Unit ini menjelaskan proses merakit pelat pola yang meliputi 5 langkah yaitu menentukan persyaratan kerja, memeriksa dan menata letak pola, memasang pola pada pelat, memasang sistem saluran, dan memeriksa perakitan pelat pola. Kriteria unjuk kerja mencakup pemahaman instruksi kerja, pemasangan pola dan saluran sesuai spesifikasi, serta inspeksi hasil perakitan.
1. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Logam Mesin
KODE UNIT : LOG.OO04.012.01
JUDUL UNIT : Merakit Pelat Pola
DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan pembuatan pelat pola yang meliputi
penentuan persyaratan kerja, pemeriksaan pola dan penentuan
tata letak pola, pemasangan pola pada pelat, pemasangan sistim
saluran serta pemasangan perakitan pelat pola.
Bidang : Pengecoran dan Pembuatan Cetakan
Bobot Unit : 8
Unit Prasyarat : 1. LOG.OO02.005.01: Mengukur dengan menggunakan alat ukur
2. LOG.OO02.012.01: Melakukan perhitungan matematika
3. LOG.OO04.010.01: Mengembangkan dan membuat pola kayu
4. LOG.OO04.018.01: Operasi mesin kerja kayu secara umum
5. LOG.OO09.001.01: Menggambar dan membaca sketsa
6. LOG.OO09.002.01: Membaca gambar teknik
7. LOG.OO12.006.01: Pemberian tanda batas (teknik dasar)
8. LOG.OO18.001.01: Menggunakan perkakas tangan
9. LOG.OO18.002.01: Menggunakan perkakas bertenaga/operasi
digenggam
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Menentukan tuntutan
kerja
1.1 Instruksi kerja dan spesifikasi dipahami dan dimengerti.
02 Memeriksa dan tata
letak pola
2.1 Pola diperiksa untuk memastikan besar dan permukaan
akhir berdasar kepada spesifikasi, pena pada lokasi yang
kuat dan kedua pisahan pola dapat dipasangkan dengan
benar.
2.2 Tata letak pola dan sistem saluran berdasar spesifikasi
pada gambar, sketsa atau instruksi lisan
03 Memasang pola pada
pelat
3.1 Bagian atas dan bagian bawah pola/plat pola sisi ganda di
gabungkan dengan plat pola.
3.2 Bagian atas dan bawah pola/plat pola dua sisi telah
diinspeksi untuk keamanan dan pemasangan
04 Memasang sistem
saluran
4.1 Volume sistem saluran dan luas saluran masuk
diperhitungkan untuk memenuhi spesifikasi dan
keperluan pembuatan.
4.2 Komponen sistem saluran dipasang pada plat pola
dengan menggunakan teknik pemasangan dan
penyambungan sesuai spesifikasi.
05 Memeriksa perakitan
pelat pola
5.1 Permukaan dan mampu cetak dari asembling plat pola
diinspeksi agar sesuai dengan spesifikasi.
Merakit Pelat Pola 146
2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Logam Mesin
BATASAN VARIABEL
Pekerjaan dilakukan secara mandiri atau dalam sebuah kelompok yang mempergunakan standar
kualitas ,keamanan dan prosedur kerja bengkel. Seluruh spesifikasi yang diinterprestasikan dari
gambar teknik , sketsa dan/atau kebutuhan pelanggan. Tugas dilakukan dengan menerapkan
prinsip dan teknik pembuatan pola kayu yang tepat, prosedur terarah, alat dan peralatan yang
benar dan tepat dan mencakup pembuatan semua tipe dari plat pola menggunakan bahan seperti
kayu , kayu komposit dan logam. Hal tersebut mencakup pembuatan (ketika cocok) dan
pemasangan sistem saluran. Unit ini tidak termasuk kompetensi pemesinan apabila diperlukan
unit-unit yang tepat dapat di pakai. Untuk plat pola alumunium lihat unit LOG.OO04.014.01
(Mengembangkan dan memanufaktur pola polistiren). Ketika pembuatan plat pola dengan polimer
(resin) diperlukan unit LOG.OO4.011.01 (membuat pola resin) dapat dipakai. Ketika pengukuran
presisi diperlukan unit LOG.OO12.003.01 (Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi) dapat
dipakai.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dievaluasi selama tugas, diluar tugas atau kombinasi keduanya . Kompetensi
yang dicakup oleh unit ini akan didemonstrasikan oleh masing-masing sebagai kerja
mandiri atau sebagai bagian dari sebuah kelompok. Lingkungan evaluasi tidak boleh
bersifat merugikan bagi kandidat.
2. Kondisi Penilaian
Kandidat memiliki akses ke seluruh perkakas, peralatan, bahan dan dokumentasi yang
diperlukan. Kandidat diijnkan untuk mendapatkan dokumen-dokumen berikut :
2.1 prosedur tempat kerja yang relevan.
2.2 spesifikasi produk dan proses manufaktur.
2.3 kode, standar, manual dan bahan acuan yang relevan.
2.4 Kandidat diharuskan:
2.4.1 menjawab pertanyaan yang diajukan oleh instruktur secara lisan maupun
dengan metoda komunikasi lainnya.
