Cukup Banyak Penduduk Jakarta Tinggal di Rumah Warisan
Meski masuk dalam kriteria kebutuhan pokok, tempat tinggal masih saja menjadi isu yang belum teratasi dengan baik. Edukasi, terlebih soal pembiayaan, membuat banyak orang masih menunda pembelian huniannya.
Dalam sentiment survey kali ini, Rumah123 menemukan fakta bahwa nyaris 45 persen penduduk Jakarta tidak tinggal di rumah yang mereka bisa beli sendiri. Berdasarkan data yang dioleh tim Business Intelligent Rumah123, meski tinggal di rumah yang berlabel milik sendiri, hunian tersebut didapat dari hasil warisan keluarga.
Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung menjelaskan hasil survei yang terbilang masih sangat mengkhawatirkan. “Mereka yang memiliki penghasilan bulanan baik di bawah atau di atas Rp10 juta tetap kesulitan membayar DP,” kata Untung dalam pemaparan Sentiment Survey H-I/2018 di kantor Rumah123 di Jakarta, Selasa (15/5).
“Betul, pengakuan tinggal di rumah sendiri, namun rumah tersebut mereka peroleh dari warisan. Bukan dibeli dengan uang mereka sendiri,” ujar Untung memaparkan.
Berdasarkan data, besaran uang muka atau down payment (DP) ternyata masih menjadi momok di semua kelompok penghasilan. “Jadi kurang tepat jika berpikir hanya mereka dengan penghasilan kecil yang kesulitan menyediakan dana untuk pembayaran DP.”
Jika mereka yang berpenghasilan di bawah Rp10 juta per bulan kesulitan membayar DP lantaran kurangnya penghasilan, berbeda dengan yang di atas Rp10 juta. Golongan berpenghasilan terbilang besar ini cenderung kesulitan membayar DP karena “terlilit” utang. Sebut saja credit card, Kredit Tanpa Agunan (KTA), dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Menariknya, ada tren definisi investor terkini. Meski baru membeli properti untuk kali pertama, milenial sudah menggolongkan dirinya sebagai investor, bukan lagi first home buyer. “Responden
milenial sudah cukup sadar bahwa properti memiliki return yang bagus. Jadi, meski bukan hunian idamannya, saat mampu membeli sebuah properti, maka mereka akan berpikir itu sebagai bentuk investasi,” ujar country general manager anak perusahaan REA Group Australia ini menambahkan.
Data menunjukkan bahwa 60,32% milenial di rentang usia 22-28 tahun mencari hunian sebagai bentuk investasinya. Sementara 39, 68% lainnya belum berencana sedikitpun. Meningkat cukup banyak, setidaknya ada 75% milenial di rentang usia 29-35 yang mulai mencari hunian investasi.
Pola pikir pragmatis juga cukup mewarnai keputusan pembelian properti dengan menggunakan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal ini cenderung terjadi pada masyarakat di golongan penghasilan di bawah Rp10 juta yang rela membayar cicilan dengan bunga lebih tinggi selama proses pengajuannya tidak terlalu sulit.
Sentiment Survey H-I/2018 ini melibatkan 1.922 responden selama periode 13 Maret-27 April 2018. Responden berasal dari Jabodetabek dan beberapa kota besar lainnya di Pulau Jawa.
2. Survey Data
Total Responden : 1922 Responden
Periode Survey : 13 Maret 2017 – 27 April 2017
Analisis : Profil Kepemilikan Properti & Market Trend
Metode : Quantitative with Data Cross Tabulation (Percentage)
Sampling method : Convenience sampling
7. 2018
2017
Responden Investor lebih banyak dibanding 2017
Hipotesa: Konsumen sadar bahwa property memberikan nilai pengembalian yang baik,
namun masih kesulitan menemukan type yang sesuai keinginan dan sesuai budget
8. DKI Jakarta masih didominasi oleh penghuni lama
Bodetabek menjadi tujuan utama ketika membeli (factor daya beli)
9. Tangerang masih menjadi pilihan setelah DKI Jakarta
Depok & Bekasi relative menarik untuk kelompok usia muda ketimbang Bogor.
10. DP tidak ada hubungannya dengan penghasilan
Lebih banyak dipengaruhi oleh prioritas pembelian dan gaya hidup.
13. Properti murah masih menjadi incaran utama investor
Hampir sepertiga pembeli property belum mengetahui perhitungan pembelian property
14. Pilihan area masih dipengaruhi oleh domisili asal
Area Yang Diminati
Domisili
Konsumen dari Jaktim & Jakut cenderung lebih terbuka terhadap area
yang diminati
15. Profil investor Indonesia cenderung masih lugu
Masih lebih banyak bergantung pada kenaikan harga pasar, ketimbang mencari opportunity
gap yang besar.
22. Kelompok penghasilan di bawah 10 Juta cenderung pragmatic,
memberikan kesempatan bagi Bank dengan bunga KPR tinggi
Kesempatan juga terbuka bagi bank untuk mengangkat “issue-issue” non bunga.
23.
24. Trend transaksi di Rumah123 masih terus naik
53.02%
75.51%
7.61%
25.72%
27.57%
71.96%
55.56%
7.69%
63.95%
29.71%
15.72%
55.87%
24.47%
78.93%
56.18%
111.18%
QtQ Growth YoY Growth
• For sale +68,92%
• For rent +45,22%