SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
BABII
LANDASANTEORI
2.1 PengertianDrainase
Drainaseadalahlengkunganatausaluranairdi permukaanataudi bawah
tanah,baikyang terbentuksecaraalamimaupundibuatmanusia.Dalambahasa Indonesia,
drainase bisamerujukpadaparitdipermukaan tanahataugorong– gorong
dibawahtanah.Drainaseberperanpentinguntukmengatursuplaiairdemi
pencegahanbanjir.
Drainasemempunyaiarti mengalirkan,menguras,membuang,atau mengalihkan
air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunanairyang
berfungsiuntukmengurangidan/ataumembuangkelebihanair dari
suatukawasanataulahan,sehinggalahandapatdifungsikansecaraoptimal. Drainasejuga
diartikansebagaiusaha untukmengontrolkualitasairtanahdalam
kaitannyadengansanitasi.
(Dr.Ir.Suripin,M.Eng.2004)
Sedangkan pengertian tentang drainase kota pada dasarnya telah diatur
dalamSKmenteriPU No.233tahun1987.MenurutSKtersebut,yang dimaksud drainase
kota adalah jaringan pembuangan air yang berfungsi mengeringkan bagian-
bagianwilayahadministrasikotadandaerah urban darigenanganair,baik
darihujanlokalmaupunluapansungaimelintasdi dalamkota.
2.2 SejarahPerkembanganDrainase
Ilmudrainaseperkotaanbermulatumbuhdari kemampuanmanusia
mengenalilembah-lembahsungaiyang mampumendukungkebutuhanhidupnya.
Adapunkebutuhan pokoktersebut berupapenyediaanairbagikeperluanrumah
tangga,pertanian,perikanan,transportasidankebutuhansocialbudaya.
4
5
Darisikluskeberadaanairdi suatulokasi dimanamanusiabermukim,pada
masatertentuselaluterjadikeberadaanair secaraberlebih,sehinggamenganggu
kehidupanmanusiaitusendiri.Selaindaripadaitu, kegiatanmanusiasemakin
bervariasisehinggamenghasilkanlimbahkegiatanberupaair buanganyangdapat
menggangukualitaslingkunganhidupnya.Berangkatdari kesadaranakanarti
kenyamananhidupsangatbergantungpadakondisilingkungan,makaorang mulai
berusahamengaturlingkungannyadengan caramelindungidaerah pemukimannya
darikemungkinanadanyagangguanairberlebihatauairkotor.
Dari sekumpulan pengalaman terdahulu dalam lingkungan masyarakat yang
masihsederhana, ilmu drainase perkotaan dipelajari olehbanyak bangsa.
SebagaicontohorangBabilon mengusahakan lembahsungaiEufrat danTigris
sebagailahanpertanian yangdengan demikian pastitidak dapatmenghindahari
permasalahandrainase.OrangMesirtelahmemanfaatkan airsungaiNildengan
menetapsepanjanglembahyangsekaligusrentanterhadapgangguanbanjir.
Pendudukdi kawasantropikabasahsepertidi Indonesiaawalnyadibilang selalu
tumbuh dari daerah yang berdekatan dengan sungai, dengan demikian
secaraotomatismerekapastiakan berinteraksidenganmasalahgangguanair pada
saatmusimhujansecaraperiodic.Pada kenyataannyamerekatetapdapatmenetap disana,
dikarenakan mereka telah mampu mengatur dan menguasai ilmu
pengetahuantentangdrainase.
Tepengaruhdenganperkembangan sosialbudayasuatumasyarakat atau suku
bangsa, ilmu drainase perkotaan akhirnya harus ikut tumbuh dan berkembang
sesuai dengan perubahan tata nilai yang berlangsung di lingkungannya.
Harusdiakui bahwa pertumbuhandan perkembanganilmudrainase perkotaan
dipengaruhi olehperkembangan ilmuhidrolika, matematika, statiska,
fisika,kimia,komputasidanbanyaklagiyanglain,bahkanjugailmuekonomi dan sosial
sebagai ibu asuhnya pertama kali. Ketika didominasi oleh ilmu
6
hidrologi, hidrolika, mekanika tanah, ukurtanah, matematika, pengkajian ilmu
drainaseperkotaanmasihmenggunakankonsepstatiska.
Namun dengan semakin akrabnya hubungan ilmu drainase perkotaan
denganstatiska, kesehatan, lingkungan, socialekonomi yangumumnya menyajikan
suatu telaahakanadanya ketidakpastian danmenuntut pendekatan masalah sacara
terpadu (intergrated) maka ilmu drainase perkotaan semakin
tumbuhmenjadiilmuyangmempunyaidinamikayangcukuptinggi.
(H.AHalimHasmar.2011)
2.3 SistemJaringanDrainase
Sistemjaringandrainaseperkotaanumumnyadibagiatas2bagian,yaitu:
a) SistemDrainaseMayor
Sistemdrainasemayoryaitusistemsaluran/badanair yang menampung
dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan(Catchment
Area). Padaumumnya sistem drainase mayor ini disebut juga sebagai
sistem saluran pembuangan utama (major
system)ataudrainaseprimer.Sistemjaringanini menampungaliran
yangberskalabesardanluassepertisalurandrainaseprimer,kanal-
kanalatausungai-sungai. Perencanaandrainase makroiniumumnya
dipakai dengan periode ulang antara 5 sampai 10 tahun dan
pengukuran topografi yang detail mutlak diperlukan dalam
perencanaansistemdrainaseini.
b) SistemDrainaseMikro
Sistem drainase mekro yaitu sistem saluran dan bangunan
pelengkapdrainaseyang menampungdan mengalirkanairdaridaerah
tangkapanhujan.Secarakeseluruhanyang termasukdalamsistem
drainasemikroadalahsalurandisepanjangsisijalan,saluran/selokan
airhujandisekitarbangunan, gorong-gorong, salurandrainase kota
7
danlainsebagainyadimanadebitairyangdapatditampungnyatidak
terlalubesar.
Padaumumnyadrainasemikroinidirencanakan untukhujan
denganmasaulang2, 5atau10tahuntergantungpadatatagunalahan
yangada.Sistemdrainaseuntuk lingkunganpermukimanlebih
cenderungsebagaisistemdrainasemikro.
2.4 Jenis–JenisDrainase
Drainasedibedakanmenjadibeberapabagianyaitu:
