Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
SEJARAH SINGKAT RESIMEN MAHASISWA UGRA ENA BALI
1. SEJARAH SINGKAT PERJALANAN RESIMEN MAHASISWA UGRA ENA BALIҪ
Majelis Mahasiswa Indonesia Komisariat Bali sekitar tahun 1963 sepakat
membentuk Resimen Mahasiswa ditunjuk sebagai komandannya pada saat itu
mahasiswa yaitu Wayan Bawa dari Fakultas Sastra Universitas Udayana, adapun
nama yang dipakai untuk Resimen Mahasiswa Bali yaitu Ugracena kemudian
dipopulerkan dengan Akronim Mahasena. Nama itu mempunyai arti prajurit
yang gagah, berasal dari penggalan “Ugra” yang artinya gagah dan ”Cena” yang
artinya prajurit. Dengan kekuatan personil yang terdapat di Universitas
Udayana, Universitas Marhen (Universitas Mahendradata) dan Akademi
Koperasi (Akop), diperkirakan berjumlah 500 orang, semua dibagi dalam
Batalion berdasarkan Universitas Negeri (Universitas Udayana) dan Universitas
Swasta (Universitas Warmadewa dan Akademi Koperasi).
Rumah Bapak Wayan Bawa di jalan Jendral Sudirman depan kampus pusat
UNUD sebagai markas komando. Tahun 1966-1974 Muncul satuan Wajib Latih
Mahasiswa (Sat Walawa). Mayor drh. Julham sebagai komandan, Markas
Komando bertempat dijalan Yos Sudarso di sebelah Hotel Queen. Pada tahun
itu rekrutment berdasarkan wajib bagi mahasiswa baru dan mahasiswa lama.
Masa bakti berikutnya tahun 1974-1978 organisasi mengalami masa yang
kurang berkembang, tiada aktivitas yang menunjukkan eksistensi, dapat
dikatakan pula organisasi berjalan biasa saja pada masa ini.
Tahun 1976 tiga mahasiswa fakultas hukum Universitas Udayana dikirim untuk
mengikuti Kursus Kader Kepemimpinan (suskapin). Adanya pemberangkatan
anggota mengikuti kursus ini diharapkan mampu memberikan angin segar pada
aktivitas keorganisasian Sat Walawa Mahasena..
Proses yang cukup dilalui guna membangkitkan Sat Walawa Mahasena hingga
pada tahun 1978 dengan mengutus 3 orang dari Bali yaitu Wayan Beni,SH.,
Ibrahim R. Dan IGA Ekawati dari rakernas menwa V di jakarta, membawakan
semangat baru bagi perkembangan Resimen Mahasiswa di Bali. Tepat pada 17
Juni 1978 di Lapangan Puputan Badung, Seokarman sebagai Gubernur Bali
2. melantik 3 pejabat teras organisasi Resimen Mahasiswa dan kembali
mengusung Ugracena sebagai nama. Dialntik saat itu, komandan Menwa
(danmenwa) letkol CHB Reno Engel, wakil komandan Menwa (wadanmenwa)
Wayan Beni SH, dan kepala staf menwa (kasmenwa) Ibrahim R.
Sejak itu proses kaderisasi berjalan lancar hingga pada tahun 1989 saja telah
diterima sebagai anggota sebanyak delapan angkatan melalui latihan dasar
kemiliteran yang diselenggarakan di Kubujati (angkatan I,II dan IV) serta di
Rindam IX/Udayana Kediri (angkatan III,V,VI,VII, dan VIII).
Selama itu telah dididik 982 Mahasiswa yang berasal dari 18 perguruan tinggi
dan swasta di Bali yakni : Universitas Udayana, STSI ( sekarang ISI ), IHD
(sekarang UNHI), Universitas Ngurah Rai, Universitas Mahasaraswati,
Universitas Mahendradata, Undiknas, Universitas Dwijendra, Universitas
Tabanan, IKIP Saraswati Tabanan, STI Kertawisata, STIKIP AH Singaraja, IKIP
PGRI Bali, dan Akademi Akutansi.
Setelah titik balik jaman reformasi tahun 2007 Resimen Mahasiswa Ugracena
Bali mengalami masa yang kembali sulit, bahkan pada tahun 1999 markas
komando yang berada di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya dalam kompleks
Makorem 163/WSa terbakar. Segala fasilitas dan perlengkapan yang ada di
dalamnya pun ikut hangus. Namun seiring berjalannya waktu hal Resimen
Mahasiswa Ugracena Bali kembali berbenah.
Pada tahun 2013 Resimen Mahasiswa Ugracena berhasil merekrut 120 orang
camenwa yang ikut pendidikan selama 14 hari di Rindam IX/Udayana. Upacara
pembukaan yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2013 bertepat di Aula
Rindam IX/Udayana dan dibuka oleh Wakil Gubernur Bali Drs. I Ketut Sudikerta.
Beliau juga merupakan alumni Resimen Mahasiswa Ugracena Bali yang
sekarang menjabat pula sebagai Ketua Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa
(IARMI) Provinsi Bali.