Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bahan peledak kimia dan mekanisme kerjanya, mulai dari bahan peledak tradisional seperti black powder hingga perkembangan bahan peledak modern seperti dinamit, ANFO, dan water gel. Juga dibahas klasifikasi dan karakteristik berbagai jenis bahan peledak serta sistem penyalaannya."
1. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
2. SEJARAH BAHAN
PELEDAK & ZOB
Departemen Teknik Pertambangan ITB
Dr. Suseno Kramadibrata
1
2. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Bahan Peledak Kimia
Senyawa kimia yang bila kena panas, benturan, gesekan atau kejutan secara cepat
dengan sendirinya akan bereaksi dan terurai.
Menghasilkan produk yang lebih stabil, gas-gas bertekanan tinggi, karena gas-gas
tersebut mengembang pada suhu tinggi akibat panas yang dihasilkan dari reaksi
eksotermis.
Energi keluaran terutama tergantung pada jumlah panas yang dihasilkan selama
peledakan.
Detonation menunjukkan kecepatan reaksi kimia > kecepatan suara dan menyebabkan
shattering effects
Deflageration menunjukkan kecepatan reaksi kimia < kecepatan suara & menyebabkan
heaving effect.
Agar dapat dipakai dengan aman, BP harus mempunyai stabilitas kimia yang baik pada
berbagai kondisi seperti, gesekan, impak, atau panas.
Berdasarkan nilai stabilitas kimianya atau sensitivitasnya maka BP dibagi kedalam grup
BP Utama, BP Kedua, dan BP Ketiga. Selain itu BP juga dibagi menurut BP propelant dan
BP piroteknik beserta sub-grupnya
2
3. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Sejarah Black Powder
Tahun Pustaka Keterangan
Pertama kali menyebut saltpeter dalam tulisannya, & menamakan “black
Abad 13 Abd. Allah (Arabian)
powder” sebagai “Chinese snow”
Sejarah Cina dari
Abad 13
Dinasti Sung
1242 Roger Bacon Menuliskan formula “black powder”
± 1300 Berthold Schwarz Menuliskan black powder sebagain bahan bakar senjata api
Memakai black powder dalam tamban Royal Mines of Schemnitz di Ober
1627 Kasper Weindl
Biberstollen, Hongaria
Milton, Masachussets,
1675 Pabrik black powder didirikan
US
1689 Cornwall, Inggris Black powder dipakai di tambang timah
1696 Albula, Switzerland Black powder dipakai untuk konstruksi jalan
Elenthere Irenee Du
1804 Produksi black powder di Wilmington, Delaware, US
Pont
Mengganti chilan saltpeter (sodium nitrate) dengan potassium nitrate dalam
1857 Lammont Du Pont
black powder (B blasting powder)
1917 Perang Dunia I Pemakaian black powder sebanyak 227,118,525 lb
1930-1940 Banyak pabrik black powder ditutup karena kurang pasaran
1973 Du Pont tidak lagi memasarkan black powder
3
4. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Sejarah Dynamite
Tahun Pustaka Keterangan
1846 Ascanio Sobero Menemukan nitroglycerin
1861 Alfred Nobel Mendirikan pabrik kecil nitroglycerin di Heleneborg, Swedia
1863 Alfred Nobel Mempatenkan campuran black powder dengan nitroglycerin
1866 Alfred Nobel Mencampur nitroglycerin dengan kieselguhr untuk membuat dynamite
1866 George Mowbray Mendirikan pabrik nitroglycerin di Titus Pennsylvania, Amerika
Menemukan blasting gelatin dengan cara melarutkan nitrocelulose dalam
1875 Alfred Nobel
nitroglycerin dan memperkenalkan gelatin dynamite
1880 Du Pont Membentuk perusahaan Repauno Chemical di New Jersey, membuat dynamite
1880’s Tambang batubara Permissible dynamites diteliti di Europe untuk tambang batubara Eropa
Dynamites diuji dahulu sebelum diijinkan untuk pemakian tambang batubara
1908 USGS
bawah tanah
Ethylene glycol dinitrate yang dicampur dengan nitroglycerin memecahkan
1925
persoalan dynamite yang mudah beku
