SlideShare a Scribd company logo
Waste Water
Treatment
(Pengelolaan Air Limbah)
CHEM-BIO DWDA KELOMPOK 8
Anggota :
Galang Grapurwa
Septian Prastyo Aji
Yunistin Tristina
Zuhria Papalia
BINUS ONLINE LEARNING UNIVERSITY
Waste Water Treatment (WWT) adalah sistem pengolahan limbah cair dengan proses fisika, kimia,
dan biologi.
Limbah cair merupakan buangan dari proses produksi sebelumnya. Waste Water Treatment
digunakan untuk sistem pengolahan limbah cair di berbagai industri secara umum.
Tujuan dari pengolahan air limbah adalah untuk mempercepat proses alami dimana air dimurnikan.
Pengolahan air limbah dilakukan untuk menghilangkan zat organik dan anorganik dari air, sehingga
air dapat digunakan kembali.
Waste Water Treatment (Pengelolaan Air limbah)
Bahaya Pencemaran Air limbah
1. Dampak Terhadap Kesehatan Manusia:
- Konsumsi air limbah yang tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk gangguan
pencernaan, keracunan, dan infeksi bakteri.
2. Kerusakan Ekosistem:
- Air limbah yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti logam berat atau zat kimia dapat
merusak ekosistem sungai, danau, dan laut.
3. Pencemaran Tanah:
- Air limbah yang dibuang ke tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah yang dapat membahayakan
pertanian dan tanaman.
4. Pencemaran Udara:
- Pencemaran air limbah yang menguap ke udara dapat menyebabkan pencemaran udara dan
berkontribusi pada masalah polusi udara.
Waste Water Treatment
Thank You
No water, no life. No blue, no green

More Related Content

Similar to ppt DWDA kelompok 8 (1).pptx

Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis marlinasitipriyati
 
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin s
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin sFitoremediasi ry04 tugas dr amin s
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin sRony - LIPI
 
Geografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirGeografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirNur Rachmawati
 
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah DasarObservasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasarnaryati
 
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdfAndi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdfAndiInna2
 
Stan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkunganStan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkunganmitra_kreasi
 
Pengelolaan SDA berwawasan lingkungan by Pangestu Chaesar
Pengelolaan SDA berwawasan lingkungan by Pangestu ChaesarPengelolaan SDA berwawasan lingkungan by Pangestu Chaesar
Pengelolaan SDA berwawasan lingkungan by Pangestu ChaesarPangestu S
 
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmgPlh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmgEka Ipud
 
94787439 makalah-pencemaran-lingkungan
94787439 makalah-pencemaran-lingkungan94787439 makalah-pencemaran-lingkungan
94787439 makalah-pencemaran-lingkungantoniarifin1
 

Similar to ppt DWDA kelompok 8 (1).pptx (20)

Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal
Kearifan LokalKearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
pptx_20230803_133354_0000.pptx
pptx_20230803_133354_0000.pptxpptx_20230803_133354_0000.pptx
pptx_20230803_133354_0000.pptx
 
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin s
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin sFitoremediasi ry04 tugas dr amin s
Fitoremediasi ry04 tugas dr amin s
 
Geografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirGeografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran Air
 
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah DasarObservasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
 
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdfAndi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
 
Jenis pencemaran air 3
Jenis pencemaran air 3Jenis pencemaran air 3
Jenis pencemaran air 3
 
Ipa7 kd9-b
Ipa7 kd9-bIpa7 kd9-b
Ipa7 kd9-b
 
Stan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkunganStan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkungan
 
Pengelolaan SDA berwawasan lingkungan by Pangestu Chaesar
Pengelolaan SDA berwawasan lingkungan by Pangestu ChaesarPengelolaan SDA berwawasan lingkungan by Pangestu Chaesar
Pengelolaan SDA berwawasan lingkungan by Pangestu Chaesar
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Jenis pencemaran air
Jenis pencemaran airJenis pencemaran air
Jenis pencemaran air
 
Presentasi 2010
Presentasi 2010Presentasi 2010
Presentasi 2010
 
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmgPlh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
 
94787439 makalah-pencemaran-lingkungan
94787439 makalah-pencemaran-lingkungan94787439 makalah-pencemaran-lingkungan
94787439 makalah-pencemaran-lingkungan
 
