SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
ALGORITMA DAN
DASAR PEMROGRAMAN
Pointer (variabel penunjuk)
adalah suatu variabel yang berisi
dengan alamat lokasi suatu
memori tertentu.
Jadi suatu pointer bukan berisi
dengan suatu nilai data, tetapi
berisi suatu alamat.
 Misalnya, X adalah suatu variabel yang berisi nilai
‘J’. X bukan variabel penunjuk. Nilai dari X ini oleh
kompiler C akan diletakkan di suatu lokasi memori
tertentu. Nilai ini dapat diakses jika diketahui
alamat memorinya. Alamat dari nilai X ini dapat
diketahui dari ungkapan &X. Misalnya alamat dari
nilai X ini akan disimpan di suatu variabel, maka
dapat dituliskan sebagai Alamat_X = &X.
Alamat_X adalah variabel pointer, atau disebut
dengan pointer ke X, karena variabel ini
menunjukkan ke lokasi di mana nilai X disimpan.
/* --------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_1.cpp
Larik String
--------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
char *Alamat_X, X;
printf("Contoh Program Pointern");
printf("______________________n");
printf("n");
X = 'J';
Alamat_X = &X;
printf("Nilai dari Variabel X, adalah %c berada di alamat %pn", X,Alamat_X);
printf("n");
system("pause");
}
 Bahasa C menyediakan dua buah operator untuk
operasi pointer, yaitu ‘*’ dan ‘&’. Kedua operator ini
adalah operator unary.
 Operator alamat ‘&’ digunakan untuk mendapatkan
alamat memori dari operandnya.
 Operator ‘*’ digunakan untuk mendapatkan nilai
dari operandnya. Operand untuk operator ‘*’
adalah variabel pointer, dengan kata lain, operator
‘*’ digunakan untuk mendapatkan nilai yang
berada di alamat memori yang ditunjukkan oleh
variabel pointer
/* ---------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_2_Operator.cpp
Larik String
--------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
char *Alamat_X,X,Y,Z;
printf("Contoh Program Operator Pointern");
printf("_______________________________n");
printf("n");
X = 'J';
Alamat_X = &X;
Y = X;
Z = *Alamat_X;
printf("Nilai Variabel X adalah %cn", X);
printf("Nilai Variabel Y adalah %cn", Y);
printf("Nilai Variabel Z adalah %cn", Z);
printf("Nilai Variabel X berada di alamat %pn", Alamat_X);
printf("n");
system("pause");
}
Variabel pointer dideklarasikan dengan
nama variabelnya ditulis dengan diawali
karakter asterik ‘*’.
Bentuk umum deklarasi variabel pointer ini
adalah:
tipe *nama-variabel-pointer;
Variabel pointer yang dideklarasikan dapat
juga langsung diberi nilai awal.
/* -----------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_3_Deklarasi.cpp
Larik String
----------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
float Nilai, *Alamat=&Nilai;
printf("Contoh Program Deklarasi Pointern");
printf("________________________________n");
printf("n");
Nilai = 100.00;
printf("Nilai %8.2f berada di alamat memori %pn", Nilai, Alamat);
printf("n");
system("pause");
}
Terdiri dari
1. Operasi Pengerjaan
2. Operasi Aritmatika
3. Operasi Logika
Suatu variabel pointer dapat
dikerjakan ke variabel pointer
lainnya, yaitu nilai suatu
variabel pointer dapat
dipindahkan ke variabel pointer
yang lainnya.
/* ---------------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_4_Operasi_Pengerjaan.cpp
Operasi Pengerjaan Pointer
--------------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
float Y, *X1, *X2;
printf("Contoh Program Operasi Pengerjaan Pointern");
printf("_________________________________________n");
printf("n");
Y = 150,97;
X1 = &Y;
X2 = X1; //Pengerjaan variabel pointer
printf("Nilai variabel Y ada di alamat %pn", X1);
printf("Nilai variabel Y ada di alamat %pn", X2);
printf("n");
system("pause");
}
 Variabel pointer dapat dilakukan operasi
aritmatika, namun hanya untuk operasi
penambahan dan pengurangan, sedangkan
operasi yang lain seperti perkalian,
pembagian, dan pemangkatan jarang
dilakukan, karena kurang berguna untuk
variabel pointer ini.
 Penambahan dan pengurangan yang dapat
dilakukan untuk variabel pointer ini hanya
dengan suatu nilai integer saja, sedangkan
nilai yang lain tidak dapat dilakukan.
