Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
1901 1738-1-pbpemetaan model tata kelola ti bank swasta
1. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 19 Juni 2010
PEMETAAN MODEL TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI YANG
MENUNJANG STRATEGI DAN VISI ORGANISASI DI INDONESIA PADA BANK
SWASTA XYZ
Guntur Arbiansyah, Denden Kristianto, Neneng
Jurusan Teknik Informatika STMIK Teknokrat Lampung,
Jl. H. Z. Abidin Pagaralam 9-11 Labuhan Ratu, Bandar Lampung
e-mail: seven7oct@yahoo.co.id, aku_dk4@yahoo.co.id, neneng060880@yahoo.co.id
ABSTRAKS
Teknologi Informasi telah menjadi peranan yang sangat penting dalam menunjang strategi dan visi
organisasi. Hal ini didasari oleh Survey yang dilakukan oleh PricewaterhouseCooper pada tahun 2003 dan
2005. Hasil survey menunjukkan bahwa 52% di tahun 2003 dan 57% di tahun 2005 menyatakan TI memegang
peranan yang sangat penting dalam mewujudkan strategi dan visi perusahaan. Industri keuangan seperti
perbankan merupakan salah satu industri yang tertinggi yang menyatakan bahwa TI berperan sangat
pentinguntuk mewujudkan strategi dan visi perusahaan dibandingkan industri lainnya. Oleh karena itu penulis
ingin melihat kesesuaian model tata kelola TI pada Bank XYZ dengan beberapa kerangka kerja dan teori yang
telah ada. Penulis tidak merancang kembali tata kelola TI yang sudah ada pada bank XYZ hanya
mendeskripsikan tata kelola TI nya.
Peneliltian dilakukan dengan menggunakan tiga kerangka kerja tata kelola TI berikut : kerangka kerja
struktur, dan kerangka kerja Hubungan atau Komunikasi, kerangka kerja IT Governance Institute, dan kerangka
kerja Australian Standard for Good Corporate Governance of ICT. Penulis akan memetakan tata kelola TI pada
bank XYZ ke kerangka kerja-kerangka kerja tersebut. Setelah memetakan tata kelola TI pada Bank XYZ penuis
akan menganalisa menggunakan teori tata kelola TI dari ketiga kerangka kerja tersebut dan mencari temuan-
temuan dalam penganalisaannya.Dari hasil analisis penulis menenemukan bahwa tata kelola bank XYZ
sebagian besar sesuai dengan ketiga kerangka kerja yang digunakan.
Penulis juga menemukan ada sebuah proses pada bank XYZ yaitu formally tracking business value of IT
yang belum dijalankan dengan baik. Penulis menyarankan agar Bank XYZ melakukan Post Implementation
Review terhadap setiap proyek sehingga kepekaan terhadap tantangan dan sumber masalah dalam menciptakan
nilai dari TI meningkat.
Kata Kunci: Tata Kelola TI, Pemetaan model tata kelola TI.
1. Pendahulan mengimplementasikan Tata Kelola TI yang baik,
Dewasa ini TI mulai menjadi bagian yang sangat perusahaan harus memahami Model Tata Kelola TI
penting dalam mendukung tercapainya strategi dan yang sesuai dengan perusahaan tersebut, kemudian
visi perusahaan. Hal ini didasari oleh survey yang menyusun model tersebut dan mengimplementasi-
dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers pada tahun kannya serta mengevaluasi dan memperbaiki
2003 dan 2005. Industri keuangan seperti perbankan kekurangan dari model tersebut. Saatini terdapat
merupakan salah satu industri yang menyatakan banyak model Tata Kelola TI yang telah
bahwa TI berperan sangat penting untuk dikembangkan seperti model IT Governance
mewujudkan strategi dan visi perusahaan Institute, model dari Wim Van Grembergen, model
dibandingkan dengan industri lainnya (ITGI, 2006). Peter Weill dan Jeanne W. Ross, model Australian
Hal ini disebabkan karena di era globalisasi ini Standard 8015, model Peterson dan model-model
ketergantungan industri perbankan terhadap lain yang telah ada pada masing-masing- organisasi
Teknologi Informasi sangat tinggi bahkan TI telah baik di luar maupun di dalam negeri.