Pencemaran Air
Pencemaran AirPencemaran Air
Pencemaran Air
 
Pencemaran Air
Pencemaran AirPencemaran Air
Pencemaran Air
 

ppt DWDA kelompok 8 (1).pptx

  • 1. Waste Water Treatment (Pengelolaan Air Limbah) CHEM-BIO DWDA KELOMPOK 8 Anggota : Galang Grapurwa Septian Prastyo Aji Yunistin Tristina Zuhria Papalia BINUS ONLINE LEARNING UNIVERSITY
  • 2. Waste Water Treatment (WWT) adalah sistem pengolahan limbah cair dengan proses fisika, kimia, dan biologi. Limbah cair merupakan buangan dari proses produksi sebelumnya. Waste Water Treatment digunakan untuk sistem pengolahan limbah cair di berbagai industri secara umum. Tujuan dari pengolahan air limbah adalah untuk mempercepat proses alami dimana air dimurnikan. Pengolahan air limbah dilakukan untuk menghilangkan zat organik dan anorganik dari air, sehingga air dapat digunakan kembali. Waste Water Treatment (Pengelolaan Air limbah)
  • 3. Bahaya Pencemaran Air limbah 1. Dampak Terhadap Kesehatan Manusia: - Konsumsi air limbah yang tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk gangguan pencernaan, keracunan, dan infeksi bakteri. 2. Kerusakan Ekosistem: - Air limbah yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti logam berat atau zat kimia dapat merusak ekosistem sungai, danau, dan laut. 3. Pencemaran Tanah: - Air limbah yang dibuang ke tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah yang dapat membahayakan pertanian dan tanaman. 4. Pencemaran Udara: - Pencemaran air limbah yang menguap ke udara dapat menyebabkan pencemaran udara dan berkontribusi pada masalah polusi udara.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 12. No water, no life. No blue, no green