1936 Biazzi Mendemonstrasikan proses menerus untuk produksi glycerin di Europe
AN dicampur dengan bermacam-macam bahan bakar mulai menggantikan
1950’s sejumlah besar penggunaan nitroglycerin dynamites. Water gel explosives
yang diberi nama dagang Tovex
4
5. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Sejarah AN & Water Gel Tovex
Tahun Pustaka Keterangan
1659 J.R. Glauber Membuat & menguraikan nitrate
Johan Naorrbin &
1867
Johan Ohisson
Mempatenkan penggunaan bahan-bahan padat seperti ozokerite dan parafin
1873 Alfred Nobel
agar AN dynamite kedap air
1879 Alfred Nobel Mempatenkan pengunaan AN dalam geliten dynamites
Memperkenalkan metode pelapisan AN dengan parafin dan lainnya untuk
1885 Peniman
menambah sifat kedap air
1935 Du Pont Nitramon blasting agent komersial pertama yang diperkenalkan oleh Du Pont
Mulai penelitian tentang water gel explosives di Eastern Laboratory, New Jersey,
1942 Du Pont
US
1955 Campuran AN dan carbonaceous fuel diperkenalkan dalam dry mixed
1957 Water gel explosive diperdagangkan
1958 Du Pont Mulai membuat Tovex berdiameter besar
1964 Du Pont Mulai mengoperasikan truk water gel di Mesabi Iron Range, Minnesota, US
1970 Du Pont Mengembangkan program Tovex berdiameter kecil
1974 Du Pont Menggantikan Du Pont dynamite dengan Tovex water gels
5
6. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Sejarah Initiating Devices
Tahun Pustaka Keterangan
Meledakkan black powder memakai bunga api listrik (electric spark). The Royal
1745 Doctor Watson
Society of England
1750 Ben Franklin Memperbaiki cara Watson dengan memadatkan black powder dalam kotak
Mempatenkan penembakan dengan listrik. Penembakan black powder oleh percikan
1830 Mosses Shaw
api listrik melalui campuran fulminating silver dan black powder
Dr. Robert
1830-1932 Mengembangkan metode kawat pijar (bridge wire) dari peledakan listrik
Hare
Mengembangkan metode penyalaan nitroglycerin memakai sumbu api, black powder
1864-1867 Alfred Nobel igniters dan yang terakhir kapsul dari mercury fulminate, yaitu detonator komersial
pertama
Memperkenalkan detonator listrik yang dinyalakan oleh kawat pijar dan
1870’s H. Julius Smith
mengembangkan portable generator type blasting machine
1895 H. Julius Smith Memperkenalkan delay EB, detonator menggunakan sumbu api sebagai delay train
1913 Cordesu detonating cord diperkenalkan ke US
1926 Du Pont Mengganti mercury fulminate dengan tetrylsebagai base charge dalam detonator
Akhir 1920 Diperkenalkan vented delay EB cap dengan delay train di dalamnya
6
7. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Sejarah Initiating Devices
Tahun Pustaka Keterangan
Penggantian mercury fulminate dalam ignition dan primer charge dengan bahan-bahan
1930’s
bermacam-macam senyawa bahan peledak yang lebih stabil
1930’s Diperkenalkan ventless delay caps
1937 Dikembangkan sumbu ledak dengan PETN di dalam suatu anyaman fabric
Plastik mengganti cotton yarn/enamel sebagai isolator untuk legwire EB caps dan
1940’s
menyempurnakan sumbat dari EB caps dengan sumber karet
1940’s Tetryl diganti oleh PETN sebagai detonator’s base charge
Diperkenalkan short interval delay EB caps yang mempunyai delay interval dalam
1946
milidetik
Capacitor discharge type blasting machine mulai menggantikan sebagian besar
1948
generator type blasting machine karena aman dan lebih dapat diandalkan
Dikembangkan delay connector untuk sumbu ledak yang memberikan suatu delay yang
1950
relative tepat dari sumbu ledak
Low energy detonating cord diperkenalkan yang menyebabkan pebaikan dari non
1960
electrical detonating system
Diperkenalkan non electric delay cap yang memberikan perbaikan waktu dan
