Survei LSI menunjukkan bahwa Demokrat merupakan partai yang paling banyak dipilih oleh pemilih untuk pemilu mendatang dengan perolehan suara 23%, diikuti PDIP 17% dan Golkar 13%."
1. RASIONALITAS PEMILIH:
KONTESTASI PARTAI MENJELANG PEMILU 2009
Trend Sikap Elektoral
Jakarta, Januari 2009
Jl. Lembang Terusan D 57, Menteng, Jakarta Pusat 10310
Telp.+62-21 3919582, Fax +62-21 3919528
www.lsi.or.id
2. Rasionalkah pemilih kita?
• Mengapa pemilih memilih partai politik tertentu, bukan partai yang lain? Mengapa memilih
Golkar bukan PDIP misalnya?
• Dua model perilaku pemilih dapat menjawab pertanyaan tersebut, dan saling terkait: Model
psikologis dan model pilihan rasional atau ekonomi-politik.
• Model psikologis berkaitan sebagian dengan persepsi atas partai atau citra partai dan
preferensi terhadap pemimpin atau tokoh partai.
• Model pilihan rasional berkaitan dengan kepentingan praktis dari pemilih. Pada dasarnya,
sebuah partai politik lebih dipilih karena partai tersebut dinilai lebih mampu menjawab
secara lebih meyakinkan masalah-masalah yang dipandang paling mendesak oleh pemilih.
• Rasionalitas ini secara lebih khusus terutama berkaitan dengan partai pemerintah versus
partai oposisi. Partai pendukung utama pemerintah akan mendapat ganjaran dengan
mendukungnya bila pemerintah yang didukungnya dinilai pemilih berkinerja baik, dan
sebaliknya akan ditinggalkan pemilih bila kinerja pemerintahnya dinilai buruk.
• Rasionalitas pemilih secara lebih khusus berkaitan dengan evaluasi pemilih terhadap kondisi
ekonomi nasional secara umum. Bila pemilih menilai keadaan ekonomi lebih baik maka ia
cenderung akan memilih partai yang berkuasa, dan sebaliknya akan memilih partai oposisi.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 2
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
3. METODOLOGI
● Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih
dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau
lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
● Jumlah sampel 2200. Dengan sampel tersebut margin of error +/- 2,2% pada
tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sample dilakukan dengan Metode
Multistage Random Sampling.
● Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang
telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang
terdiri hanya dari 10 responden
● Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar
20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden
terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
● Wawancara terakhir dilakukan 10-22 Desember 2008.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 3
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
4. Metodologi Survei
Populasi desa/kelurahan
tingkat Nasional
Prop.k Desa/kelurahan di tingkat
Prop.1
… Propinsi dipilih secara random dengan jumlah
… proporsional
Ds 1 … Ds m
Ds 1 … Ds n
RT1 RT2 RT3 …. RT5 Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT
dengan cara random
Di masing-masing RT/Lingkungan
KK1 KK2 dipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara random