Editor's Notes

  1. Pengolahan Air Limbah Fisika: Proses ini melibatkan pemisahan partikel besar dari air limbah, misalnya dengan penggunaan pengendapan, penyaringan, atau flotasi udara terlarut. Pengolahan Air Limbah Kimia: Proses ini melibatkan penggunaan bahan kimia tertentu, seperti koagulan dan flokulan, untuk mengendapkan atau menggumpalkan kontaminan yang ada dalam air limbah. Pengolahan Air Limbah Biologi: Proses ini melibatkan penggunaan mikroorganisme seperti bakteri dan alga untuk menguraikan kontaminan organik dalam air limbah menjadi zat yang lebih aman, seperti karbon dioksida dan air.
  2. Grey Water (Air Abu-abu): Grey water adalah jenis air limbah yang berasal dari kegiatan sehari-hari seperti mencuci piring, mencuci pakaian, mandi, dan mencuci tangan. Air abu-abu biasanya mengandung sedikit kontaminan organik dan kimia jika dibandingkan dengan black water. Ini membuat grey water lebih mudah diolah dan dapat digunakan kembali, misalnya untuk menyiram tanaman atau toilet yang membutuhkan air non-minum. Penggunaan kembali grey water dapat membantu menghemat air bersih. Black Water (Air Hitam): Black water adalah jenis air limbah yang berasal dari toilet, termasuk tinja dan urin manusia. Air hitam mengandung kontaminan organik dan bakteri yang lebih tinggi daripada grey water. Karena tingkat kontaminasinya yang lebih tinggi, black water memerlukan pengolahan yang lebih intensif sebelum dapat digunakan kembali atau dibuang ke lingkungan. Biasanya, black water akan melewati sistem pengolahan air limbah yang lebih kompleks seperti sistem septik tank atau instalasi pengolahan air limbah komunal.
  3. Karakteristik Fisik (Physical Characteristics): Warna: Wastewater dapat memiliki berbagai warna tergantung pada jenis kontaminan yang terkandung di dalamnya. Misalnya, limbah dari industri kimia mungkin memiliki warna yang berbeda dengan limbah dari rumah tangga. Bau: Beberapa jenis air limbah dapat memiliki bau yang tidak sedap, terutama jika mengandung materi organik yang membusuk. Kekeruhan (Turbidity): Kekeruhan mengacu pada tingkat kejernihan air limbah. Kekeruhan tinggi menunjukkan adanya partikel-partikel padat yang dapat mencakup pasir, lumpur, atau bahan terlarut lainnya. Karakteristik Kimia (Characteristics Due to Chemical Impurities): pH: pH mengukur tingkat keasaman atau kebasaan dalam air limbah. Nilai pH yang tinggi menunjukkan air limbah basa, sedangkan nilai pH yang rendah menunjukkan air limbah asam. BOD (Biological Oxygen Demand): BOD mengukur jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan materi organik dalam air limbah. BOD yang tinggi menunjukkan adanya banyak materi organik yang dapat mempengaruhi kualitas air. COD (Chemical Oxygen Demand): COD adalah pengukuran kimia yang mengindikasikan jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi senyawa-senyawa kimia dalam air limbah. Nilai COD yang tinggi menunjukkan adanya senyawa kimia yang mudah teroksidasi dalam air limbah. Karakteristik Biologis (Biological Characteristics Due to Contaminants): Kontaminan Biologis: Air limbah dapat mengandung mikroorganisme patogen seperti bakteri dan virus yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Kadar Nutrien: Air limbah dapat mengandung kadar nutrien seperti nitrogen dan fosfor, yang jika berlebihan dapat menyebabkan masalah ekologi seperti pertumbuhan alga yang berlebihan (eutrofikasi).
  4. Biochemical Oxygen Demand (BOD): BOD adalah ukuran kandungan bahan organik yang mudah terdegradasi dalam limbah cair. Proses pengolahan limbah cair seperti aerobik dan anaerobik digunakan untuk mengurangi BOD. Mikroorganisme menguraikan bahan organik ini menjadi produk akhir yang lebih aman, seperti karbon dioksida dan air. Nitrates dan Phosphates: Nitrates dan fosfat adalah zat nutrien yang dapat menyebabkan eutrofikasi di perairan jika berlebihan. Proses penghilangan nutrien melibatkan unit pengolahan khusus yang dikenal sebagai Biological Nutrient Removal (BNR) di mana mikroorganisme diaktifkan mengambil nitrates dan fosfat dari limbah cair. Pathogen: Untuk menghilangkan patogen seperti bakteri dan virus, limbah cair biasanya mengalami tahap desinfeksi. Metode desinfeksi yang umum digunakan termasuk klorinasi, radiasi ultraviolet (UV), dan ozonisasi. Ini membunuh atau menonaktifkan patogen dalam air limbah. Metals: Logam dalam limbah cair dapat dihilangkan melalui berbagai metode, tergantung pada jenis logam dan konsentrasinya. Proses seperti koagulasi-flokulasi, presipitasi kimia, elektrokoagulasi, atau adsorpsi dapat digunakan untuk menghilangkan logam-logam berat dari air limbah. Total