.
                                        Hotbonar mengaku disuruh menemui ETS, salah se-
                                      orang anggota Komisi IX DPR dari PDIP. Dari penelusur-
                                      an majalah detik, ETS diduga kuat adalah Erwin Tunggul
                                      Setiawan. Tidak dinyana, di ruangan itu Erwin meng-
                                      ancam akan membentuk Pansus DPR karena ada inves-
                                      tasi Jamsostek yang mengalami penurunan.
                                        Penurunan investasi yang dimaksud Erwin adalah soal
                                      saham Jamsostek di Bank Persyarikatan waktu itu, yang
                                      semula sebesar Rp 36 miliar atau sebesar 20,9 persen,
                                      turun menjadi 9 persenan.
                                        Saat RDP, Erwin memang lebih menyoroti soal penu-

                                                                 MAJALAH DETIK 5 - 11 NOVEMBER 2012
FOKUS             DAHLAN ISKAN MELAWAN




                                     runan saham di Bank Persyarikatan. Padahal agenda
                                     utama RDP kala itu membahas soal rencana inves-
                                     tasi Jamsostek ke Bank Bukopin.
                                       Awalnya, politisi kelahiran Jambi 20 Desember 1958
                                     itu bertanya, “Saudara Dirut, apakah benar nomor
                                     HP saudara 081XXXXX?”. Pertanyaan itu langsung dija-
                                     wab “benar” oleh Hotbonar. Kemudian Erwin di forum
                                     rapat membacakan isi SMS-nya. “Isinya soal penurunan
                                     investasi di Bank Persyarikatan,” ungkap Hotbonar saat
                                     ditemui majalah detik.
                                       Rupanya pertanyaan itu berlanjut seusai rapat. Begitu
Hotbonar Sinaga                      RDP yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan selesai pu-
JAMSOSTEK.CO.ID
                                     kul 14.00 WIB, Hotbonar kemudian ditanya masalah yang
                                     sama oleh Erwin. Hanya saja pertanyaan itu dilakukan di
                                     sebuah ruangan di DPR satu jam setelah RDP usai.
                                       "Selain ETS, ada juga MN dan seorang politikus Partai
                                     Golkar dalam ruangan itu," kata Hotbonar. MN diduga
                                     kuat adalah M. Nasir, politikus Partai Demokrat. Namun
                                     ia lupa siapa nama politikus Golkar yang ada di ruangan
                                     itu. Nah, di ruangan itulah Erwin langsung mengancam
                                     akan membentuk Pansus DPR terkait penurunan inves-
                                     tasi Jamsostek di Bank Persyarikatan. Sementara politi-
                                     kus PD dan Golkar hanya diam saja.
                                       Usai mengancam, Erwin kemudian coba memberi
                                     ‘solusi’. “Ini anggota DPR ada sekian orang. Kalau setiap
                                     orang dikasih dana, itu paling tidak membutuhkan dana
                                     Rp 1 sampai Rp 2 miliar. Itu untuk 40 orang anggota ko-
                                     misi IX lo,” ujar Erwin kepada Hotbonar saat itu.
                                       Hotbonar tidak langsung mengiyakan permintaan fulus
                                     Erwin. Ia menjelaskan, sejak dirinya masuk Jamsostek
M. Nasir                             pada 2007, tidak ada dana taktis di BUMN yang meng-
FOTO: ANTARA                         urusi uang para pekerja itu. Kalaupun ada, imbuh Hot-
                                     bonar, uang pribadi dari koceknya sendiri. Namun ketika
                                     disebut uang pribadi yang siap digelontorkan hanya Rp
                                     100 juta, Erwin langsung tertawa “Sedikit amat, hehe-
                                     he…” Kata-kata Erwin itulah yang sampai saat ini diingat


                                                                  MAJALAH DETIK 5 - 11 NOVEMBER 2012
FOKUS   DAHLAN ISKAN MELAWAN




                           Hotbonar.
                             Alhasil pertemuan khusus antara Hotbonar dan tiga
                           politikus DPR yang membahas soal upeti belum deal.
                           Sebab Erwin mengajukan angka Rp 2 miliar, sementara
                           Hotbonar hanya sanggup merogoh kocek pribadinya Rp
                           100 juta.
                             Untuk membuat Erwin dan kawan-kawan tidak “mur-
                           ka”, Hotbonar kemudian mengulur waktu hingga bebera-
                           pa waktu ke depan. Kesempatan itu digunakan Hotbonar
                           untuk konsultasi kepada mantan pimpinan KPK, Erry
Kalau setiap               Riyana Hadjapamengkas. “Sudah, enggak usah khawatir,
                           itu bukan kerugian. You nanti lapor saja ke KPK,” begitu
orang dikasih              kata Erry kepada Hotbonar.
dana, itu                    Kemudian ia juga diberi arahan oleh Handoyo, yang
paling tidak               saat itu menjabat Deputi bidang Pengaduan Masyarakat
                           di KPK. Bahkan Handoyo berjanji akan mengirim orang
membutuhkan                KPK menghadiri RDP antara Jamsostek dan Komisi IX
dana Rp 1                  berikutnya, yang digelar Juni 2010. Namun saat RDP
sampai Rp                  berikutnya, Erwin sudah tidak duduk lagi di DPR.
2 miliar. Itu                Selain berkonsultasi ke KPK, permintaan uang oleh
                           Erwin juga dilaporkan Hotbonar ke petinggi PDIP juga.
untuk 40 orang             “Tapi salah seorang Ketua DPP PDIP cuma bilang ‘Oh
anggota komisi             itu orang istrinya lagi sakit kanker dirawat di Singapu-
IX lo                      ra, mungkin karena itu dia butuh duit banyak’” ungkap
                           Hotbonar menirukan ucapan Ketua DPP PDIP, Mindo
                           Sianipar.
                             Sianipar yang dikonfirmasi majalah detik mengaku
                           tak tahu benar tidaknya perbuatan Erwin itu. Namun, ia
                           mengungkapkan Erwin kini sudah tak lagi di DPR. "Dia
                           bukan lagi anggota dewan," katanya. Dicopot gara-gara
                           memeras?
                             Politikus PDIP, Ribka Tjiptaning yang juga sebagai
                           Ketua Komisi IX DPR sejak 2009 hingga sekarang, me-
                           nyebutkan, Erwin di-PAW (Pergantian Antar-Waktu) par-
                           tainya karena kasus penggelembungan suara di daerah
                           pemilihannya. 


                                                       MAJALAH DETIK 5 - 11 NOVEMBER 2012
FOKUS        DAHLAN ISKAN MELAWAN




                                  Meski sudah tidak ada lagi Erwin, bukan berarti Hot-
                                bonar lolos dari rongrongan politikus DPR. Pasalnya, di
                                lain waktu muncul M Nasir. Pria ini adalah kakak mantan
                                bendahara umum PD yang kini dipenjara dalam kasus
                                korupsi Wisma Atlet M Nazaruddin.
                                  Beberapa hari setelah RDP Jamsostek dan Komisi IX
                                DPR yang kedua, bulan Juni 2010, Nasir meminta Hotbo-
                                nar bertemu di Hotel Hilton (kini bernama Hotel Sultan).
                                Dalam pertemuan itu, Nasir rupanya menagih uang yang
                                sempat disampaikan koleganya, Erwin pada Februari
Politikus PDIP, Ribka           lalu. “Sudah ada duitnya, Pak?”. Namun permintaan itu
Tjiptaning                      diacuhkan Hotbonar. Ia mengaku tidak punya duit sebe-
DPR.GO.ID
                                sar yang diminta, yakni Rp 2 miliar.
                                  Gagal dapat uang, Nasir tidak patah arang. Ia meminta
                                proyek pengadaan di Jamsostek. Bukan itu saja, Nasir
                                langsung tancap gas dengan mengenalkan beberapa
                                orang yang diklaimnya mampu menyiapkan pengadaan
                                hardware komputer dan sebagainya. “Saya itu orangnya
                                tidak pernah frontal mengatakan ‘Tidak’. Awalnya saya
                                mengatakan ‘oke saya  penuhi’, tapi ujung-ujungnya ti-
                                dak saya penuhi, karena memang enggak ada proyek di
                                Jamsostek,” ujarnya.
                                  Hingga kini Erwin dan Nasir belum bisa dikonfirmasi.
                                Telepon genggamnya tidak diangkat saat dihubungi ma-
                                jalah detik. Dikirimi pesan singkat pun, tidak direspon.
                                Ribka pun sudah mencoba menghubungi Erwin, namun
                                belum berhasil. "Persoalan itu (pemerasan), saya susah
                                juga karena saya telepon dia tidak didengar," terang Rib-
                                ka di Gedung DPR, Senayan
                                  Namun kasus Nasir sudah diketahui jajaran Partai
                                Demokrat. Nasir pun akan dimintai klarifikasi ."Sekarang
                                masih di daerah kan reses. Nanti kalau sudah kembali
                                (ke Jakarta) akan dimintai klarifikasi ketua fraksi, Ibu
                                Nurhayati," kata Wakil Ketua Umum II Partai Demokrat
                                Max Sopacua.
                                  Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu saat di-


                                                             MAJALAH DETIK 5 - 11 NOVEMBER 2012
FOKUS      DAHLAN ISKAN MELAWAN




                              konfirmasi majalah detik mengungkapkan permintaan
                              proyek yang dilakukan politikus ke BUMN sudah menjadi
                              tradisi. “Biasanya yang melakukan intervensi atau minta
Permintaan                    proyek berasal dari partai penguasa,” jelas Said Didu.
                                Permintaan upeti atau proyek di BUMN, kata Said,
proyek yang                   biasanya dilakukan oleh politikus yang jadi “tim sukses”
dilakukan                     salah satu direksi BUMN. Karena merasa berjasa, sang
politikus ke                  politikus selalu meminta jatah.
BUMN sudah                      Sementara politikus di DPR yang bukan dari partai
                              penguasa, memang suka minta upeti, tapi kebanyakan
menjadi tradisi.              hanya coba-coba. Maksudnya kalau dikasih ya diambil,
                              kalau tidak ya sudah.
                                “Tapi orang partai penguasa kalau ditolak bisa me-
                              lakukan macam-macam. Kan mereka bisa melakukan
                              intervensi sampai ke tingkat menteri,” begitu kata Said.
                              Kesaksian Hotbonar dan Said Didu memperkuat bukti
                              bahwa ada anggota DPR yang menjadikan BUMN seba-
                              gai sapi perahan, seperti yang diungkap Menteri BUMN
                              Dahlan Iskan. (DEN/YOG)




   Gaya Senayan Peras BUMN
   1. Meminta jatah bulanan ke BUMN secara rutin.
   2. Model insidental, yakni parpol meminta upeti atau sumbangan untuk
      menyelenggarakan acara-acara besar dan kongres.
   3. Model ‘bagi hasil’ proyek. 
      “Pola bagi hasil ini seperti yang terjadi di kasus Hambalang dan Wisma
      Atlet Palembang,” kata Koordinator ICW, Apung Widadi.
   4. Dari 141 BUMN, ada BUMN yang sengaja dibuat pailit atau merugi agar
      mendapatkan subsidi dari negara. Skenario penyelamatan BUMN, tidak
      jarang hanya menjadi dalih anggota DPR untuk mengejar upeti.
                                                       SUMBER: INDONESIA CORRUPTION WATCH (ICW)




                                                            MAJALAH DETIK 5 - 11 NOVEMBER 2012
fokus                dahlan iskan melawan




Setengah Menangis
Karena Listrik
Dahlan Iskan membantah keluarganya ikut proyek PLN.
Namun, ia mengakui pemborosan yang terjadi di perusahaan
pelat merah itu. Penyakit kronis yang tak kunjung sembuh.