menjadi sarana untuk menciptakan sumber Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian
penghasilan baru untuk bisnis perbankan (IT dengan rumusan masalah sebagai berikut: untuk
Enabler). Melihat dari hasil survey bahwa TI mengetahui kesesuaian kerangka kerja model yang
berperan sangat penting bagi industri perbankan dan terhadap tata kelola TI bank XYZ, dengan
dikeluarkannya API oleh Bank Indonesia yang salah memetakan terlebih dahulu tata kelola TI Bank XYZ
satu pilarnya adalah menciptakan Good Corporate kedalam kerangka kerja tersebut.
Governance diatas, maka menurut penulis
perbankan di Indonesia seharusnya
mengimplementasikan Tata Kelola TI untuk
menunjang strategi dan tujuan organisasi. Untuk
B-133
2. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 19 Juni 2010
Ketiga Formal Tracking of Business Value
2. Tinjauan Pustaka Process, kebanyakan tantangan dari tata kelola TI
yang efektif berasal dari sulitnya untuk mengkaji
2.1 Kerangka Kerja Struktur, Proses dan
nilai TI. Pengambil keputusan TI akan membuat
Hubungan keputusan yang efektif apabila mereka mengerti
Karya ilmiah ini akan membahas kerangka kerja dengan baik nilai yang perusahaan dapat dari TI.
yang menggunkan mekanise Struktur, Proses dan Pengkajian formal terhadap nilai bisnis dari TI
hubungan. meningkatkan pembelajaran organisasi tentang nilai
Stuktur adalah mekanisme yang melibatkan unisiatif TI sebagai enabler. Tracking process
fungsi atau jabatan yang bertanggung jawab seperti meliputi penentuan apakah penurunan biaya dan
Eksekutif TI dan berbagai komisi TI untuk kenaikan pendapatan benar-benar terwujud.
membuat keputusan TI (Grembergen, De Haes & Keempat service level agreements yang meliputi
Guldentops, 2004). Berikut adalah mekanisme daftar servis yang tersedia, tingkat kualitas alternatif,
struktur yang paling umum ada dalam dan biaya.
pengimplementasian tata kelola TI : Executives or Kelima proses perancangan sistem informasi.
Senior management Commitee, IT Leadership Dan mekanisme terakhir yang juga penting dalam
commitee comprising IT executives, Process teams tata kelola TI adalah hubungan atau komunikasi du
with IT members, Business/IT relationship arah yang efektif dan partisipasi yang baik karena
managers, IT council comprising business and IT seringkali terlalu sedikit kepekaan TI terhadap bisnis
excecutives, Architecture committee, Capital atau sebaliknya kurangnya apresiasi bisnis terhadap
approval committee. (Weill & Ross, 2004) TI.
2.2 Kerangka Kerja AS-8015
Structures Processes Kerangka kerja kedua yang akan dibahas adalah
Australian Standard-8015 for Good Corporate
Governance of ICT. Kerangka kerja ini
IT Governance menegeluarkan enam prinsip yang harus menjadi
pedoman dari good corporate governance of ICT.
Relational mechanisms Prinsip ini bisa diaplikasikan pada banyak
perusahaan. Pengaplikasian nya bisa berbeda-beda
Gambar 1. Elemen Of IT Governance Framework tergantung dari ukuran dan operasi bisnis dari
perusahaan. Berikut adalah keenam pinsipnya :
Proses adalah mekanisme yang menggambarkan a. Prinsip pertama menciptakan tanggung ajwab
proses pengambilan dan pengawasan keputusan ICT yang jelas. Hal ini menjamin bahwa setiap
strategis TI (Grembergen, De Haes & Guldentops, individu dan gruop dalam organisasi mengerti
2004). Beberapa mekanisme proses yang umum atau dan menerima tanggung jawab mereka akan
ada dalam tata kelola TI adalah sebagai berikut : ICT.