1976
pengurangan tingkat kegaduhan (noise level)
7
8. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
BAHAN PELEDAK
NUKLIR KIMIA MEKANIS
Bahan Peledak Kuat Bahan Peledak Lemah
VOD > Sonic Velocity VOD < Sonic Velocity
High – Low Brisance Deflagrasi
Detonation Burnt
Tekanan > 100 MPa Tekanan < 100 MPa
Primer Sekunder Tertier
Nyala Api, Kejut Energi besar Energi besar Black
Powder
BP Tunggal BP Komposit
Lead Azide, Nitroglycerin, Pentolite Mononitrotoluene Permissible
Mercury Fulminate, Nitroglycol, Dynamites Amonium Nitrate
Silver Azide, Nitromethane, Composisiton B Amonium Perchlorate
Lead styphnate, RDX, HMT Cyclotol, ANFO Non Permissible
Diamino-dintophenol TNT, TATB Slurries,
Watergells
Emulsions
8
9. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Karakteristik BP Kuat
Diharapkan menghasilkan panas peledakan (heat of
explosion) setinggi mungkin
Memberikan energi yang maksimum
Menghindari terbentuknya gas-gas beracun (fumes).
BP komersial perlu mencapai oxygen balance.
Produk umum yang diharapkan: uap air (H2O), carbon
dioxide (CO2), gas nitrogen (N2), dan oksida padat yang
semuanya adalah relatif lembam (inert) dan tidak
beracun
9
10. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Klasifikasi Umum BP Kimia
Macam Reaksi Contoh
"Low explosives" "Deflagrate" (terbakar) Black powder
"High explosives" "Detonate" (meledak) Nitro glycerin (NG), dynamite
"Blasting agent" "Detonate" (meledak) AN-FO, slurry
10
11. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Pembagian BP Kimia - R.L. Ash
Bahan peledak kuat (high explosive), yang
memiliki sifat "detonation" dengan kecepatan
detonasi 5.000 - 24.000 feet per second (fps).
Bahan peledak lemah (low explosive), yang
memiliki sifat "deflagration" dengan kecepatan
reaksi < 5.000 fps.
11
12. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Pembagian BP - Anon (1977)
Bahan peledak kuat (high explosives)
Bahan peledak lemah (low explosives)
Blasting agents
12
13. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Pembagian BP Kimia - Mike Smith
(Mining Magazine, Feb. 1988)
Bahan peledak kuat (high explosives)
Blasting agents
Special explosives
Explosive substitutes
13
14. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Kelompok Oksider, Bahan Bakar &
Sensitiser
Komponen ANFO Watergel A.N. Liquor
A.N. Prill Liquor and/or A.N. Liquor
A.N. Sodium Nitrate Sodium Nitrate
Oksidiser
Calcium Nitrate Calsium Nitrate
Potassium Nitrate
Minyak Minyak
Solar Alumunium Alumunium
Bahan Bakar Coal
Sulphur
Others
Udara Udara
Sensitisers Udara Microballons Microballons
Chemical Gassing Chemical Gassing
14
15. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Explosive Train
Sistem Penyalaan Bahan Peledak Utama
• Detonator elektrik High Explosive
• Detonator elektronik Primer Blasting Agent
Stimulus Cast Primer
• Sumbu api Booster
• ANFO
• Sumbu ledak • Heavy ANFO
• NONEL • Bulk Emulsion
Sifat-Sifat Cast Primer
BI > 1.6 gr/cc
Sensitivitas tinggi
Ketahanan terhadap air tinggi
Kekuatan secara fisik sangat baik
Umur tabung 5 tahun,
pentolite BP kuat (PETN/TNT)
Dipicu oleh detonator / sumbu ledak
Dipakai untuk memicu BP bersensitivitas rendah
15
16. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Tekanan - MPa
Bahan Peledak - A
Volume – m3
16
Bahan Peledak - B
Kurva PV Bahan Peledak
17. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
BAHAN BAKAR
OKSIDER
Bahan Peledak
Segitiga Detonasi
17
PENYALAAN
18. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Ledakan & Bahan Peledak
Suatu pengembangan material secara cepat ke dalam volume
yang lebih besar daripada aslinya.