                                            A
Reporter: Hans Henricus, Isfari Hikmat,                njing menggonggong, kafilah berlalu.
Monique Shintami, dan Bahtiar Rifai                    Ibarat pepatah itulah sikap yang kini dianut
istimewa
                                                       Azrul Ananda (35). Ia tak mau ambil pusing
                                                       namanya terbawa-bawa dalam pusara kon-
                                            flik antara Menteri BUMN Dahlan Iskan dan kalangan
                                            politikus di Gedung DPR.
                                               Anak sulung Dahlan itu disebut-sebut ikut dalam
                                            proyek pengadaan genset untuk menyokong penyedi-

                                                                      Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus   dahlan iskan melawan




                               aan listrik PLN. Tak hanya Azrul, nama ibunya juga
                               diisukan terlibat dalam bisnis itu.
                                 “Saya santai saja. Tidak stres sama sekali,” ujarnya
                               kepada majalah detik, Jumat, 2 November 2012.
                                 Azrul pun tak berusaha mencari tahu dari mana isu
                               yang sumir itu. Sebab, ia merasa kabar itu tak benar
                               sama sekali. Jangankan berbisnis setrum, mengin-
                               jakkan kaki ke Kantor PLN pun, ia dan keluarga besar
                               Dahlan tak pernah.
                                 “Saya orang koran. Enggak tertarik sama yang begi-
                               tu-begitu. Saya bukan pedagang, saya bukan makelar.
                               Saya ini kerja di koran dan bikin basket,” ujar Direktur
Saya orang                     PT Jawa Pos Koran itu.
koran. Enggak                    Dahlan yang ditanya mengenai kabar itu juga sedikit
                               bersungut. Ia meminta oknum yang menyebarkan isu
tertarik sama                  itu untuk memberi bukti. Saat ditunjuk menjadi Dirut
yang begitu-                   PLN, Dahlan mengaku istrinya justru melarang me-
begitu. Saya                   nerima jabatan itu.
bukan pedagang,                  “Dia menangis, melarang keras saya jadi Dirut PLN
                               karena nanti bisa masuk penjara,” katanya kepada
saya bukan                     majalah detik, Selasa, 30 Oktober 2012.
makelar. Saya                    Di DPR, soal genset itu memang menjadi bahan
ini kerja di koran             serangan Komisi VII ke Dahlan terkait audit BPK yang
                               menyebut PLN mengalami pemborosan Rp 37 triliun.
dan bikin basket.              DPR menuding pemborosan luar biasa itu akibat se-
                               ringnya Dahlan menyewa genset.
                                 Anggota Komisi VII Alimin Abdullah mengatakan,
                               sewa genset dari Cina itu dilakukan PLN tanpa mem-
                               beritahu DPR. Sudah begitu, genset itu kini banyak
                               yang rusak. “Seharusnya dihindari. Genset pakai ba-
                               nyak BBM, makin boros,” kata Alimin.
                                 Di dalam audit BPK, diketahui PLN memang menye-
                               wa diesel untuk tiga wilayah di Nusa Tenggara Barat
                               (NTB), yaitu Paok Motong, Labuhan, Niu, pada tahun
                               2009. Pengadaan diesel itu mengalami keterlambatan.
                               Belakangan daya pembangkit juga dikurangi, namun


                                                          Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus          dahlan iskan melawan




                                                                  nilai kontrak tak diubah.
                                                                  Akibatnya, PLN harus
                                                                  membayar kontrak lebih
                                                                  tinggi, Rp 27,751 miliar.
                                                                     Pemborosan PLN juga
                                                                  terjadi pada tak terpe-
                                                                  nuhinya pasokan gas di
                                                                  pembangkit listrik  dual
                                                                  firing (gas dan BBM). Hal
                                                                  itu membuat pembangkit
                                                                  listrik harus dioperasikan
                                                                  dengan  high speed diesel
                                                                  (HSD) atau solar, yang
                                                                  harganya lebih mahal
Azrul Ananda
                                      dibandingkan gas.
istimewa                                Contohnya di PLTG/U Muara Tawar dan Muara Ka-
                                      rang, yang mengaliri listrik ke Jakarta dan sekitarnya.
                                      Akibat harus memakai BBM, Muara Tawar kehilangan
                                      kesempatan berhemat nyaris Rp 2 triliun pada 2009-
                                      2010. Pemborosan lebih jumbo terjadi pada PLTG/U
                                      Muara Karang, yaitu sekitar Rp 11 triliun.
                                        Contoh lain pemborosan PLN terjadi pada penger-
                                      jaan proyek 10.000 MW tahap I. BPK mengendus se-
                                      abrek masalah dalam proyek itu. Mulai dari proses
                                      tender yang menyimpang, penyelesaian yang molor
                                      dari jadwal, hingga rusaknya pembangkit sebelum di-
                                      operasikan. Hal itu menyebabkan PLN menanggung
                                      ketidakhematan yang luar biasa.
                                        Bukannya membantah, Dahlan justru terang-te-
                                      rangan mengakui hasil audit itu. Bahkan, seharusnya
                                      BPK dapat menemukan jumlah pemborosan PLN yang
                                      lebih besar dari ‘sekadar’ Rp 37 triliun. “Bisa sampai
                                      dua kali lipat,” kata dia.
                                        Lewat blog-nya, Dahlan menulis, banyak pemboros-
                                      an PLN lainnya yang belum masuk hitungan BPK.
                                      Misalnya, di Senipah, Kalimantan Timur, sedang diba-


                                                                Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus   dahlan iskan melawan




                               ngun PLTG berkapasitas 80 MW. Proyek itu mengha-
                               dapi kendala besar selama bertahun-tahun. Semen-
                               tara, PLTG itu penting untuk menerangi Kaltim.
                                 “Selama ini terjadi inefisiensi triliunan rupiah di Kal-
                               tim. Itu tidak ditemukan oleh BPK,” tulis Dahlan.
                                 Sebagai daerah yang kaya dengan sumber gas,
                               Jambi termasuk provinsi yang mengalami krisis lis-
                               trik paling parah. Gas itu belum dimanfaatkan dengan
                               optimal oleh PLN. Perusahaan pelat merah itu masih
                               mengembangkan pembangkit listrik ber-BBM. Jelas
                               tak efisien.
                                 “BPK juga tidak menemukan inefisiensi di Jambi
Dahlan mengaku                 itu,” ucapnya lagi.
bukannya tidak                   Menurut bekas bos Jawa Pos tersebut, inefisiensi
                               PLN itu sebenarnya juga membuatnya gelisah. Ia per-
melakukan                      nah menumpahkan curahan hati atas persoalan itu
sesuatu untuk                  dalam rapat dengan Komisi VII, 18 Mei 2010.
mengatasi                        “Berkali-kali sampai saya setengah menangis,” kata
penyakit kronis di             pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951,
                               itu.
PLN itu.                         Bahkan, lanjut dia, dari rapat itulah sebetulnya audit
                               investigatif BPK bermula. Rapat menyimpulkan agar
                               DPR meminta BPK mengaudit keuangan PLN tahun
                               2009-2010. Ternyata, BPK pun kini menemukan hal
                               yang sama dengan temuannya.
                                 “Sebetulnya (temuan itu) datangnya dari saya. BPK
                               itu resminya saja,” kata Dahlan.
                                 Dahlan mengaku bukannya tidak melakukan sesua-
                               tu untuk mengatasi penyakit kronis di PLN itu. Dalam
                               proyek PLTG di Senipah, ia berkunjung ke daerah itu
                               dan membereskan kerumitan birokrasi, yang mem-
                               buat pembangunan PLTG tersendat. Hasilnya, proyek
                               itu dapat berjalan.
                                 Di hari yang sama dengan panggilan kedua Komisi
                               VII DPR, Dahlan menyempatkan diri melihat proyek
                               itu lagi. Kebetulan, saat itu ia sedang mendampingi


                                                           Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus       dahlan iskan melawan




Tap untuk melihat video
Dahlan ber-Gangnam Style di
tengah-tengah ribut dengan
DPR.

                                   kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
                                   (SBY) ke Pontianak. Proyek itu nyaris rampung.
                                      “Tiga bulan lagi proyek itu sudah menghasilkan lis-
                                   trik. Efisiensi triliunan rupiah segera terwujud,” kata-
                                   nya.
                                      Masalah agak berbeda terjadi pada inefisiensi
                                   PLTG/U Muara Tawar dan Muara Karang. Dahlan
                                   mengatakan, saat itu, pemerintah memutuskan jatah
                                   gas untuk PLN dialihkan ke industri, karena industri
                                   kehilangan pasokan gas. PLN dihadapkan pada dua
                                   pilihan dilematik: beralih ke BBM atau memadamkan
                                   listrik Jakarta selama berbulan-bulan.
                                      Opsi kedua jelas tak mungkin diambil, sebab mati
                                   listrik sebentar saja, warga Jakarta sudah pasti
                                   mengamuk. Maka, Dahlan memilih opsi pertama. Ia
                                   mengamini, akibat pemakaian BBM di kedua PLTG/U
                                   itu, PLN mengalami pemborosan triliunan rupiah.
                                   Namun, kerugian lebih besar akan dialami jika krisis
                                   gas industri sampai terjadi.
                                      “Pabrik-pabrik bisa tutup, dan karyawannya akan
                                   di-PHK,” katanya.
                                      Kalau keputusan untuk tak memadamkan listrik di

                                                              Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus   dahlan iskan melawan




                               Jakarta itu salah, Dahlan siap menanggung risikonya.
                               Begitu pula dengan seluruh inefisiensi yang terjadi
                               di PLN selama dia memimpin. Bila bersalah secara
                               hukum, Dahlan pun rela dipenjara.
                                  “Kalau saya masuk penjara akan saya jalani deng-
                               an gagah berani, tanpa mengeluh, tanpa menangis,”
                               terangnya.
                                  Wakil Ketua Komisi VII, Effendi Simbolon mengang-
                               gap pemborosan PLN itu bukan perkara enteng. Ine-
                               fisiensi itu telah membuat negara harus menanggung
                               rugi. Dan merugikan negara adalah perbuatan yang
                               bisa digolongkan sebagai tindak pidana.
Bayangkan,                        “(Bailout Bank) Century saja Rp 6 triliun sangat besar
bangun PLTG                    dampaknya. Ini Rp 37 triliun lo,” ujar politikus PDIP itu
                               di gedung DPR, 23 Oktober 2012, lalu.
tapi pipa gasnya                  Tak sedikit yang mendukung Dahlan. Wakil Menteri
tidak ada. Ada                 ESDM Rudi Rubiandini misalnya. Dia berpendapat,
lagi pipa dan                  dalam kasus Muara Tawar dan Muara Karang, bukan
gasnya ada,                    hanya Jakarta saja yang terancam gelap gulita. Bila
                               pembangkit itu tak dihidupkan dengan BBM, pema-
tapi PLTG-nya                  daman listrik bisa menjangkau Sumatera.
rusak.                            Rudi mengatakan, inefisiensi PLN yang tercantum di
                               audit BPK itu memang dipandang dengan cara berbe-
                               da-beda. Ada pihak yang melihatnya sebagai korupsi,
                               tapi ada juga yang memandangnya dari sisi herois-
                               me. “Tergantung cara pandang masing-masing,” ka-
                               tanya.
                                  Pengamat Energi dari Reformainer Institute, Pri
                               Agung Rahkmanto mengatakan, siapapun yang me-
                               mimpin PLN pasti akan dituding melakukan inefi-
                               siensi. Sebab, penyakit itu sudah terjadi sejak lama.
                               Inefisiensi timbul karena tak matangnya perencanaan
                               dalam membangun PLTG.
                                  “Bayangkan, bangun PLTG tapi pipa gasnya tidak
                               ada. Ada lagi pipa dan gasnya ada, tapi PLTG-nya ru-
                               sak,” ujarnya. (WAN/YOG)


                                                          Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus            dahlan iskan melawan




Dahlan Iskan:
Kalau Masuk Penjara,
Saya Jalani dengan Gagah
  “Kalau saya masuk
  penjara akan saya
  jalani dengan
  gagah berani, tanpa
  mengeluh, tanpa
  menangis.”
  Reporter: Hans Henricus
  Hasan Alhabshy/detikfoto




D
         ahlan       Iskan
         yakin tidak me-
         lakukan penye-
         lewengan saat
menjadi Dirut Perusaha-
an Listrik Negara (PLN).
Meski terjadi inefisiensi,
seperti hasil audit Badan
Pemeriksa       Keuangan
(BPK), ia memastikan
tidak ada korupsi.
  “Ini kan tidak apa-apa,
bukan korupsi, bukan
penyelewengan.      Kalau
saya masuk penjara akan
saya jalani dengan gagah
berani, tanpa mengeluh,
tanpa menangis,” kata
Dahlan.

                                        Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus        dahlan iskan melawan




                                      Ia pun membantah istri dan anaknya terlibat dalam
                                    tender pengadaan genset proyek jaringan listrik kerja
                                    sama dengan pengusaha Cina. Proyek inilah yang
                                    disebut-sebut menyebabkan inefisiensi di PLN.
                                      Selain masalah audit BPK, Dahlan pun bicara
                                    panjang lebar soal upeti BUMN ke Senayan. Berikut
                                    wawancara Hans Henricus dari majalah detik deng-
                                    an Dahlan yang dijumpai usai senam pagi di pelataran
                                    Monas, Selasa 30 Oktober 2012: 

                                                                     Bagaimana sikap Anda
                                                                   soal hasil audit BPK ter-
                                                                   hadap PLN?
                                                                     Temuan BPK itu pada
                                                                   dasarnya adalah temuan
                                                                   saya juga. Anda ingat
                                                                   kalau meliput komisi VII
                                                                   DPR, pada waktu itu saya
                                                                   ungkap dengan sangat
                                                                   antusias dan berkali-kali
                                                                   sampai setengah mena-
                                                                   ngis bahwa telah terjadi
                                                                   inefisiensi itu. Dari situ
                                                                   kemudian komisi VII min-
                                    ta kepada BPK untuk memeriksa. Jadi, datangnya dari
Tap untuk melihat video             saya, bukan dari BPK. BPK itu resminya saja.
                                      BPK menilai inefisiensi itu mencapai Rp 37 triliun,
                                    apakah benar seperti itu yang terjadi?
                                      Lebih dari itu, seharusnya BPK bisa menemukan
                                    lebih banyak, bisa sampai dua kali lipat.
                                      Apa benar itu terjadi karena kesalahan kebijakan
                                    saat Anda menjabat Dirut PLN? Misalnya pengadaan
                                    genset dari Cina?
                                      Komisi VII tahu semuanya. Genset memang berapa
                                    harganya? Masa genset harganya sampai Rp 37 triliun.
                                    Inefisiensi itu terjadi karena masalah pasokan gas. 


