2. Akidah dan Hukum Syari'at
adalah dua hukum terpisah
Dalam kaitannya dengan pengaruh qadhâ’ --baik
positif maupun negatif-- terhadap tercapainya suatu
tujuan, Islam telah memisahkan antara perkara akidah
dengan hukum syariat
Selama upaya untuk mewujudkan suatu tujuan itu
menuntut keberadaan amal perbuatan. Hal tersebut
berkaitan dengan hukum syariat; tidak berkaitan
dengan akidah
Dengan kata lain, Allah menuntut para mukallaf untuk
senantiasa terikat dengan hukum syariat dalam
beraktivitas.
Artinya, dalam konteks ini, akidah tidak langsung berkaitan
dengan amal, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam
perhitungan pelaksanaan amal
2
3. Continue’d
Mencampuradukkan perkara akidah
dengan hukum syariat pada saat
menjalankan aktivitas akan membawa
pengaruh negatif terhadap pelaksanaan
aktivitas itu sendiri.
Apabila as-sababiyyah merupakan suatu
kewajiban, berarti hal itu harus
diwujudkan tanpa memperhatikan lagi
pengaruh dari lingkaran qadhâ’.
3
4. Pengaruh positif keyakinan
Qadha dari Allah
Keimanan seorang Muslim bahwa qadhâ’ berasal dari
Allah akan berpengaruh positif terhadap aktivitasnya
dalam keadaan bagaimanapun.
Keyakinan semacam ini akan mendorongnya untuk
melakukan aktivitas atau usaha, bukan menjadikan
dirinya bersikap fatalistis dan malas-malasan; juga akan
menambah kekuatannya, bukan malah
melemahkannya ketika menghadapi kegagalan
Seorang mukmin, ketika memperoleh kebaikan, ia akan
merasa tenteram dan bersyukur. Sebaliknya, jika
tertimpa keburukan, ia akan tetap memuji Allah.
Sebab, hanya Dia-lah Yang layak dipuji, hatta dalam
sesuatu yang dibenci dalam pandangan manusia.
4