Program berikut ini akan menampilkan 10
buah data yang masing-masing
mempunyai alamat yang berbeda-beda.
/* -------------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_5_Operasi_Aritmatika.cpp
Operasi Aritmatika Pointer
-------------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int I[10], *I_pointer;
double F[10], *F_pointer;
int x;
printf("Contoh Program Operasi Aritmatika Pointern");
printf("________________________________________n");
printf("n");
I_pointer = I;
F_pointer = F;
for(x=0;x<10;x++)
printf("%p %pn", I_pointer+x, F_pointer+x);
printf("n");
system("pause");
}
 Program berikut ini penambahan dan
pengurangan variabel pointer dengan variabel
pointer lainnya.
 P_Awal adalah variabel pointer yang
menunjuk ke alamat memori letak elemen
larik yang pertama dan P_Akhir adalah
variabel pointer yang menunjuk ke alamat
letak elemen larik yang terakhir. Selisih dari
kedua nilai ini adalah nilai integer 4 yang
menunjukkan jumlah dari elemen lariknya.
/* ---------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_5a_Operasi_Aritmatika.cpp
Operasi Aritmatika Pointer
--------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int *P_Awal, *P_Akhir;
int X[5] = {20, 40, 60, 80, 100}, I;
int x;
printf("Contoh Program Operasi Aritmatika Pointern");
printf("_________________________________________n");
printf("n");
P_Awal = &X[0];
P_Akhir = &X[4];
printf("Alamat dari nilai elemen awal X[0] adalah %pn", P_Awal);
printf("Alamat dari nilai elemen akhir X[4] adalah %pn", P_Akhir);
printf("Dari X[0] ke X[4] ada sebanyak %d elemennn", P_Akhir-P_Awal);
for(I=0;I<=4;I++){
printf("Nilai elemen ke %d adalah %d di alamat %pn", I,X[I],P_Awal);
P_Awal = P_Awal + 1;
}
printf("n");
system("pause");
}
Operasi logika pada pointer adalah untuk
membandingkan dua buah nilai dari
variabel pointer dengan menggunakan
operator hubungan seperti !=, ==, <, dan >.
Variabel pointer yang dapat dibandingkan
jika keduanya mempunyai tipe yang sama
atau keduanya bernilai null.
/* --------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_6_Operasi_Logika.cpp
Operasi Logika Pointer
-------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int Nilai1=100, Nilai2=100, *P_Nilai1, *P_Nilai2, *P_Nilai3;
printf("Contoh Program Operasi Logika Pointern");
printf("_____________________________________n");
printf("n");
P_Nilai1 = &Nilai1;
P_Nilai2 = &Nilai2;
P_Nilai3 = P_Nilai1;
if(P_Nilai1<P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori lebih rendah dari P_Nilai2n");
if(P_Nilai1==P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang sama dengan P_Nilai2n");
if(P_Nilai1>P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang lebih tinggi dari P_Nilai2n");
if(P_Nilai1<P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori lebih rendah dari P_Nilai3n");
if(P_Nilai1==P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang sama dengan P_Nilai3n");
if(P_Nilai1>P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang lebih tinggi dari P_Nilai3n");
printf("n");
system("pause");
}
 Pointer dan larik mempunyai hubungan
antara lain dalam hal pengaksesan nilai-nilai
elemen lariknya.
 Hal tersebut dapat dilihat pada contoh
program berikut ini, dimana untuk
pengaksesan elemen-elemen larik yang urut
mulai elemen ke-1 sampai ke-n dapat ditulis
sebagai *(P+0), *(P+1), *(P+2), sampai ke
*(P+n). Karena peningkatannya adalah 1,
maka penulisan tersebut dapat juga ditulis
sebagai *P++.
/* -----------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_6_Operasi_Larik.cpp
Operasi Pointer Untuk Larik
----------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int *P, X[7] = {10,20,30,40,50,60,70};
int I;
printf("Contoh Program Mengakses Elemen Larik Menggunakan Pointern");
printf("_________________________________________________________n");
printf("n");
P = X;
printf("Elemen Alamat Nilain");
for(I=0;I<7;I++)
printf("%4d P+%ld=%p; X+%ld=%p; &X[%ld]=%p x[%d]=%2d;"
"*(P+%ld)=%2d; *(X+%ld)=%2dn",I,I,P+I,I,X+I,I,
&X[I],I,X[I],I,*(P+I),I,*(X+I));