                                                               Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus   dahlan iskan melawan




                                 Pengadaan genset saat Anda menjabat Dirut PLN
                               dianggap sebagai kesalahan kebijakan Anda?
                                 Apa? Apa? informasinya seperti apa? Ya ungkapkan!
                               Ungkapkan!
                                 Komisi VII sudah memanggil Anda dua kali untuk
                               menjelaskan masalah itu, kenapa tidak datang?
                                 Siapa yang memanggil? Saya enggak merasa di-
                               panggil.
                                 Komisi VII akan kembali mengundang Anda untuk
                               membahas soal masalah audit BPK itu?
                                 Saya belum pernah diundang, undangan itu kan sa-
                               lah. Mereka berkoar-koar, mereka enggak tahu kalau
                                                             undangan itu salah.
                                                               Salahnya di mana Pak?
Anda kalau menyebut anak saya, dia                             Enggak tahu, tanya sen-
itu bersumpah tidak akan menginjak                           diri ke sana.
kantor PLN, dan sampai terakhir                                Beredar kabar istri
saya meninggalkan PLN.                                       dan anak Anda terlibat
                                                             dalam tender pengadaan
                                                             genset proyek jaringan
                               listrik kerja sama dengan pengusaha Cina?
                                 Buktikanlah! Istri saya itu menginjakkan kaki di PLN
                               saja tidak mau. Anak saya itu bersumpah selama saya
                               menjadi Dirut PLN, dia tidak akan menginjakkan kaki
                               di kantor PLN, itu anak saya dan itu adalah pemimpin
                               redaksi yang idealis. Saya ambil gaji saja tidak, nga-
                               pain ngobjek begitu? pakai mobilnya PLN saja tidak,
                               pakai mobil saya sendiri, bensin beli sendiri, hand-
                               phone sendiri, rumah sendiri, saya enggak menempati
                               rumah dinas, ngapain ngobjek begitu?
                                 Anda kalau menyebut anak saya, dia itu bersumpah
                               tidak akan menginjak kantor PLN, dan sampai ter-
                               akhir saya meninggalkan PLN, dia tidak pernah meng-
                               injakkan kantor PLN mana pun, apakah PLN pusat
                               atau PLN daerah. Apalagi istri saya, saat saya mau
                               menjadi Dirut PLN saja dia menangis, dia melarang


                                                         Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus        dahlan iskan melawan




                                    keras saya menjadi Dirut PLN karena nanti saya bisa
                                    masuk penjara seperti itu. 
                                      Kalau perkiraan istri Anda soal masuk penjara itu
                                    benar bagaimana? Karena Kasus PLN itu?
                                      Ini kan tidak apa-apa, bukan korupsi, bukan penye-
                                    lewengan. Kalau saya masuk penjara akan saya jalani
                                    dengan gagah berani, tanpa mengeluh, tanpa mena-
                                    ngis.
                                      Itu bagian tanggung jawab sebagai pemimpin?
                                      Iyalah. Kecuali saya korupsi atau saya memakan
                                                                uang, tapi ini kan untuk
                                                                rakyat yang hasilnya
                                                                jelas. Kalau kebijakan
                                                                itu enggak saya lakuk-
                                                                an, Jakarta itu padam,
                                                                dan padamnya itu tidak
                                                                satu-dua hari, padamnya
                                                                bisa berbulan-bulan. Ya
                                                                terserah kalau komisi VII
                                                                menyuruh, seperti Pak
                                                                Effendi Simbolon katanya
                                                                di televisi menyatakan,
                                                                siapa yang menyuruh
                                                                menyelesaikan byar pet?
                                                                Ya sudah, biar saja byar
Tap untuk melihat video             pet.
                                      Setelah surat edaran Seskab nomor 542 terbit,
                                    Anda langsung memerintahkan BUMN untuk tidak
                                    memberikan upeti pada DPR, apa alasannya?
                                      Program utama saya ketika dilantik menjadi Menteri
                                    BUMN kan bagaimana memajukan BUMN. Salah satu
                                    penghambat BUMN adalah direksinya tidak kompak.
                                    Nah mengapa direksi tidak kompak? Penyebab uta-
                                    manya ada intervensi. Intervensi itu bisa datang dari
                                    luar BUMN atau intervensi yang diundang oleh direksi
                                    itu dan menyebabkan ketidakkompakan. 


                                                             Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus   dahlan iskan melawan




                                 Apa Anda punya bukti kuat dengan tudingan-tu-
                               dingan untuk DPR itu?
                                 Lah, masa aku omong kalau enggak ada bukti?
                                 Apa Anda merasa tersudut karena Senayan me-
                               nuntut pembuktian?
                                 Lo, kenapa tersudut? Saya sudah menyampaikan
                               sangat bersedia membeberkan. Sangat bersedia.
                                 Kenapa sampai sekarang belum membuka?
                                 Ya, kapan diundang ke DPR?
                                 Kenapa harus menunggu diundang?
                                 Karena sejak awal saya tidak punya niat mengung-
                               kap hal-hal ini. Bukan watak saya untuk mengung-
                                                             kap-ungkap seperti itu.
                                                             Selama dua tahun di PLN
Kalau diminta DPR secara resmi,                              pun saya tidak pernah
kemudian disuruh mengungkapkan                               mengungkapkan hal se-
itu, akan dengan senang hati saya                            perti itu. Sudah satu tahun
ungkapkan.                                                   di Kementerian BUMN,
                                                             tidak juga pernah meng-
                                                             ungkapkan hal seperti itu.
                                 Namun tiba-tiba wartawan tahu dan kemudian
                               bertanya kepada saya, ya saya kan enggak mungkin
                               enggak jawab, tetapi kalau saya kemukakan sekarang
                               nanti dikira saya yang berinisiatif. Kalau diminta DPR
                               secara resmi, kemudian disuruh mengungkapkan itu,
                               akan dengan senang hati saya ungkapkan, karena
                               berarti ada yang memerintahkan saya untuk meng-
                               ungkapkan. Kalau enggak ada yang memerintahkan
                               saya tidak akan ungkapkan, karena saya sudah lapor
                               kepada atasan saya, Presiden.
                                 Setelah surat Seskab terbit, Anda langsung SMS
                               ke Dipo Alam untuk melapor soal upeti kepada DPR?
                                 Saya SMS Presiden, saya lapor Presiden dan kopinya
                               saya berikan Pak Dipo. Tapi itu sebelum ada masalah
                               audit BPK ini, kira-kira tiga minggu lalu.
                                 Isi laporan Anda kepada Presiden apa?


                                                          Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus          dahlan iskan melawan




Dahlan Iskan memberi motivasi
pada acara kuliah umum di
SMA Negeri 3 Yogyakarta.
ANTARA/Sigid Kurniawan



                                        Itu kan laporan saya sebagai bawahan kepada atas-
                                      an, enggak akan saya ungkap. Kan tidak etis laporan
                                      kepada Presiden saya ungkapkan di sini. 
                                        Senin 29 Oktober lalu, Anda ke kantor Presiden
                                      untuk minta izin mengungkap soal upeti BUMN ke-
                                      pada DPR?
                                        Enggak. Saya sudah sampaikan beberapa waktu
                                      yang lalu sebelum masalah temuan BPK itu muncul.
                                         Siapa anggota DPR yang minta bagian? Partai apa
                                      atau mungkin ada inisial dan komisinya?
                                        Saya siap mengemukakan kalau diminta DPR untuk
                                      mengungkapkan.
                                        Bukannya Ketua DPR sudah minta untuk meng-
                                      ungkapkan?
                                        Kirim surat kepada saya bahwa diminta datang ke
                                      DPR untuk mengungkapkan, akan saya ungkapkan
                                      dengan senang hati. 
                                        Berarti harus sesuai prosedur?
                                        Ya iyalah, supaya bisa dibuktikan bahwa saya di-
                                      minta untuk mengungkapkan. Karena bukan niat
                                      saya mengungkapkan yang begitu. Yang saya niatkan
                                      adalah membentengi BUMN dan saya sudah cukup

                                                              Majalah detik 5 - 11 November 2012
fokus   dahlan iskan melawan




                               Kalau bisa, yang Anda cek
                               pengaduan saya kepada Presiden
                               adalah tanggalnya, sebelum masalah
                               audit BPK itu diungkap.
                               membentengi BUMN.
                                 Tanggapan Anda soal SMS yang konon dari Humas
                               BUMN soal inisial anggota DPR pemeras?
                                 Ya SMS kan bisa ditambah-tambahi, tapi saya tidak
                               tahu apakah itu betul atau tidak. Yang jelas, saya tidak
                               mempublikasikan itu.
                                 Apakah menurut Anda SMS itu memang dari Ke-
                               menterian BUMN?
                                 Saya kira tidak.
                                 Berapa BUMN yang sudah melapor tentang masa-
                               lah upeti ini?
                                 Banyak.
                                  BUMN besar seperti Pertamina dan Telkom juga
                               melapor?
                                 Banyaklah pokoknya.
                                 Rata-rata yang diminta biasanya berapa?
                                 Banyak.
                                 Modus mintanya seperti apa? Minta bagian dari
                               proyek BUMN begitu?
                                 Ya minta bagianlah. Kadang-kadang.
                                 Apakah menurut Anda masalah audit PLN meru-
                               pakan upaya pengalihan isu dari pernyataan Anda
                               soal upeti kepada DPR?
                                 Kalau bisa, yang Anda cek pengaduan saya kepada
                               Presiden adalah tanggalnya, sebelum masalah audit
                               BPK itu diungkap, laporan saya kepada Presiden tang-
                               gal berapa? Dari situ Anda bisa tahu bahwa masalah
                               audit ini tidak ada hubungannya. (IYE/YOG)


                                                          Majalah detik 5 - 11 November 2012
[ lensa ]




Ratusan rumah di Tuckerton, New Jersey, AS terendam akibat terjangan badai Sandy. Gambar diambil Selasa
30 Oktober 2012. Badai Sandy yang menerjang pantai timur AS, memaksa Obama menyatakan keadaan
darurat di New York dan New Jersey. REUTERS/U.S.Coast Guard/Handout




                   Badai sandy
Tap untuk melihat foto lebih besar




                                                                      Majalah detik 5 - 11 november 2012
[ lensa ]




Amukan badai Sandy di Southampton, New York, AS. Kekuatan badai Sandy memuncak pada Senin 29 Okto-
ber 2012. Akibatnya transportasi publik lumpuh. Untuk pertama kalinya dalam 27 tahun terakhir pasar saham
Wall Street tidak beroperasi. Kerugian akibat badai ini diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. REUTERS/Lucas
Jackson




                   Badai sandy
Tap untuk melihat foto lebih besar




                                                                       Majalah detik 5 - 11 november 2012
[ lensa ]




Puluhan rumah hangus terbakar akibat kebakaran hebat yang dipicu badai Sandy di Breezy Point, New York.
Rabu, 31 Oktober 2012 warga mulai membenahi rumah mereka yang hancur akibat badai yang menewaskan
64 orang dan memporak-porandakan sejumlah kota itu. REUTERS/Adrees Latif (UNITED STATES - Tags: ENVI-
RONMENT DISASTER)




                   Badai sandy
Tap untuk melihat foto lebih besar




                                                                     Majalah detik 5 - 11 november 2012
[ lensa ]




Kegelapan menyelimuti Kota New York, AS. Badai Sandy yang menghantam pantai timur Amerika memutus
aliran listrik dan melumpuhkan aktivitas di sejumlah kota termasuk New York dan Washington DC. Ribuan
warga harus mengungsi. REUTERS/Gary He




                   Badai sandy
Tap untuk melihat foto lebih besar




                                                                     Majalah detik 5 - 11 november 2012
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49
20121105 majalah detik_49

More Related Content

Viewers also liked

C58 george-enright-gabriella-cilmi-carl-degler-caty-maxey-art-spoelstra-bruno...
C58 george-enright-gabriella-cilmi-carl-degler-caty-maxey-art-spoelstra-bruno...C58 george-enright-gabriella-cilmi-carl-degler-caty-maxey-art-spoelstra-bruno...
C58 george-enright-gabriella-cilmi-carl-degler-caty-maxey-art-spoelstra-bruno...mike_asby_985
 
K1 risalah raker_komisi_i_dpr_ri_dengan_menkominfo
K1 risalah raker_komisi_i_dpr_ri_dengan_menkominfoK1 risalah raker_komisi_i_dpr_ri_dengan_menkominfo
K1 risalah raker_komisi_i_dpr_ri_dengan_menkominfofraksi balkon
 
Samir Geagea: “we are the west’s bastion against ISIS” - interview
Samir Geagea: “we are the west’s bastion against ISIS” - interviewSamir Geagea: “we are the west’s bastion against ISIS” - interview
Samir Geagea: “we are the west’s bastion against ISIS” - interviewSamir Geagea جعجع سمير
 
Pendekatan sejarah dan kritikan seni visual
Pendekatan sejarah dan kritikan seni visualPendekatan sejarah dan kritikan seni visual
Pendekatan sejarah dan kritikan seni visualLesfiona Terry
 
Gezim Çela, 4 vendimi date 2013-01-23
Gezim Çela, 4 vendimi date 2013-01-23 Gezim Çela, 4 vendimi date 2013-01-23
Gezim Çela, 4 vendimi date 2013-01-23 Shqiptarja com
 
لأنو حياتك أبدى”… في اليوم العالمي لمكافحة المخدرات ندوة برعاية جعجع في معراب"
لأنو حياتك أبدى”… في اليوم العالمي لمكافحة المخدرات ندوة برعاية جعجع في معراب"لأنو حياتك أبدى”… في اليوم العالمي لمكافحة المخدرات ندوة برعاية جعجع في معراب"
لأنو حياتك أبدى”… في اليوم العالمي لمكافحة المخدرات ندوة برعاية جعجع في معراب"Samir Geagea جعجع سمير
 
Surya epaper 12 desember 2013
Surya epaper 12 desember 2013Surya epaper 12 desember 2013
Surya epaper 12 desember 2013Portal Surya
 
Handout - National Tax Conference on Indirect Tax by ICAI on June 28 & 29 in...
Handout  - National Tax Conference on Indirect Tax by ICAI on June 28 & 29 in...Handout  - National Tax Conference on Indirect Tax by ICAI on June 28 & 29 in...
Handout - National Tax Conference on Indirect Tax by ICAI on June 28 & 29 in...KomalDutta
 

Viewers also liked (13)

C58 george-enright-gabriella-cilmi-carl-degler-caty-maxey-art-spoelstra-bruno...
C58 george-enright-gabriella-cilmi-carl-degler-caty-maxey-art-spoelstra-bruno...C58 george-enright-gabriella-cilmi-carl-degler-caty-maxey-art-spoelstra-bruno...
C58 george-enright-gabriella-cilmi-carl-degler-caty-maxey-art-spoelstra-bruno...
 
