SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
TTG PENGOLAHAN PANGAN




                                        IKAN KERING

1.   PENDAHULUAN
     Ikan kering merupakan produk ikan yang paling mudah pembuatannya. Jeroan
     dan sisik ikan dibuang, kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat
     pengering. Ikan berukuran kecil bisa langsung dikeringkan.

     Ikan kering mempunyai aroma yang agak berbeda dengan ikan segar.
     Terjadinya oksidasi lemak menyebabkan ikan kering mempunyai aroma yang
     khas.


2.   BAHAN
     Ikan


3.   PERALATAN
     1) Pisau. Alat ini digunakan untuk membuang sisik dan jeroan, serta untuk
        membelah ikan yang berukuran besar. Pisau yang digunakan hendaknya
        tajam, tipis dan terbuat dari logam stainless steel.
     2) Sikat ikan. Alat ini digunakan untuk menyikat sisik sehingga lepas dari kulit
        ikan.
     3) Talenan. Alat ini digunakan sebagai alas pada saat mengiris ikan.
     4) Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging. Pengering
        dapat berupa alat penjemur sederhana atau berupa alat pengering yang
        berbahan bakar (minyak, kayu bakar, atau arang) bertenaga listrik atau
        bertenaga cahaya matahari.

4.   CARA PEMBUATAN
     1) Proses Pendahuluan
        a. Proses pendahuluan dilakukan terhadap ikan berukuran sedang dan
           besar. Ikan berukuran kecil atau teri (panjang kurang dari 10 cm) tidak
           memerlukan proses pendahuluan. Ikan hanya perlu dicuci (jika kotor),
           kemudian dapat langsung dikeringkan.
        b. Ikan berukuran sedang dan besar (panjang lebih dari 15 cm) perlu diberi
           proses pendahuluan, yaitu penyiangan, pembelahan, dan filleting.

     2) Penyiangan
        a. Mula-mula sisik disikat dari ekor mengarah ke kepala dengan sikat ikan
           tanpa melukai dagingnya. Kemudian dicuci, dan sisik yang tertinggal
           dibuang.
                                                                                1
             Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
                              Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
                                Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
TTG PENGOLAHAN PANGAN




  b. Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan
     terpotong.
  c. Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai
     jeroannya.
  d. Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang.
  e. Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisa-sisa
     darah.
  f. Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih.

3) Pembelahan
   Ikan yang dikeringkan sebaiknya dibelah agar permukaan menjadi luas
   sehinga waktu pengeringan lebih singkat.
   a. Ikan ukuran sedang. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahah
      dimulai dari kepala ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung
      terpotong.
   b. Ikan ukuran besar
      - Mula-mula ikan dibelah pada baian perut. Pembelahan dimulai dari
         bagian bawah insang ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian
         punggun terbelah.
      - Setelah itu ikan dibalik. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahan
         dimulai dari kepala ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung
         terpotong. Dengan demikian terdapat dua belahan, dan permukaan
         ikan semakin luas, dan ikan semakin tipis. Hal ini memungkinkan ikan
         lebih cepat kering.

4) Filleting
   Filleting adalah penyayatan daging rusuk secara membujur sehingga
   menghasilkan daging tanpa tulang. Filleting tidak selalu harus dilakukan.
   Proses ini hanya dilakukan jika produk ikan yang dikehendaki berupa
   sayatan yang bebas tulang.
   a. Filleting ikan ukuran sedang
       - Ikan diletakkan di atas talenan. Kepala ikan menghadap ke kanan dan
          perut menghadap ke arah pekerja (jika pekerja bukan kidal). Bagian
          bawah insang diiris melintang sampai menyentuh tulang belakang.
       - Daging diiris dari arah sayatan tadi mengarah ke ekor. Mata pisau
          diusahakan menyentuh tulang belakang, tapi tidak sampai melukainya.
       - Ikan dibalikkan, dan prosedur b di atas diulangi. Irisan yang diperoleh
          disebut fillet.
       - Jika perlu, tulang rusuk pada fillet dapat diiris dan dibuang.
   b. Filleting ikan ukuran besar
       - Ikan diletakkan di atas talenan. Perut menghadap ke atas, dan kepala
          mengarah ke kanan. Kepala dipotong mengikuti alur tulang rahang.
       - Ikan disayat dari arah kepala menuju ekor seperti gambar dibawah ini.
          Mata pisau harus menyentuh tulang belakang tanpa melukai tulang
          tersebut.



                                                                                                                     2
        Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
                         Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
                           Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
TTG PENGOLAHAN PANGAN




          - Ikan dibalik, sehingga kepala menghadap ke kiri. Kemudian dilakukan
            penyayatan seperti No. b diatas. Irisan daging yang diperoleh disebut
            fillet.
          - Jika perlu, tulang rusuk pada fillet dapat diiris dan dibuang.