a) Menurutsejarahterbentuknya
1)Drainasealamiah(NaturalDrainage)
Drainase alamiah adalah sistem drainase yang terbentuk secara
alamidantidakadaunsurcampurtanganmanusia.
2)Drainasebuatan(ArtificialDrainage)
Drainase alamiah adalah sistem drainase yang dibentuk
berdasarkananalisisilmudrainase,untuk menentukandebitakibat
hujan,dandimensisaluran.
b) Menurutletaksaluran
1)Drainasepermukaantanah(SurfaceDrainage)
Drainasepermukaantanah adalahsalurandrainaseyang beradadi atas
permukaantanahyangberfungsimengalirkanairlimpasan permukaan.
Analisa alirannya merupakan analisa open channel flow.
2)Drainasebawahtanah(SubSurfaceDrainage)
Drainasebawahtanahadalahsaluran drainaseyangbertujuan
mengalirkanairlimpasanpermukaanmelaluimediadi bawah permukaan
tanah(pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu.
Alasantersebutantara laintuntutan artistik,tuntutanfungsi permukaan
tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di
8
permukaan tanah seperti lapangan sepakbola, lapangan terbang,
taman,danlain-lain.
c) Menurutkonstruksi
1)SaluranTerbuka
Saluranterbukaadalah sistemsaluranyangbiasanyadirencanakan hanya
untuk menampung dan mengalirkan air hujan (sistem
terpisah),namunkebanyakansistemsaluranini berfungsisebagai
saluran campuran. Pada pinggiran kota, saluran terbuka ini
biasanya tidak diberi lining (lapisan pelindung). Akan tetapi
saluran terbuka didalam kota harus diberiliningdengan beton,
pasanganbatu(masonry)ataupundenganpasanganbata.
2)SaluranTertutup
Salurantertutupadalah saluranuntuk air kotoryang mengganggu
kesehatanlingkungan.Sistemini cukupbagusdigunakandidaerah
perkotaanterutamadengantingkatkepadatanpendudukyang tinggi
sepertikotaMetropolitandankota-kotabesarlainnya.
d) Menurutfungsi
1)SinglePurpose
Single purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan satu
jenisairbuangansaja.
2)MultyPurpose
Multy purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan
beberapajenisbuangan,baik secarabercampurmaupunbergantian.
(H.AHalimHasmar.2011)
9
2.5 PolaJaringanDrainase
Dalamperencanaansistemdrainasesuatukawasanharus memperhatikan
polajaringandrainasenya.Polajaringan drainasepadasuatukawasanatauwilayah
tergantungdaritopografidaerahdantatagunalahankawasantersebut.Adapun
tipeataujenispolajaringandrainasesebagaiberikut.
a) JaringanDrainaseSiku
Dibuatpadadaerahyang mempunyaitopografisedikitlebihtinggi
daripadasungai. Sungaisebagaipembuang akhirberadaditengah kota.
SaluranCabang SaluranCabang
SaluranUtama SaluranUtama
SaluranCabang SaluranCabang
Gambar2.1PolaJaringanDrainaseSiku
b) JaringanDrainaseParalel
Saluranutamaterletaksejajardengansalurancabang.Dengan
salurancabang(sekunder)yangcukupbanyakdanpendek-pendek,apabilaterjadi
perkembangankota,saluran-saluranakanmenyesuaikan.
SaluranCabang
SaluranUtama
SaluranCabang
Gambar2.2PolaJaringanDrainaseParalel
10
10
c) JaringanDrainaseGridIron
Untukdaerahdimanasungaiterletakdipinggirkota,sehingga
saluran-salurancabang dikumpulkandulupadasaluranpengumpul.
SaluranCabang
SaluranPengumpul SaluranUtama
Gambar2.3PolaJaringanDrainaseGridIron
d) JaringanDrainaseAlamiah
lebihbesar.
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah
SaluranCabang
SaluranUtama
SaluranCabang
Gambar2.4PolaJaringanDrainaseAlamiah
e) JaringanDrainaseRadial
Padadaerahberbukit,sehinggapolasaluranmemencar kesegala arah.
Gambar2.5PolaJaringanDrainaseRadial
11
11
f) JaringanDrainaseJaring-Jaring
Mempunyaisaluran-saluran pembuangyangmengikutiarahjalan
rayadancocokuntukdaerah dengantopografidatar.
Gambar2.6PolaJaringanDrainaseJaring-Jaring
(H.AHalimHasmar.2011)
2.6 BentukPenampangSaluranDrainase
Bentuk-bentuk untukdrainasetidakjauhberbeda dengansaluranirigasi pada
umunnya.Dalamperancangandimensisaluranharusdiusahakandapat
membentukdimensiyangekonomis. Dimensisaluran yangterlalubesarberarti
kurangekonomis,sebaliknyadimensiyang terlalukecilakan menimbulkan
permasalahankarenadayatampungyang tidakmemadai.Adapunbentuksaluran
antaralain:
a. PersegiPanjang
SaluranDrainaseberbentukempatpsersegipanjang tidak banyak
membutuhkan ruang.Sebagai konsekuensi dari saluran bentuk ini
saluranharusterbentukdari pasanganbatuataupuncoranbeton.
12
12
Gambar2.7SaluranBentukPersegi
b. Trapesium
Pada umumnya saluran terbuat dari tanah akan tetapi tidak
menutup kemungkinan dibuatdaripasangan batudancorambeton.
Saluran inimemerlukan cukup ruang. Berfungsi untukmenampung
danmenyalurkan limpasanairhujan, airrumahtangga maupun air
irigasidengandebityangbesar.
Gambar2.8SaluranBentukTrapesium
13
13
c. Segitiga
Bentuk saluran segitiga umumnya diterapkan pada saluran awal
yangsangatkecil.
Gambar2.8SaluranBentukSegitiga
d. Lingkaran
Biasanya digunakan untuk gorong – gorong dimana salurannya
tertanamdi dalamtanah
Gambar2.7SaluranBentukLingkaran
2.7. PengertianHidrologi
Hidrologi(berasaldari BahasaYunani:Yδρoλoγια,Yδωρ+Λoγos, Hydrologia,
"ilmu air") adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari
pergerakan,distribusi,dankualitasairdi seluruhBumi,termasuksiklushidrologi dan