About Samir Geagea
About Samir GeageaAbout Samir Geagea
About Samir Geagea
 
K1 risalah raker_komisi_i_dpr_ri_dengan_menkominfo
K1 risalah raker_komisi_i_dpr_ri_dengan_menkominfoK1 risalah raker_komisi_i_dpr_ri_dengan_menkominfo
K1 risalah raker_komisi_i_dpr_ri_dengan_menkominfo
 
Samir Geagea: “we are the west’s bastion against ISIS” - interview
Samir Geagea: “we are the west’s bastion against ISIS” - interviewSamir Geagea: “we are the west’s bastion against ISIS” - interview
Samir Geagea: “we are the west’s bastion against ISIS” - interview
 
Pendekatan sejarah dan kritikan seni visual
Pendekatan sejarah dan kritikan seni visualPendekatan sejarah dan kritikan seni visual
Pendekatan sejarah dan kritikan seni visual
 
Gezim Çela, 4 vendimi date 2013-01-23
Gezim Çela, 4 vendimi date 2013-01-23 Gezim Çela, 4 vendimi date 2013-01-23
Gezim Çela, 4 vendimi date 2013-01-23
 
funding your bachelors
funding your bachelorsfunding your bachelors
funding your bachelors
 
لأنو حياتك أبدى”… في اليوم العالمي لمكافحة المخدرات ندوة برعاية جعجع في معراب"
لأنو حياتك أبدى”… في اليوم العالمي لمكافحة المخدرات ندوة برعاية جعجع في معراب"لأنو حياتك أبدى”… في اليوم العالمي لمكافحة المخدرات ندوة برعاية جعجع في معراب"
لأنو حياتك أبدى”… في اليوم العالمي لمكافحة المخدرات ندوة برعاية جعجع في معراب"
 
Surya epaper 12 desember 2013
Surya epaper 12 desember 2013Surya epaper 12 desember 2013
Surya epaper 12 desember 2013
 
Electronic government seminar maarab 3-7-2015
Electronic government  seminar   maarab 3-7-2015Electronic government  seminar   maarab 3-7-2015
Electronic government seminar maarab 3-7-2015
 
President Samir Geagea Program (English)
President Samir Geagea Program (English)President Samir Geagea Program (English)
President Samir Geagea Program (English)
 
16 de octubre del 2014
16 de octubre del 201416 de octubre del 2014
16 de octubre del 2014
 
Handout - National Tax Conference on Indirect Tax by ICAI on June 28 & 29 in...
Handout  - National Tax Conference on Indirect Tax by ICAI on June 28 & 29 in...Handout  - National Tax Conference on Indirect Tax by ICAI on June 28 & 29 in...
Handout - National Tax Conference on Indirect Tax by ICAI on June 28 & 29 in...
 