     5) Pengeringan
        a. Pengeringan ikan ukuran kecil
           Ikan ukuran kecil dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai
           kadar air di bawah 7%. Selama penjemuran atau pengeringan, ikan perlu
           dibalik-balik sehingga pengeringan lebih cepat dan merata.
        b. Pengeringan ikan ukuran sedang dan besar
           - Ikan yang telah dibelah, atau fillet dijemur di bawah sinar matahari, atau
              dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 7%.
              Khusus unruk ikan atau fillet yang cukup besar, pengeringan dilakukan
              dengan berbagai cara:
           - Bahan dijemur atau dikeringkan dalam posisi tergantung.
           - Bahan dijemur atau dikeringkan dalam posisi tergeletak di atas tampah
              atau rak pengering.
           - Bahan dijepit dengan anyaman kawat tahan karat agar diperoleh
              produk kering yang datarnya permukaanya.
           - Penyimpanannya. Ikan atau fillet yang benar-benar kering dapat
              dikemas di dalam kantong plastik, kemudian si-seal dengan rapat.
              Daging yang kurang kering (kadar air di atas 8%) tidak dapat dikemas
              di dalam wadah yang tertutup rapat.


5.   KONTAK HUBUNGAN
     Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna
     Said, Padang Baru, Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040



Jakarta, Januari 2001

Sumber    : Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah,
            Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat
Editor    : Tarwiyah, Kemal


                                        KEMBALI KE MENU




                                                                                                                          3
             Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
                              Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
                                Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

More Related Content

Similar to Cara Membuat Ikan Kering

Similar to Cara Membuat Ikan Kering (20)

Daging kering
Daging keringDaging kering
Daging kering
 
Abon cucut
Abon cucutAbon cucut
Abon cucut
 
Budidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurameBudidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurame
 
Abon ikan
Abon ikanAbon ikan
Abon ikan
 
Abon ikan
Abon ikanAbon ikan
Abon ikan
 
Budidaya Lele
Budidaya LeleBudidaya Lele
Budidaya Lele
 
Pedoman teknis budidaya lele
Pedoman teknis budidaya lelePedoman teknis budidaya lele
Pedoman teknis budidaya lele
 
Dendeng ikan
Dendeng ikanDendeng ikan
Dendeng ikan
 
Baso ikan
Baso ikanBaso ikan
Baso ikan
 
Dendeng
DendengDendeng
Dendeng
 
materi menjelaskan potongan ikan dan ayam.pdf
materi menjelaskan potongan ikan dan ayam.pdfmateri menjelaskan potongan ikan dan ayam.pdf
materi menjelaskan potongan ikan dan ayam.pdf
 
Cabe giling dalam_kemasan
Cabe giling dalam_kemasanCabe giling dalam_kemasan
Cabe giling dalam_kemasan
 
Gelatin
GelatinGelatin
Gelatin
 
Teknologi penanganan hasil perikanan
Teknologi penanganan hasil perikananTeknologi penanganan hasil perikanan
Teknologi penanganan hasil perikanan
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nila
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
 
Abon
AbonAbon
Abon
 
Abon
AbonAbon
Abon
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
Cabe kering dan_cabe_bubuk
Cabe kering dan_cabe_bubukCabe kering dan_cabe_bubuk
Cabe kering dan_cabe_bubuk
 

More from Ir. Zakaria, M.M

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatikaIr. Zakaria, M.M
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfIr. Zakaria, M.M
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Ir. Zakaria, M.M
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatIr. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaIr. Zakaria, M.M
 

More from Ir. Zakaria, M.M (20)

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Makalah kominfo
Makalah kominfoMakalah kominfo
Makalah kominfo
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdf
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
 
Cover kominfo
Cover kominfoCover kominfo
Cover kominfo
 
Daftar isi kominfo
Daftar isi kominfoDaftar isi kominfo
Daftar isi kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Moralitas karya tulis
Moralitas karya tulisMoralitas karya tulis
Moralitas karya tulis
 
Moralitas
MoralitasMoralitas
Moralitas
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
 