Laki-laki Perempuan Satu orang yang punya hak pilih
laki-laki/perempuan
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 4
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
5. DEMOGRAFI NASIONAL:
Perbandingan Sampel Survei dengan Data BPS
KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS
JENIS KELAMIN KELOMPOK PENDIDIKAN
LAKI-LAKI 50.0 50.0 <= SD 59.0 60.0
PEREMPUAN 50.0 50.0 SLTP 17.0 19.0
DESA-KOTA SLTA 15.4 18.0
DESA 59.0 59.0 Universitas 7.6 4.0
KOTA 41.0 41.0 AGAMA
PENDAPATAN Islam 87.5 87.0
< 400 ribu 38.0 42.0 Kristen 9.6 10.0
400 - 999 ribu 35.3 38.0 Hindu 1.8 2.0
>= 1juta 26.7 20.0 Lainnya 1.1 1
ETNIS
Jawa 42.2 41.6
Sunda 17.0 15.4
Melayu 3.9 3.4
Madura 3.9 3.4
Bugis 4.1 2.5
Betawi 2.0 2.5
Minang 2.9 2.7
Lainnya 23.6 28.5
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 5
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
6. DEMOGRAFI NASIONAL:
Perbandingan Sampel Survei dengan Data BPS
KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS
PROPINSI PROPINSI
NAD 1.8 1.9 BALI 1.4 1.5
SUMUT 5.5 5.3 NTB 1.8 2.0
SUMBAR 2.3 2.1 NTT 1.8 2.0
RIAU 2.3 2.2 KALBAR 1.8 1.9
JAMBI 1.4 1.3 KALTENG 0.9 0.9
SUMSEL 3.2 3.2 KALSEL 1.4 1.5
BENGKULU 0.9 0.8 KALTIM 1.4 1.4
LAMPUNG 3.2 3.4 SULUT 0.9 1.0
BABEL 0.5 0.5 SULTENG 0.9 1.1
KEPRI 0.5 0.6 SULSEL 3.6 3.5
DKI 3.6 3.5 SULTRA 0.9 0.9
JABAR 17.3 17.4 GORONTALO 0.5 0.4
JATENG 15.0 15.2 SULBAR 0.5 0.5
DIY 1.8 1.6 MALUKU 0.5 0.6
JATIM 16.8 16.7 MALUKU UTARA 0.5 0.4
BANTEN 4.1 4.1 PUPUA 0.9 0.9
IRJABAR 0.3 0.3
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 6
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
9. Partai yang dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan
sekarang (%)
10-22 Des 2008; N = 4100
Demokrat 23.0
PDIP 17.1
Golkar 13.3
PKB 4.8
PKS 4.0
Gerindra 3.9
PAN 3.4
PPP 3.1
Hanura 1.3
Lain-lain 7.0
Belum tahu 20.0
Partai-partai lain masing-masing: <1%.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 9
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
12. Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini?
Trend 2004-2008 (%)
4.5
4 4
4
3.5 Gerindra
3 3
2.5
2
Hanura
1.5
1 1
1 1
1 1 1 1
0.5
0
Agus' 06
Apr'04
Juli'05
Des' 05
Okt' 06
Nov' 06
Des' 06
Jul' 07
Apr' 08
Jun' 08
Nov'08
Des'08
Feb' 05
Sept' 05
Jan' 06
Mar' 06
Feb' 07
Mar'07
Mei' 07
Sept' 07
Jan' 08
Sep' 08
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 12
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
13. TEMUAN
• Dalam survei Desember 2008, posisi Demokrat teratas
dengan 23% pemilih. Posisi ini merupakan kenaikan yang
berlanjut sejak september 2008.
• PDIP pada survei Desember mengalami rebound menjadi
17%, setelah tiga bulan sebelumnya menurun hingga 14%.
• Golkar dalam survei Desember berada pada posisi ketiga
dengan perolehan 13%. Posisi ini merupakan kelanjutan
penurunan dalam tiga bulan terakhir, dan dalam survei LSI
posisi ini merupakan yang terrendah dalam tiga tahun
terakhir.
• Partai-partai lain belum mengalami kemajuan berarti.
• Mengapa Demokrat hingga survei terakhir mengalami
kenaikan dan unggul untuk sementara atas partai-partai yang
lain?