20121105 majalah detik_49

  • 1. lampung bocah dari pujian untuk membara penjara australia james bond ik kom k mpo i dirataks di A HL AN I S KAN D MELAWAN EDISI 49 05 NOVEMBER 2012
  • 2. majalah detik Table of Contents Favorite Back Share FB Home Table of Contents Gunakan icon berikut Memutar ipad: sebagai petunjuk membaca Untuk melihat majalah majalah ini dalam tampilan horizontal atau vertikal Kebawah Galeri Image Tap Audio Rubrik: Geser kekiri dan kekanan untuk melihat rubrik Close Video 3600 Geser 360 View Artikel: Geser keatas dan kebawah Putar Map untuk membaca artikel Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload Pindah halaman lewat scroll Menampilkan majalah yang sedang dibaca
  • 3. Edisi 49 5 - 11 november 2012 Nasional Cerita Miring Rombongan Haji Menag Kolega Suryadharma Ali melenggang tenang di tengah antrean panjang calon haji. Padahal antrean haji mencapai dua juta. Jatah siapa yang mereka ambil? album SBY Raih Penghargaan Ratu Inggris , HUT ke-48 Fokus Partai Golkar, Remy Soetansyah Wafa Dahlan Iskan Melawan Internasional Dahlan Iskan kembali bersitegang dengan DPR. Kali ini Sang Taipan di Tubir Jurang Dahlan digoyang lewat audit investigatif BPK terkait inefisiensi di PLN tahun 2009/2012. Ia melawan. people The Rolling Stones, Rio Dewanto, Chelsea Olivia Kriminal gaya hidup Pecah Perang Karena Colekan Hilang Gairah Bercinta Ribuan orang menyerang Desa interview Balinuraga. Mereka menyerang dari Agus Martowardojo: Pecah Perang Karena Colekan segala arah. Belasan orang tewas. Siapa Bilang MRT Batal? Ribuan orang menyerang Desa Pemicunya isu pelecehan terhadap wkwkwk Balinuraga, ribuan banyaknya. seorang gadis. Mereka menyerang dari segala arah. Belasan orang tewas. Pemicunya isu pelecehan terhadap seorang gadis. Polisi Ditabrak Penerjun Payung LAPSUS musik Balada Bocah ABK Dalam Sihir Balada Chicago i k bisnis kompok Rihat Dulu Pakcik! iram ksi Cover: Kiagus Aulianshah d i ta Film @majalah_detik d Skyfall Kerennya Terlalu! Lensa Tap Pada konten untuk membaca artikel Badai Sandy Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
  • 4. Album SBY Raih Penghargaan Ratu Inggris R atu Inggris, Elizabeth II memberikan gelar penghargaan Dari Kiri: Pangeran Philip, “Knight Grand Cross in the Order of Bath” kepada Pre- Ani Bambang siden SBY dalam kunjungan kenegaraan di awal bulan Yudhoyono, Ratu Elizabeth II dan November. Penghargaan kelas tertinggi dari Order Bath SBY ini diberikan untuk kalangan militer maupun masyarakat sipil ber- Dan Kitwood - WPA Pool /Getty Images prestasi. Penghargaan ini diberikan pertama kali oleh Raja George I pada 1725. Penghargaan serupa pernah diberikan kepada Mantan Pre- siden Amerika Serikat, Ronald Reagan; Presiden Prancis, Jacques Chirac; dan Presiden Turki, Abdullah Gul. Kunjungan ke Inggris ini dalam rangka memenuhi undangan Ratu Elizabeth II, sekaligus merupakan undangan kedua setelah Presiden Sukarno pada tahun 1979. (NIQ) Majalah detik 5 - 11 november 2012
  • 5. Album HUT ke-48 Partai Golkar M enginjak usianya yang pada Rabu 31 Oktober malam ke-48, Partai Golongan lalu. Tahun ini Golkar meng- Karya (Golkar) meng- usung tema “Suara Golkar Sua- gelar perayaan ulang tahunnya ra Rakyat Indonesia”. Perayaan di Hall A, Pekan Raya Jakarta meriah dengan pergelaran tari- tarian dan pertunjukan musik. Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Aburizal Bakrie hadir ditemani oleh istri, Tatty Murni- ati, beserta anak dan cucunya. Turut hadir Wakil Presiden Bo- ediono, dan sejumlah pimpinan parpol seperti Ketum Partai Hanura, Wiranto dan Ketum PKBIB, Yenny Wahid. Termasuk sejumlah pejabat Golkar. (NIQ) ANTARA/Wahyu Putro A Remy Soetansyah Wafat P engamat musik sekaligus wartawan senior, Remy Soetansyah tutup usia pada Selasa 30 Oktober lalu di Rumah Sakit Pusat Pertamina karena serangan stroke. Al- marhum meninggal pada pukul 19.10 WIB. Serangan stroke mendera sejak Senin malam menyanyikan lirik ciptaannya sebelumnya, dan ini merupakan yaitu Nicky Astria dan Ahmad kali kedua setelah serangan Albar. Serta puisi “Surat Kepa- stroke pertama yang terjadi da Mabuk” karangannya per- pada dua tahun lalu. nah dibawakan oleh Iwan Fals. Remy dikenal sebagai war- Almarhum meninggal pada usia tawan senior yang juga banyak 54 tahun dan meninggalkan menciptakan lirik lagu dan pu- seorang istri serta beberapa isi. Beberapa artis yang pernah orang anak. (NIQ) Majalah detik 5 - 11 november 2012
  • 6. fokus dahlan iskan melawan Seteru Dua Babak Dahlan- Senayan Dahlan Iskan kembali bersitegang dengan DPR. Kali ini dahlan digoyang lewat audit investigatif BPK terkait inefisiensi di pln tahun 2009/2010. Reporter: Hans Henricus, Bahtiar Rifai, Elvan Dhany Sutrisno dan Aryo Bhawono Hasan Alhabshy/detikfoto Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 7. fokus dahlan iskan melawan R abu, 24 Oktober 2012. Hari mulai beranjak malam saat satu per satu kursi di ruang rapat Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta mulai ter- isi. Sejumlah tamu undangan dari BP Migas, Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina juga sudah memadati ruang tunggu. Namun rapat tak kunjung dimulai. Padahal anggota Komisi VII sudah tak sabar mengikuti rapat beragenda klarifikasi Mantan Dirut Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai pemborosan di PLN senilai Rp 37,6 triliun pada 2009/2010 itu. Rapat ini sebenarnya dijadwalkan digelar dua hari sebelumnya, Senin 22 Oktober 2012, tetapi ha- rus ditunda karena sang aktor utama mantan Dirut PLN, Dahlan Iskan berha- langan hadir. Dahlan yang kini menjabat Menteri Badan Usaha Milik Ne- gara (BUMN) itu tengah mendampingi Presiden melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta. Gerutuan mulai terde- ngar saat Dahlan Iskan tak kunjung tampil. Geru- tu itu berubah jadi amarah setelah dipastikan mantan Tap untuk melihat video jumpa pers Dipo Alam. bos Jawa Pos itu kembali tidak memenuhi undangan DPR. Apalagi setelah diketahui tamu yang ditunggu ternyata lebih memilih mengurus ternak sapi milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) di Jambi. Program ini memang salah satu program yang dirintis Dahlan un- tuk mendongkrak kinerja sejumlah PTPN yang masih merugi. Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 8. fokus dahlan iskan melawan Dahlan Iskan mengendarai mobil listrik menuju gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Jhoni Hutapea/detikfoto “Semua teman-teman marah karena kok memen- tingkan sapi?" cerita Ketua Komisi VII, Sutan Bhatoe- gana. Dahlan juga tidak berusaha menutupi alasan ketida- khadirannya. "Saya tidak datang tadi malam karena saya ke Jambi, urus sapi," katanya usai mengikuti rapat di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, keesokan harinya. Dahlan berkilah kunjungan ke Jambi ini telah lama diagendakan, sementara undangan dari Komisi VII baru diterima beberapa hari sebelumnya. Sedangkan alasan lainnya masih disimpan. Undangan kepada Dahlan ternyata salah alamat, karena undangan itu ditujukan kepada Menteri BUMN dan bukan kepada mantan Dirut PLN. Padahal seba- gai Menteri BUMN mitra Dahlan seharusnya Komisi VI, bukan Komisi VII. Namun Komisi VII DPR tak mau disalahkan. Apalagi agenda yang dibahas dinilai sangat penting, karena menyangkut potensi kerugian negara yang nilainya puluhan triliun rupiah. "Ini perkara besar, tulisannya saja 'PLN kehilangan kesempatan untuk berhemat', sebenarnya itu artinya kerugian negara. Kalau sudah kerugian negara ini Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 9. fokus dahlan iskan melawan Dahlan Iskan sedang mengobrol santai dengan koleganya. istimewa sudah tindak pidana, jadi jangan main-main," tegas Ketua Panitia Kerja (Panja) Sektor Hulu Listrik Komisi VII DPR, Effendi Simbolon. Ego anggota DPR yang terhormat terusik. Apalagi beberapa hari sebelumnya Dahlan membuat ulah. Ia melempar isu panas dengan menyatakan, ada sejum- lah anggota dewan yang suka minta jatah ke BUMN. Anggota dewan pun meradang. Dahlan dinilai telah mencoreng muka Senayan. Panja Sektor Hulu Listrik yang dibentuk November 2010, pun menjadikan audit investigatif BPK terhadap PLN yang menyebut ada potensi kerugian hingga Rp 37,6 triliun pada 2009/2010 sebagai senjata. Kebetul- an saat itu perusahaan setrum negara ini dipimpin Dahlan. Audit yang sudah masuk ke Senayan, sejak Sep- tember 2011 ini, sebenarnya tak secara langsung menyebut PLN bertanggung jawab atas inefisiensi ini. Namun DPR yang telanjur geram ingin segera balik ‘menyerang’ Dahlan.  “Panja sudah hampir menyelesaikan tugasnya, se- Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 10. fokus dahlan iskan melawan hingga para pihak yang terkait dimintai klarifi- kasi, termasuk Pak Dah- lan selaku mantan Dirut PLN,” ujar Sutan kepada majalah detik. DPR bersikeras memin- ta  klarifikasi, terutama dari Dahlan karena dini- lai  penting sebelum Panja mengakhiri tugasnya dan merumuskan rekomen- dasi. Undangan pun kem- bali dikirim. Meski sedang reses, DPR tetap bernafsu ‘menyidang’ Dahlan. Rapat itu bakal digelar pada 13 November 2012. Jika Dahlan kembali mangkir, Senayan mengancam akan memang- gil paksa. Kali ini, Dahlan sudah me- Surat edaran Seskab Dipo Alam. nyanggupi akan hadir dan menjelaskan semuanya. Pun jika diminta untuk mengungkap nama-nama anggota dewan yang suka meminta jatah dari BUMN. Dahlan pun menantang. Menurutnya audit investigatif untuk mengungkap inefisiensi di PLN itu justru datang dari dirinya. “Anda ingat kalau meliput Komisi VII DPR, waktu itu saya ungkap dengan sangat antusias dan berkali-kali sampai setengah menangis bahwa telah terjadi ine- fisiensi itu? Nah dari situ kemudian Komisi VII minta kepada BPK untuk memeriksa,” ujarnya saat ditemui majalah detik usai senam di Monas. Dahlan bahkan menyebut inefisiensi di PLN bisa dua kali lipat diban- ding temuan BPK. Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 11. fokus dahlan iskan melawan Ini bukan kali pertama Dahlan menghadapi se- rangan DPR. Sebelum- nya ia juga menghadapi ancaman interpelasi karena mengganti jajar- an direksi BUMN Energi, tanpa melalui prosedur yang seharusnya. Namun niatan ini kandas di tengah jalan, pasalnya sejumlah anggota dewan yang sudah membubuhkan tanda ta- ngannya tiba-tiba menarik dukungan.  Dahlan pun tak bebas dari gangguan. Ia terus diusik. Sejumlah anggota Komisi VI yang menjadi mitra kerja Dahlan dikabarkan tengah mendorong evaluasi terhadap kinerja Dahlan. Sepak terjang Dahlan yang sering di luar kelaziman, se- perti mengepel toilet bandara misalnya dinilai hanya untuk pencitraan. “Kalau jadi menteri jangan lebay-lah. Yang biasa- biasa sajalah,” kritik anggota Komisi VI, Refrizal.  Meroketnya popularitas Dahlan Iskan membuat gusar politikus Senayan. Dahlan Iskan coba diganjal dengan berbagai cara. Dahlan pun tak menampik adanya upaya untuk mendongkelnya dari Kabinet In- donesia Bersatu II. Temuan BPK mengenai inefisiensi di PLN ini, bisa membuka pintu ke situ. Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 12. fokus dahlan iskan melawan Bermula dari Kongkalikong Seteru babak kedua ini berawal dari surat edaran Sekretaris Kabinet ber- nomor SE-542/Seskab/ IX/2012 tentang penga- walan APBN 2013/2014 dengan Mencegah Prak- tik Kongkalikong tertang- gal 28 September 2012. Dalam surat yang dituju- kan kepada seluruh Ke- menterian dan Lembaga Pemerintah Non-Kemen- SBY dan Dahlan Iskan saat terian ini, Seskab meminta seluruh Menteri Anggota pelantikan. Foto/Rumgapers Kabinet Indonesia Bersatu II dan Kepala Lembaga Negara Non-Kementerian untuk menolak kongkali- kong dengan anggota DPR/DPRD dan rekanan dalam perencanaan dan pembahasan RAPBN 2013. Atas dasar surat edaran ini, Dahlan kemudian me- merintahkan semua direksi BUMN untuk berani menolak anggota DPR yang suka meminta jatah ke BUMN. Perintah ini terutama ditujukan kepada BUMN yang akan mendapat suntikan penyertaan modal ne- gara (PMN). Pada tahun 2012/2013, sejumlah BUMN memang akan mendapat suntikan modal. Sebut saja PT PAL yang akan disuntik Rp 648 miliar, PT Merpati Nusan- tara Airlines Rp 561 miliar, PT Askrindo Persero Rp 800 miliar, dan PT Jamkrindo Rp 1,2 triliun. Pencairan PMN ini dikhawatirkan akan dijadikan objek pemeras- an oleh para ‘preman’ Senayan. Perintah ini oleh Dahlan kemudian dilaporkan ke- pada Presiden SBY. Tak lupa ia melampirkan SMS ini ke Seskab Dipo Alam. Masalah timbul belakangan, setelah SMS ini bocor ke media. Situasi makin panas Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 13. fokus dahlan iskan melawan setelah beredar 18 inisial nama anggota DPR yang disebut-sebut sering minta jatah ke BUMN. Kementerian BUMN membantah telah menyebarkan SMS ini. Namun Dahlan menyatakan siap membuka identitas peminta jatah jika memang DPR meminta secara resmi. Hanya menurutnya jumlah para prem- an itu tidak lebih dari 10 orang. “Saya sudah menyam- paikan bahwa sangat bersedia membeberkan. Sangat bersedia,” tegasnya. Kisruh ini telah dilaporkan kepada Presiden SBY. Di Lanud Halim Perdanakusuma sebelum memulai kunjungan kerja ke London, Inggris, Presiden tampak serius menyimak laporan pria kelahiran 17 Agustus 1951 itu. Presiden memang belum angkat suara, tetapi Jika Dahlan menurut sumber majalah detik, Istana siap pasang kembali mangkir, badan untuk Dahlan. Senayan Bahkan Seskab Dipo Alam, yang pernah mengartu- mengancam akan kuningkan Dahlan, kini berbalik mendukung Dahlan. “Kalau saya dalam posisi Pak Dahlan, saya akan me- memanggil paksa. lakukan hal yang sama,” ujar mantan aktivis itu.  