Ledakan gas akibat pengembangan yang cepat dalam balon,
pecahnya tanki gas bertekanan.
Hasil pembakaran cepat dari black powder di dalam suatu
tabung atau juga yang berasal dari detonasi muatan TNT.
Energi ledakan kebanyakan BP adalah sekitar 4 MJ/kg.
Ledakan BP 1 kg, dapat memanaskan 10 kg air dari 4 ke
100oC.
Temperatur ledakan 2000 - 5000oK dan tekanannya 1 - 20
GPa (10.000 atm – 200.000 atm)
18
19. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Karakteristik Detonasi
Kecepatan reaksi kimia semua BP fungsi kekuatan gelombang kejut. BP dengan
molekul-molekul berenergi tinggi akan menghasilkan reaksi dekomposisi kimia
(detonasi) sangat cepat.
Laju perubahan kekuatan gelombang kejut fungsi amplitudo gelombang kejutnya.
Reaksi detonasi BP komersial sangat bergantung kepada ukuran pemuatan BP &
derajat pengukungan. BP komersil umumnya memiliki energi dalam rendah &
seringnya berupa gabungan dari komponen BBM & oksider yang disatukan dalam
butiran yang berbeda. Reaksi kimianya BP jenis ini hanya terjadi saat peledakan.
BP ANFO merupakan campuran butir AN & BBM solar 5.5%. ρ ANFO 0.8 - 1 gr/cc, &
umumnya tidak mampu berdetonasi dlm bentuk dodol takterkurung dgn φ < 50 mm.
Tetapi, BP yang sama bila dimuatkan kedalam lubang bor dgn φ 38 mm, akan
mampu diledakkan oleh detonator standard no. 8.
Di dalam lubang tembak, dimana terjadi pengukungan oleh batuan, P & T tinggi yang
dibangkitkan BP akan terus dipelihara lebih lama daripada bila ledakan itu terjadi
pada muatan tak terkurung, & memberikan waktu lebih untuk terjadi reaksi kimia.
Tabung logam yang berkekuatan sama dgn batuan ternyata kurang efektif bila
dibandingkan dgn lubang tembak φ 35 mm. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya VOD
& bertambahnya produk beracun dari peledakan di dalam tabung logam.
19
20. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Klasifikasi Metode Pemecahan Batuan
Berdasarkan Sumber Energi
Sumber Energi Metode Alat / Mesin Yang Digunakan
"High explosives, blasting agent, liquid oxygen
Kimia Peledakan
(LOX), black powder"
Mekanis "Pneumatic" Udara bertekanan tinggi, silinder carbondioxide
"Ripping" "Ripper teeth, dozer blade"
"Impact" "Hydraulic impact hammer, drop ball"
Fluida Menyemprot tanah (soil) "Hydraulicking" (monitor)
Menyembur batuan "Hydraulic jet"
Electric arc atau lom-
Listrik "Electrofrac machines"
patan listrik
20
21. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Ingredient Formula Function
Ethylene glycol dinitrate C2 H4 (NO3)2 Explosive base lowers freezing point
Nitrocellulose (guncotton) C6 H2 (NO3)3 O2 Explosive base gelatinizing agent
Nitroglycerin C3 H3 (NO3)3 Explosive base
Tetranitro-diglycerin C6 H2O N1 O13 Explosive base lowers freezing point
Nitrostarch - Explosive base conhcadache explosive
Organic nitrocompounds - Explosive base lowers freezing point
Trinitrotoluene (TNT) C2 H6 N3 O3 Explosive base