printf("n");
system("pause");
}
Suatu nilai dapat diberikan langsung ke
elemen larik dengan cara pertama yaitu
menggunakan indeks dari larik.
Cara yang kedua yaitu dengan
memberikan nilai ke lokasi memori dimana
alamatnya merupakan alamat letak dari
nilai elemen lariknya. Cara yang kedua ini
dapat dilakukan dengan menggunakan
pointer.
 Contoh program berikut akan memperlihatkan
nilai-nilai elemen larik dimensi satu X akan diisi
dengan nilai-nilai tertentu dengan menggunakan
cara yang pertama.
 Elemen pertama dari larik diberi dengan nilai 5.
Elemen kedua diisi dengan nilai yang sama
dengan nilai elemen pertama, yaitu bernilai 5.
Elemen ketiga diisi dengan nilai yang ada di
elemen ke satu (ditunjukkan oleh ungkapan *P
yang berarti X[0]) ditambah dengan nilai numerik
2, sehingga akan berisi dengan nilai 7 dan
seterusnya.
/* -------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_7a_Operasi_Larik.cpp
Operasi Pointer Untuk Larik
------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int *P, X[5];
printf("Contoh Program Memberi Nilai Elemen Larik Menggunakan Pointern");
printf("_____________________________________________________________n");
printf("n");
P = X;
X[0] = 5; //X[0] diisi dengan nilai 5, sehingga X[0]=5
X[1] = X[0]; //X[0] diisi dengan nilai X[0], sehingga X[1]=5
X[2] = *P+2; //X[0] diisi dengan nilai X[0]+2, sehingga X[2]=7
X[3] = *(P+1)-3;//X[0] diisi dengan nilai X[1]-3, sehingga X[3]=2
X[4] = *(X+2); //X[0] diisi dengan nilai X[2], sehingga X[4]=7
printf("%d %d %d %d %dn",X[0], X[1], X[2], X[3],X[4]);
printf("n");
system("pause");
}
 Contoh program berikut akan memperlihatkan
nilai-nilai elemen larik dimensi satu X akan
diisi dengan nilai-nilai tertentu dengan
menggunakan cara yang kedua.
 Nilai elemen pertama dari larik diberi dengan
nilai5. Nilai elemen kedua diberi dengan nilai
yang sama dengan elemen pertama. Nilai
elemen ketiga diberi nilai yang ada di elemen
pertama ditambah dengan nilai numerik 2
sehingga akan berisi dengan nilai 7 dan
seterusnya.
/* -------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_7b_Operasi_Larik.cpp
Operasi Pointer Untuk Larik
-------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int *P, X[5];
printf("Contoh Program Memberi Nilai Elemen Larik Menggunakan Pointern");
printf("_____________________________________________________________n");
printf("n");
P = X;
*P = 5; //X[0] diisi dengan nilai 5, sehingga X[0]=5
*(P+1) = X[0]; //X[0] diisi dengan nilai X[0], sehingga X[1]=5
*(X+2) = *P+2; //X[0] diisi dengan nilai X[0]+2, sehingga X[2]=7
*(P+3) = *(P+1)-3; //X[0] diisi dengan nilai X[1]-3, sehingga X[3]=2
*(P+4) = *(X+2); //X[0] diisi dengan nilai X[2], sehingga X[4]=7
printf("%d %d %d %d %dn",X[0], X[1], X[2], X[3],X[4]);
printf("n");
system("pause");
}
 Pemilihan penggunaan indeks atau pointer untuk mengakses
atau memberi nilai elemen-elemen larik tergantung dari
pertimbangan kecepatan proses program dan tingkat
kerumitannnya.
 Jika pengaksesan elemen-elemen larik dilakukan secara urut,
penggunaan pointer akan menghasilkan proses program yang
lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan indeks.
 Jika pengaksesan elemen-elemen larik menggunakan rumus-
rumus tertentu yang rumit untuk menunjukkan urutan elemennya,
maka penggunaan indeks lebih disukai, karena penggunaan
pointer akan lebih rumit dan membingungkan.
 Karena biasanya kecepatan proses program seringkali dijadikan
alasan yang utama, maka banyak program-program aplikasi yang
ditulis dengan bahasa C menggunakan pointer untuk
pengaksesan elemen-elemen larik.
Pointer sebagai suatu larik berbeda
dengan suatu lrik yang dioperasikan
dengan menggunakan pointer.
Pointer sebagai suatu larik
maksudnya adalah suatu pointer
digunakan sebagai pengganti suatu
larik.
Kristanto, Andri. (2009). Algoritma &
Pemrograman dengan C++ Edisi 2.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Hartono, Jogiyanto, MBA., Ph.D. (2002).
Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C.
Yogyakarta. Andi.