Cara Membuat Ikan Kering

  • 1. TTG PENGOLAHAN PANGAN IKAN KERING 1. PENDAHULUAN Ikan kering merupakan produk ikan yang paling mudah pembuatannya. Jeroan dan sisik ikan dibuang, kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering. Ikan berukuran kecil bisa langsung dikeringkan. Ikan kering mempunyai aroma yang agak berbeda dengan ikan segar. Terjadinya oksidasi lemak menyebabkan ikan kering mempunyai aroma yang khas. 2. BAHAN Ikan 3. PERALATAN 1) Pisau. Alat ini digunakan untuk membuang sisik dan jeroan, serta untuk membelah ikan yang berukuran besar. Pisau yang digunakan hendaknya tajam, tipis dan terbuat dari logam stainless steel. 2) Sikat ikan. Alat ini digunakan untuk menyikat sisik sehingga lepas dari kulit ikan. 3) Talenan. Alat ini digunakan sebagai alas pada saat mengiris ikan. 4) Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging. Pengering dapat berupa alat penjemur sederhana atau berupa alat pengering yang berbahan bakar (minyak, kayu bakar, atau arang) bertenaga listrik atau bertenaga cahaya matahari. 4. CARA PEMBUATAN 1) Proses Pendahuluan a. Proses pendahuluan dilakukan terhadap ikan berukuran sedang dan besar. Ikan berukuran kecil atau teri (panjang kurang dari 10 cm) tidak memerlukan proses pendahuluan. Ikan hanya perlu dicuci (jika kotor), kemudian dapat langsung dikeringkan. b. Ikan berukuran sedang dan besar (panjang lebih dari 15 cm) perlu diberi proses pendahuluan, yaitu penyiangan, pembelahan, dan filleting. 2) Penyiangan a. Mula-mula sisik disikat dari ekor mengarah ke kepala dengan sikat ikan tanpa melukai dagingnya. Kemudian dicuci, dan sisik yang tertinggal dibuang. 1 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  • 2. TTG PENGOLAHAN PANGAN b. Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan terpotong. c. Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai jeroannya. d. Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang. e. Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisa-sisa darah. f. Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih. 3) Pembelahan Ikan yang dikeringkan sebaiknya dibelah agar permukaan menjadi luas sehinga waktu pengeringan lebih singkat. a. Ikan ukuran sedang. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahah dimulai dari kepala ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong. b. Ikan ukuran besar - Mula-mula ikan dibelah pada baian perut. Pembelahan dimulai dari bagian bawah insang ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggun terbelah. - Setelah itu ikan dibalik. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahan dimulai dari kepala ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong. Dengan demikian terdapat dua belahan, dan permukaan ikan semakin luas, dan ikan semakin tipis. Hal ini memungkinkan ikan lebih cepat kering. 4) Filleting Filleting adalah penyayatan daging rusuk secara membujur sehingga menghasilkan daging tanpa tulang. Filleting tidak selalu harus dilakukan. Proses ini hanya dilakukan jika produk ikan yang dikehendaki berupa sayatan yang bebas tulang. a. Filleting ikan ukuran sedang - Ikan diletakkan di atas talenan. Kepala ikan menghadap ke kanan dan perut menghadap ke arah pekerja (jika pekerja bukan kidal). Bagian bawah insang diiris melintang sampai menyentuh tulang belakang. - Daging diiris dari arah sayatan tadi mengarah ke ekor. Mata pisau diusahakan menyentuh tulang belakang, tapi tidak sampai melukainya. - Ikan dibalikkan, dan prosedur b di atas diulangi. Irisan yang diperoleh disebut fillet. - Jika perlu, tulang rusuk pada fillet dapat diiris dan dibuang. b. Filleting ikan ukuran besar - Ikan diletakkan di atas talenan. Perut menghadap ke atas, dan kepala mengarah ke kanan. Kepala dipotong mengikuti alur tulang rahang. - Ikan disayat dari arah kepala menuju ekor seperti gambar dibawah ini. Mata pisau harus menyentuh tulang belakang tanpa melukai tulang tersebut. 2 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  • 3. TTG PENGOLAHAN PANGAN - Ikan dibalik, sehingga kepala menghadap ke kiri. Kemudian dilakukan penyayatan seperti No. b diatas. Irisan daging yang diperoleh disebut fillet. - Jika perlu, tulang rusuk pada fillet dapat diiris dan dibuang. 5) Pengeringan a. Pengeringan ikan ukuran kecil Ikan ukuran kecil dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 7%. Selama penjemuran atau pengeringan, ikan perlu dibalik-balik sehingga pengeringan lebih cepat dan merata. b. Pengeringan ikan ukuran sedang dan besar - Ikan yang telah dibelah, atau fillet dijemur di bawah sinar matahari, atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 7%. Khusus unruk ikan atau fillet yang cukup besar, pengeringan dilakukan dengan berbagai cara: - Bahan dijemur atau dikeringkan dalam posisi tergantung. - Bahan dijemur atau dikeringkan dalam posisi tergeletak di atas tampah atau rak pengering. - Bahan dijepit dengan anyaman kawat tahan karat agar diperoleh produk kering yang datarnya permukaanya. - Penyimpanannya. Ikan atau fillet yang benar-benar kering dapat dikemas di dalam kantong plastik, kemudian si-seal dengan rapat. Daging yang kurang kering (kadar air di atas 8%) tidak dapat dikemas di dalam wadah yang tertutup rapat. 5. KONTAK HUBUNGAN Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna Said, Padang Baru, Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040 Jakarta, Januari 2001 Sumber : Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat Editor : Tarwiyah, Kemal KEMBALI KE MENU 3 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id