Suspended Solids (TSS): Partikel-partikel padat dalam limbah cair biasanya dihilangkan selama tahap pengendapan dan penyaringan di unit pengolahan limbah. Ini memungkinkan partikel-partikel padat mengendap dan dihapus dari air limbah. Total Dissolved Solids (TDS): TDS merujuk pada zat-zat terlarut dalam air limbah. Beberapa TDS dapat dihilangkan melalui tahap pengendapan dan penyaringan, tetapi penghapusan utama TDS tergantung pada jenis spesifik senyawa terlarut dalam air limbah. Senyawa-senyawa Kimia Sintetis: Penghilangan senyawa kimia sintetis dari air limbah bisa melibatkan berbagai proses, termasuk adsorpsi ke arang aktif, oksidasi maju (seperti ozonisasi atau advanced oxidation processes), atau pemecahan kimia sesuai dengan jenis senyawa yang ingin dihilangkan.
  5. Clarifier (Penjernih): Clarifier adalah tangki yang digunakan untuk mengendapkan partikel-padatan dan bahan-bahan terlarut dalam air limbah. Air limbah yang masuk ke clarifier diadakan diam agar partikel-partikel tersebut mengendap ke dasar tangki. Air yang jernih di atas dapat dipindahkan ke tahap pengolahan berikutnya. Chemical Feed (Pemberian Bahan Kimia): Proses pengolahan air limbah sering memerlukan penambahan bahan kimia tertentu untuk membantu dalam pengendapan, koagulasi, atau kondisi pH yang optimal. Contoh bahan kimia yang sering digunakan termasuk koagulan, flokulan, dan bahan kimia penstabil pH. Filtration (Penyaringan): Setelah proses penjernihan awal di clarifier, air limbah sering melewati tahap penyaringan tambahan untuk menghilangkan partikel-partikel kecil yang mungkin tersisa. Media penyaring seperti pasir, karbon aktif, atau membran digunakan untuk menyaring air limbah. Final pH Adjustment (Penyesuaian pH Akhir): pH air limbah harus sesuai dengan standar yang berlaku. Jika pH air limbah terlalu asam atau basa, perlu dilakukan penyesuaian pH untuk mencapai tingkat yang sesuai sebelum air dibuang atau digunakan kembali. Control Panel (Panel Kontrol): Panel kontrol mengatur operasi seluruh sistem pengolahan air limbah. Ini mencakup pengaturan suhu, waktu proses, aliran air, pengiriman bahan kimia, dan operasi peralatan lainnya. Panel kontrol memastikan sistem berjalan sesuai dengan parameter yang diinginkan dan aman.
  6. Influent (Masukan Air Limbah): Tahap pertama dalam sistem pengolahan air limbah adalah penerimaan air limbah mentah (influent). Air limbah ini dapat berasal dari rumah tangga, industri, atau sumber lainnya. Bar Screen (Penyaring Bar): Pada tahap ini, air limbah melewati penyaring bar untuk menghilangkan partikel kasar seperti batu, kayu, dan sampah besar. Ini mencegah kerusakan pada peralatan lebih lanjut dalam sistem dan memudahkan proses pengolahan berikutnya. Grit Removal (Penghilangan Kerikil): Proses penghilangan kerikil melibatkan penyaringan partikel-partikel pasir, kerikil, dan benda-benda keras lainnya dari air limbah. Ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada peralatan dan pipa selanjutnya. Extended Aeration Basin (Tangki Aerasi yang Diperpanjang): Ini adalah salah satu tahap pengolahan biologis di mana mikroorganisme (biasanya bakteri aerobik) digunakan untuk mengurai bahan organik dalam air limbah. Proses aerasi membantu mikroorganisme untuk menghilangkan bahan organik, mengurangi BOD, dan mengklarifikasi air limbah. Secondary Clarifier (Penjernih Sekunder): Setelah air limbah melewati tangki aerasi, ia memasuki penjernih sekunder di mana partikel-partikel padat yang tersisa diendapkan ke dasar. Air yang lebih bersih di atas dapat dipindahkan ke tahap berikutnya. Filter (Penyaringan): Tahap penyaringan tambahan digunakan untuk menghilangkan partikel-partikel halus yang mungkin masih tersisa dalam air limbah. Proses ini dapat melibatkan penggunaan media penyaring seperti pasir atau teknologi lainnya. UV Disinfection (Disinfeksi UV): Disinfeksi UV melibatkan penggunaan sinar ultraviolet untuk membunuh atau menonaktifkan patogen seperti bakteri dan virus yang mungkin masih ada dalam air limbah. Reclamation Ponds (Kolam Reklamasi): Kolam reklamasi adalah tempat air limbah yang telah diolah dan di-desinfeksi dapat disimpan sebelum digunakan kembali atau dibuang ke lingkungan. Air yang disimpan di kolam ini dapat digunakan untuk irigasi atau keperluan lainnya, tergantung pada kualitas airnya. Solids Dewatering (Pengeringan Padatan): Padatan yang diendapkan dalam penjernih, seperti lumpur aktif, dapat mengalami proses pengeringan untuk mengurangi kelembaban sebelum dibuang atau diolah lebih lanjut. Solids Disposal (Pembuangan Padatan): Padatan yang dihasilkan dari proses pengeringan dapat dibuang ke tempat pembuangan akhir yang sesuai atau diolah lebih lanjut, tergantung pada jenis dan regulasi lokal.