Tracking of IT Projects and resources consumed, b. Prinsip kedua rencanakan ICT yang terbaik
service-level agreements, formally tracking business untuk mendukung organisasi.
value of IT, charegerback arrangements (Weill & c. Prinsip ketiga mendapatkan validitas ICT.
Ross, 2004). Karya ilmiah ini akan membahas d. Prinsip kelima menjamin ICT sesuai dengan
beberapa proses yang akan digunakan dalam peraturan formal
memetakan tata kelola TI pada Banak XYZ. e. Prinsip keenam menjamin penggunaan ICT
Pertama adalah proses persetujuan investasi TI. memperhatikan faktor manusia, hal ini
Proses ini bertujuan untuk menjamin bahwa menjamin ICT sesuai kebutuhan sekarang dan
investasi TI menciptakan hasil yang berarti bagi yang berkembang dari semua orang di dalam
perusahaan dibanding dengan peluang investasi yang proses.
lain. Banyak perusahaan merumuskan proses
persetujuan investasi untuk menjamin ide-ide kreatif 2.3 Kerangka Kerja IT Governance Institute
dan prioritas strategis dipertimbangkan dalam Kerangka kerja ketiga merupakan kerangka kerja
keputusan investasi. dari IT Governance Institute. Menurut ITGI
Kedua Project Tracking Process. Sebuah tenggung jawab tata kelola adalah bagian dari
langkah penting dalam implementasi tata kelola TI kerangka kerja tata kelola perusahaan secara luas
adlah menciptakan disiplin untuk mengikuti dan harus diperhatikan seperti agenda strategis
perkembangan dari proyek-proyek TI. Beberapa dewan alinnya. Proses tata kelola dimulai dengan
toola yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk menentukan tujuan dari TI perusahaan dengan
melakukan project tracking, salah satunya adalah menyediakan arah awal. Dari sana perulangan yang
Dashboard. terus-menerus terjadi untuk pengukuran kinerja,
B-134
3. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 19 Juni 2010
pembandingan tujuan, dan menghasilkan pengarahan CEO
kembali dari aktifitas-aktifitas TI dan perubahan
tujuan jika diperlukan.
Direktur TI &
3. Profil Perusahaan Operasional
Bank XYZ telah berdiri lebih dari setengah abad
di Indonesia. Cabang Bank XYZ telah beroperasi HO IT HO
& Sistem Operasional
hampir di seluruh pulau besar di Indonesia dengan
berbagai jenis produk inovatif yang ditawarkan.
IT IT Inf. Electric
Bank XYZ juga memiliki suatu tanggung jawab Sistem Operati Security Deliver
sosila dengan memberikan investasi yang besar di Develo onal And y
bidang pendidikan. Bank XYZ telah memperoleh pment Group System Groups
Groups Groups
penghargaan salah satunya adalah penghargaan
investor Award 2006 sebagai “Emiten Terbaik IT
Relations
Sektor Perbankan” dan ditetapkan sebagai salah hip
satu dari 16 perusahaan penerima The Champion of Managem
Gambar 2. Struktur Organisasi TI pada Bank XYZ
ent
Good Governance (GCG) oleh Ikatan Komite Audit
Indonesia (IKAI). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada
4. Analisa dan Pembahasan tiga komisi yang berhubungan dengan persetujuan
Seperti kita ketahui bisnis perbankan dewasa ini proyek TI yaitu: Operation IT Risk Committe
sudah sangat tergantung pada Teknologi Informasi. (OIRC), Business Development Managemant
Pada bank XYZ 90% operasionalnya bergantung Committee (BDMC), dan Business Assessment Team
pada TI. Sehingga apabila TI tersebut sering tidak (BAT). Selain dari ketiga komisi tersebut, didalam
berjalan atau keamananya yidak terjamin maka bisa setiap proyek akan terdapat dua komisi lagi yaitu
dipastikan nasabah Bank XYZ akan kecewa dan Project Steering Committee dan Project Technical
mengakibatkan turunnya integritas Bank XYZ. Committe. Gambaran struktur organigram dari setiap
Akibat berikutnya adalah berpindahnya nasabah ke proyek adalah sebagai berikut:
bank lainnya. Selain Visi Bank XYZ harus
mematuhi peraturan yang ditapkan oleh BI selaku Project Steering Committee
bank sentral di Indonesia dan Badan Pengawas Pasar
Modal(BAPEPAM) selaku pengawas perdagangan
saham di Indonesia.