sumberdayaair.Orangyangahlidalambidanghidrologidisebuthidrolog, bekerja dalam
bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan tekniklingkungan.
14
14
Kajianilmuhidrologimeliputihidrometeorologi (airyangberadadiudara dan
berwujud gas), potamologi (aliran permukaan), limnologi (air permukaan
yangrelatiftenangsepertidanau;waduk),geohidrologi(air tanah),dankriologi (air yang
berwujud padat seperti es dan salju) dan kualitas air. Penelitian
Hidrologijugamemilikikegunaanlebihlanjutbagi tekniklingkungan,kebijakan
lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan
terutamameliputiperiodeulang curahhujankarenaberkaitan denganperhitungan
banjirsertarencanauntuksetiapbangunanteknik sipilantaralainbendung,
bendungandanjembatan.
(Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrologi)
Menurut Mahmud Ahmad 2011, Hidrologi adalah cabang ilmudariilmu
kebumian. Hidrologi merupakan ilmu yang penting dalam asesmen,
pengembangan,utilisasidanamanajemensummberdayaairyang dewasaini
semakinmeningkatrealisasinyadiberbagailevel.
2.8 AnalisisHidrologi
Untukmelakukan perencanaan drainase diperlukan penggunaan metode
yang tepat. Ketidaksesuaian dalam penggunaan metode dapat mengakibatkan
hasilperhitungantidak tepat digunakanpadakondisiyangsebenarnya.Analisis
hidrologi merupakan faktor yang paling berpengaruh untuk merencanakan
besarnya sarana penampungan danpengaliran. Hal inidiperlukan untukdapat
mengatasialiranpermukaanyang terjadiagartidak mengakibatkanterjadinya
genangan.Beberapaaspekyangperluditinjauantaralain:
2.8.1 AnalisisFrekuensiDataHidrologi
TujuanAnalisisfrekuensidata hidrologiadalahberkaitandenganbesaran
peristiwa-peristiwaekstrimyang berkaitandenganfrekuensikejadiannyamelalui
penerapan distribusi kemungkinan. Data hidrologi yang dianalisis diasumsikan
15
15
tidak bergantung (independent) dan terdistribusi secara acak dan bersifat
stokastik.
(Sumber:Suripin,Dr.Ir.,M.Eng,2004)
Datayang diperlukanuntukmenunjangteorikemungkinanini adalah minimum
10 besaran hujan atau debit dengan harga tertinggi dalam setahun
jelasnyadiperlukandataminimum10tahun.
Karena terbatasnya data debit maka perkiraan besarnya limpasan,
khususnya untukdaerahaliran yangtakterlampau besar,dihitungberdasarkan
hubungancurahhujanterhadaplariandan analisafrekuensicurahhujan.Untuk
daerahaliranyang mempunyaibeberapaposhujan,berbagaipertimbanganharus
ditinjausupayadidapathargaekstrimdarirata–rata curahhujandidalamdaerah tersebut.
a. DistribusiMetodeGumbel
Analisisfrekuensiuntukcurahhujanrancangan(x)denganmetode
Gumbel,yaitu:
ܺ‫ݔ=ݐ‬+
Dengan:
ܺ௧ܺܺ௧
ܺ௧ ........................................................... (2.1)
ܺ௧
Xt = curahhujanrancangandengankalaulangTtahun
x = nilairata–rataaritmatikhujankumulatif
Yt = reducedvariate,merupakanfungsidarikalaulang
Yn = nilaiyangtergantungpada“n”
σn =standardeviasiyangmerupakanfungsidari“n”
b. MetodeLogPearsonTypeIII
Parameter statistic yang digunakan dalam distribusi logpearson
typeIIIadalah:
CurahHujanRancangan:
LogXi=Logܺ
௧+G.Sd ............................................... (2.2)
16
16
௧
௧ ௧
NilaiRerata:
௧
Logܺ
௧=
௧∑ܺ௧௧௧௧௧ܺ௧
௧
........................................................... (2.3)
StandarDeviasi:
Sd= ௧
௧∑ܺ௧1(௧ܺ௧ܺ௧ܺ௧௧
௧
ܺ
௧௧
௧
௧ܺ)2
௧ܺ1
............................................... (2.4)
KoefisienAsimetriatauKemencengan:
CS=
௧∑ܺ௧௧(௧௧௧ܺ௧ܺ௧௧
௧
ܺ
௧௧
௧
௧X)
௧ܺ௧)(௧ܺ௧)௧ܺܺ௧
............................................... (2.5)
(
Dengan:
LogX =NilaiLogaritmikdariXdengankalaulangTtahum
Logܺ
௧=Nilairata-ratadariLogX
Sd =Standardeviasi
G =Faktorfrekuensiyangmerupakanfungsidarikalaulang
dankoefisienkemencengan.
Cs =KoefisienKemencenganatauAsimetris
2.9 CurahHujanRegional/Wilayah
Jikadi dalamsuatuarealterdapatbeberapaalatpenakarataupencatat
curahhujan,makadapatdiambilnilairata–rata untukmendapatkannilai
curahhujanareal.(Soemarto,C.D,1995)
Ada 3 macam cara yang berbeda dalam menentukan tinggi curah hujan
rata-rata pada areal tertentu dari angka-angka curah hujan di
beberapatitikpospenakarataupencatat.(Soemarto,C.D,1995)
1. MetodeRerataAljabar
Tinggirata–ratacurahhujandidapatkandenganmengambilnilai rata –
rata hitung pengukuran hujan di stasiun curah hujan didalam
catchmentareatersebut.
R=
௧
x(R +R +R +...+R) ...................................(2.6)
௧
A B C n
17
17
=
=
Dengan:
R =tinggicurahhujanrata-rata
RA,RB,..,Rn =tinggicurahhujanpadapospenakar1,2,....,n
N =banyaknyapospenakar
(SoemartoC.D,1995)
2. CarapoligonThiessen
Cara ini berdasarkan rata-rata timbang (weighted average).
Masing-masing penakar mempunyai daerah pengaruh yang dibentuk
dengan menggambarkangaris-garissumbutegaklurusterhadapgaris
penghubungdi antaradua buahpospenakar.
ܺ௧ܺ௧ܺܺܺܺܺܺܺܺܺܺܺ⋯ܺܺ௧ܺ௧
ܺ ܺ௧ܺܺܺܺܺܺܺ⋯ܺܺ௧
.................................. (2.7)
Dengan:
A =luasareal
R =tinggicurahhujanrata-rataareal
RA,RB,..,Rn =tinggicurahhujandipos1,2,....,n
AA,AB,..,An =luasdaerahpengaruhpos1,2,....,n
(SoemartoC.D,1995)
3. Caraisohyet
Dengancaraini,kitaharusmenggambardulukonturtinggihujan
yangsama(isohyet).
௧௧௧
ܺ௧௧ܺ௧ ௧ܺ௧௧௧
ܺ௧௧ܺ௧ ௧ܺ⋯ܺ௧௧௧௧௧
ܺ௧௧௧௧ܺ௧௧
ܺ௧௧௧
ܺ௧ܺܺܺܺ⋯ܺܺ௧௧௧
.......................(2.8)