Dukungan juga datang dari jajaran BUMN yang se- lama ini menjadi sapi perah, termasuk BUMN bidang konstruksi yang jadi langganan dimintai jatah atas proyek-proyek yang dimenanginya. “Pasti saya setuju dan dukung sepenuhnya,” tegas Dirut PT Adhi Karya Tbk, Kiswodarmawan. Namun banyak pihak yang khawatir semua ini ha- nya sensasi sesaat yang akan berakhir antiklimaks. Dahlan berjanji akan membeberkan identitas para pemeras BUMN itu, Senin 5 November ini. Namun itu dinilai tak cukup. Menurut Undang-Undang, Dahlan harus melaporkan orang tersebut ke lembaga yang berwenang karena perbuatan orang-orang itu bisa dikategorikan tindak pidana. “Jika tidak, Dahlan Iskan bisa dianggap menyembunyikan sebuah kejahatan,” tegas Oce Madril dari Pukat UGM. (AMI/YOG) Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 14. fokus dahlan iskan melawan heboh dahlan bisa sia-sia Enggak ada guna juga Dahlan membuka nama 10 anggota DPR yang memeras BUMN ke DPR. Pastilah DPR membantah. Dahlan sudah tahu jawabannya. Reporter: Bahtiar Rifai, Isfari Hikmat, “Kalau soal support. Kami sendiri sudah katakan, K Hans Henricus  ANTARA/Widodo S. Jusuf kami support!” alimat itu dengan mantap meluncur dari bibir Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam, Kamis 1 November 2012. Dukungan yang dimaksud Dipo adalah dukungan untuk Men- teri Negara BUMN Dahlan Iskan. Lantas Dipo pun memuji Dahlan. Menteri BUMN itu menjadi menteri pertama yang mengindahkan Surat Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 15. fokus dahlan iskan melawan Edaran (SE) 542/Seskab/IX/2012 tentang Pengawalan Politikus Partai Demokrat  Juhaini Alie - Komisi X  APBN 2013-2014 Dengan Mencegah Praktik Kongka- likong yang terbit pada 28 September 2012. “Dibuka saja Dahlanlah yang melapor kepada Presiden Susilo kalau memang Bambang Yudhoyono (SBY) soal adanya 10 anggota ada anggota DPR yang melakukan pemerasan terhadap BUMN. DPR meminta upeti ke BUMN, Siapa nama 10 pemeras itu? Dahlan tidak mau meng- biar semua klir. Terkait ungkapkan meskipun sudah mengantongi namanya. inisial JA biarkan saja. “Saya punya lisnya, enggak sampai 15, sekitar 10 Saya baru di Komisi VII, oranglah,” ujar Dahlan pada Selasa, 30 Oktober 2012. saya tidak takut karena Dahlan mendapatkan nama itu, setelah menanyai saya baru di Komisi VII.”
 satu per satu Direksi BUMN. Ternyata, banyak direksi Politikus Partai Demokrat BUMN yang pernah “dipalak” oknum anggota DPR. Sutan Bhatoegana - Komisi Ia geregetan dengan oknum anggota DPR itu karena VII sudah tidak tahu malu. Mereka juga memalak BUMN yang tidak memiliki uang. Bahkan pemalak itu meng- “Enggak mau saya me- ajari direksi BUMN agar memakai tangan ketiga untuk nanggapi (soal memberikan uang pada oknum Senayan itu. inisial SG me- “Biar vendor (rekanan BUMN) saja yang bayar, nanti meras BUMN). Ngapain baru BUMN bayar ke vendor. Jadi oknum itu mengajari menanggapi yang enggak Direksi. Itu kan menunjukkan kalau dia ngebet banget jelas? Sudah saya bilang, dapat uang,” cetusnya. buat apa menanggapi Pernyataan Dahlan soal anggota DPR memalak yang gelap, sedangkan yang terang saja masih BUMN itu tak ayal menambah ketegangan hubung- banyak PR-nya.” an dengan DPR. Pasalnya, sebelumnya, Panja Sektor Hulu Listrik Komisi VII DPR berniat melakukan pe- Politikus Golkar Bambang manggilan terhadap Dahlan Iskan. Mereka ingin me- Soesatyo - Komisi III minta keterangan Dahlan atas hasil temuan inefisiensi anggaran PT PLN oleh Badan Pemeriksa Keuangan “Saya barus- an mendapat (BPK) sebesar Rp 37,5 triliun. BBM (Blac- Ketegangan Dahlan dan Senayan semakin memun- kBerry Messe- cak dengan beredarnya 18 inisial anggota DPR yang nger) dari Dahlan disebut sebagai pemeras BUMN. Nama tersebut Iskan yang mengklarifi- antara lain AK, IM, SN, NW, BS (Golkar); PM, EV, CK kasi bahwa nama-nama (PDIP); AR, IR, SUR (PKS); FA (HANURA); ALM, NAS, yang ada di kantongnya (PAN); JA, SG, MJ (PD); MUZ (GERINDRA). tidak terkait sama sekali Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 16. fokus dahlan iskan melawan dengan saya. Jadi, soal inisial BS yang beredar itu dia tidak tahu siapa yang menyebarkannya. Yang pasti katanya, tidak terkait dengan Bambang Soesatyo. Politikus Golkar Nusron Wahid - Komisi XI “Mengenai inisial NW, saya sudah Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan berunjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta. kontak dan ANTARA/Puspa Perwitasari konfirmasi langsung ke Mas Dahlan tidak ada Namun nama-nama yang identik dengan inisial itu nama saya. Inisial-inisial ramai-ramai memberi bantahan. Mereka pun menan- itu kata beliau dari pa- tang Dahlan agar membukanya kepada publik. brik kebohongan politik. Meski ditegaskan dua masalah itu merupakan dua Saya juga dengan tegas hal yang berbeda dan tidak terkait, aroma politis tidak meminta Mas Dahlan ayal terasa kental dalam ketegangan antara Dahlan selaku Meneg BUMN dengan DPR itu. Pernyataan Dahlan soal pemalakan membongkar politikus yang melakukan tindak- terhadap BUMN seperti serangan balasan pada DPR an tersebut.” yang akan meminta keterangan Dahlan soal pembo- rosan di PLN. Politikus PDIP Peneliti Pusat Kajian Anti-Korupsi (PUKAT) UGM, Tjahjo Kumolo - Komisi I Oce Madril khawatir data pemerasan anggota DPR “Nama saya terhadap BUMN bakal menguap begitu saja dibarter pakai T, Tjahjo dengan ‘perdamaian’ antara Dahlan dan DPR. Apalagi Kumolo. hingga kini, Dahlan tidak kunjung melaporkan nama- Saya tidak nama itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). tahu ada inisial Juru Bicara KPK Johan Budi mengaku belum mene- CK tersebut. Sebutkan, rima laporan Dahlan soal pemerasan anggota DPR. 10 jangan tanya saya. Tanya nama anggota DPR itu memang masih disimpan rapat siapa yang membuat inisial dong. Jadi sebut- oleh Dahlan. Ia akan membeberkannya kepada Badan kan nama dengan jelas Kehormatan DPR pada Senin, 5 November 2012. siapa,” Pengungkapan kepada BK DPR diprediksi akan sia- sia belaka. Dahlan harusnya melaporkan dugaan pe- Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 17. fokus dahlan iskan melawan Politikus PAN Alimin Abdullah - Komisi VII  “Sekarang saja kita mau panggil dia (Dahlan Iskan). Katanya bukan dari dia sumber- nya, makanya enggak tahu yang kalian ributkan itu sumbernya mana? Masa yang tidak ada Anggota dewan melakukan interupsi saat mengikuti rapat sumbernya harus saya paripurna DPR. ANTARA/Ismar Patrizki tanggapi? Oh iya, jang- an bikin orang pusing, merasan oleh anggota DPR terhadap BUMN kepada habisi waktu. Saya harus terima banyak telepon penegak hukum. Kasus penyalahgunaan kewenangan tapi bertanya (soal inisial semacam ini sudah memenuhi unsur korupsi. Apalagi ALM) yang enggak jelas Dahlan mengaku sudah memiliki bukti berupa rekam- dasarnya.” an. “Makanya ini untuk menghindari nuansa politisasi dalam penyebutan oknum itu maka Dahlan tidak ada Politikus Gerindra Ahmad Muzani - Komisi I urusan dengan DPR. Enggak ada guna juga dia mem- buka itu ke DPR. Pastilah DPR membantah, Dahlan “Saya tidak sudah tahu jawabannya,” ungkap Oce. mau menang- Aksi peras BUMN oleh DPR memang sudah jadi gapi hal dari cerita usang. Namun tidak semua percaya, BUMN sumber yang menjadi korban. Pengamat Politik UI, Andrinof Cha- tidak jelas. (soal inisial MUZ)” niago menganggap DPR maupun BUMN sama-sama merasakan keuntungan dalam praktik kongkalikong ini. “Ya keduanya sebagai pelaku, hanya statusnya ber- beda. BUMN terdorong untuk mendapatkan proyek, dewan tetap melihat itu sebagai peluang untuk men- dapatkan upeti karena dilihat sebagai BUMN. Jadi ya disuruh cari duit, disuruh memberikan upeti,” jelas Andrinof. (ARY/YOG) Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 18. fokus dahlan iskan melawan Kronologi Dahlan Iskan vs DPR Mei SEPTEMBER Panja dan pimpin- Hasil audit BPK ditemu- an BPK sepakat kan fakta PLN kehilangan mengaudit PLN, BP melakukan penghematan Migas, PT Perusa- sebesar Rp 37,5 triliun. Panja haan Gas Negara (PGN), dan sektor hulu listrik komisi VII menilai Kementerian ESDM. hal ini sebagai sebuah inefisiensi PLN. 2011 2012 28 September akhir 2011 Sekretaris Kabinet Dipo Panja Sektor hulu listrik melakukan Alam mengeluarkan surat pertemuan kembali membahas hasil edaran nomor SE-542/ audit. Panja memberikan kesempat- Seskab/IX/2012. Isinya, pengawalan an kepada PLN, BP Migas, PGN, dan APBN 2013-2014 dengan mencegah Kementerian ESDM untuk melakukan praktik kongkalikong. perbaikan sesuai hasil audit. Awal Oktober 8 Oktober Menteri BUMN Dahlan Panja Sektor hulu listrik melakukan Iskan melaporkan praktik pertemuan kembali membahas hasil upeti kepada Presiden SBY audit. Panja memberikan kesempat- lewat layanan pesan sing- an kepada PLN, BP Migas, PGN, dan kat. Dahlan mengaku menerus- Kementerian ESDM untuk melakukan kan SMS itu ke Dipo Alam perbaikan sesuai hasil audit. 23 oktober 22 OKTOBER Komisi VII DPR memanggil Kabar Dahlan Iskan melapor ke Se­ kembali Dahlan Iskan dan Men- kretaris Kabinet Dipo Alam soal upeti teri ESDM Jero Wacik beserta DPR mulai berembus. Pada saat yang direksi PLN, BP Migas, PGN, sama, Dahlan tidak memenuhi panggil- untuk datang pada keesokan an Komisi VII DPR. Alasannya, Dahlan harinya, 24 Oktober 2012. mengikuti kunjungan kerja Presiden SBY ke Yogyakarta. 24 oktober Rapat komisi VII DPR kembali batal karena Dahlan Iskan tidak 30 oktober datang. Alasannya bertemu dengan Dahlan Iskan meng- Pemda Jambi membahas kelanjut- aku telah mengan- an soal program sapi dan microfi- tongi 10 nama anggo- nance. Komisi VII memanggil kem- ta DPR yang meminta bali setelah masa reses selesai. upeti ke BUMN. 31 Oktober memanggil Dahlan Senin 5 No- vember atau Kamis 8 November. Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Komisi VII DPR meminta izin se- Santoso mengatakan Badan cara lisan kepada pimpinan DPR Kehormatan (BK) DPR akan untuk menggelar rapat luar biasa memanggil Dahlan Iskan untuk untuk meminta keterangan Dah- menjelaskan soal upeti anggota lan Iskan soal audit BPK, setelah DPR. Rencananya, BK DPR akan masa reses. Majalah detik 05 - 11 November 2012 Majalah detik 5
  • 19. FOKUS DAHLAN ISKAN MELAWAN BERSENJATA PANSUS, MEMERAS RP 2 MILIAR PERMINTAAN UPETI KEPADA BUMN SUDAH JADI TRADISI SEJUMLAH POLITISI. ADA YANG DAPAT JATAH BULANAN, BAHKAN ADA PULA YANG SENGAJA MEMALAK. H Reporter: Irwan Nugroho dan Deden OTBONAR Sinaga bingung. Ia tiba-tiba diminta Gunawan ke sebuah ruangan di gedung DPR. Saat itu, 18 DOK. DETIKFOTO Februari 2010, ia yang masih menjabat sebagai Dirut PT Jamsostek (Persero) baru saja usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR. Hotbonar mengaku disuruh menemui ETS, salah se- orang anggota Komisi IX DPR dari PDIP. Dari penelusur- an majalah detik, ETS diduga kuat adalah Erwin Tunggul Setiawan. Tidak dinyana, di ruangan itu Erwin meng- ancam akan membentuk Pansus DPR karena ada inves- tasi Jamsostek yang mengalami penurunan. Penurunan investasi yang dimaksud Erwin adalah soal saham Jamsostek di Bank Persyarikatan waktu itu, yang semula sebesar Rp 36 miliar atau sebesar 20,9 persen, turun menjadi 9 persenan. Saat RDP, Erwin memang lebih menyoroti soal penu- MAJALAH DETIK 5 - 11 NOVEMBER 2012
  • 20. FOKUS DAHLAN ISKAN MELAWAN runan saham di Bank Persyarikatan. Padahal agenda utama RDP kala itu membahas soal rencana inves- tasi Jamsostek ke Bank Bukopin. Awalnya, politisi kelahiran Jambi 20 Desember 1958 itu bertanya, “Saudara Dirut, apakah benar nomor HP saudara 081XXXXX?”. Pertanyaan itu langsung dija- wab “benar” oleh Hotbonar. Kemudian Erwin di forum rapat membacakan isi SMS-nya. “Isinya soal penurunan investasi di Bank Persyarikatan,” ungkap Hotbonar saat ditemui majalah detik. Rupanya pertanyaan itu berlanjut seusai rapat. Begitu Hotbonar Sinaga RDP yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan selesai pu- JAMSOSTEK.CO.ID kul 14.00 WIB, Hotbonar kemudian ditanya masalah yang sama oleh Erwin. Hanya saja pertanyaan itu dilakukan di sebuah ruangan di DPR satu jam setelah RDP usai. "Selain ETS, ada juga MN dan seorang politikus Partai Golkar dalam ruangan itu," kata Hotbonar. MN diduga kuat adalah M. Nasir, politikus Partai Demokrat. Namun ia lupa siapa nama politikus Golkar yang ada di ruangan itu. Nah, di ruangan itulah Erwin langsung mengancam akan membentuk Pansus DPR terkait penurunan inves- tasi Jamsostek di Bank Persyarikatan. Sementara politi- kus PD dan Golkar hanya diam saja. Usai mengancam, Erwin kemudian coba memberi ‘solusi’. “Ini anggota DPR ada sekian orang. Kalau setiap orang dikasih dana, itu paling tidak membutuhkan dana Rp 1 sampai Rp 2 miliar. Itu untuk 40 orang anggota ko- misi IX lo,” ujar Erwin kepada Hotbonar saat itu. Hotbonar tidak langsung mengiyakan permintaan fulus Erwin. Ia menjelaskan, sejak dirinya masuk Jamsostek M. Nasir pada 2007, tidak ada dana taktis di BUMN yang meng- FOTO: ANTARA urusi uang para pekerja itu. Kalaupun ada, imbuh Hot- bonar, uang pribadi dari koceknya sendiri. Namun ketika disebut uang pribadi yang siap digelontorkan hanya Rp 100 juta, Erwin langsung tertawa “Sedikit amat, hehe- he…” Kata-kata Erwin itulah yang sampai saat ini diingat MAJALAH DETIK 5 - 11 NOVEMBER 2012