Project Technical
Committee
4.1 Tata Kelola Teknologi Informasi Bank XYZ
Untuk mengelola TI agar selaras dengan visi dan
strategis bisnis, Bank XYZ memiliki model tata Project Manager
kelola TI nya sendiri. Mulai dari CEO, Direktorat
Bisnis dan TI sampai divisi terlibat dalam tata kelola
TI. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran eksekutif Quality Assurance
tentang pentingya pengelolaan TI.
Gambar 3. Struktur Organigram Proyek TI pada
4.1.1 Tata Kelola TI menurut Struktur, Proses Bank XYZ
dan Hubungan
4.1.1.1 Mekanisme Struktur Seperti yang terlihat pada gambar 3 setelah
Pada bank XYZ diketahu bahwa komisaris, Project Technical Committee maka dibawahnya ada
direktur dan manager TI berperan dalam project manager yang juga mengawasi proyek
pengelolaan dn pengambilan keputusan TI Bnak tersebut. Kemudian dibawah project manager
XYZ. Mereka memberikan keputusan berdasarkan terdapat Quality Assurance yang mengawasi
ukuran proyek atau kegiatan, biaya dan kualitas dari proyek tersebut. Baru setelah itu ada
signifikannsinya kepada bisnis. Berikut struktur fuungsi lainnya yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi TI Bank XYZ berdasarkan hasil proyek.
penelitian: Sedangkan yang mengkaji hasil dari proyek
setelah selesai adalah bagian Internal Audit.
4.1.1.2 Mekanisme Proses
Proses dimulai dengan adanya inisiatif dari bisnis
atau TI. Kemudian dilanjutkan dengan mengajukan
B-135
4. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 19 Juni 2010
proyek-proyek tersebut dan masuk dalam proses c. Keterlibatan secara langsung seluruh pihak
yang disebut Paneling. paneling bertujuan untuk terkait pada bank XYZ didalam komisi.
memfilter proyek-proyek yang diajukan oleh seluruh d. Pemahaman yang sama akan tujuan bisnis atau
direktorat Bank XYZ dan menghasilkan sebuah TI.
buku Corporate operating plan yang berisi semua
proyek-proyek yang disetujui, anggaran proyek, 4.1.2 Tata Kelola TI Menurut AS-8015
kapan proyek akan berjalan, dan siapa tim Dalam kerangka kerja tata kelola TI AS-8015
pendukungnya. Tidak semua proyek akan melewati terdapat enam prinsip, keenam prinsip ini harus
proses Paneling ada beberapa proyek yang dievaluasi, diarahkan dan diawasi.
ukutannya kecil tidaj akan masuk proses Paneling. Prinsip pertama menciptakan tanggung jawab
Proses paneling dilakukan dua kali, pada tahap ICT yang jelas. Pada Bank XYZ peran dan tanggung
pertama apabila tidak sesuai maka proyek tidak akan jawab dari setiap komisi sudah diberikan dengan
lolos dalam seleksi. Kemudian yang lolos pada jelas.
pertemuan yang pertama akan masuk lagi dalam Prinsip kedua rencanakan ICT yang terbaik
proses paneling kedua yang dihadiri oleh CEO. unntuk mendukung organisasi. TI pada bank XYZ
Setelah melewati proses paneling buku corporate merupakan enabler dan menurut hasil penelitian
operating plan sudah tersedia di awal tahun Bank XYZ memiliki Master Plane yang
berjalan. Proyek yang kan dijalankan mengacu pada berubah0ubah sesuai dengan visi perusahaan.