18
18
√௧
)
௧
Dengan:
A =luasareal
R =tinggicurahhujanrata-rataareal
RA,RB,..,Rn =tinggicurahhujandipos1,2,....,n
AA,AB,..,An =luasdaerahpengaruhpos1,2,....,n
(SoemartoC.D,1995)
2.10 AnalisaIntensitasCurahHujan
Intensitascurahhujanadalahketinggiancurahhujanyangterjadipada kurun waktu
dimana air tersebut berkonsentrasi. Intensitas curah hujan dinotasikan denganhurufI
dengansatuan( mm/Jam),yangartinyatinggicurahhujanyang terjadisekianmm
dalamkurunwaktuperjam.
Intensitascurahhujandapat dihitungdenganbeberaparumus,salahsatunya seperti:
RumusMononobe
௧ܺ
I =
ܺ௧௧
௧
௧௧
௧
௧
.................................................................................. (2.9)
௧௧ ܺܺ
Dimana :
I =Intensitashujan(mm/jam)
R24 =Curahhujanharianmaksimum( mm)
tc =WaktuKonsentrasi(jam)
tc =t1+t2 .......................................................................(2.10)
t1 =( ௧
௧
௧௧,௧௧௧
௧
௧
௧௧0,167
.............................................. (2.11)
t2 =
௧௧௧
.................................................................................. (2.12)
19
19
Keterangan:
t1 =waktuinlet(menit)
t2 =waktualiran(menit)
Lo =jarakdarititikterjauhkefasilitasdrainase(m) L
=panjangsaluran(m)
nd =koefisienhambatan(tabel2,DewanStandarisasiNasional)
s =kemiringandaerahpengaliran
v =kecepatanairrata–ratadisaluran(m/det)
2.11 DebitAirHujan/Limpasan
Debitairhujanataudebitlimpasanadalahapabilaintensitashujanyangjatuh di
suatuDaerahAliranSungaimelebihikapasitasinfiltrasi,setelahlajuinfiltrasi
terpenuhiairakanmengisicekungan– cekunganpada permukaantanah.Setelah
cekungan–cekungantersebutpenuh,selanjutnyaair akanmengalirdiatas
permukaantanah.Debitairhujanini dapat dihitungdenganmenggunakanrumus
sebagaiberikut:
RumusDebitLimpasan:
Q=0,278.C.I.A ........................................................... (2.13)
Dimana:
Q =Debitaliran airlimpasan(m3/detik)
C =Koefisenrunoff(berdasarkanstandarbaku) I
=Intensitashujan(mm/jam)
A =Luasdaerah pengaliran(ha)
0,278=Konstanta
20
20
2.12 AnalisaHidrolika
Banyaknyadebitairhujanyangadadalamsuatukawasanharus segeradi
alirkanagartidakmenimbulkangenanganair.Untuk dapatmengalirkannya
diperlukansaluranyangdapatmenampungdanmengalirkanairtesebutke tempat
penampungan.Penampungantersebutdapat berupasungaiataukolamretensi. Kapasitas
pengaliran dari saluran tergantung pada bentuk, kemiringan dan
kekasaransaluran.Sehinggapenentuankapasitastampingharus berdasarkanatas
besarnyadebitairhujan.
2.12.1 Dimensisaluran
Dalamperencanaandimensisaluranharusdi usahakandapatmembentuk
dimensi yang ekonomis. Dimensi saluran yang terlalu besar berarti tidak
ekonomis,sebaliknyadimensiyangterlalukecilakan menimbulkanpermasalahan
karenadayatampingyangtidakmemadai.
1. KriteriaPenampangEkonomis
a. PersegiPanjang
Gambar2.8SaluranBentukPersegi
Luas(A) =b.y
Kelilingbasah(P) =b+2y Jari-
jariHidrolik(R) =
௧.௧
௧ܺ௧௧
LebarPuncak(T) =b
21
21
KedalamanHidrolik(D) =y
FaktorPenampang(Z) =(b.y)1,5
b. Trapesium
Gambar2.9SaluranBentukTrapesium
Luas(A) =(b+zy)y
KelilingBasah(P) = b+2y√1+z௧
Jari-jariHidrolik=
(௧ܺ௧௧)’௧
௧ܺ௧௧√௧ܺ௧௧
LebarPuncak(T) =b+2zy
FaktorPenampang =
(ܺܺ௧௧௧)௧௧
௧ܺ௧௧௧
c. Segitiga
Gambar2.7SaluranBentukSegitiga
22
22
௧
௧
௧
Luas(A) =zy2
KelilingBasah(P) =2y√1+z௧
Jari-jariHidrolik=
௧௧
௧√௧ܺ௧௧
LebarPuncak(T) =2zy
KedalamanHidrolik =1ܺy 2
FaktorPenampang =√௧
zy1,5
௧
d. Lingkaran
Gambar2.10SaluranBentukLingkaran
Luas(A) =1/8(௧−௧ܺܺ௧)D
2
KelilingBasah =1ܺ௧ xD
2
Jari-jariHidrolik(R) =
௧
(1-
௧௧௧∅
)xD
௧ ∅
LebarPuncak(T) =2௧y(D−y)
KedalamanHidrolik(D) =
௧
௧
௧௧௧௧௧
௧xD
ܺ ௧௧௧௧ ௧
FaktorPenampang(Z) =
௧௧(∅ܺ௧௧௧∅)௧,௧
xD2,5
௧௧(௧௧௧௧)௧,௧
(VenTeChow,1985)
23
23
2. ProsedurDesain
a.HitungAdesain(Ad)Ad
ܺ
௧ܺ௧ܺ௧
..................................... (2.14)
Tabel2.1DesainSaluranBerdasarkanKecepatanIzin
No JenisBahan Vizin(m/det)
1 PasirHalus 0.45
2 LempungKepasiran 0.5
3 LahanAluvial 0.6
4 KerikilHalus 0.75
5 LempungKokoh 1.1
6 LempungPadat 1.2
7 Batu– batuBesar 1.5
8 PasanganBata 1.5
9 Beton 1.5
Sumber:Tatacaraperencanaandrainasepermukaanjalan,SNI03-3424-1994
b. Hitung A ekonomis (Ae) digunakan kriteria penampang
ekonomissesuaidenganpenampang.
c. BuatpersamaanAd=Ae
Daripersamaantersebutakandidapatb dany
d. Hitungjagaan:w=௧0,5‫ݔݕ‬.................................................. (2.15)
e. Hitungkemiringandasarsaluran:
RumusManning:
௧ ௧
V=
௧
xܺ௧௧‫ݔ‬௧...................................................(2.16)
௧
RumusChezy:
௧ ௧
V=Cxܺ௧௧‫ݔ‬௧...................................................(2.17)
24
24
Dimana:
n =koefisienkekasaraansaluranmanning
R =jari–jarihidrolis(m)
I =kemiringansaluran(%)
Q =debitmaksimum(m3
/det)
V =kecepatanrata–rataaliran(m/det) P
=kelilingbasah(m)
A =luaspenampangbasah(m)
w =jagaan
Tabel2.2KemiringanDindingSaluranSesuaiBahan
No BahanSaluran Kemiringan(m)
1 Batuan/Cadas ~0
2 TanahLumpur 0.25
3 LempungKeras/Tanah 0.5–1.0
4 TanahdenganPasangan 1
5 Batu 1.5
6 Lempung 2
7 TanahBerpasirLepas
LumpurBerpasir 3
Sumber:Tatacaraperencanaandrainasepermukaanjalan,SNI03-3424-1994
25
25
Tabel2.3KoefisienPengaliranatauC
Sumber:Tatacaraperencanaandrainasepermukaanjalan,SNI03-3424-1994