  7. Wastewater Collection (Pengumpulan Air Limbah): Tahap ini melibatkan pengumpulan air limbah dari berbagai sumber, termasuk rumah tangga, industri, dan komunitas. Air limbah dikumpulkan melalui jaringan saluran pembuangan dan kemudian dialirkan ke fasilitas pengolahan air limbah. Odor Control (Kontrol Bau): Proses ini bertujuan untuk mengendalikan bau tidak sedap yang seringkali terkait dengan air limbah. Bau tidak sedap dapat muncul karena adanya bahan-bahan organik yang membusuk dalam air limbah. Teknik yang umum digunakan termasuk penggunaan sistem ventilasi yang memadai, penambahan bahan kimia pengendali bau, atau penutupan tempat penyimpanan air limbah. Screening (Penyaringan): Pada tahap ini, air limbah melewati penyaringan untuk menghilangkan partikel besar, seperti sampah, daun, dan benda-benda besar lainnya. Penyaringan ini bertujuan untuk melindungi peralatan selanjutnya dari kerusakan. Primary Treatment (Pengolahan Primer): Proses pengolahan primer melibatkan pengendapan partikel-partikel padat yang lebih berat dalam air limbah. Air limbah dikendapkan dalam tangki penyaringan (sedimentasi) dan partikel padat mengendap ke dasar. Air yang lebih bersih di atas dapat dipindahkan ke tahap selanjutnya. Secondary Treatment (Pengolahan Sekunder): Ini adalah tahap pengolahan biologis di mana mikroorganisme, seperti bakteri, mengurai bahan organik dalam air limbah. Proses aerasi digunakan untuk menyediakan oksigen kepada mikroorganisme yang memungkinkan mereka menghilangkan lebih banyak zat organik dalam air limbah. Biosolids Handling (Penanganan Biosolids): Biosolids adalah padatan yang dihasilkan dari proses pengolahan air limbah. Padatan ini dapat diolah lebih lanjut untuk mengurangi kelembaban dan digunakan sebagai pupuk organik atau dibuang dengan aman. Tertiary Treatment (Pengolahan Tersier): Tahap pengolahan tersier adalah opsional dan melibatkan proses tambahan untuk menghilangkan zat-zat yang masih ada dalam air limbah, seperti fosfor dan nitrogen. Ini dilakukan untuk memenuhi standar kualitas air yang lebih ketat. Disinfection (Disinfeksi): Proses disinfeksi melibatkan penggunaan bahan kimia atau teknologi seperti klorinasi, radiasi ultraviolet (UV), atau ozonisasi untuk membunuh atau menonaktifkan patogen (bakteri dan virus) yang masih ada dalam air limbah. Sludge Treatment (Pengolahan Lumpur): Lumpur yang dihasilkan dari proses pengolahan air limbah, seperti sedimentasi primer dan biosolids handling, dapat mengalami proses pengeringan, penstabilan, atau pengolahan lebih lanjut sebelum dibuang atau digunakan kembali.
  8. Primary Treatment (Pengolahan Primer): Penjelasan: Pengolahan primer adalah tahap pertama dalam pengolahan air limbah. Pada tahap ini, air limbah mentah dari berbagai sumber dikumpulkan dan masuk ke tangki pengendap atau sedimentasi. Di dalam tangki ini, air limbah diadakan diam untuk sementara waktu. Selama periode ini, partikel-partikel besar dan berat yang terkandung dalam air limbah akan mengendap ke dasar tangki karena gravitasi. Tujuan: Tujuan dari pengolahan primer adalah menghilangkan partikel-partikel padat berukuran besar, seperti pasir, lumpur, sampah, dan bahan organik yang lebih berat yang dapat terendapkan. Ini mengurangi beban partikel padat dan bahan organik yang masuk ke tahap berikutnya (secondary treatment), sehingga memungkinkan pengolahan yang lebih efisien. Penghilangan: Partikel-partikel padat yang terendap ke dasar tangki disebut "primary sludge," dan air yang lebih jernih di atasnya dapat dipindahkan ke tahap secondary treatment. Secondary Treatment (Pengolahan Sekunder): Penjelasan: Secondary treatment adalah tahap berikutnya dalam pengolahan air limbah. Pada tahap ini, air limbah yang telah menjalani primary treatment masuk ke unit pengolahan biologis, seperti aerasi, sistem lumpur aktif, atau sistem anaerobik. Di sini, mikroorganisme seperti bakteri dan alga digunakan untuk menguraikan bahan organik yang masih ada dalam air limbah, termasuk senyawa-senyawa yang tidak terendap selama primary treatment. Tujuan: Secondary treatment bertujuan untuk mengurangi BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dan kontaminan organik lainnya dalam air limbah. Hasilnya adalah air limbah yang lebih bersih dan lebih aman untuk dibuang ke lingkungan atau digunakan kembali. Proses Biologis: Proses biologis dalam secondary treatment dapat melibatkan aerasi (pemberian oksigen), pengendalian suhu, dan pengaturan nutrien agar mikroorganisme dapat mengurai bahan organik lebih efisien.