  • 21. FOKUS DAHLAN ISKAN MELAWAN Hotbonar. Alhasil pertemuan khusus antara Hotbonar dan tiga politikus DPR yang membahas soal upeti belum deal. Sebab Erwin mengajukan angka Rp 2 miliar, sementara Hotbonar hanya sanggup merogoh kocek pribadinya Rp 100 juta. Untuk membuat Erwin dan kawan-kawan tidak “mur- ka”, Hotbonar kemudian mengulur waktu hingga bebera- pa waktu ke depan. Kesempatan itu digunakan Hotbonar untuk konsultasi kepada mantan pimpinan KPK, Erry Kalau setiap Riyana Hadjapamengkas. “Sudah, enggak usah khawatir, itu bukan kerugian. You nanti lapor saja ke KPK,” begitu orang dikasih kata Erry kepada Hotbonar. dana, itu Kemudian ia juga diberi arahan oleh Handoyo, yang paling tidak saat itu menjabat Deputi bidang Pengaduan Masyarakat di KPK. Bahkan Handoyo berjanji akan mengirim orang membutuhkan KPK menghadiri RDP antara Jamsostek dan Komisi IX dana Rp 1 berikutnya, yang digelar Juni 2010. Namun saat RDP sampai Rp berikutnya, Erwin sudah tidak duduk lagi di DPR. 2 miliar. Itu Selain berkonsultasi ke KPK, permintaan uang oleh Erwin juga dilaporkan Hotbonar ke petinggi PDIP juga. untuk 40 orang “Tapi salah seorang Ketua DPP PDIP cuma bilang ‘Oh anggota komisi itu orang istrinya lagi sakit kanker dirawat di Singapu- IX lo ra, mungkin karena itu dia butuh duit banyak’” ungkap Hotbonar menirukan ucapan Ketua DPP PDIP, Mindo Sianipar. Sianipar yang dikonfirmasi majalah detik mengaku tak tahu benar tidaknya perbuatan Erwin itu. Namun, ia mengungkapkan Erwin kini sudah tak lagi di DPR. "Dia bukan lagi anggota dewan," katanya. Dicopot gara-gara memeras? Politikus PDIP, Ribka Tjiptaning yang juga sebagai Ketua Komisi IX DPR sejak 2009 hingga sekarang, me- nyebutkan, Erwin di-PAW (Pergantian Antar-Waktu) par- tainya karena kasus penggelembungan suara di daerah pemilihannya.  MAJALAH DETIK 5 - 11 NOVEMBER 2012
  • 22. FOKUS DAHLAN ISKAN MELAWAN Meski sudah tidak ada lagi Erwin, bukan berarti Hot- bonar lolos dari rongrongan politikus DPR. Pasalnya, di lain waktu muncul M Nasir. Pria ini adalah kakak mantan bendahara umum PD yang kini dipenjara dalam kasus korupsi Wisma Atlet M Nazaruddin. Beberapa hari setelah RDP Jamsostek dan Komisi IX DPR yang kedua, bulan Juni 2010, Nasir meminta Hotbo- nar bertemu di Hotel Hilton (kini bernama Hotel Sultan). Dalam pertemuan itu, Nasir rupanya menagih uang yang sempat disampaikan koleganya, Erwin pada Februari Politikus PDIP, Ribka lalu. “Sudah ada duitnya, Pak?”. Namun permintaan itu Tjiptaning diacuhkan Hotbonar. Ia mengaku tidak punya duit sebe- DPR.GO.ID sar yang diminta, yakni Rp 2 miliar. Gagal dapat uang, Nasir tidak patah arang. Ia meminta proyek pengadaan di Jamsostek. Bukan itu saja, Nasir langsung tancap gas dengan mengenalkan beberapa orang yang diklaimnya mampu menyiapkan pengadaan hardware komputer dan sebagainya. “Saya itu orangnya tidak pernah frontal mengatakan ‘Tidak’. Awalnya saya mengatakan ‘oke saya  penuhi’, tapi ujung-ujungnya ti- dak saya penuhi, karena memang enggak ada proyek di Jamsostek,” ujarnya. Hingga kini Erwin dan Nasir belum bisa dikonfirmasi. Telepon genggamnya tidak diangkat saat dihubungi ma- jalah detik. Dikirimi pesan singkat pun, tidak direspon. Ribka pun sudah mencoba menghubungi Erwin, namun belum berhasil. "Persoalan itu (pemerasan), saya susah juga karena saya telepon dia tidak didengar," terang Rib- ka di Gedung DPR, Senayan Namun kasus Nasir sudah diketahui jajaran Partai Demokrat. Nasir pun akan dimintai klarifikasi ."Sekarang masih di daerah kan reses. Nanti kalau sudah kembali (ke Jakarta) akan dimintai klarifikasi ketua fraksi, Ibu Nurhayati," kata Wakil Ketua Umum II Partai Demokrat Max Sopacua. Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu saat di- MAJALAH DETIK 5 - 11 NOVEMBER 2012
  • 23. FOKUS DAHLAN ISKAN MELAWAN konfirmasi majalah detik mengungkapkan permintaan proyek yang dilakukan politikus ke BUMN sudah menjadi tradisi. “Biasanya yang melakukan intervensi atau minta Permintaan proyek berasal dari partai penguasa,” jelas Said Didu. Permintaan upeti atau proyek di BUMN, kata Said, proyek yang biasanya dilakukan oleh politikus yang jadi “tim sukses” dilakukan salah satu direksi BUMN. Karena merasa berjasa, sang politikus ke politikus selalu meminta jatah. BUMN sudah Sementara politikus di DPR yang bukan dari partai penguasa, memang suka minta upeti, tapi kebanyakan menjadi tradisi. hanya coba-coba. Maksudnya kalau dikasih ya diambil, kalau tidak ya sudah. “Tapi orang partai penguasa kalau ditolak bisa me- lakukan macam-macam. Kan mereka bisa melakukan intervensi sampai ke tingkat menteri,” begitu kata Said. Kesaksian Hotbonar dan Said Didu memperkuat bukti bahwa ada anggota DPR yang menjadikan BUMN seba- gai sapi perahan, seperti yang diungkap Menteri BUMN Dahlan Iskan. (DEN/YOG) Gaya Senayan Peras BUMN 1. Meminta jatah bulanan ke BUMN secara rutin. 2. Model insidental, yakni parpol meminta upeti atau sumbangan untuk menyelenggarakan acara-acara besar dan kongres. 3. Model ‘bagi hasil’ proyek.  “Pola bagi hasil ini seperti yang terjadi di kasus Hambalang dan Wisma Atlet Palembang,” kata Koordinator ICW, Apung Widadi. 4. Dari 141 BUMN, ada BUMN yang sengaja dibuat pailit atau merugi agar mendapatkan subsidi dari negara. Skenario penyelamatan BUMN, tidak jarang hanya menjadi dalih anggota DPR untuk mengejar upeti. SUMBER: INDONESIA CORRUPTION WATCH (ICW) MAJALAH DETIK 5 - 11 NOVEMBER 2012
  • 24. fokus dahlan iskan melawan Setengah Menangis Karena Listrik Dahlan Iskan membantah keluarganya ikut proyek PLN. Namun, ia mengakui pemborosan yang terjadi di perusahaan pelat merah itu. Penyakit kronis yang tak kunjung sembuh. A Reporter: Hans Henricus, Isfari Hikmat, njing menggonggong, kafilah berlalu. Monique Shintami, dan Bahtiar Rifai Ibarat pepatah itulah sikap yang kini dianut istimewa Azrul Ananda (35). Ia tak mau ambil pusing namanya terbawa-bawa dalam pusara kon- flik antara Menteri BUMN Dahlan Iskan dan kalangan politikus di Gedung DPR. Anak sulung Dahlan itu disebut-sebut ikut dalam proyek pengadaan genset untuk menyokong penyedi- Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 25. fokus dahlan iskan melawan aan listrik PLN. Tak hanya Azrul, nama ibunya juga diisukan terlibat dalam bisnis itu. “Saya santai saja. Tidak stres sama sekali,” ujarnya kepada majalah detik, Jumat, 2 November 2012. Azrul pun tak berusaha mencari tahu dari mana isu yang sumir itu. Sebab, ia merasa kabar itu tak benar sama sekali. Jangankan berbisnis setrum, mengin- jakkan kaki ke Kantor PLN pun, ia dan keluarga besar Dahlan tak pernah. “Saya orang koran. Enggak tertarik sama yang begi- tu-begitu. Saya bukan pedagang, saya bukan makelar. Saya ini kerja di koran dan bikin basket,” ujar Direktur Saya orang PT Jawa Pos Koran itu. koran. Enggak Dahlan yang ditanya mengenai kabar itu juga sedikit bersungut. Ia meminta oknum yang menyebarkan isu tertarik sama itu untuk memberi bukti. Saat ditunjuk menjadi Dirut yang begitu- PLN, Dahlan mengaku istrinya justru melarang me- begitu. Saya nerima jabatan itu. bukan pedagang, “Dia menangis, melarang keras saya jadi Dirut PLN karena nanti bisa masuk penjara,” katanya kepada saya bukan majalah detik, Selasa, 30 Oktober 2012. makelar. Saya Di DPR, soal genset itu memang menjadi bahan ini kerja di koran serangan Komisi VII ke Dahlan terkait audit BPK yang menyebut PLN mengalami pemborosan Rp 37 triliun. dan bikin basket. DPR menuding pemborosan luar biasa itu akibat se- ringnya Dahlan menyewa genset. Anggota Komisi VII Alimin Abdullah mengatakan, sewa genset dari Cina itu dilakukan PLN tanpa mem- beritahu DPR. Sudah begitu, genset itu kini banyak yang rusak. “Seharusnya dihindari. Genset pakai ba- nyak BBM, makin boros,” kata Alimin. Di dalam audit BPK, diketahui PLN memang menye- wa diesel untuk tiga wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu Paok Motong, Labuhan, Niu, pada tahun 2009. Pengadaan diesel itu mengalami keterlambatan. Belakangan daya pembangkit juga dikurangi, namun Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 26. fokus dahlan iskan melawan nilai kontrak tak diubah. Akibatnya, PLN harus membayar kontrak lebih tinggi, Rp 27,751 miliar. Pemborosan PLN juga terjadi pada tak terpe- nuhinya pasokan gas di pembangkit listrik  dual firing (gas dan BBM). Hal itu membuat pembangkit listrik harus dioperasikan dengan  high speed diesel (HSD) atau solar, yang harganya lebih mahal Azrul Ananda dibandingkan gas. istimewa Contohnya di PLTG/U Muara Tawar dan Muara Ka- rang, yang mengaliri listrik ke Jakarta dan sekitarnya. Akibat harus memakai BBM, Muara Tawar kehilangan kesempatan berhemat nyaris Rp 2 triliun pada 2009- 2010. Pemborosan lebih jumbo terjadi pada PLTG/U Muara Karang, yaitu sekitar Rp 11 triliun. Contoh lain pemborosan PLN terjadi pada penger- jaan proyek 10.000 MW tahap I. BPK mengendus se- abrek masalah dalam proyek itu. Mulai dari proses tender yang menyimpang, penyelesaian yang molor dari jadwal, hingga rusaknya pembangkit sebelum di- operasikan. Hal itu menyebabkan PLN menanggung ketidakhematan yang luar biasa. Bukannya membantah, Dahlan justru terang-te- rangan mengakui hasil audit itu. Bahkan, seharusnya BPK dapat menemukan jumlah pemborosan PLN yang lebih besar dari ‘sekadar’ Rp 37 triliun. “Bisa sampai dua kali lipat,” kata dia. Lewat blog-nya, Dahlan menulis, banyak pemboros- an PLN lainnya yang belum masuk hitungan BPK. Misalnya, di Senipah, Kalimantan Timur, sedang diba- Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 27. fokus dahlan iskan melawan ngun PLTG berkapasitas 80 MW. Proyek itu mengha- dapi kendala besar selama bertahun-tahun. Semen- tara, PLTG itu penting untuk menerangi Kaltim. “Selama ini terjadi inefisiensi triliunan rupiah di Kal- tim. Itu tidak ditemukan oleh BPK,” tulis Dahlan. Sebagai daerah yang kaya dengan sumber gas, Jambi termasuk provinsi yang mengalami krisis lis- trik paling parah. Gas itu belum dimanfaatkan dengan optimal oleh PLN. Perusahaan pelat merah itu masih mengembangkan pembangkit listrik ber-BBM. Jelas tak efisien. “BPK juga tidak menemukan inefisiensi di Jambi Dahlan mengaku itu,” ucapnya lagi. bukannya tidak Menurut bekas bos Jawa Pos tersebut, inefisiensi PLN itu sebenarnya juga membuatnya gelisah. Ia per- melakukan nah menumpahkan curahan hati atas persoalan itu sesuatu untuk dalam rapat dengan Komisi VII, 18 Mei 2010. mengatasi “Berkali-kali sampai saya setengah menangis,” kata penyakit kronis di pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951, itu. PLN itu. Bahkan, lanjut dia, dari rapat itulah sebetulnya audit investigatif BPK bermula. Rapat menyimpulkan agar DPR meminta BPK mengaudit keuangan PLN tahun 2009-2010. Ternyata, BPK pun kini menemukan hal yang sama dengan temuannya. “Sebetulnya (temuan itu) datangnya dari saya. BPK itu resminya saja,” kata Dahlan. Dahlan mengaku bukannya tidak melakukan sesua- tu untuk mengatasi penyakit kronis di PLN itu. Dalam proyek PLTG di Senipah, ia berkunjung ke daerah itu dan membereskan kerumitan birokrasi, yang mem- buat pembangunan PLTG tersendat. Hasilnya, proyek itu dapat berjalan. Di hari yang sama dengan panggilan kedua Komisi VII DPR, Dahlan menyempatkan diri melihat proyek itu lagi. Kebetulan, saat itu ia sedang mendampingi Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 28. fokus dahlan iskan melawan Tap untuk melihat video Dahlan ber-Gangnam Style di tengah-tengah ribut dengan DPR. kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Pontianak. Proyek itu nyaris rampung. “Tiga bulan lagi proyek itu sudah menghasilkan lis- trik. Efisiensi triliunan rupiah segera terwujud,” kata- nya. Masalah agak berbeda terjadi pada inefisiensi PLTG/U Muara Tawar dan Muara Karang. Dahlan mengatakan, saat itu, pemerintah memutuskan jatah gas untuk PLN dialihkan ke industri, karena industri kehilangan pasokan gas. PLN dihadapkan pada dua pilihan dilematik: beralih ke BBM atau memadamkan listrik