More Related Content

Similar to drainase.pdf

Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkunganSistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
sidik purnomo
 
3 bab iii landasan teori
3   bab iii landasan teori3   bab iii landasan teori
3 bab iii landasan teori
brianresmana
 

Similar to drainase.pdf (20)

Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
 
Tugas hidro presipitasi
Tugas hidro presipitasiTugas hidro presipitasi
Tugas hidro presipitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya AirPeraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya Air
 
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumberdaya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumberdaya AirPeraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumberdaya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumberdaya Air
 
bukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfbukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdf
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
 
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
marwan.pptx
marwan.pptxmarwan.pptx
marwan.pptx
 
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkunganSistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
 
etdfyhjhk
etdfyhjhketdfyhjhk
etdfyhjhk
 
3 bab iii landasan teori
3   bab iii landasan teori3   bab iii landasan teori
3 bab iii landasan teori
 
Drainase perkotaan
Drainase perkotaanDrainase perkotaan
Drainase perkotaan
 
PSDA .pptx
PSDA .pptxPSDA .pptx
PSDA .pptx
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
 
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
 
BINMARCIPKA-JATENG-Permasalahan-drainase-jateng_280917.pptx
BINMARCIPKA-JATENG-Permasalahan-drainase-jateng_280917.pptxBINMARCIPKA-JATENG-Permasalahan-drainase-jateng_280917.pptx
BINMARCIPKA-JATENG-Permasalahan-drainase-jateng_280917.pptx
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
ssssssssssssssssssss-DRAINASE-PERKOTAAN.pptx
ssssssssssssssssssss-DRAINASE-PERKOTAAN.pptxssssssssssssssssssss-DRAINASE-PERKOTAAN.pptx
ssssssssssssssssssss-DRAINASE-PERKOTAAN.pptx
 
Ecodrain
EcodrainEcodrain
Ecodrain
 

Recently uploaded (9)

MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 

drainase.pdf

  • 1. BABII LANDASANTEORI 2.1 PengertianDrainase Drainaseadalahlengkunganatausaluranairdi permukaanataudi bawah tanah,baikyang terbentuksecaraalamimaupundibuatmanusia.Dalambahasa Indonesia, drainase bisamerujukpadaparitdipermukaan tanahataugorong– gorong dibawahtanah.Drainaseberperanpentinguntukmengatursuplaiairdemi pencegahanbanjir. Drainasemempunyaiarti mengalirkan,menguras,membuang,atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunanairyang berfungsiuntukmengurangidan/ataumembuangkelebihanair dari suatukawasanataulahan,sehinggalahandapatdifungsikansecaraoptimal. Drainasejuga diartikansebagaiusaha untukmengontrolkualitasairtanahdalam kaitannyadengansanitasi. (Dr.Ir.Suripin,M.Eng.2004) Sedangkan pengertian tentang drainase kota pada dasarnya telah diatur dalamSKmenteriPU No.233tahun1987.MenurutSKtersebut,yang dimaksud drainase kota adalah jaringan pembuangan air yang berfungsi mengeringkan bagian- bagianwilayahadministrasikotadandaerah urban darigenanganair,baik darihujanlokalmaupunluapansungaimelintasdi dalamkota. 2.2 SejarahPerkembanganDrainase Ilmudrainaseperkotaanbermulatumbuhdari kemampuanmanusia mengenalilembah-lembahsungaiyang mampumendukungkebutuhanhidupnya. Adapunkebutuhan pokoktersebut berupapenyediaanairbagikeperluanrumah tangga,pertanian,perikanan,transportasidankebutuhansocialbudaya. 4
  • 2. 5 Darisikluskeberadaanairdi suatulokasi dimanamanusiabermukim,pada masatertentuselaluterjadikeberadaanair secaraberlebih,sehinggamenganggu kehidupanmanusiaitusendiri.Selaindaripadaitu, kegiatanmanusiasemakin bervariasisehinggamenghasilkanlimbahkegiatanberupaair buanganyangdapat menggangukualitaslingkunganhidupnya.Berangkatdari kesadaranakanarti kenyamananhidupsangatbergantungpadakondisilingkungan,makaorang mulai berusahamengaturlingkungannyadengan caramelindungidaerah pemukimannya darikemungkinanadanyagangguanairberlebihatauairkotor. Dari sekumpulan pengalaman terdahulu dalam lingkungan masyarakat yang masihsederhana, ilmu drainase perkotaan dipelajari olehbanyak bangsa. SebagaicontohorangBabilon mengusahakan lembahsungaiEufrat danTigris sebagailahanpertanian yangdengan demikian pastitidak dapatmenghindahari permasalahandrainase.OrangMesirtelahmemanfaatkan airsungaiNildengan menetapsepanjanglembahyangsekaligusrentanterhadapgangguanbanjir. Pendudukdi kawasantropikabasahsepertidi Indonesiaawalnyadibilang selalu tumbuh dari daerah yang berdekatan dengan sungai, dengan demikian secaraotomatismerekapastiakan berinteraksidenganmasalahgangguanair pada saatmusimhujansecaraperiodic.Pada kenyataannyamerekatetapdapatmenetap disana, dikarenakan mereka telah mampu mengatur dan menguasai ilmu pengetahuantentangdrainase. Tepengaruhdenganperkembangan sosialbudayasuatumasyarakat atau suku bangsa, ilmu drainase perkotaan akhirnya harus ikut tumbuh dan berkembang sesuai dengan perubahan tata nilai yang berlangsung di lingkungannya. Harusdiakui bahwa pertumbuhandan perkembanganilmudrainase perkotaan dipengaruhi olehperkembangan ilmuhidrolika, matematika, statiska, fisika,kimia,komputasidanbanyaklagiyanglain,bahkanjugailmuekonomi dan sosial sebagai ibu asuhnya pertama kali. Ketika didominasi oleh ilmu
  • 3. 6 hidrologi, hidrolika, mekanika tanah, ukurtanah, matematika, pengkajian ilmu drainaseperkotaanmasihmenggunakankonsepstatiska. Namun dengan semakin akrabnya hubungan ilmu drainase perkotaan denganstatiska, kesehatan, lingkungan, socialekonomi yangumumnya menyajikan suatu telaahakanadanya ketidakpastian danmenuntut pendekatan masalah sacara terpadu (intergrated) maka ilmu drainase perkotaan semakin tumbuhmenjadiilmuyangmempunyaidinamikayangcukuptinggi. (H.AHalimHasmar.2011) 2.3 SistemJaringanDrainase Sistemjaringandrainaseperkotaanumumnyadibagiatas2bagian,yaitu: a) SistemDrainaseMayor Sistemdrainasemayoryaitusistemsaluran/badanair yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan(Catchment Area). Padaumumnya sistem drainase mayor ini disebut juga sebagai sistem saluran pembuangan utama (major system)ataudrainaseprimer.Sistemjaringanini menampungaliran yangberskalabesardanluassepertisalurandrainaseprimer,kanal- kanalatausungai-sungai. Perencanaandrainase makroiniumumnya dipakai dengan periode ulang antara 5 sampai 10 tahun dan pengukuran topografi yang detail mutlak diperlukan dalam perencanaansistemdrainaseini. b) SistemDrainaseMikro Sistem drainase mekro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkapdrainaseyang menampungdan mengalirkanairdaridaerah tangkapanhujan.Secarakeseluruhanyang termasukdalamsistem drainasemikroadalahsalurandisepanjangsisijalan,saluran/selokan airhujandisekitarbangunan, gorong-gorong, salurandrainase kota
  • 4. 7 danlainsebagainyadimanadebitairyangdapatditampungnyatidak terlalubesar. Padaumumnyadrainasemikroinidirencanakan untukhujan denganmasaulang2, 5atau10tahuntergantungpadatatagunalahan yangada.Sistemdrainaseuntuk lingkunganpermukimanlebih cenderungsebagaisistemdrainasemikro. 2.4 Jenis–JenisDrainase Drainasedibedakanmenjadibeberapabagianyaitu: a) Menurutsejarahterbentuknya 1)Drainasealamiah(NaturalDrainage) Drainase alamiah adalah sistem drainase yang terbentuk secara alamidantidakadaunsurcampurtanganmanusia. 2)Drainasebuatan(ArtificialDrainage) Drainase alamiah adalah sistem drainase yang dibentuk berdasarkananalisisilmudrainase,untuk menentukandebitakibat hujan,dandimensisaluran. b) Menurutletaksaluran 1)Drainasepermukaantanah(SurfaceDrainage) Drainasepermukaantanah adalahsalurandrainaseyang beradadi atas permukaantanahyangberfungsimengalirkanairlimpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa open channel flow. 2)Drainasebawahtanah(SubSurfaceDrainage) Drainasebawahtanahadalahsaluran drainaseyangbertujuan mengalirkanairlimpasanpermukaanmelaluimediadi bawah permukaan tanah(pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasantersebutantara laintuntutan artistik,tuntutanfungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di
  • 5. 8 permukaan tanah seperti lapangan sepakbola, lapangan terbang, taman,danlain-lain. c) Menurutkonstruksi 1)SaluranTerbuka Saluranterbukaadalah sistemsaluranyangbiasanyadirencanakan hanya untuk menampung dan mengalirkan air hujan (sistem terpisah),namunkebanyakansistemsaluranini berfungsisebagai saluran campuran. Pada pinggiran kota, saluran terbuka ini biasanya tidak diberi lining (lapisan pelindung). Akan tetapi saluran terbuka didalam kota harus diberiliningdengan beton, pasanganbatu(masonry)ataupundenganpasanganbata. 2)SaluranTertutup Salurantertutupadalah saluranuntuk air kotoryang mengganggu kesehatanlingkungan.Sistemini cukupbagusdigunakandidaerah perkotaanterutamadengantingkatkepadatanpendudukyang tinggi sepertikotaMetropolitandankota-kotabesarlainnya. d) Menurutfungsi 1)SinglePurpose Single purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenisairbuangansaja. 2)MultyPurpose Multy purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan beberapajenisbuangan,baik secarabercampurmaupunbergantian. (H.AHalimHasmar.2011)