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 13
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
15. FAKTOR-FAKTOR TERKAIT
• Citra partai
• Kepemimpinan
• Evaluasi atas kondisi makro
• Evaluasi atas kebijakan-kebijakan pemerintah
• Kampanye lewat media
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 15
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
17. Partai paling bersih dari korupsi (%)
10.8
DEMOKRAT 26
9
PKS 7
6
PDIP 8
3.7
GOLKAR 5
Okt'08
2.9
PAN 2 Des'08
2.4
PPP 2
2.4
PKB 3
1
GERINDRA 2
0.9
HANURA 1
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 17
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
18. Partai paling bagus program-programnya untuk rakyat (%)
14.6
DEMOKRAT 25
12
GOLKAR 9
11.2
PDIP 13
6.9
GERINDRA 8
4.7 Okt'08
PKS 4
PKB
2.6 Des'08
3
2.4
PAN 2
2
PPP 2
1.1
HANURA 1
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 18
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
19. Partai paling mampu memecahkan masalah-masalah bangsa
(%)
15.7
DEMOKRAT 26
13.8
GOLKAR 12
10.5
PDIP 12
3.3
PKS 3
Okt'08
2.7
GERINDRA 3 Des'08
2.6
PKB 3
2.1
PAN 3
1.9
PPP 1
0.9
HANURA 1
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 19
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
20. Partai paling peduli pada keinginan rakyat
(%)
15.2
DEMOKRAT 25
12
PDIP 14
11.2
GOLKAR 9
6.7
GERINDRA 8
Okt'08
5.4
PKS 4
Des'08
3
PKB 3
2.2
PAN 2
1.7
PPP 2
1.2
HANURA 2
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 20
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
21. Rata-rata citra positif partai (%)
14
DEMOKRAT 25
10
PDIP 12
9
GOLKAR 9
5
GERINDRA 6 Okt'08
6
PKS 4
Des'08
3
PKB 3
2
PAN 2
2
PPP 2
1
HANURA 1
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 21
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
22. TEMUAN
• Indeks Citra positif partai paling tinggi dicapai Partai Demokrat dalam survei
Oktober, dan posisi Demokrat ini semakin kuat dalam survei Desember 2008.
• Survei Oktober 2008 pertama kali dalam empat tahun menempatkan Demokrat
pada urutan pertama sebagai partai yang tidak korup. Sebelumnya selalu PKS
yang berada pada posisi pertama.
• Posisi demokrat tersebut makin kuat di survei Desember 2008.
• Dalam survei Desember 2008, Demokrat juga unggul untuk semua kategori
paling penting untuk citra partai: paling peduli, dan paling kompeten.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 22
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
23. KEPEMIMPINAN
• Efek pemimpin partai: Memilih pemimpin partai sebagai presiden
diharapkan memilih partai dari tokoh tersebut.
• Siapa yang akan dipilih sebagai presiden bila pemilihan presiden
diadakan sekarang? 20 nama disodorkan: SBY, Mega, JK, Amin, Hidayat
Nurwahid, Wiranto, Prabowo, Sultan, dll.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 23
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
24. Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, siapa yang akan dipilih dari
nama-nama berikut?
(semi terbuka dengan 20 nama, Des 08 (%)
SBY 43
Mega 19
Prabowo 5
Sultan 5
Wiranto 3
Hidayat N 2
JK 2
Amin 1
Akbar 1
Nama lain 4
Belum tahu 15
0 10 20 30 40 50
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 24
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
25. Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, siapa yang akan dipilih dari
nama-nama berikut?
(semi terbuka lebih dari 20 nama) (%)
55
50
48
45
43
39 38 SBY
40
33
35 32 33 32
30
30 31
26 25
23
25
25 Mega
20
24 18 19
20 21
17
15
Des' 07
Juni'08
Des'06
Apr' 07
Okt'08
Des'08
Jun'07
Sep'07
Apr'08
Sep'08
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 25
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
26. Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, siapa yang akan dipilih
dari nama-nama berikut?
