SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Stream Cipher
 Stream cipher merupakan cipher yang berasal dari hasil XOR antara
setiap bit plaintext dengan setiap bit kuncinya
Key
Pseudo-Random
Sequence Generator
Plaintext Bitstream + Ciphertext Bitstream
Plaintext Bitstream
Pseudo-Random
Sequence Generator
Ciphertext Bitstream
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 . . .
1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 . . .
0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 . . .
Kelemahan Stream Cipher
Stream cipher rawan terhadap attack pembalikan bit.
Contoh :
Misalkan terdapat transfer antar rekening di sebuah bank sejumlah 10 USD
untuk sebuah transaksi.
Plaintext : QT= TRANSFER USD $000010,00 FRM ACCNT 12345-67 TO
Ciphertext : aMz0rapLtxMfpUn7UxOrtIm42ZuweeMDqzPtI7wEptAnxfL
00101101
Flip low bit
00101100
Ciphertext : aMz0rapLtxMfpUn7TxOrtIm42ZuweeMDqzPtI7wEptAnxfL
Plaintext : QT= TRANSFER USD $100010,00 FRM ACCNT 12345-67 TO
One Time Pad
 OTP termasuk stream cipher yang ditemukan oleh
Mayor J Maugborne dan G. Vernam (1917)
 Setiap kunci digunakan hanya digunakan untuk
sekali pesan
Contoh :
Acuan : “ A B C D … Z “
“ 1 2 3 4 26 “
Pesan : “KRIPTO” = “11 18 … “
Kuncinya : “TIMBWD” = “20 9 … “
Ciphernya : “EAVRQS” = “ 5 … “
Karena K + T mod 26 = E(11+20 – 26 = 5 = E)
OTP bilangan biner
Rumus enkripsinya :
Plaintext XOR kunci = cipher
Plaintext A (65) = 0100 0001
Kunci K1= 1101 0100
Ciphertext C = A xor K1 = 1001 0101
Rumus dekripsinya :
Ciphertext xor kunci = plaintext
Ciphertext C (149) = 1001 0101
Kunci K1= 1101 0100
Plaintext A = C xor K1 = 0100 0001
Kesempurnaan OTP
Contoh :
Plaintext B = 0100 0010 Plaintext D = 0100 0100
Kunci K2 = 1101 0111 Kunci K3 = 1101 0001
Ciphertext C = 1001 0101 Ciphertext C = 1001 0101
Analisa : bila kita tidak tahu kuncinya maka dengan hanya diketahui
ciphertextnya saja maka belum tentu diketahui plaintextnya.
Namun bila K yang sama digunakan untuk beberapa kali enkripsi dengan
pesan yang berbeda, maka keamanan akan hilang.
Contoh :
Plaintext B = 0100 0010 Plaintext D = 0100 0100
Kunci K2 = 1101 0111 Kunci K2 = 1101 0111
Ciphertext C1 = 1001 0101 Ciphertext C2 = 1001 0011
Ini menimbulkan bahwa B xor D = C1 xor C2
Pembangkit Deret Bilangan Acak
Semu
• Deret bilangan acak yang dibangkitkan dari rumus matematika
dianggap sebagai deret acak semu
• Pembangkit bilangan acak yang sering digunakan adalah LCG (Linier
Congruential Generators)
Xn = (aXn-1 + b) mod m
misalkan :
Xn = (7Xn-1 + 11) mod 17
untuk n=1 nilai X0 = 0
X1 = (7X0 + 11) mod 17
X1 = 11
Hasil komputasi lengkap untuk sejumlah nilai n adalah :
n Xn n Xn n Xn n Xn
1 11 7 6 13 12 19 15
2 3 8 2 14 10 20 14
3 15 9 8 15 13 21 7
4 14 10 16 16 0 22 9
5 7 11 4 17 11 23 6
6 9 12 5 18 3 24 2
Linear Feedback Shift Register
(LFSR)
 LFSR (Register Geser dengan Umpan Balik
Linear)
 Digunakan baik pada kriftografi maupun teori
pengkodean
 Sering digunakan oleh militer sejak
permulaan penggunaan peralatan elektronik.
 Keunggulannya mudah diimplementasikan
pada perangkat keras
Register 4 bit
S4 S3 S2 S1
+
Bit Keluaran
WAKTU KE S4 S3 S2 S1
0 1 1 1 1
(S4 xor S1) S4 S3 S2
1 0 1 1 1
Hasil LFSR
Waktu ke S4 S3 S2 S1 Waktu ke S4 S3 S2 S1
0 1 1 1 1 11 0 0 0 1
1 0 1 1 1 12 1 0 0 0
2 1 0 1 1 13 1 1 0 0
3 0 1 0 1 14 1 1 1 0
4 1 0 1 0 15 1 1 1 1
5 1 1 0 1 16 0 1 1 1
6 0 1 1 0 17 1 0 1 1
7 0 0 1 1 18 0 1 0 1
8 1 0 0 1 19 1 0 1 0
9 0 1 0 0 20 1 1 0 1
10 0 0 1 0 21 0 1 1 0
Tugas
• Tugas :
• 1. Lakukan penentuan nilai X1 sampai X15 bila diketahui persamaan LCG :
Xn = (9Xn-1 + 19) mod 25
dengan nilai awal X0 = 0
• 2. Lakukan penentuan nilai X1 sampai X15 bila diketahui LFSR bila diketahui bit masukan “101101” :
+
Bit Keluaran
S6 S5 S4 S3 S2 S1