Jakarta selama berbulan-bulan. Opsi kedua jelas tak mungkin diambil, sebab mati listrik sebentar saja, warga Jakarta sudah pasti mengamuk. Maka, Dahlan memilih opsi pertama. Ia mengamini, akibat pemakaian BBM di kedua PLTG/U itu, PLN mengalami pemborosan triliunan rupiah. Namun, kerugian lebih besar akan dialami jika krisis gas industri sampai terjadi. “Pabrik-pabrik bisa tutup, dan karyawannya akan di-PHK,” katanya. Kalau keputusan untuk tak memadamkan listrik di Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 29. fokus dahlan iskan melawan Jakarta itu salah, Dahlan siap menanggung risikonya. Begitu pula dengan seluruh inefisiensi yang terjadi di PLN selama dia memimpin. Bila bersalah secara hukum, Dahlan pun rela dipenjara. “Kalau saya masuk penjara akan saya jalani deng- an gagah berani, tanpa mengeluh, tanpa menangis,” terangnya. Wakil Ketua Komisi VII, Effendi Simbolon mengang- gap pemborosan PLN itu bukan perkara enteng. Ine- fisiensi itu telah membuat negara harus menanggung rugi. Dan merugikan negara adalah perbuatan yang bisa digolongkan sebagai tindak pidana. Bayangkan, “(Bailout Bank) Century saja Rp 6 triliun sangat besar bangun PLTG dampaknya. Ini Rp 37 triliun lo,” ujar politikus PDIP itu di gedung DPR, 23 Oktober 2012, lalu. tapi pipa gasnya Tak sedikit yang mendukung Dahlan. Wakil Menteri tidak ada. Ada ESDM Rudi Rubiandini misalnya. Dia berpendapat, lagi pipa dan dalam kasus Muara Tawar dan Muara Karang, bukan gasnya ada, hanya Jakarta saja yang terancam gelap gulita. Bila pembangkit itu tak dihidupkan dengan BBM, pema- tapi PLTG-nya daman listrik bisa menjangkau Sumatera. rusak. Rudi mengatakan, inefisiensi PLN yang tercantum di audit BPK itu memang dipandang dengan cara berbe- da-beda. Ada pihak yang melihatnya sebagai korupsi, tapi ada juga yang memandangnya dari sisi herois- me. “Tergantung cara pandang masing-masing,” ka- tanya. Pengamat Energi dari Reformainer Institute, Pri Agung Rahkmanto mengatakan, siapapun yang me- mimpin PLN pasti akan dituding melakukan inefi- siensi. Sebab, penyakit itu sudah terjadi sejak lama. Inefisiensi timbul karena tak matangnya perencanaan dalam membangun PLTG. “Bayangkan, bangun PLTG tapi pipa gasnya tidak ada. Ada lagi pipa dan gasnya ada, tapi PLTG-nya ru- sak,” ujarnya. (WAN/YOG) Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 30. fokus dahlan iskan melawan Dahlan Iskan: Kalau Masuk Penjara, Saya Jalani dengan Gagah “Kalau saya masuk penjara akan saya jalani dengan gagah berani, tanpa mengeluh, tanpa menangis.” Reporter: Hans Henricus Hasan Alhabshy/detikfoto D ahlan Iskan yakin tidak me- lakukan penye- lewengan saat menjadi Dirut Perusaha- an Listrik Negara (PLN). Meski terjadi inefisiensi, seperti hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ia memastikan tidak ada korupsi. “Ini kan tidak apa-apa, bukan korupsi, bukan penyelewengan. Kalau saya masuk penjara akan saya jalani dengan gagah berani, tanpa mengeluh, tanpa menangis,” kata Dahlan. Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 31. fokus dahlan iskan melawan Ia pun membantah istri dan anaknya terlibat dalam tender pengadaan genset proyek jaringan listrik kerja sama dengan pengusaha Cina. Proyek inilah yang disebut-sebut menyebabkan inefisiensi di PLN. Selain masalah audit BPK, Dahlan pun bicara panjang lebar soal upeti BUMN ke Senayan. Berikut wawancara Hans Henricus dari majalah detik deng- an Dahlan yang dijumpai usai senam pagi di pelataran Monas, Selasa 30 Oktober 2012:  Bagaimana sikap Anda soal hasil audit BPK ter- hadap PLN? Temuan BPK itu pada dasarnya adalah temuan saya juga. Anda ingat kalau meliput komisi VII DPR, pada waktu itu saya ungkap dengan sangat antusias dan berkali-kali sampai setengah mena- ngis bahwa telah terjadi inefisiensi itu. Dari situ kemudian komisi VII min- ta kepada BPK untuk memeriksa. Jadi, datangnya dari Tap untuk melihat video saya, bukan dari BPK. BPK itu resminya saja. BPK menilai inefisiensi itu mencapai Rp 37 triliun, apakah benar seperti itu yang terjadi? Lebih dari itu, seharusnya BPK bisa menemukan lebih banyak, bisa sampai dua kali lipat. Apa benar itu terjadi karena kesalahan kebijakan saat Anda menjabat Dirut PLN? Misalnya pengadaan genset dari Cina? Komisi VII tahu semuanya. Genset memang berapa harganya? Masa genset harganya sampai Rp 37 triliun. Inefisiensi itu terjadi karena masalah pasokan gas.  Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 32. fokus dahlan iskan melawan Pengadaan genset saat Anda menjabat Dirut PLN dianggap sebagai kesalahan kebijakan Anda? Apa? Apa? informasinya seperti apa? Ya ungkapkan! Ungkapkan! Komisi VII sudah memanggil Anda dua kali untuk menjelaskan masalah itu, kenapa tidak datang? Siapa yang memanggil? Saya enggak merasa di- panggil. Komisi VII akan kembali mengundang Anda untuk membahas soal masalah audit BPK itu? Saya belum pernah diundang, undangan itu kan sa- lah. Mereka berkoar-koar, mereka enggak tahu kalau undangan itu salah. Salahnya di mana Pak? Anda kalau menyebut anak saya, dia Enggak tahu, tanya sen- itu bersumpah tidak akan menginjak diri ke sana. kantor PLN, dan sampai terakhir Beredar kabar istri saya meninggalkan PLN. dan anak Anda terlibat dalam tender pengadaan genset proyek jaringan listrik kerja sama dengan pengusaha Cina? Buktikanlah! Istri saya itu menginjakkan kaki di PLN saja tidak mau. Anak saya itu bersumpah selama saya menjadi Dirut PLN, dia tidak akan menginjakkan kaki di kantor PLN, itu anak saya dan itu adalah pemimpin redaksi yang idealis. Saya ambil gaji saja tidak, nga- pain ngobjek begitu? pakai mobilnya PLN saja tidak, pakai mobil saya sendiri, bensin beli sendiri, hand- phone sendiri, rumah sendiri, saya enggak menempati rumah dinas, ngapain ngobjek begitu? Anda kalau menyebut anak saya, dia itu bersumpah tidak akan menginjak kantor PLN, dan sampai ter- akhir saya meninggalkan PLN, dia tidak pernah meng- injakkan kantor PLN mana pun, apakah PLN pusat atau PLN daerah. Apalagi istri saya, saat saya mau menjadi Dirut PLN saja dia menangis, dia melarang Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 33. fokus dahlan iskan melawan keras saya menjadi Dirut PLN karena nanti saya bisa masuk penjara seperti itu.  Kalau perkiraan istri Anda soal masuk penjara itu benar bagaimana? Karena Kasus PLN itu? Ini kan tidak apa-apa, bukan korupsi, bukan penye- lewengan. Kalau saya masuk penjara akan saya jalani dengan gagah berani, tanpa mengeluh, tanpa mena- ngis. Itu bagian tanggung jawab sebagai pemimpin? Iyalah. Kecuali saya korupsi atau saya memakan uang, tapi ini kan untuk rakyat yang hasilnya jelas. Kalau kebijakan itu enggak saya lakuk- an, Jakarta itu padam, dan padamnya itu tidak satu-dua hari, padamnya bisa berbulan-bulan. Ya terserah kalau komisi VII menyuruh, seperti Pak Effendi Simbolon katanya di televisi menyatakan, siapa yang menyuruh menyelesaikan byar pet? Ya sudah, biar saja byar Tap untuk melihat video pet. Setelah surat edaran Seskab nomor 542 terbit, Anda langsung memerintahkan BUMN untuk tidak memberikan upeti pada DPR, apa alasannya? Program utama saya ketika dilantik menjadi Menteri BUMN kan bagaimana memajukan BUMN. Salah satu penghambat BUMN adalah direksinya tidak kompak. Nah mengapa direksi tidak kompak? Penyebab uta- manya ada intervensi. Intervensi itu bisa datang dari luar BUMN atau intervensi yang diundang oleh direksi itu dan menyebabkan ketidakkompakan.  Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 34. fokus dahlan iskan melawan Apa Anda punya bukti kuat dengan tudingan-tu- dingan untuk DPR itu? Lah, masa aku omong kalau enggak ada bukti? Apa Anda merasa tersudut karena Senayan me- nuntut pembuktian? Lo, kenapa tersudut? Saya sudah menyampaikan sangat bersedia membeberkan. Sangat bersedia. Kenapa sampai sekarang belum membuka? Ya, kapan diundang ke DPR? Kenapa harus menunggu diundang? Karena sejak awal saya tidak punya niat mengung- kap hal-hal ini. Bukan watak saya untuk mengung- kap-ungkap seperti itu. Selama dua tahun di PLN Kalau diminta DPR secara resmi, pun saya tidak pernah kemudian disuruh mengungkapkan mengungkapkan hal se- itu, akan dengan senang hati saya perti itu. Sudah satu tahun ungkapkan. di Kementerian BUMN, tidak juga pernah meng- ungkapkan hal seperti itu. Namun tiba-tiba wartawan tahu dan kemudian bertanya kepada saya, ya saya kan enggak mungkin enggak jawab, tetapi kalau saya kemukakan sekarang nanti dikira saya yang berinisiatif. Kalau diminta DPR secara resmi, kemudian disuruh mengungkapkan itu, akan dengan senang hati saya ungkapkan, karena berarti ada yang memerintahkan saya untuk meng- ungkapkan. Kalau enggak ada yang memerintahkan saya tidak akan ungkapkan, karena saya sudah lapor kepada atasan saya, Presiden. Setelah surat Seskab terbit, Anda langsung SMS ke Dipo Alam untuk melapor soal upeti kepada DPR? Saya SMS Presiden, saya lapor Presiden dan kopinya saya berikan Pak Dipo. Tapi itu sebelum ada masalah audit BPK ini, kira-kira tiga minggu lalu. Isi laporan Anda kepada Presiden apa? Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 35. fokus dahlan iskan melawan Dahlan Iskan memberi motivasi pada acara kuliah umum di SMA Negeri 3 Yogyakarta. ANTARA/Sigid Kurniawan Itu kan laporan saya sebagai bawahan kepada atas- an, enggak akan saya ungkap. Kan tidak etis laporan kepada Presiden saya ungkapkan di sini.  Senin 29 Oktober lalu, Anda ke kantor Presiden untuk minta izin mengungkap soal upeti BUMN ke- pada DPR? Enggak. Saya sudah sampaikan beberapa waktu yang lalu sebelum masalah temuan BPK itu muncul.  Siapa anggota DPR yang minta bagian? Partai apa atau mungkin ada inisial dan komisinya? Saya siap mengemukakan kalau diminta DPR untuk mengungkapkan. Bukannya Ketua DPR sudah minta untuk meng- ungkapkan? Kirim surat kepada saya bahwa diminta datang ke DPR untuk mengungkapkan, akan saya ungkapkan dengan senang hati.  Berarti harus sesuai prosedur? Ya iyalah, supaya bisa dibuktikan bahwa saya di- minta untuk mengungkapkan. Karena bukan niat saya mengungkapkan yang begitu. Yang saya niatkan adalah membentengi BUMN dan saya sudah cukup Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 36. fokus dahlan iskan melawan Kalau bisa, yang Anda cek pengaduan saya kepada Presiden adalah tanggalnya, sebelum masalah audit BPK itu diungkap. membentengi BUMN. Tanggapan Anda soal SMS yang konon dari Humas BUMN soal inisial anggota DPR pemeras? Ya SMS kan bisa ditambah-tambahi, tapi saya tidak tahu apakah itu betul atau tidak. Yang jelas, saya tidak mempublikasikan itu. Apakah menurut Anda SMS itu memang dari Ke- menterian BUMN? Saya kira tidak. Berapa BUMN yang sudah melapor tentang masa- lah upeti ini? Banyak.  BUMN besar seperti Pertamina dan Telkom juga melapor? Banyaklah pokoknya. Rata-rata yang diminta biasanya berapa? Banyak. Modus mintanya seperti apa? Minta bagian dari proyek BUMN begitu? Ya minta bagianlah. Kadang-kadang. Apakah menurut Anda masalah audit PLN meru- pakan upaya pengalihan isu dari pernyataan Anda soal upeti kepada DPR? Kalau bisa, yang Anda cek pengaduan saya kepada Presiden adalah tanggalnya, sebelum masalah audit BPK itu diungkap, laporan saya kepada Presiden tang- gal berapa? Dari situ Anda bisa tahu bahwa masalah audit ini tidak ada hubungannya. (IYE/YOG) Majalah detik 5 - 11 November 2012
  • 37. [ lensa ] Ratusan rumah di Tuckerton, New Jersey, AS terendam akibat terjangan badai Sandy. Gambar diambil Selasa 30 Oktober 2012. Badai Sandy yang menerjang pantai timur AS, memaksa Obama menyatakan keadaan darurat di New York dan New Jersey. REUTERS/U.S.Coast Guard/Handout Badai sandy Tap untuk melihat foto lebih besar Majalah detik 5 - 11 november 2012
  • 38. [ lensa ] Amukan badai Sandy di Southampton, New York, AS. Kekuatan badai Sandy memuncak pada Senin 29 Okto- ber 2012. Akibatnya transportasi publik lumpuh. Untuk pertama kalinya dalam 27 tahun terakhir pasar saham Wall Street tidak beroperasi. Kerugian akibat badai ini diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. REUTERS/Lucas Jackson Badai sandy Tap untuk melihat foto lebih besar Majalah detik 5 - 11 november 2012
  • 39. [ lensa ] Puluhan rumah hangus terbakar akibat kebakaran hebat yang dipicu badai Sandy di Breezy Point, New York. Rabu, 31 Oktober 2012 warga mulai membenahi rumah mereka yang hancur akibat badai yang menewaskan 64 orang dan memporak-porandakan sejumlah kota itu. REUTERS/Adrees Latif (UNITED STATES - Tags: ENVI- RONMENT DISASTER) Badai sandy Tap untuk melihat foto lebih besar Majalah detik 5 - 11 november 2012
  • 40. [ lensa ] Kegelapan menyelimuti Kota New York, AS. Badai Sandy yang menghantam pantai timur Amerika memutus aliran listrik dan melumpuhkan aktivitas di sejumlah kota termasuk New York dan Washington DC. Ribuan warga harus mengungsi. REUTERS/Gary He Badai sandy Tap untuk melihat foto lebih besar Majalah detik 5 - 11 november 2012