(semi terbuka lebih dari 20 nama) (%)
10
9 9
8
8
7 7 Wiranto
6 6
6 6
6 6
6
Sultan
5
5 5 5 5
4 5
4
4
4 Prabowo
4 4 4
3 3
3 3 3 3 JK
2 2
2 2 2 2 2
2
1
1
0 0 0 0
0
Juni'08
Des'06
Des' 07
Jun'07
Okt'08
Des' 08
Sep'07
Sep'08
Apr' 07
Apr'08
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 26
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
27. elektoral pada SBY vs. Megawati (%)
100
80
59
60 55
40
27 25
18 16
20
0
SBY Megawati Belum tahu
Okt'08 Des'08
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 27
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
28. Trend sikap elektoral pada SBY vs. Megawati (%)
75
63 64
65
55 54 55 59 SBY
52
55
49
45
45
43 Mega
35
36 36
23 34 34
25 27 25
24
15 16 Belum tahu
18
15 16
14 12 10 12 12
5
Des'06
Des'07
Des'08
Okt'08
Sep' 06
Sep'07
Mar'08
Jun' 08
Sep'08
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 28
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
29. Paralel memilih SBY dan memilih Demokrat (%)
r = .76
55
50
48
45
38 43
40
39
Memilih SBY dari 20
32
33 33 32 lebih calon
35 31
30
25
25
23 Memilih Demokrat
20 16 17
14
15 12 13 12
10
9 9
10
5
Des'06 Mar'07 Jun'07 Sep'07 Des'07 Mar'08 Jun'08 Sep'08 Okt'08 Des'08
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 29
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
30. Paralel pilihan pada Mega dan pada PDI Perjuangan (%)
40
35
30 30
25
25 26 23 Mega
21 24
24 18
20 17 20 21 21 19
20 20 Pilih PDIP
17
18
15 17
16
14
10
Des' 07
Juni'08
Okt'08
Des'06
Apr' 07
Des'08
Jun'07
Sep'07
Apr'08
Sep'08
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 30
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
31. Distribusi pilihan pada pemimpin/tokoh partai pada pilihan
partai (%)
Sultan 22
23
Wiranto 33 Hanura
45 Gerindra
Prabowo
PAN
Amin 47
PKS
Hidayat N. 58
Golkar
JK 59 PDIP
Mega Demokrat
65
SBY 15
47
0 10 20 30 40 50 60 70
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 31
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
32. Distribusi pilihan pada partai pada pilihan atas calon
presiden (%)
47
Hanura
62 Wiranto
Gerindra
Prabowo
PAN 18
Amin
42
Hidayat
PKS 26
30 JK
Golkar Mega
8
8 49 Sby
PDIP
74
Demokrat
89
0 20 40 60 80 100
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 32
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
33. TEMUAN
• Hubungan antara pilihan atas pemimpin partai dan pilihan atas partai sangat
kuat.
• Semakin tinggi pilihan terhadap pemimpin sebuah partai untuk menjadi presiden
maka semakin kuat pula kecenderungan memilih partai bersangkutan.
• Yang memilih SBY jauh lebih tinggi (43%) dari yang memilih Demokrat (23%),
dan akibatnya pemilih SBY tersebar juga pada partai lain, terutama Golkar.
• Efek Mega terhadap PDIP lebih tinggi karena gap antara pemilih Mega dan PDIP
sangat kecil.
• Efek JK terhadap Golkar juga kuat, Cuma masalahnya yang memilih JK terlalu
sedikit (2%).
• Pola seperti JK ini terjadi juga pada Nur Wahid, Prabowo, Amin, dan Wiranto.
• Sementara Sultan masih kabur hubungannya dengan partai. Hanya sedikit
terlihat hubungannya dengan Golkar.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 33
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
34. KEBIJAKAN DAN KINERJA PRESIDEN DAN
PEMERINTAH
• Kepuasan atas kinerja Presiden
• Kondisi politik, kemanan, penegakan hukum, dan ekonomi nasional
• Kinerja pemerintah dalam penguarangan tingkat kemiskinan dan
pengangguran, dalam bidang pendidikan dan kesehatan, penyelesaian
konflik horizontal, dan pemberantasan korupsi.
• Program-program sosial: BLT, PNPM Mandiri, BOS, penurunan harga
BBM.