buku tersebut. Ketika proyek akan dijalankan sesuai Prinsip ketiga mendapatkan validitas ICT. Pada
dengan jadwal, tim IT Relationship management Bank XYZ terdapat proses Project Kife Cycle
(ITRM) yang akan menghubungi grup-grup bisnis dimana didalamnya ada proses kajian investasi TI
pemilik proyek tersebut. Tim ITRM dan grup bisnis yang ketat.
terkait akan membicarakan proyek ini lebih detail Prinsip keempat menjamin ICT sesuai dengan
lagi mengenai tujuan, requirement, dan biaya tujuannya yaitu mendukung organisasi tetap
proyek.setelah persiapan proyek selesai maka responsive dengan perubahan bisnis dan
proposal akan dimasukkan kekomisi-komisi BAT, menyediakan dukungan kepada bisnis kapanpun
BDMC, OIRC tergantung dari ukuran biaya dan dibutuhkan. Bank XYZ melakukan penyaringan
sumber daya manusia dari proyek apakah ada unsur yang ketat terhadap proyek TI, salah satunya adalah
resiko yang terkandung didalamnya. Didalam harus sesuai dengan visi, misi, dan target
kondisi inilah investasi TI dikaji. Bank XYZ tidak perusahaan.
menggunakan tools tertentu seoerti Information Prinsip kelima menjamin ICT sesuai dengan
Economics dalam pengkajian investasi TI nya. peraturan formal. Bank XYZ sebagai perusahaan
Setelah proyek selesai dikaji oleh komisi-komisi perbankan yang terbuka harus patuh terhadap
tersebut dan disetujui maka proyek akan dijalankan. peraturan yang dikeluarkan Bank Sentral (BI) dan
Proses berikutnya adalah setelah proyek selesai dan Badan Pengawas Pasar Modal.
beroperasi. Setiap sistem atau produk akan dikelola Prinsip keenam menjamin penggunaan ICT
oleh grup operasional TI. Proses yang yang didapat memperhatikan faktor manusia. Dari hasil
adalah apabila terdapat kesalahan pada sistem, baik penelietian penulis terlihat bahwa penggunaan TI di
berupa salah pengoperasin atau terdapat bug pada Bank XYZ memperhatikan faktor manusia.
sistem. Apabila operasional TI tidak dapat Kemingkinan besar penggunaan ICT pada Bank
memecahkan masalahnya maka akan menghubingi XYZ juga telah memperhatikan faktor manusia.
groups development untuk memberitahukan Melihat dari penjelasan diatas terlihat bahwa tata
maslahnya dan group development akan mencari kelola TI pada Bank XYZ sesuai dengan prinsip-
solusinya dan memberitahukan kembali ke prinsip kerangka kerja dari Australian Standard for
Operasional TI. Good Corporate Governance of ICT.
4.1.1.3 Mekanisme Hubungan 4.1.3 Tata Kelola TI Menurut IT Governance
Pada mekanisme hubungan Bank XYZ Institute
mengunakan beberapa pendekatan seperti : Dalam kerangka kerja tata kelola TI ITGI tedapat
a. Menjaga komunikasi antara IT dan bisnis Bank liam area tata kelola TI yaitu Strategic Alignment,
XYZ mebuat satu divisi yang disebut IT Value Delivery, Risk Management, Resource
Relationship Management. Management dan Performance Measurements.
b. Portal internet yang bisa digunkan untuk Strategic Alignment, pada bank XYZ strategic
memberikan berita-berita terkini mengenai alignment dilaakukan dengan menurunkan visi dan
perusahaan. strategi perusahaan menjadi IT master plan yang
memiliki misi sebagi IT enabler. Kemudian ada
B-136
5. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 19 Juni 2010
Value Delivery dimana setiap proyek akan dikaji a. Tata kelola TI pada Bank XYZ dapat dipetakan
keuntungan apa yang bisa diberkan dari ke keangka-kerangka kerja struktur, proses dan
implementasi proyek tersebut. hubungan, AS-8015, dan ITGI.