More Related Content

What's hot

Fungsi dan Array Pada C++
Fungsi dan Array Pada C++Fungsi dan Array Pada C++
Fungsi dan Array Pada C++Toro Jr.
 
Presentasi Pengenalan konsep pemrograman
Presentasi Pengenalan konsep pemrogramanPresentasi Pengenalan konsep pemrograman
Presentasi Pengenalan konsep pemrogramanMuraba Nasuha
 
C programming language notes (5)
C programming language notes (5)C programming language notes (5)
C programming language notes (5)nakomuri
 
Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++farizky berian
 
fungsi algoritma
fungsi algoritmafungsi algoritma
fungsi algoritmaDhan junkie
 
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus StatistikaLaporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus StatistikaShofura Kamal
 

What's hot (10)

Function
FunctionFunction
Function
 
Fungsi dan Array Pada C++
Fungsi dan Array Pada C++Fungsi dan Array Pada C++
Fungsi dan Array Pada C++
 
Presentasi Pengenalan konsep pemrograman
Presentasi Pengenalan konsep pemrogramanPresentasi Pengenalan konsep pemrograman
Presentasi Pengenalan konsep pemrograman
 
C programming language notes (5)
C programming language notes (5)C programming language notes (5)
C programming language notes (5)
 
Algoritma Pemrograman - Perintah Input/Output
Algoritma Pemrograman - Perintah Input/OutputAlgoritma Pemrograman - Perintah Input/Output
Algoritma Pemrograman - Perintah Input/Output
 
Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++
 
07 function 2
07 function 207 function 2
07 function 2
 
fungsi algoritma
fungsi algoritmafungsi algoritma
fungsi algoritma
 
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus StatistikaLaporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
 
Tistrukdat5
Tistrukdat5Tistrukdat5
Tistrukdat5
 

Viewers also liked

Teorias del aprendizaje aplicadas a las tics
Teorias del aprendizaje aplicadas a las ticsTeorias del aprendizaje aplicadas a las tics
Teorias del aprendizaje aplicadas a las ticswillcho
 
Constructivismo de vigotsky y las tic
Constructivismo de vigotsky y las ticConstructivismo de vigotsky y las tic
Constructivismo de vigotsky y las ticMario Yovera Reyes
 
Teorias de aprendizaje con relación a las tic
Teorias de aprendizaje con relación a las ticTeorias de aprendizaje con relación a las tic
Teorias de aprendizaje con relación a las ticnilzuhu
 
Las Computadoras Y La EducacióN
Las Computadoras Y La EducacióNLas Computadoras Y La EducacióN
Las Computadoras Y La EducacióNAngel Garcia
 
Corrientes pedagógicas y la integración de las tic
Corrientes pedagógicas y la integración de las ticCorrientes pedagógicas y la integración de las tic
Corrientes pedagógicas y la integración de las tickatilu23
 
TEORIA DE VIGOTSKY APLICADA A LAS TICS
TEORIA DE VIGOTSKY APLICADA A LAS TICSTEORIA DE VIGOTSKY APLICADA A LAS TICS
TEORIA DE VIGOTSKY APLICADA A LAS TICSdanielats
 
Las corrientes pedagogicas
Las corrientes pedagogicasLas corrientes pedagogicas
Las corrientes pedagogicasBrayan Garcia
 
Corrientes pedagógicas presentacion 2013 (lista)
Corrientes pedagógicas presentacion 2013 (lista)Corrientes pedagógicas presentacion 2013 (lista)
Corrientes pedagógicas presentacion 2013 (lista)Zobeida Ramirez
 

Viewers also liked (9)

Corrientes pedagógicas
Corrientes pedagógicasCorrientes pedagógicas
Corrientes pedagógicas
 
Teorias del aprendizaje aplicadas a las tics
Teorias del aprendizaje aplicadas a las ticsTeorias del aprendizaje aplicadas a las tics
Teorias del aprendizaje aplicadas a las tics
 
Constructivismo de vigotsky y las tic
Constructivismo de vigotsky y las ticConstructivismo de vigotsky y las tic
Constructivismo de vigotsky y las tic
 
Teorias de aprendizaje con relación a las tic
Teorias de aprendizaje con relación a las ticTeorias de aprendizaje con relación a las tic
Teorias de aprendizaje con relación a las tic
 
Las Computadoras Y La EducacióN
Las Computadoras Y La EducacióNLas Computadoras Y La EducacióN
Las Computadoras Y La EducacióN
 
Corrientes pedagógicas y la integración de las tic
Corrientes pedagógicas y la integración de las ticCorrientes pedagógicas y la integración de las tic
Corrientes pedagógicas y la integración de las tic
 
TEORIA DE VIGOTSKY APLICADA A LAS TICS
TEORIA DE VIGOTSKY APLICADA A LAS TICSTEORIA DE VIGOTSKY APLICADA A LAS TICS
TEORIA DE VIGOTSKY APLICADA A LAS TICS
 
Las corrientes pedagogicas
Las corrientes pedagogicasLas corrientes pedagogicas
Las corrientes pedagogicas
 
Corrientes pedagógicas presentacion 2013 (lista)
Corrientes pedagógicas presentacion 2013 (lista)Corrientes pedagógicas presentacion 2013 (lista)
Corrientes pedagógicas presentacion 2013 (lista)
 

Similar to 7 pointer

2 adp tipe data dan operator
2   adp tipe data dan operator2   adp tipe data dan operator
2 adp tipe data dan operatorAvenzz Venzz
 
2.1 adp tipe data dan operator
2.1 adp tipe data dan operator2.1 adp tipe data dan operator
2.1 adp tipe data dan operatorHardini_HD
 