  • 6. 9 2.5 PolaJaringanDrainase Dalamperencanaansistemdrainasesuatukawasanharus memperhatikan polajaringandrainasenya.Polajaringan drainasepadasuatukawasanatauwilayah tergantungdaritopografidaerahdantatagunalahankawasantersebut.Adapun tipeataujenispolajaringandrainasesebagaiberikut. a) JaringanDrainaseSiku Dibuatpadadaerahyang mempunyaitopografisedikitlebihtinggi daripadasungai. Sungaisebagaipembuang akhirberadaditengah kota. SaluranCabang SaluranCabang SaluranUtama SaluranUtama SaluranCabang SaluranCabang Gambar2.1PolaJaringanDrainaseSiku b) JaringanDrainaseParalel Saluranutamaterletaksejajardengansalurancabang.Dengan salurancabang(sekunder)yangcukupbanyakdanpendek-pendek,apabilaterjadi perkembangankota,saluran-saluranakanmenyesuaikan. SaluranCabang SaluranUtama SaluranCabang Gambar2.2PolaJaringanDrainaseParalel
  • 7. 10 10 c) JaringanDrainaseGridIron Untukdaerahdimanasungaiterletakdipinggirkota,sehingga saluran-salurancabang dikumpulkandulupadasaluranpengumpul. SaluranCabang SaluranPengumpul SaluranUtama Gambar2.3PolaJaringanDrainaseGridIron d) JaringanDrainaseAlamiah lebihbesar. Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah SaluranCabang SaluranUtama SaluranCabang Gambar2.4PolaJaringanDrainaseAlamiah e) JaringanDrainaseRadial Padadaerahberbukit,sehinggapolasaluranmemencar kesegala arah. Gambar2.5PolaJaringanDrainaseRadial
  • 8. 11 11 f) JaringanDrainaseJaring-Jaring Mempunyaisaluran-saluran pembuangyangmengikutiarahjalan rayadancocokuntukdaerah dengantopografidatar. Gambar2.6PolaJaringanDrainaseJaring-Jaring (H.AHalimHasmar.2011) 2.6 BentukPenampangSaluranDrainase Bentuk-bentuk untukdrainasetidakjauhberbeda dengansaluranirigasi pada umunnya.Dalamperancangandimensisaluranharusdiusahakandapat membentukdimensiyangekonomis. Dimensisaluran yangterlalubesarberarti kurangekonomis,sebaliknyadimensiyang terlalukecilakan menimbulkan permasalahankarenadayatampungyang tidakmemadai.Adapunbentuksaluran antaralain: a. PersegiPanjang SaluranDrainaseberbentukempatpsersegipanjang tidak banyak membutuhkan ruang.Sebagai konsekuensi dari saluran bentuk ini saluranharusterbentukdari pasanganbatuataupuncoranbeton.
  • 9. 12 12 Gambar2.7SaluranBentukPersegi b. Trapesium Pada umumnya saluran terbuat dari tanah akan tetapi tidak menutup kemungkinan dibuatdaripasangan batudancorambeton. Saluran inimemerlukan cukup ruang. Berfungsi untukmenampung danmenyalurkan limpasanairhujan, airrumahtangga maupun air irigasidengandebityangbesar. Gambar2.8SaluranBentukTrapesium
  • 10. 13 13 c. Segitiga Bentuk saluran segitiga umumnya diterapkan pada saluran awal yangsangatkecil. Gambar2.8SaluranBentukSegitiga d. Lingkaran Biasanya digunakan untuk gorong – gorong dimana salurannya tertanamdi dalamtanah Gambar2.7SaluranBentukLingkaran 2.7. PengertianHidrologi Hidrologi(berasaldari BahasaYunani:Yδρoλoγια,Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, "ilmu air") adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan,distribusi,dankualitasairdi seluruhBumi,termasuksiklushidrologi dan sumberdayaair.Orangyangahlidalambidanghidrologidisebuthidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan tekniklingkungan.
  • 11. 14 14 Kajianilmuhidrologimeliputihidrometeorologi (airyangberadadiudara dan berwujud gas), potamologi (aliran permukaan), limnologi (air permukaan yangrelatiftenangsepertidanau;waduk),geohidrologi(air tanah),dankriologi (air yang berwujud padat seperti es dan salju) dan kualitas air. Penelitian Hidrologijugamemilikikegunaanlebihlanjutbagi tekniklingkungan,kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutamameliputiperiodeulang curahhujankarenaberkaitan denganperhitungan banjirsertarencanauntuksetiapbangunanteknik sipilantaralainbendung, bendungandanjembatan. (Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrologi) Menurut Mahmud Ahmad 2011, Hidrologi adalah cabang ilmudariilmu kebumian. Hidrologi merupakan ilmu yang penting dalam asesmen, pengembangan,utilisasidanamanajemensummberdayaairyang dewasaini semakinmeningkatrealisasinyadiberbagailevel. 2.8 AnalisisHidrologi Untukmelakukan perencanaan drainase diperlukan penggunaan metode yang tepat. Ketidaksesuaian dalam penggunaan metode dapat mengakibatkan hasilperhitungantidak tepat digunakanpadakondisiyangsebenarnya.Analisis hidrologi merupakan faktor yang paling berpengaruh untuk merencanakan besarnya sarana penampungan danpengaliran. Hal inidiperlukan untukdapat mengatasialiranpermukaanyang terjadiagartidak mengakibatkanterjadinya genangan.Beberapaaspekyangperluditinjauantaralain: 2.8.1 AnalisisFrekuensiDataHidrologi TujuanAnalisisfrekuensidata hidrologiadalahberkaitandenganbesaran peristiwa-peristiwaekstrimyang berkaitandenganfrekuensikejadiannyamelalui penerapan distribusi kemungkinan. Data hidrologi yang dianalisis diasumsikan
  • 12. 15 15 tidak bergantung (independent) dan terdistribusi secara acak dan bersifat stokastik. (Sumber:Suripin,Dr.Ir.,M.Eng,2004) Datayang diperlukanuntukmenunjangteorikemungkinanini adalah minimum 10 besaran hujan atau debit dengan harga tertinggi dalam setahun jelasnyadiperlukandataminimum10tahun. Karena terbatasnya data debit maka perkiraan besarnya limpasan, khususnya untukdaerahaliran yangtakterlampau besar,dihitungberdasarkan hubungancurahhujanterhadaplariandan analisafrekuensicurahhujan.Untuk daerahaliranyang mempunyaibeberapaposhujan,berbagaipertimbanganharus ditinjausupayadidapathargaekstrimdarirata–rata curahhujandidalamdaerah tersebut. a. DistribusiMetodeGumbel Analisisfrekuensiuntukcurahhujanrancangan(x)denganmetode Gumbel,yaitu: ܺ‫ݔ=ݐ‬+ Dengan: ܺ௧ܺܺ௧ ܺ௧ ........................................................... (2.1) ܺ௧ Xt = curahhujanrancangandengankalaulangTtahun x = nilairata–rataaritmatikhujankumulatif Yt = reducedvariate,merupakanfungsidarikalaulang Yn = nilaiyangtergantungpada“n” σn =standardeviasiyangmerupakanfungsidari“n” b. MetodeLogPearsonTypeIII Parameter statistic yang digunakan dalam distribusi logpearson typeIIIadalah: CurahHujanRancangan: LogXi=Logܺ ௧+G.Sd ............................................... (2.2)