• Kinerja dalam merespon krisis global
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 34
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
37. Paralel antara Kepuasan dengan dan
Pilihan atas SBY sebagai Presiden bila Pemilu sekarang (%)
75
69
67
65
63
58
55.5 56
55
53 54 Kepuasan atas kinerja
48
50 SBY
45 45
43
39 38
35
32 33 33 32
31
25 25 Memilih SBY dari 20
lebih calon presiden
15
07
08
07
08
7
8
6
7
8
08
'0
'0
'0
'0
'0
n'
n'
p'
p'
e'
ar
ar
es
es
kt
Se
Se
Ju
Ju
D
M
M
O
D
D
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 37
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
38. TEMUAN
• Dalam empat tahun menjabat sebagai presiden tingkat kepuasan publik pada kinerja SBY
sangat fluktuatif. Kepuasan tertinggi dicapai ketika “bulan madu”, tahun ketika SBY baru
terpilih (Akhir 2004).
• Penurunan terdalam ditemukan pada Juni 2008, di mana kepuasan pada SBY di bawah 50%,
yakni 45%.
• Tapi pada bulan September-Desember 2008, kepuasan publik pada kinerja Presiden SBY
kembali naik secara signifikan,kembali berada di atas tingkat psikologis 50%, dan berada di
angka paling sering muncul dalam survei selama empat tahun terakhir, yakni 50-60%.
• Kepuasan pada kinerja Presiden pada Desember sebesar 69%, mendekati angka awal
Presiden menjabat.
• Yang sangat penting dari variabel tingkat kepuasan atas kinerja SBY ini adalah bahwa ia
sangat paralel dengan dukungan terhadap SBY sebagai presiden bila pemilihan dilakukan
pada saat itu.
• Bila kepuasan pada kinerja SBY naik, maka angka dukungan terhadapnya sebagai presiden
juga naik, dan bila turun maka juga turun, dan bila stagnan maka juga stagnan.
• Jadi ketidakpuasan publik pada kinerja SBY dapat menjatuhkannya untuk tidak dipilih
kembali sebagai presiden.
• Apa yang membuat naik atau turun kepuasan pemilih pada SBY?
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 38
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
39. Kondisi Indonesia secara umum
Keaadaan politik nasional, keamanan dan
ketertiban, penegakan hukum, keadaan
ekonomi nasional, dan Krisis Keuangan
Global
40. Keadaan politik dan pemerintahan nasional sekarang (%)
50
40 40
39 38 39
37 37
34 34 35 Baik
31 32
30 30 29 29 29
28 Sedang
27
24 25
22 23 Buruk
21
20 20 19
Tidak tahu
13
10 11 10 10
8 9 9
7
0
April' 04 Sep'04 Sep' 05 Sep'06 Sep'07 Sep'08 Okt'08 Des'08
Yang mengatakan “buruk” menurun.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 40
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
41. Keadaan penegakan hukum secara nasional sekarang (%)
50
45 46 46
43 41
40 41
37
35 34 34 33 Baik
30 30
28 Sedang
25 26
22 23 22 Buruk
20
18 18 Tidak tahu
15 14
10
5
0
Sep' 05 Sep'06 Sep'07 Sep'08 Okt'08 Des'08
Yang mengatakan “buruk” menurun
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 41
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
42. Keadaan keamanan dan ketertiban secara nasional
sekarang (%)
70
60 59 58
55 57 57
50 52
Baik
40 Sedang
30 30 31 29 Buruk
28
24 25 Tidak tahu
20 18
14
10 11 10 12 10
6 4 5
3 2 3
0
Sep' 05 Sep'06 Sep'07 Sep'08 Okt'08 Des'08
Tidak ada perubahan berarti. Yang mengatakan “baik” jauh lebih banyak
dari yang mengatakan “buruk.”
