Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Managing Crises in Southeast Asia - Are You Prepared? - American Chamber of Commerce Indonesia - Bahasa Indonesia version
1. FEATURE STORY
Menangani Berbagai Krisis di Asia Tenggara:
Apakah Anda Siap?
Oleh Scott Bernat
S ebuah gempa yang diikuti
gelombang tsunami telah
me l u l u h l a n t a k k a n s e j u m l a h
wilayah pesisir di Indonesia dan
Thailand; sebuah wabah sejenis
virus influenza telah menyebar ke
seluruh wilayah Asia dan nyaris
mengakibatkan pandemi;
sekelompok teroris meledakkan
bom di tengah-tengah kawasan
bisnis Jakarta, serangkaian aksi
demo berubah menjadi kerusuhan
di Bangkok dan Kuala Lumpur,
sementara seorang mantan perwira
polisi yang bersenjata menawan
orang-orang tak bersalah di
Manila. Kejadian-kejadian seperti
ini begitu sering terjadi, tidak saja
di kawasan Asia Tenggara, namun http://sekoteng.files.wordpress.com/2009/09/aceh.jpg
juga di seluruh penjuru dunia. Para Devastation in Aceh, Indonesia, December 2004
petugas keamanan diharuskan
untuk selalu sigap dan siaga untuk bertindak sesuai mengidentifikasi, mengendalikan, meringankan, maupun
keadaan, dalam usaha untuk mempertahankan melakukan persiapan guna menghadapi segala macam
keberlanjutan kehidupan, kelangsungan operasional, aksi dan kejadian yang berpotensi mengganggu
serta reputasi organisasi di mana mereka bernaung. mulusnya aktivitas operasional sebuah organisasi
Pentingnya mewujudkan dan secara rutin melaksanakan manapun. Walaupun menyusun rencana untuk
suatu rencana manajemen krisis tidak bisa dipandang menghadapi segala kemungkinan tampak sebagai sesuatu
sebelah mata dan harus menjadi suatu bagian dari yang mustahil, namun hal tersebut dapat diwujudkan
rencana kelangsungan bisnis dalam setiap organisasi. dengan mengembangkan suatu pemahaman yang
menyeluruh terhadap lingkungan sekitar, meluaskan
jaringan relasi pada tingkat lokal, nasional, dan
Apakah yang dimaksud dengan krisis? internasional dengan baik, serta adanya pengetahuan
Tak pelak, jika mendengar kata “krisis” untuk pertama yang luas terhadap ketentuan operasional bisnis/
kali, kata tersebut dipastikan akan memberi kesan organisasi Anda.
negatif, namun bagi seorang profesional keamanan, krisis Studi Kasus #1
justru akan menjadi sebuah panggilan untuk melakukan
tindakan-tindakan yang sebelumnya telah disusun, Pagi pada tanggal 17 Juli 2009, padatnya lalu lintas pagi
direncanakan, dan dilatih dengan baik. Business hari itu diguncang oleh dua buah peristiwa pengeboman
Dictionary.com mendefinisikan krisis sebagai sebuah yang nyaris terjadi bersamaan di Hotel JW Marriott dan
“kejadian atau titik pengambilan keputusan kritis, yang Ritz-Carlton yang terletak di kawasan bisnis Kuningan,
mana, bila tidak ditangani secara benar dan tepat waktu Jakarta, Indonesia. Beberapa pelaku bom bunuh diri
(atau bila tidak ditangani sama sekali), akan berpotensi yang memiliki hubungan dengan kelompok teroris
menjadi sebuah bencana atau malapetaka”. Dalam Jamaah Islamiyah (JI) telah sukses menetapkan sasaran
konsep pendekatan bisnis secara keseluruhan, di mana dan melaksanakan serangan bom mereka dan
setiap dan seluruh aspek dalam bisnis tersebut memiliki mengakibatkan sejumlah korban cedera dan meninggal
ketergantungan satu sama lain untuk meraih sukses, dunia, baik dari kalangan asing maupun warga negara
sangat dibutuhkan suatu rencana manajemen krisis yang Indonesia sendiri. JI sendiri sebelumnya telah dikaitkan
terintegrasi guna meningkatkan kemampuan organisasi dengan serangkaian peristiwa serupa di seluruh wilayah
tersebut dalam melindungi seluruh personelnya, serta Indonesia, seperti Bom Bali tahun 2002 dan 2005, Bom
pada saat melewati masa-masa sulit. Manajemen krisis JW Marriott Kuningan tahun 2003, serta Bom Kedutaan
merupakan sebuah proses yang digunakan untuk dapat Besar Australia tahun 2004. Sehubungan dengan itu,
2. FEATURE STORY
para petugas keamanan dari pihak swasta maupun berada di lokasi kejadian serta kecenderungan para
pemerintah mendapati masalah-masalah seputar staf di sana untuk membersihkan dan memindahkan
manajemen krisis berikut ini yang berkaitan dengan reruntuhan yang ada.