2 adp tipe data dan operator
2   adp tipe data dan operator2   adp tipe data dan operator
2 adp tipe data dan operatorFaisal Amir
 
4 adp struktur perulangan
4   adp struktur perulangan4   adp struktur perulangan
4 adp struktur perulanganAvenzz Venzz
 
4.adp struktur perulangan
4.adp struktur perulangan4.adp struktur perulangan
4.adp struktur perulanganHardini_HD
 
4 adp struktur perulangan
4   adp struktur perulangan4   adp struktur perulangan
4 adp struktur perulanganFisma Ananda
 
Ix struktur pointer
Ix struktur pointerIx struktur pointer
Ix struktur pointerDhan junkie
 
Pascal (Pengenalan).pdf
Pascal (Pengenalan).pdfPascal (Pengenalan).pdf
Pascal (Pengenalan).pdfDesaSumbung
 
Pengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliPengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliNadya Olivia
 
Dasar dasar turbo pascal
Dasar dasar turbo pascalDasar dasar turbo pascal
Dasar dasar turbo pascalDuriani
 
Pengenalan pascal
Pengenalan pascalPengenalan pascal
Pengenalan pascalfhnx
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)Fisma Ananda
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)Faisal Amir
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)Avenzz Venzz
 
6.adp array (larik)
6.adp array (larik)6.adp array (larik)
6.adp array (larik)Hardini_HD
 

Similar to 7 pointer (20)

2 adp tipe data dan operator
2   adp tipe data dan operator2   adp tipe data dan operator
2 adp tipe data dan operator
 
2.1 adp tipe data dan operator
2.1 adp tipe data dan operator2.1 adp tipe data dan operator
2.1 adp tipe data dan operator
 
2 adp tipe data dan operator
2   adp tipe data dan operator2   adp tipe data dan operator
2 adp tipe data dan operator
 
4 adp struktur perulangan
4   adp struktur perulangan4   adp struktur perulangan
4 adp struktur perulangan
 
4.adp struktur perulangan
4.adp struktur perulangan4.adp struktur perulangan
4.adp struktur perulangan
 
4 adp struktur perulangan
4   adp struktur perulangan4   adp struktur perulangan
4 adp struktur perulangan
 
Ix struktur pointer
Ix struktur pointerIx struktur pointer
Ix struktur pointer
 
Pengantar R
Pengantar RPengantar R
Pengantar R
 
Pascal (Pengenalan).pdf
Pascal (Pengenalan).pdfPascal (Pengenalan).pdf
Pascal (Pengenalan).pdf
 
Pengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliPengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asli
 
Dasar dasar turbo pascal
Dasar dasar turbo pascalDasar dasar turbo pascal
Dasar dasar turbo pascal
 
Pengenalan bahasa c++
Pengenalan bahasa c++Pengenalan bahasa c++
Pengenalan bahasa c++
 
Pertemuan6.ppt
Pertemuan6.pptPertemuan6.ppt
Pertemuan6.ppt
 
Algoritma pemrograman 14
Algoritma pemrograman 14Algoritma pemrograman 14
Algoritma pemrograman 14
 
Pengenalan pascal
Pengenalan pascalPengenalan pascal
Pengenalan pascal
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)
 
6.adp array (larik)
6.adp array (larik)6.adp array (larik)
6.adp array (larik)
 

More from Chabil_Juniar

5 adp fungsi & rekursi
5   adp fungsi & rekursi5   adp fungsi & rekursi
5 adp fungsi & rekursiChabil_Juniar
 
1 adp dasar-dasar algoritma
1   adp dasar-dasar algoritma1   adp dasar-dasar algoritma
1 adp dasar-dasar algoritmaChabil_Juniar
 
3 adp struktur keputusan
3   adp struktur keputusan3   adp struktur keputusan
3 adp struktur keputusanChabil_Juniar
 
6 adp array (larik) - copy
6   adp array (larik) - copy6   adp array (larik) - copy
6 adp array (larik) - copyChabil_Juniar
 
Pti (5) teknologi perangkat lunak (software)
Pti (5)   teknologi perangkat lunak (software) Pti (5)   teknologi perangkat lunak (software)
Pti (5) teknologi perangkat lunak (software) Chabil_Juniar
 
Pti (2) sistem komputer(1)
Pti (2)   sistem komputer(1)Pti (2)   sistem komputer(1)
Pti (2) sistem komputer(1)Chabil_Juniar
 

More from Chabil_Juniar (11)

5 adp fungsi & rekursi
5   adp fungsi & rekursi5   adp fungsi & rekursi
5 adp fungsi & rekursi
 
1 adp dasar-dasar algoritma
1   adp dasar-dasar algoritma1   adp dasar-dasar algoritma
1 adp dasar-dasar algoritma
 
3 adp struktur keputusan
3   adp struktur keputusan3   adp struktur keputusan
3 adp struktur keputusan
 