  • 13. 16 16 ௧ ௧ ௧ NilaiRerata: ௧ Logܺ ௧= ௧∑ܺ௧௧௧௧௧ܺ௧ ௧ ........................................................... (2.3) StandarDeviasi: Sd= ௧ ௧∑ܺ௧1(௧ܺ௧ܺ௧ܺ௧௧ ௧ ܺ ௧௧ ௧ ௧ܺ)2 ௧ܺ1 ............................................... (2.4) KoefisienAsimetriatauKemencengan: CS= ௧∑ܺ௧௧(௧௧௧ܺ௧ܺ௧௧ ௧ ܺ ௧௧ ௧ ௧X) ௧ܺ௧)(௧ܺ௧)௧ܺܺ௧ ............................................... (2.5) ( Dengan: LogX =NilaiLogaritmikdariXdengankalaulangTtahum Logܺ ௧=Nilairata-ratadariLogX Sd =Standardeviasi G =Faktorfrekuensiyangmerupakanfungsidarikalaulang dankoefisienkemencengan. Cs =KoefisienKemencenganatauAsimetris 2.9 CurahHujanRegional/Wilayah Jikadi dalamsuatuarealterdapatbeberapaalatpenakarataupencatat curahhujan,makadapatdiambilnilairata–rata untukmendapatkannilai curahhujanareal.(Soemarto,C.D,1995) Ada 3 macam cara yang berbeda dalam menentukan tinggi curah hujan rata-rata pada areal tertentu dari angka-angka curah hujan di beberapatitikpospenakarataupencatat.(Soemarto,C.D,1995) 1. MetodeRerataAljabar Tinggirata–ratacurahhujandidapatkandenganmengambilnilai rata – rata hitung pengukuran hujan di stasiun curah hujan didalam catchmentareatersebut. R= ௧ x(R +R +R +...+R) ...................................(2.6) ௧ A B C n
  • 14. 17 17 = = Dengan: R =tinggicurahhujanrata-rata RA,RB,..,Rn =tinggicurahhujanpadapospenakar1,2,....,n N =banyaknyapospenakar (SoemartoC.D,1995) 2. CarapoligonThiessen Cara ini berdasarkan rata-rata timbang (weighted average). Masing-masing penakar mempunyai daerah pengaruh yang dibentuk dengan menggambarkangaris-garissumbutegaklurusterhadapgaris penghubungdi antaradua buahpospenakar. ܺ௧ܺ௧ܺܺܺܺܺܺܺܺܺܺܺ⋯ܺܺ௧ܺ௧ ܺ ܺ௧ܺܺܺܺܺܺܺ⋯ܺܺ௧ .................................. (2.7) Dengan: A =luasareal R =tinggicurahhujanrata-rataareal RA,RB,..,Rn =tinggicurahhujandipos1,2,....,n AA,AB,..,An =luasdaerahpengaruhpos1,2,....,n (SoemartoC.D,1995) 3. Caraisohyet Dengancaraini,kitaharusmenggambardulukonturtinggihujan yangsama(isohyet). ௧௧௧ ܺ௧௧ܺ௧ ௧ܺ௧௧௧ ܺ௧௧ܺ௧ ௧ܺ⋯ܺ௧௧௧௧௧ ܺ௧௧௧௧ܺ௧௧ ܺ௧௧௧ ܺ௧ܺܺܺܺ⋯ܺܺ௧௧௧ .......................(2.8)
  • 15. 18 18 √௧ ) ௧ Dengan: A =luasareal R =tinggicurahhujanrata-rataareal RA,RB,..,Rn =tinggicurahhujandipos1,2,....,n AA,AB,..,An =luasdaerahpengaruhpos1,2,....,n (SoemartoC.D,1995) 2.10 AnalisaIntensitasCurahHujan Intensitascurahhujanadalahketinggiancurahhujanyangterjadipada kurun waktu dimana air tersebut berkonsentrasi. Intensitas curah hujan dinotasikan denganhurufI dengansatuan( mm/Jam),yangartinyatinggicurahhujanyang terjadisekianmm dalamkurunwaktuperjam. Intensitascurahhujandapat dihitungdenganbeberaparumus,salahsatunya seperti: RumusMononobe ௧ܺ I = ܺ௧௧ ௧ ௧௧ ௧ ௧ .................................................................................. (2.9) ௧௧ ܺܺ Dimana : I =Intensitashujan(mm/jam) R24 =Curahhujanharianmaksimum( mm) tc =WaktuKonsentrasi(jam) tc =t1+t2 .......................................................................(2.10) t1 =( ௧ ௧ ௧௧,௧௧௧ ௧ ௧ ௧௧0,167 .............................................. (2.11) t2 = ௧௧௧ .................................................................................. (2.12)
  • 16. 19 19 Keterangan: t1 =waktuinlet(menit) t2 =waktualiran(menit) Lo =jarakdarititikterjauhkefasilitasdrainase(m) L =panjangsaluran(m) nd =koefisienhambatan(tabel2,DewanStandarisasiNasional) s =kemiringandaerahpengaliran v =kecepatanairrata–ratadisaluran(m/det) 2.11 DebitAirHujan/Limpasan Debitairhujanataudebitlimpasanadalahapabilaintensitashujanyangjatuh di suatuDaerahAliranSungaimelebihikapasitasinfiltrasi,setelahlajuinfiltrasi terpenuhiairakanmengisicekungan– cekunganpada permukaantanah.Setelah cekungan–cekungantersebutpenuh,selanjutnyaair akanmengalirdiatas permukaantanah.Debitairhujanini dapat dihitungdenganmenggunakanrumus sebagaiberikut: RumusDebitLimpasan: Q=0,278.C.I.A ........................................................... (2.13) Dimana: Q =Debitaliran airlimpasan(m3/detik) C =Koefisenrunoff(berdasarkanstandarbaku) I =Intensitashujan(mm/jam) A =Luasdaerah pengaliran(ha) 0,278=Konstanta
  • 17. 20 20 2.12 AnalisaHidrolika Banyaknyadebitairhujanyangadadalamsuatukawasanharus segeradi alirkanagartidakmenimbulkangenanganair.Untuk dapatmengalirkannya diperlukansaluranyangdapatmenampungdanmengalirkanairtesebutke tempat penampungan.Penampungantersebutdapat berupasungaiataukolamretensi. Kapasitas pengaliran dari saluran tergantung pada bentuk, kemiringan dan kekasaransaluran.Sehinggapenentuankapasitastampingharus berdasarkanatas besarnyadebitairhujan. 2.12.1 Dimensisaluran Dalamperencanaandimensisaluranharusdi usahakandapatmembentuk dimensi yang ekonomis. Dimensi saluran yang terlalu besar berarti tidak ekonomis,sebaliknyadimensiyangterlalukecilakan menimbulkanpermasalahan karenadayatampingyangtidakmemadai. 1. KriteriaPenampangEkonomis a. PersegiPanjang Gambar2.8SaluranBentukPersegi Luas(A) =b.y Kelilingbasah(P) =b+2y Jari- jariHidrolik(R) = ௧.௧ ௧ܺ௧௧ LebarPuncak(T) =b
  • 18. 21 21 KedalamanHidrolik(D) =y FaktorPenampang(Z) =(b.y)1,5 b. Trapesium Gambar2.9SaluranBentukTrapesium Luas(A) =(b+zy)y KelilingBasah(P) = b+2y√1+z௧ Jari-jariHidrolik= (௧ܺ௧௧)’௧ ௧ܺ௧௧√௧ܺ௧௧ LebarPuncak(T) =b+2zy FaktorPenampang = (ܺܺ௧௧௧)௧௧ ௧ܺ௧௧௧ c. Segitiga Gambar2.7SaluranBentukSegitiga
  • 19. 22 22 ௧ ௧ ௧ Luas(A) =zy2 KelilingBasah(P) =2y√1+z௧ Jari-jariHidrolik= ௧௧ ௧√௧ܺ௧௧ LebarPuncak(T) =2zy KedalamanHidrolik =1ܺy 2 FaktorPenampang =√௧ zy1,5 ௧ d. Lingkaran Gambar2.10SaluranBentukLingkaran Luas(A) =1/8(௧−௧ܺܺ௧)D 2 KelilingBasah =1ܺ௧ xD 2 Jari-jariHidrolik(R) = ௧ (1- ௧௧௧∅ )xD ௧ ∅ LebarPuncak(T) =2௧y(D−y) KedalamanHidrolik(D) = ௧ ௧ ௧௧௧௧௧ ௧xD ܺ ௧௧௧௧ ௧ FaktorPenampang(Z) = ௧௧(∅ܺ௧௧௧∅)௧,௧ xD2,5 ௧௧(௧௧௧௧)௧,௧ (VenTeChow,1985)
  • 20. 23 23 2. ProsedurDesain a.HitungAdesain(Ad)Ad ܺ ௧ܺ௧ܺ௧ ..................................... (2.14) Tabel2.1DesainSaluranBerdasarkanKecepatanIzin No JenisBahan Vizin(m/det) 1 PasirHalus 0.45 2 LempungKepasiran 0.5 3 LahanAluvial 0.6 4 KerikilHalus 0.75 5 LempungKokoh 1.1 6 LempungPadat 1.2 7 Batu– batuBesar 1.5 8 PasanganBata 1.5 9 Beton 1.5 Sumber:Tatacaraperencanaandrainasepermukaanjalan,SNI03-3424-1994 b. Hitung A ekonomis (Ae) digunakan kriteria penampang ekonomissesuaidenganpenampang. c. BuatpersamaanAd=Ae Daripersamaantersebutakandidapatb dany d. Hitungjagaan:w=௧0,5‫ݔݕ‬.................................................. (2.15) e. Hitungkemiringandasarsaluran: RumusManning: ௧ ௧ V= ௧ xܺ௧௧‫ݔ‬௧...................................................(2.16) ௧ RumusChezy: ௧ ௧ V=Cxܺ௧௧‫ݔ‬௧...................................................(2.17)
  • 21. 24 24 Dimana: n =koefisienkekasaraansaluranmanning R =jari–jarihidrolis(m) I =kemiringansaluran(%) Q =debitmaksimum(m3 /det) V =kecepatanrata–rataaliran(m/det) P =kelilingbasah(m) A =luaspenampangbasah(m) w =jagaan Tabel2.2KemiringanDindingSaluranSesuaiBahan No BahanSaluran Kemiringan(m) 1 Batuan/Cadas ~0 2 TanahLumpur 0.25 3 LempungKeras/Tanah 0.5–1.0 4 TanahdenganPasangan 1 5 Batu 1.5 6 Lempung 2 7 TanahBerpasirLepas LumpurBerpasir 3 Sumber:Tatacaraperencanaandrainasepermukaanjalan,SNI03-3424-1994