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 42
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
43. Politik, keamanan, dan hukum
• Ada sejumlah kecenderungan menarik dari evaluasi publik atas kondisi politik
dan pemerintahan, kemanan, dan penegakan hukum.
• Pada bulan April 2004, ketika Megawati menjabat sebagai presiden, dan ketika
pemilu presiden akan dilaksanakan, yang menilai kondisi politik dan
pemerintahan secara negatif (buruk) sebesar 39%, kemudian pada bulan
September menurun pada 31%. Setelah setahun SBY menjadi presiden, penilian
negatif ini kembali turin menjadi 24%. Angka ini tidak banyak berubah hingga
September 2008. Setelah itu pada Oktober hingga Desember kembali turun, dari
25% (Sept’ 08) menjadi 19% (Des’ 08).
• Pada masa Presiden SBY yang mengatakan kondisi politik dan pemerintahan
“baik” selalu di atas yang mengatakan sebaliknya meskipun selisihnya tidak
terlalu besar. Yang mengatakan “baik” dan “sedang” selalu di atas 60%. Pada
masa setahun terakhir Megawati berkuasa, penilaian itu rata-rata di bawah 60%.
Dengan kata lain, pada masa SBY sekarang kondisi politik dan pemerintahan
“cukup baik”, sedangkan pada masa Mega “cukup”.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 43
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
44. Lanjutan …
• Dalam penegakan hukum sepanjang empat tahun pemerintahan SBY, yang
mengatakan buruk relatif stabil di angka antara 18-22%. Yang mengatakan
“baik” selalu dua kali lipat dari yang mengatakan sebaliknya. Dan yang
mengatakan “sedang” juga cukup jauh dari yang mengatakan “buruk” dan relatif
stabil.
• Jadi secara umum kondisi penegakan hukum secara nasional dinilai publik
“cukup baik.”
• Yang terbaik pada masa SBY adalah kondisi keamanan nasional. Dalam empat
tahun terakhir yang mengatakan bahwa kondisi keamanan nasional “buruk”
hanya sekitar 10-20%, dan kecenderungannya semakin menurun.
• Sebaliknya, yang mengatan baik selalu di atas 50%. Yang mengatakan sedang
selalu dua kali lebih besar dari yang mengatakan buruk, dan cenderung
meningkat.
• Jadi, secara umum, publik menilai bahwa kondisi keamanan nasional di bawah
Presiden SBY “baik” atau bahkan “sangat baik”.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 44
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
45. Kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding
tahun lalu (%)
70
60 58
53
50 41 50 49
38 47 43 45 44
42
40 31 32 32 38 40
37
29 33 33
32
31 32
30 36 35 37 37 24 22 29 28 27
31
26 24 25 24 26
25 24 25
28
23 29 22 23 23
22 22
20 19 21
24 17
10 7 15 10 7 8
5 5 5 5 6 5 5 4 6 4 5 6 6
0 0
4
05
Se 7
Ju 8
Se 08
D 8
03
4
6
D 7
A 7
8
5
Ju 7
5
D 6
S e '0 5
O 8
'0
'0
'0
'0
'0
0
'0
'0
0
'0
'0
'0
'0
0
n'
n'
n'
p'
p'
kt
pr
es
es
es
es
p'
es
kt
pt
pt
pr
pr
Ju
Se
D
D
O
Se
A
A
Lebih baik Sama Lebih buruk Tidak tahu
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 45
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
46. Kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding
tahun lalu (%)