8 struktur
8   struktur8   struktur
8 struktur
 
6 adp array (larik) - copy
6   adp array (larik) - copy6   adp array (larik) - copy
6 adp array (larik) - copy
 
Internet
InternetInternet
Internet
 
Pti (5) teknologi perangkat lunak (software)
Pti (5)   teknologi perangkat lunak (software) Pti (5)   teknologi perangkat lunak (software)
Pti (5) teknologi perangkat lunak (software)
 
Pti (2) sistem komputer(1)
Pti (2)   sistem komputer(1)Pti (2)   sistem komputer(1)
Pti (2) sistem komputer(1)
 
Komp. dan aplikasi
Komp. dan aplikasiKomp. dan aplikasi
Komp. dan aplikasi
 
Software
SoftwareSoftware
Software
 
Hardware
HardwareHardware
Hardware
 

7 pointer

  • 2. Pointer (variabel penunjuk) adalah suatu variabel yang berisi dengan alamat lokasi suatu memori tertentu. Jadi suatu pointer bukan berisi dengan suatu nilai data, tetapi berisi suatu alamat.
  • 3.  Misalnya, X adalah suatu variabel yang berisi nilai ‘J’. X bukan variabel penunjuk. Nilai dari X ini oleh kompiler C akan diletakkan di suatu lokasi memori tertentu. Nilai ini dapat diakses jika diketahui alamat memorinya. Alamat dari nilai X ini dapat diketahui dari ungkapan &X. Misalnya alamat dari nilai X ini akan disimpan di suatu variabel, maka dapat dituliskan sebagai Alamat_X = &X. Alamat_X adalah variabel pointer, atau disebut dengan pointer ke X, karena variabel ini menunjukkan ke lokasi di mana nilai X disimpan.
  • 4. /* -------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_1.cpp Larik String --------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { char *Alamat_X, X; printf("Contoh Program Pointern"); printf("______________________n"); printf("n"); X = 'J'; Alamat_X = &X; printf("Nilai dari Variabel X, adalah %c berada di alamat %pn", X,Alamat_X); printf("n"); system("pause"); }
  • 5.
  • 6.  Bahasa C menyediakan dua buah operator untuk operasi pointer, yaitu ‘*’ dan ‘&’. Kedua operator ini adalah operator unary.  Operator alamat ‘&’ digunakan untuk mendapatkan alamat memori dari operandnya.  Operator ‘*’ digunakan untuk mendapatkan nilai dari operandnya. Operand untuk operator ‘*’ adalah variabel pointer, dengan kata lain, operator ‘*’ digunakan untuk mendapatkan nilai yang berada di alamat memori yang ditunjukkan oleh variabel pointer
  • 7. /* --------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_2_Operator.cpp Larik String --------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { char *Alamat_X,X,Y,Z; printf("Contoh Program Operator Pointern"); printf("_______________________________n"); printf("n"); X = 'J'; Alamat_X = &X; Y = X; Z = *Alamat_X; printf("Nilai Variabel X adalah %cn", X); printf("Nilai Variabel Y adalah %cn", Y); printf("Nilai Variabel Z adalah %cn", Z); printf("Nilai Variabel X berada di alamat %pn", Alamat_X); printf("n"); system("pause"); }
  • 8.
  • 9. Variabel pointer dideklarasikan dengan nama variabelnya ditulis dengan diawali karakter asterik ‘*’. Bentuk umum deklarasi variabel pointer ini adalah: tipe *nama-variabel-pointer; Variabel pointer yang dideklarasikan dapat juga langsung diberi nilai awal.
  • 10. /* ----------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_3_Deklarasi.cpp Larik String ----------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { float Nilai, *Alamat=&Nilai; printf("Contoh Program Deklarasi Pointern"); printf("________________________________n"); printf("n"); Nilai = 100.00; printf("Nilai %8.2f berada di alamat memori %pn", Nilai, Alamat); printf("n"); system("pause"); }
  • 11.
  • 12. Terdiri dari 1. Operasi Pengerjaan 2. Operasi Aritmatika 3. Operasi Logika
  • 13. Suatu variabel pointer dapat dikerjakan ke variabel pointer lainnya, yaitu nilai suatu variabel pointer dapat dipindahkan ke variabel pointer yang lainnya.
  • 14. /* --------------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_4_Operasi_Pengerjaan.cpp Operasi Pengerjaan Pointer --------------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { float Y, *X1, *X2; printf("Contoh Program Operasi Pengerjaan Pointern"); printf("_________________________________________n"); printf("n"); Y = 150,97; X1 = &Y; X2 = X1; //Pengerjaan variabel pointer printf("Nilai variabel Y ada di alamat %pn", X1); printf("Nilai variabel Y ada di alamat %pn", X2); printf("n"); system("pause"); }