More Related Content

Similar to Otp2

20111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-2
20111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-220111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-2
20111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-2
UkiUngga
 
Enkripsi rc4
Enkripsi rc4Enkripsi rc4
Enkripsi rc4
ridowan
 

Similar to Otp2 (20)

Kriptografi modern
Kriptografi modernKriptografi modern
Kriptografi modern
 
13.algoritma kriptografi modern (bagian 2)
13.algoritma kriptografi modern (bagian 2)13.algoritma kriptografi modern (bagian 2)
13.algoritma kriptografi modern (bagian 2)
 
12.algoritma kriptografi modern (bagian 1)xx
12.algoritma kriptografi modern (bagian 1)xx12.algoritma kriptografi modern (bagian 1)xx
12.algoritma kriptografi modern (bagian 1)xx
 
Control unit dan register output
Control unit dan register outputControl unit dan register output
Control unit dan register output
 
Kriptografi - Algoritma Kriptografi Modern
Kriptografi - Algoritma Kriptografi ModernKriptografi - Algoritma Kriptografi Modern
Kriptografi - Algoritma Kriptografi Modern
 
20111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-2
20111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-220111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-2
20111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-2
 
20111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-2
20111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-220111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-2
20111221 algoritma kriptografimodern-part1-1-2
 
Pemrograman SAP - 1
Pemrograman SAP - 1Pemrograman SAP - 1
Pemrograman SAP - 1
 
Pertemuan 4 orkom
Pertemuan 4 orkomPertemuan 4 orkom
Pertemuan 4 orkom
 
7 Keamanan Jaringan 1
7 Keamanan Jaringan 17 Keamanan Jaringan 1
7 Keamanan Jaringan 1
 
Pemrograman sap 1
Pemrograman sap 1Pemrograman sap 1
Pemrograman sap 1
 
register
registerregister
register
 
Enkripsi rc4
Enkripsi rc4Enkripsi rc4
Enkripsi rc4
 
07 flip flop
07 flip flop07 flip flop
07 flip flop
 
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
 
Tutorial at89s51
Tutorial at89s51Tutorial at89s51
Tutorial at89s51
 
Materi undig
Materi undigMateri undig
Materi undig
 
Kutub4
Kutub4Kutub4
Kutub4
 
Flip-Flop Presentation
Flip-Flop PresentationFlip-Flop Presentation
Flip-Flop Presentation
 
Artikel shift register
Artikel shift registerArtikel shift register
Artikel shift register
 