2.4.2 mengidentifikasi rekan yang dapat diajukan untuk pembuktian kompetensi, jika
hal tersebut diperlukan.
2.4.3 mempresentasikan bukti adanya latihan diluar tugas yang berhubungan
dengan unit ini, instruktur harus puas karena/bahwa kandidat dapat secara
kompeten dan konsisten menguasai seluruh elemen dalam unit ini seperti
tercantum dalam kriteria, termasuk juga didalamnya penguasaan atas
pengetahuan yang diperlukan.
3. Aspek Kritis
Unit ini dapat dievaluasi dalam hubungannya dengan unit lain yang membahas
keselamatan, kualitas, komunikasi, penanganan material, pencatatan dan pelaporan yang
berhubungan dengan asembling plat pola atau unit-unit lain yang memerlukan latihan
ketrampilan dan pengetahuan seperti yang tercakup dalam unit ini. Kompetensi dalam unit
ini tidak dapat diklaim/diakui hingga seluruh prasyarat terpenuhi secara memuaskan.
4. Catatan khusus
Selama evaluasi, setiap individu akan :
4.1 selalu mendemonstrasikan kerja praktik yang aman.
Merakit Pelat Pola 147
3. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Logam Mesin
4.2 memberikan informasi tentang proses, kejadian atau tugas yang sedang dilakukan
untuk menjamin suatu kondisi kerja aman dan efisien.
4.3 bertanggung jawab atas kualitas kerja masing-masing, merancanakan tugas-tugas
dalam segala situasi dan mengulas ulang kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan
tugas tersebut.
4.4 melakukan seluruh tugas sesuai dengan SOP.
4.5 membentuk seluruh tugas sesuai spesifikasi.
4.6 menggunakan teknik, praktik, proses dan prosedur tempat kerja yang dapat diterima.
5. Pedoman penilaian
5.1 Amati bahwa semua instruksi tertulis, sketsa atau
gambar yang relevan telah diterima dan digunakan.
5.2 Pastikan bahwa instruksi, sketsa atau gambar tersebut
telah dipahami secara benar
5.3 Amati bahwa Permukaan akhir mengacu kepada
proses cetakan yang telah ditentukan. Kemiringan dibuat benar dan tepat. Lokasi
pena kuat. Tidak ada penyambungan silang.
5.4 Pastikan bahwa pengecekan ukuran yang penting
telah dipakai dan pengecekan prosedur penting telah dilaksanakan.
5.5 Amati bahwa pola dan sistem saluran telah di tata
sesuai dengan instruksi yang ditentukan, gambar atau sketsa
5.6 Pastikan bahwa alasan penggunaan tata letak
tersebut dan sistem saluran dapat diidentifikasikan. Variasi tipe-tipe plat pola dapat
diidentifikasikan seperti bagian atas, bagian bawah , sisi ganda, cetakan inti dll.
5.7 Amati bahwa pola tersebut dipasangkan pada plat
bagian atas dan bagian bawah atau plat pola sisi ganda, telah digabungkan dengan
aman pada plat pola atau dengan menggunakan teknik baut/penyatuan.
5.8 Pastikan bahwa variasi metoda teknik penyatuan dan
pengeboran dapat diidentifikasikan.
5.9 Amati bahwa pola terpasang baik (rata) dengan plat,
terletak pada lokasi yang tepat pada penanya dan segaris antara bagian atas dan
bagian bawah, dalam hubungannya dengan pena rangka cetak.
5.10 Pastikan bahwa teknik untuk menentukan adanya
sambungan menyilang atau ketidak cocokan dan hubungannya dengan jarak center
dapat diidentifikasikan. Konsekuensi bila masalah tersebut tidak dapat
diidentifikasikan.
5.11 Amati bahwa sistem saluran telah dibuat sesuai
dengan gambar teknik/sketsa dan spesifikasi.
5.12 Pastikan bahwa volume sistem saluran dan luas
saluran masuk sudah benar perhitungannya sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
5.13 Amati bahwa komponen sistem saluran telah
dipasangkan pada plat pola dengan aman dengan menggunakan teknik
penyambungan yang tepat dan setiap sambungan / celah diisi dan diberi radius.
5.14 Pastikan bahwa akibat dari pemasangan sistem
saluran yang buruk dapat diidentifikasikan.
5.15 Amati bahwa pola dan sistem saluran keduanya
mengacu pada tata letak plat pola yang telah ditentukan. Permukaan akhir dari pola
dan sistem saluran dapat dicetak. Pola memiliki pena yang diperlukan atau bush dan
beberapa lubang penepat pada plat pola yang diperlukan untuk mencocokan proses
cetakan/ coran yang ditentukan.
Merakit Pelat Pola 148
4. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Logam Mesin
5.16 Pastikan bahwa Variasi tipe plat pola dapat
diidentifikasikan . pengertian kemampuan untuk dicetak dapat diidentifikasikan
seperti: permukaan akhir yang halus, permukaan kemiringan yang rata tidak
cembung atau cekung , tidak adanya undercut dll.
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALOAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
Merakit Pelat Pola 149