  • 15.
  • 16.  Variabel pointer dapat dilakukan operasi aritmatika, namun hanya untuk operasi penambahan dan pengurangan, sedangkan operasi yang lain seperti perkalian, pembagian, dan pemangkatan jarang dilakukan, karena kurang berguna untuk variabel pointer ini.  Penambahan dan pengurangan yang dapat dilakukan untuk variabel pointer ini hanya dengan suatu nilai integer saja, sedangkan nilai yang lain tidak dapat dilakukan.
  • 17. Program berikut ini akan menampilkan 10 buah data yang masing-masing mempunyai alamat yang berbeda-beda.
  • 18. /* ------------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_5_Operasi_Aritmatika.cpp Operasi Aritmatika Pointer -------------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int I[10], *I_pointer; double F[10], *F_pointer; int x; printf("Contoh Program Operasi Aritmatika Pointern"); printf("________________________________________n"); printf("n"); I_pointer = I; F_pointer = F; for(x=0;x<10;x++) printf("%p %pn", I_pointer+x, F_pointer+x); printf("n"); system("pause"); }
  • 19.
  • 20.  Program berikut ini penambahan dan pengurangan variabel pointer dengan variabel pointer lainnya.  P_Awal adalah variabel pointer yang menunjuk ke alamat memori letak elemen larik yang pertama dan P_Akhir adalah variabel pointer yang menunjuk ke alamat letak elemen larik yang terakhir. Selisih dari kedua nilai ini adalah nilai integer 4 yang menunjukkan jumlah dari elemen lariknya.
  • 21. /* --------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_5a_Operasi_Aritmatika.cpp Operasi Aritmatika Pointer --------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int *P_Awal, *P_Akhir; int X[5] = {20, 40, 60, 80, 100}, I; int x; printf("Contoh Program Operasi Aritmatika Pointern"); printf("_________________________________________n"); printf("n"); P_Awal = &X[0]; P_Akhir = &X[4]; printf("Alamat dari nilai elemen awal X[0] adalah %pn", P_Awal); printf("Alamat dari nilai elemen akhir X[4] adalah %pn", P_Akhir); printf("Dari X[0] ke X[4] ada sebanyak %d elemennn", P_Akhir-P_Awal); for(I=0;I<=4;I++){ printf("Nilai elemen ke %d adalah %d di alamat %pn", I,X[I],P_Awal); P_Awal = P_Awal + 1; } printf("n"); system("pause"); }
  • 22.
  • 23. Operasi logika pada pointer adalah untuk membandingkan dua buah nilai dari variabel pointer dengan menggunakan operator hubungan seperti !=, ==, <, dan >. Variabel pointer yang dapat dibandingkan jika keduanya mempunyai tipe yang sama atau keduanya bernilai null.
  • 24. /* -------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_6_Operasi_Logika.cpp Operasi Logika Pointer -------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int Nilai1=100, Nilai2=100, *P_Nilai1, *P_Nilai2, *P_Nilai3; printf("Contoh Program Operasi Logika Pointern"); printf("_____________________________________n"); printf("n"); P_Nilai1 = &Nilai1; P_Nilai2 = &Nilai2; P_Nilai3 = P_Nilai1; if(P_Nilai1<P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori lebih rendah dari P_Nilai2n"); if(P_Nilai1==P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang sama dengan P_Nilai2n"); if(P_Nilai1>P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang lebih tinggi dari P_Nilai2n"); if(P_Nilai1<P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori lebih rendah dari P_Nilai3n"); if(P_Nilai1==P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang sama dengan P_Nilai3n"); if(P_Nilai1>P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang lebih tinggi dari P_Nilai3n"); printf("n"); system("pause"); }
  • 25.
  • 26.  Pointer dan larik mempunyai hubungan antara lain dalam hal pengaksesan nilai-nilai elemen lariknya.  Hal tersebut dapat dilihat pada contoh program berikut ini, dimana untuk pengaksesan elemen-elemen larik yang urut mulai elemen ke-1 sampai ke-n dapat ditulis sebagai *(P+0), *(P+1), *(P+2), sampai ke *(P+n). Karena peningkatannya adalah 1, maka penulisan tersebut dapat juga ditulis sebagai *P++.
  • 27. /* ----------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_6_Operasi_Larik.cpp Operasi Pointer Untuk Larik ----------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int *P, X[7] = {10,20,30,40,50,60,70}; int I; printf("Contoh Program Mengakses Elemen Larik Menggunakan Pointern"); printf("_________________________________________________________n"); printf("n"); P = X; printf("Elemen Alamat Nilain"); for(I=0;I<7;I++) printf("%4d P+%ld=%p; X+%ld=%p; &X[%ld]=%p x[%d]=%2d;" "*(P+%ld)=%2d; *(X+%ld)=%2dn",I,I,P+I,I,X+I,I, &X[I],I,X[I],I,*(P+I),I,*(X+I)); printf("n"); system("pause"); }