60
58
53
50 50 49
41 45
47 43 44
42
40 40
38 37
31 32 32
29 37 37 33 32
30 31
24 29 31
26 22 27
28 29 28 24 25
23
20 23
17
10
Jun'05
Jun'07
Jun'08
Okt' 04
Sep'03
Des'04
Apr' 05
Sept' 05
Des'05
Sept' 06
Des'06
Apr' 07
Sep'07
Des'07
Apr'08
Sep' 08
Okt'08
Des'08
Lebih baik Lebih buruk
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 46
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
47. Trend Net kondisi ekonomi nasional:
lebih baik –lebih buruk (%)
50
25
5
1 2 -1
-5
0
-5
Sep'03
Des'04
Des'05
Des'06
Des'07
Des'08
-9
-11 -14
-18 -19
-14
-25
-18 -23 -25
-27
-31
-41
-50
Yang mengatakan keadaan ekonomi “lebih buruk” lebih banyak dari yang mengatakan “lebih
baik”, tapi dalam empat bulan terakhir sentimen negatif cenderung menurun.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 47
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
48. Trend inflasi dalam empat bulan terakhir, Sep-Des 2008 (%)
Sumber: BPS
0.97
1
0.45
0.5
0.12
-0.10
0
Sep'08 Okt'08 Nov'08 Des'08
-0.5
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 48
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
49. Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah
berikut: “Baik” atau “Sangat Baik,” (%)
50
45 43
40
40 38 36 Sep'05
35 33 32 Sep'06
29 29
30 27 Sep'07
24 24
25 Sep'08
20
20 Okt'08
15 Des'08
10
5
0
pengangguran
Mengurangi
kemiskinan
Mengurangi
Kinerja pemerintah dalam untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan
pengangguran secara umum dinilai “buruk”, tapi dalam emapt bulan terakhir
penilaian negatif ini semakin menurun.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 49
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
50. Kinerja pemerintah dalam menggulangi masalah …: Baik atau
sangat baik (%)
90
82 Konflik di daerah
80
Korupsi
77
70
63
65 62
57 58
60
61
58
55 56
50
45
40
Sep'05 Sep'06 Sep'07 Sep'08 Okt'08 Des'08
Yang mengatakan baik semakin besar.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 50
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
51. Kinerja pemerintah di sektor pendidikan
dan kesehatan: Baik atau sangat baik (%)
85
79 79 80 80
80 77
75 76
75
74
69 70 70 Sep'05
70 67
Sep'06
65
Sep'07
60 Sep'08
55
Okt'08
Des'08
50
45
40
Pendidikan Kesehatan
Dalam empat tahun yang mengatakan “baik” adalah mayoritas,
dan dalam empat bulan terakhir semakin besar jumlahnya.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 51
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
52. Temuan
• Penilaian berbeda ditemukan pada ekonomi.
• Sepanjang pemerintahan SBY yang mengatakan bahwa kondisi
ekonomi nasional lebih baik sekarang selalu di bawah yang
mengatakan sebaliknya.
• Tapi dalam enam bulan terakhir gap itu semakin mengecil:
Jumlah yang menilai negatif menurun, dan yang sebaliknya
meningkat.
• Penilain positif publik pada kinerja pemerintah dalam
menanggulangi masalah kemiskinan dan pengangguran selalu
rendah, tapi ada kecenderungan membaik pada September
hingga Desember ini meskipun masih negatif.