Metallic powder Al Fuel-sensitizer used in high density slurries
Black powder Na NO3 + C + S Explosive base Deflagrates
Pentaerythritetetranitrate (PETN) C5 H4 N2 O12 Explosive base caps, detonating fuse
Lead azide Pb (N3)2 Explosive base used in blasting caps
Mercury fulminate Hg (ONC)2 Do
Ammonium nitrate NH4 NO3 Oxygen carrier oxygen carrier
Liquid oxygen O2 Oxygen carrier
Sodium nitrate Na NO3 Oxygen carrier reduces freezing point
Potassium nitrate K NO3 Oxygen carrier
Ground coal C Absorbent
Charcoal C Do
Paraffin Cn H2a + 2 Do
Sulfur S Do
Fuel oil (C H3)2 (C H2)2 Combustible
Wood pulp (C6 H1 O3)n Combustible absorbent
Lampblack C Absorbent prevents taking
Kieselguhr Si O2 Antacid
Chalk Ca CO3 Antacid
Calcium carbonate Ca CO3 Do
Zinc oxide ZaO Do
Sodium chloride Na Cl Flame depressant (permissible explosives)
21
23. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Reaksi Kimia BP ANFO
3NH4NO3 + CH2 → 7H2O ↑ + CO2 ↑ + 3N2↑
2Al + 6NH2NO3 + CH2→13H2O + CO2 + 6N2 + Al2O3
23
24. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Menentukan Neraca Oksigen
OB = Oo - 2 Co - ½ Ho
Keterangan:
Oo, Co, Ho, menyatakan jumlah gram atom masing-masing elemen. Persamaan
tersebut menyatakan bahwa dibutuhkan 2 atom oksigen untuk setiap atom karbon
dan ½ atom oksigen untuk setiap atom hidrogen.
Apabila terdapat elemen lain yang mempunyai afinitas terhadap oksigen maka,
OB = (Oo - ½ Nao - Cao ... dan lain-lain) - 2Co - ½ Ho
Tentukan gram atom setiap elemen per satuan berat.
24
25. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
NH4NO3 (BA=80), jumlah gram atom setiap elemen per 100 gram senyawa.
N: 2 gram atom, per mole
2/80 x 100 = 2,50 gram atom per 100 gram
H: 4 gram atom per mole
4/80 x 100 = 5,00 gram atom per 100 gram
O: 3 gram atom per mole
3/80 x 100 = 3,75 gram atom per 100 gram
Jumlah gram untuk masing-masing elemen per 100 gram senyawa, atau prosentasi
komposisi:
N: 2,50 x 14 = 35 gram (35 % berat)
H: 5,00 x 1 = 5 gram ( 5 % berat)
O: 3,75 x 16 = 60 gram (60 % berat)
25
26. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Analisis gram atom per 100 gram campuran.
Nitroglyserin (NG)18% C3 H5 (ONO2)3
Trinitrotoluene (TNT) 3%
Ammonium nitrate (AN) 55%
Sodium nitrate (SN) 10%
SG pulp (SG) 12%
Calcium carbonate(CC) 2%
Jumlah 100%
18 gram (atau persen) nitrogliserin (NG) dalam 100 gram campuran terdapat
elemen hidrogen = 0,18 x 2,20 = 0,396 gram atom. Dengan cara yang sama
jumlah gram atom setiap elemen dalam setiap bahan dihitung seperti di bawah
in :
Bahan % H0 N0 O0 C00 Ca0 Na0
NG 18 0,396 0,238 0,713 0,238 - -
TNT 3 0,066 0,040 0,079 0,093 - -
AN 55 2,748 1,374 2,061 - - -
SN 10 - 0,118 0,353 - - -
SG 12 0,756 - 0,257 0,500 - -
CC 2 - - 0,060 0,020 0,020 -
Total 100 3,966 1,770 3,523 0,851 0,020 0,118
Ca = 40.08 C = 12.01 H = 1.01 Mg = 200.61 N = 14.00 Al = 27.00 Na = 23.00 O = 16.00 Pb = 207.21
26
27. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Neraca oksigen dapat ditentukan.