Otp2

  • 1. Stream Cipher  Stream cipher merupakan cipher yang berasal dari hasil XOR antara setiap bit plaintext dengan setiap bit kuncinya Key Pseudo-Random Sequence Generator Plaintext Bitstream + Ciphertext Bitstream Plaintext Bitstream Pseudo-Random Sequence Generator Ciphertext Bitstream 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 . . . 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 . . . 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 . . .
  • 2. Kelemahan Stream Cipher Stream cipher rawan terhadap attack pembalikan bit. Contoh : Misalkan terdapat transfer antar rekening di sebuah bank sejumlah 10 USD untuk sebuah transaksi. Plaintext : QT= TRANSFER USD $000010,00 FRM ACCNT 12345-67 TO Ciphertext : aMz0rapLtxMfpUn7UxOrtIm42ZuweeMDqzPtI7wEptAnxfL 00101101 Flip low bit 00101100 Ciphertext : aMz0rapLtxMfpUn7TxOrtIm42ZuweeMDqzPtI7wEptAnxfL Plaintext : QT= TRANSFER USD $100010,00 FRM ACCNT 12345-67 TO
  • 3. One Time Pad  OTP termasuk stream cipher yang ditemukan oleh Mayor J Maugborne dan G. Vernam (1917)  Setiap kunci digunakan hanya digunakan untuk sekali pesan Contoh : Acuan : “ A B C D … Z “ “ 1 2 3 4 26 “ Pesan : “KRIPTO” = “11 18 … “ Kuncinya : “TIMBWD” = “20 9 … “ Ciphernya : “EAVRQS” = “ 5 … “ Karena K + T mod 26 = E(11+20 – 26 = 5 = E)
  • 4. OTP bilangan biner Rumus enkripsinya : Plaintext XOR kunci = cipher Plaintext A (65) = 0100 0001 Kunci K1= 1101 0100 Ciphertext C = A xor K1 = 1001 0101 Rumus dekripsinya : Ciphertext xor kunci = plaintext Ciphertext C (149) = 1001 0101 Kunci K1= 1101 0100 Plaintext A = C xor K1 = 0100 0001
  • 5. Kesempurnaan OTP Contoh : Plaintext B = 0100 0010 Plaintext D = 0100 0100 Kunci K2 = 1101 0111 Kunci K3 = 1101 0001 Ciphertext C = 1001 0101 Ciphertext C = 1001 0101 Analisa : bila kita tidak tahu kuncinya maka dengan hanya diketahui ciphertextnya saja maka belum tentu diketahui plaintextnya. Namun bila K yang sama digunakan untuk beberapa kali enkripsi dengan pesan yang berbeda, maka keamanan akan hilang. Contoh : Plaintext B = 0100 0010 Plaintext D = 0100 0100 Kunci K2 = 1101 0111 Kunci K2 = 1101 0111 Ciphertext C1 = 1001 0101 Ciphertext C2 = 1001 0011 Ini menimbulkan bahwa B xor D = C1 xor C2
  • 6. Pembangkit Deret Bilangan Acak Semu • Deret bilangan acak yang dibangkitkan dari rumus matematika dianggap sebagai deret acak semu • Pembangkit bilangan acak yang sering digunakan adalah LCG (Linier Congruential Generators) Xn = (aXn-1 + b) mod m misalkan : Xn = (7Xn-1 + 11) mod 17 untuk n=1 nilai X0 = 0 X1 = (7X0 + 11) mod 17 X1 = 11
  • 7. Hasil komputasi lengkap untuk sejumlah nilai n adalah : n Xn n Xn n Xn n Xn 1 11 7 6 13 12 19 15 2 3 8 2 14 10 20 14 3 15 9 8 15 13 21 7 4 14 10 16 16 0 22 9 5 7 11 4 17 11 23 6 6 9 12 5 18 3 24 2
  • 8. Linear Feedback Shift Register (LFSR)  LFSR (Register Geser dengan Umpan Balik Linear)  Digunakan baik pada kriftografi maupun teori pengkodean  Sering digunakan oleh militer sejak permulaan penggunaan peralatan elektronik.  Keunggulannya mudah diimplementasikan pada perangkat keras
  • 9. Register 4 bit S4 S3 S2 S1 + Bit Keluaran WAKTU KE S4 S3 S2 S1 0 1 1 1 1 (S4 xor S1) S4 S3 S2 1 0 1 1 1
  • 10. Hasil LFSR Waktu ke S4 S3 S2 S1 Waktu ke S4 S3 S2 S1 0 1 1 1 1 11 0 0 0 1 1 0 1 1 1 12 1 0 0 0 2 1 0 1 1 13 1 1 0 0 3 0 1 0 1 14 1 1 1 0 4 1 0 1 0 15 1 1 1 1 5 1 1 0 1 16 0 1 1 1 6 0 1 1 0 17 1 0 1 1 7 0 0 1 1 18 0 1 0 1 8 1 0 0 1 19 1 0 1 0 9 0 1 0 0 20 1 1 0 1 10 0 0 1 0 21 0 1 1 0
  • 11. Tugas • Tugas : • 1. Lakukan penentuan nilai X1 sampai X15 bila diketahui persamaan LCG : Xn = (9Xn-1 + 19) mod 25 dengan nilai awal X0 = 0 • 2. Lakukan penentuan nilai X1 sampai X15 bila diketahui LFSR bila diketahui bit masukan “101101” : + Bit Keluaran S6 S5 S4 S3 S2 S1