• Yang selalu mendapat penilaian postif dari rakyat atas kinerja
pemerintah SBY, selain masalah politik dan hukum, adalah
52
masalah sosial yang berkaitan dengan pendidikan dan
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009":
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
kesehatan
53. Tahu ada krisis keuangan global (%)
70
62
60 56
50 44
38
40 Okt'08
30 Des'08
20
10
0
Tahu Tidak tahu
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 53
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
54. Mulai merasa pengaruh negatif krisis itu
pada ekonomi nasional (%)
90 84
81
80
70
60
50 Okt'08
40 Des'08
30
19 16
20
10
0
Ya Tidak
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 54
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
55. Melihat pemerintah bekerja keras
mencegah pengaruh negatif krisis itu (%)
90
80 81
80
70
60
50 Okt'08
40 Des'08
30
20 19
20
10
0
Ya Tidak
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 55
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
56. Benar atau tidak benar langkah-langkah
pemerintah mencegah pengaruh negatif krisis itu
(%)
90 85
77
80
70
60
50 Okt'08
40 Des'08
30 23
20 15
10
0
Benar Tidak benar
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 56
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
57. Yakin atau tidak yakin pemerintah akan mampu
mengatasi pengaruh negatif tersebut (%)
90
80
80 76
70
60
50 Okt'08
40 Des'08
30 24
20
20
10
0
Yakin Tidak yakin
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 57
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
58. Bila “tidak yakin mampu” bisa dimaklumi atau tidak bisa
dimaklumi karena pengaruh dari luar bukan karena
pemerintah sendiri (%)
100 93
90
78
80
70
60
Okt'08
50
Des'08
40
30 22
20
7
10
0
Bisa dimaklumi Tidak bisa dimaklumi
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 58
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
59. TEMUAN
• Publik umumnya aware dengan krisis keuangan global, dan melihat pengaruh
buruk pada ekonomi nasional.
• Namun demikian publik masih percaya, dan makin percaya, dengan kemampuan
pemerintah dan langkah-langkah yang ditempuh sejauh ini untuk menghadapi
krisis tersebut.
• Bila efek negatif krisis itu semakin buruk dan nyata di tingkat massa yang luas
maka tingkat keyakinan atas kemampuan pemerintah dapat merosot, dan
kemudian berdampak negatif terhadap Demokrat dan Presiden.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 59
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
60. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN KHUSUS: AWARENESS (TAHU) DAN
EVALUASI (BERARTI)
• BLT
• BOS
• PNPM MANDIRI
• PENURUNAN HARGA BBM
• Berarti: Seberapa berarti atau tak berarti BLT bagi warga yang
membutuhkan bantuan langsung? Seberapa berarti atau tidak berarti
BOS untuk membantu warga mampu menjangkau pendidkan? Seberapa
berarti atau tak berarti PNPM Mandiri bagi penanggulangan kemiskinan
warga? Seberapa berarti atau tak berarti penurunan harga BBM dari Rp
6000 menjadi Rp 5500 bagi warga umumnya?
• Berarti = Sangat atau cukup berarti.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 60
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
61. Tahu dan berarti program/keputusan
pemerintah berikut (%)
100 95 94
90 89
90 83 81 80
80
70 62
60
Tahu
50
Berarti
40
30
20
10
0
BLT BOS PNPM Penurunan
harga BBM
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 61
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
62. TEMUAN
• Umumnya warga aware dengan empat program sosial dari
pemerintah.
• Hampir semua yang aware menilai program-program sosial
tersebut berarti atau bahkan sangat berarti bagi masyarakat.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 62
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
64. Paralel antara pilihan pada presiden, pada Demokrat,
penilian atas kinerja presiden, penilaian atas kondisi
ekonomi nasional (%).
75
63 69
67 Kepuasan atas kinerja SBY
65 58
55.5 54 56
53
55
45
50 Memilih SBY dari 20 lebih
48 calon
45
38 43
39 32 33 33 32
35 31 Keadaan ekonomi nasional
33 25 32 lebih baik
25
31 31
23 28 23
27 25 Memilih Demokrat
16 24
15
17 17
14 13 13
10 12 9
5 9
Mar'07
Mar'08
Sep'07
Sep'08
Jun'07
Jun'08
Okt'08
Des'06
Des'07
Des'08
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 64
LEMBAGA SURVEI INDONESIA
65. Korelasi komponen-komponen ekonomi-
politik (r-pearson)
Pilih SBY Pilih Kinerja SBY Ekonomi
Demokrat Nasional
Pilih SBY 1 .76 .79 .72
Pilih 1 .89 .79
Demokrat
Kinerja SBY 1 .91
Ekonomi 1
nasional
Semua Korelasi signifikan pada P-value .05
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": 65
LEMBAGA SURVEI INDONESIA