OB = (OØ - 1/2 NaØ - CaØ) - 2 CØ - 1/2 HØ
OB = (3,523 - 1/2 x 0,118 - 0,020) - 2 x 0,851 - 1/2 x 3,966
OB = 3,444 - 3,685 = - 0,241 gram atom per 100 gram campuran (negatif)
Karena kekurangan oksigen bahan peledak tersebut akan menghasilkan
sejumlah gas CO.
% H N O C
AN X 5,00 X 2,50 X 3,75 X -
FO Y 14,80Y - - 7,10 Y
Total 1,00 (5,00 + 14,80) 2,50 X 3,75 X 7,10 Y
27
28. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Bahan peledak mengandung AN, NG, dan "wood pulp"
(SG) yang perlu dihitung berapa perbandingan setiap
bahan dalam campuran
Apabila persamaan reaksinya diketahui maka dapat dihitung sebagai berikut :
a AN + b NG + c SG = d CO2 + e H2O = f N2
atau
11 NH4NO3 + 2 C3H5(NO3)3 + C6H10O5 = 12 CO2 + 32 H2O + 14 N2
substitusikan berat molekul untuk setiap senyawa,
11(80) + 2(227) + 1 (162) = 12(44) + 32 (18) + 14 (28)
1496 gram = 1496 gram
Jadi prosentase masing-masing bahan (senyawa) adalah
AN = 100 X (880/1496) = 58,8 %
NG = 100 X (454/1496) = 30,4 %
SG = 100 X (162/1496) = 10,8 %
28
29. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Cara menghitung perbandingan bahan-bahan
dalam bahan peledak dimana persamaan
reaksinya tidak diketahui
Bahan peledak ANFO dengan campuran yang diharapkan memiliki neraca oksigen nol (zero
oxygen balance).
a AN + b FO = c CO2 + d H2O + e N2
Karena X + Y sama dengan 100 persen, maka X + Y = 1
OB = OØ - 2 CØ - 1/2 HØ
Substitusikan angka gram setiap elemen ke dalam persamaan :
OB = 3,75 X - 2 (7,10 Y) - 1/2 (5,00 X + 14,8 Y) = 0
1,25 X = 21,60 Y
X = 17,3 Y
Apabila X + Y = 1, maka 17,3 Y + Y = 1
Y = 0,055 (5,5 % FO)
X = 0,945 (945 % AN)
Contoh beberapa campuran ANFO dengan neraca oksigennya :
1. 94,5 % AN - 5,5 % FO (neraca oksigen no. 1)
3 NH4NO3 + CH2 = 7 H2O + CO2 + 3 N2 + 930 Kcal/kg
2. 92,0 % AN - 8,0 % FO (fuel excess)
2 NH4NO3 + CH2 = 5 H2O + CO + 2 N2 + 810 Kcal/kg
3. 96,6 % AN - 3,4 % FO (fuel shortage)
5 NH4NO3 + CH2 = 11 H2O + CO2 + 2 NO + 4 N2 + 600 Kcal/kg
29
30. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
OB = (Oo - ½ Nao - Cao) - 2 Co - ½Ho
OB = {(3,523) – (½ x 0,118) – (1 x 0,020)} – (2 x 0,851) – (½ x 3,966)
OB = -0,24 gram atom/100 gram
Campuran (negatif)
Kekurangan oksigen bahan peledak tersebut akan menghasilkan sejumlah
gas CO.
30
31. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Variasi Campuran ANFO
94,5 % AN - 5,5 % FO Neraca Oksigen
3 NH4NO3 + CH2 → 7 H2O + CO2 + 3 N2 + 930 Kcal/kg
92,0 % AN - 8,0 % FO Bahan bakar berlebih
2 NH4NO3 + CH2 → 5 H2O + CO + 2 N2 + 810 Kcal/kg
96,6 % AN - 3,4 % FO Kurang bahan bakar
5 NH4NO3 + CH2 → 11 H2O + CO2 + 2 NO + 4 N2 + 600 Kcal/kg
31
32. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
32
Produk Bahan Peledak-1
33. 2 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
33
Produk Bahan Peledak-2