  • 28.
  • 29. Suatu nilai dapat diberikan langsung ke elemen larik dengan cara pertama yaitu menggunakan indeks dari larik. Cara yang kedua yaitu dengan memberikan nilai ke lokasi memori dimana alamatnya merupakan alamat letak dari nilai elemen lariknya. Cara yang kedua ini dapat dilakukan dengan menggunakan pointer.
  • 30.  Contoh program berikut akan memperlihatkan nilai-nilai elemen larik dimensi satu X akan diisi dengan nilai-nilai tertentu dengan menggunakan cara yang pertama.  Elemen pertama dari larik diberi dengan nilai 5. Elemen kedua diisi dengan nilai yang sama dengan nilai elemen pertama, yaitu bernilai 5. Elemen ketiga diisi dengan nilai yang ada di elemen ke satu (ditunjukkan oleh ungkapan *P yang berarti X[0]) ditambah dengan nilai numerik 2, sehingga akan berisi dengan nilai 7 dan seterusnya.
  • 31. /* ------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_7a_Operasi_Larik.cpp Operasi Pointer Untuk Larik ------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int *P, X[5]; printf("Contoh Program Memberi Nilai Elemen Larik Menggunakan Pointern"); printf("_____________________________________________________________n"); printf("n"); P = X; X[0] = 5; //X[0] diisi dengan nilai 5, sehingga X[0]=5 X[1] = X[0]; //X[0] diisi dengan nilai X[0], sehingga X[1]=5 X[2] = *P+2; //X[0] diisi dengan nilai X[0]+2, sehingga X[2]=7 X[3] = *(P+1)-3;//X[0] diisi dengan nilai X[1]-3, sehingga X[3]=2 X[4] = *(X+2); //X[0] diisi dengan nilai X[2], sehingga X[4]=7 printf("%d %d %d %d %dn",X[0], X[1], X[2], X[3],X[4]); printf("n"); system("pause"); }
  • 32.
  • 33.  Contoh program berikut akan memperlihatkan nilai-nilai elemen larik dimensi satu X akan diisi dengan nilai-nilai tertentu dengan menggunakan cara yang kedua.  Nilai elemen pertama dari larik diberi dengan nilai5. Nilai elemen kedua diberi dengan nilai yang sama dengan elemen pertama. Nilai elemen ketiga diberi nilai yang ada di elemen pertama ditambah dengan nilai numerik 2 sehingga akan berisi dengan nilai 7 dan seterusnya.
  • 34. /* ------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_7b_Operasi_Larik.cpp Operasi Pointer Untuk Larik -------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int *P, X[5]; printf("Contoh Program Memberi Nilai Elemen Larik Menggunakan Pointern"); printf("_____________________________________________________________n"); printf("n"); P = X; *P = 5; //X[0] diisi dengan nilai 5, sehingga X[0]=5 *(P+1) = X[0]; //X[0] diisi dengan nilai X[0], sehingga X[1]=5 *(X+2) = *P+2; //X[0] diisi dengan nilai X[0]+2, sehingga X[2]=7 *(P+3) = *(P+1)-3; //X[0] diisi dengan nilai X[1]-3, sehingga X[3]=2 *(P+4) = *(X+2); //X[0] diisi dengan nilai X[2], sehingga X[4]=7 printf("%d %d %d %d %dn",X[0], X[1], X[2], X[3],X[4]); printf("n"); system("pause"); }
  • 35.
  • 36.  Pemilihan penggunaan indeks atau pointer untuk mengakses atau memberi nilai elemen-elemen larik tergantung dari pertimbangan kecepatan proses program dan tingkat kerumitannnya.  Jika pengaksesan elemen-elemen larik dilakukan secara urut, penggunaan pointer akan menghasilkan proses program yang lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan indeks.  Jika pengaksesan elemen-elemen larik menggunakan rumus- rumus tertentu yang rumit untuk menunjukkan urutan elemennya, maka penggunaan indeks lebih disukai, karena penggunaan pointer akan lebih rumit dan membingungkan.  Karena biasanya kecepatan proses program seringkali dijadikan alasan yang utama, maka banyak program-program aplikasi yang ditulis dengan bahasa C menggunakan pointer untuk pengaksesan elemen-elemen larik.
  • 37. Pointer sebagai suatu larik berbeda dengan suatu lrik yang dioperasikan dengan menggunakan pointer. Pointer sebagai suatu larik maksudnya adalah suatu pointer digunakan sebagai pengganti suatu larik.
  • 38. Kristanto, Andri. (2009). Algoritma & Pemrograman dengan C++ Edisi 2. Yogyakarta. Graha Ilmu. Hartono, Jogiyanto, MBA., Ph.D. (2002). Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C. Yogyakarta. Andi.