Pada Resources Management, Bank XYZ telah b. Tata kelola Bank XYZ memiliki kekurangan
mengoptimalkan penggunaan resource yang ada. pada proses Post Implementation Review. Saat
Bank XYZ menggunakan proses project life cycle ini proses ini tidak dilakukan untuk semua
yang ketat yang mana didalamnya terdaat area tat proyek. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan
kelola TI yang lain seperti Risk Management yang kepekaan terhadap tantangan dan sumber
khusus menangani proyek yang mengandung resiko. masalah dalam menciptakan nilai dari TI.
Area yang terakhir yaitu Performance
Measurement. Bank XYZ telah melakukan banyak Daftar Pustaka
pengukuran kinerja dalam pengembangan sebuah Australian Standard AS-8015, section 2: Overview
proyek dengan memberikan KPI pada setiap staff di of Framework for Good Corporate
bawah group IT System Dvelopment. Governanceof ICT.
Benbasat, I.Goldstein D. And Mead, M. The Case
4.2 Pembahasan Tata Kelola Teknologi Informasi Research Strategy in Studies of Information
Bank XYZ System, MIS Quarterly, vol. 11(3), pp.368-386,
Menganalisa dari hasil pemetaan kerangka kerja 1987
dari berbagai model diatas terlihat tata kelola TI De Haes, S. & Van Grembergen, W. IT Governance
Bank XYZ dimotivasi oleh dua hal yaitu vixi Structures, Processes, and relational
perusahaan dan kepatuhan terhadap aturan Bank Mechanism: Acheiving IT/Business Alignment
Sentral(BI) dan Bapepam. in a Major Belgian Financial Group
Dari pemetaan diatas terlihat pula tata kelola IT Governance Institute, Board Briefing on IT
Bank XYZ sebagian besar sesuai dengan kerangka Governance second edition, on-line available at
kerja tersebut. www.itgi.org, 2003
Berdasarkan hasil pemetaan diatas penulis berani IT Governance Institute, IT Governance Global
mengatakan bahwa Tata kelola Bank XYZ sangat Status Report, on-line available at
baik, walaupun sebenarnya ada satu kekurangan www.itgi.org, 2006
yang ditemukan oleh penulis yaitu Bank XYZ tidak Peterson, R. Information strategies and tactics for
melakukan Post Implementation Review dengan infomation technology governance, in
baik. strategies for information technology
Hal tersebut dapat terlihat dari hasil wawancara governance, book ed. By van Grembergen,
sebagai berikut : Idea Group Publ., 2004
“Setelah project live seharusnya project itu kembali Peterson, R. Information strategies and tactics for
lagi masuk ke BDMC atau BAT untuk post infomation technology governance, in W. Van
implementation review tepi untuk saat ini tidak seua Grembergen (ed.), strategies for Information
project kembali kesana untuk di review, kami sedang technology governance, Harshey, PA: Idea
membicarakan hal ini dengan Corporate Group Publishing, 2003
Programme Management Office”.
Dengan tidak melakukan Post Implementation
Review pada setiap proyek TI mungkin merupakan
penyebab ketidaksuksesan dari proyek TI di Bank
XYZ yang dapat dilihat dari hasil wawancar berikut:
“Ada juga proyek yang setelah live tidak berhasil
meningkatkan keuntungan hal ini karena prediksi
pasar yang salah”.
Melihat hal ini Bank XYZ sudah seharusnya
melakukan Post Implementation Review untuk setiap
proyek dengan baik agar Bank XYZ bisa lebih peka
dalam melakukan kajian keuntungan TI.
5. Simpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang
dilakukan penulis pada tata kelola TI yang
terdapat pada Bank XYZ . penulis dapat
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
B-137