kedua serangan bom yang terjadi pada tahun 2009
tersebut: • Mengelola arus informasi baik secara internal
maupun eksternal, khususnya yang berkaitan dengan
• Alur komando dan kendali tahap awal di kedua
pihak media menjadi sebuah tantangan tersendiri.
lokasi tersebut sangat terbatas atau tidak ada sama
Tatkala mengikuti segala perkembangan dalam
sekali.
kejadian luar biasa seperti ini, semua orang
• Informasi terpercaya mengenai jumlah korban membutuhkan informasi. Inilah mengapa
meninggal dunia dan cedera amat sulit didapat. pengelolaan isi dan arus informasi yang dirilis sering
Pihak-pihak yang terlibat secara langsung, tengah kali menimbulkan persoalan tertentu.
bekerja, maupun sedang berkunjung ke hotel saat
terjadinya ledakan bom tersebut meliputi para Studi Kasus #2
karyawan hotel, perwakilan dari sektor bisnis lokal Aksi protes dan kerusuhan yang berbau politik di
dan mancanegara, selain juga para aparat Bangkok, Thailand, yang berlangsung antara bulan Maret
pemerintahan dari dalam maupun luar negeri. dan Mei 2010 telah menimbulkan dampak yang begitu
• Kurangnya layanan medis darurat yang sanggup besar pada sendi-sendi bisnis dan organisasi
merencanakan dan melakukan tindakan guna pemerintahan yang berada di dalam maupun di sekitar
menangani insiden trauma massal, khususnya untuk wilayah kota tersebut. Ketidakstabilan politik telah
kejadian dengan skala dan derajat seperti itu. Ini menjadi momok bagi pemerintah Kerajaan Thailand
pun diperparah dengan tidak mencukupinya jumlah sejak terjadinya peristiwa kudeta militer pada tahun 2006
personel terlatih, fasilitas, serta sarana untuk dan juga tersingkirnya pemerintahan pimpinan mantan
menangani situasi trauma/medis massal darurat di Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Sebelum peristiwa
kerusuhan tahun 2010 tersebut, berbagai aksi protes
dalam negeri.
sporadis dan juga aksi kekerasan yang kerap terjadi telah
• Konsep komunikasi antar seluruh personel dan membawa dampak terhadap denyut nadi perekonomian,
sektor yang terlibat masih belum memadai atau tidak pariwisata, serta transportasi ibu kota Thailand tersebut,
mendukung media dan jalur komunikasi lainnya. termasuk bandar udara internasional utama Bangkok,
Suvarnabhumi. Selain itu, banyak pula bisnis/organisasi
• Adanya persoalan seputar menemukan kembali dan skala besar yang memang tidak siap untuk menghadapi
menjaga harta benda pribadi dan informasi hak gangguan berkepanjangan seperti itu, termasuk potensi
milik. Menyusul terjadinya ledakan dan proses terjadinya evakuasi staf dan keluarga mereka, walaupun
evakuasi, banyak harta benda pribadi dan informasi serangkaian kejadian yang terjadi saat itu seharusnya
hak milik perusahaan yang ditinggalkan begitu saja sudah cukup menjadi alasan untuk memulai suatu proses
dan dalam kondisi tidak terjaga. manajemen krisis, jauh sebelum peristiwa kerusuhan
• Usaha bantuan bagi para penegak hukum untuk tersebut terjadi.
mengumpulkan dan menjaga keutuhan barang bukti Beberapa masalah yang dikemukakan oleh para
sulit dilaksanakan karena banyaknya personel yang profesional keamanan swasta saat itu termasuk hal-hal
berikut:
• Begitu minim hingga tidak
adanya rencana manajemen krisis
secara menyeluruh/yang biasa
diterapkan oleh bisnis/organisasi
skala kecil dan besar yang ada.
• Kurang memadainya jaringan
logistik, medis, serta jaringan dan
layanan keamanan yang telah
berkembang dan terpelihara
sepenuhnya.
• Berbagai rencana kelangsungan
bisnis yang ada mencerminkan
proses keimigrasian asing tanpa
mempertimbangkan kondisi
lingkungan sekitar. Dalam beberapa
kasus tertentu, beberapa anggota
pucuk pimpinan organisasi tampak
tidak mengerti atau
Flooding in Bangkok, Thailand, 2011
3. FEATURE STORY
mempertimbangkan adat dan kebudayaan di negara
tersebut, maupun mencoba mengerti adanya
perbedaan untuk benar-benar menyelesaikan urusan
tertentu di negara tersebut, terutama dalam situasi
yang tengah kacau-balau. Akibatnya, beberapa
bisnis tidak mampu menyesuaikan diri dan
melanjutkan aktivitas operasional mereka secara
penuh, sementara sebagian lain dari mereka bernasib
lebih baik.
• Beberapa pimpinan bisnis/organisasi tidak
sepenuhnya mengerti kondisi keamanan yang ada
dan hanya mengandalkan persepsi mereka sendiri
mengenai berbagai peristiwa yang tengah
berlangsung. Mereka pun sering menantang, malah
terkadang menolak rekomendasi yang disampaikan
oleh manajer keamanan mereka, bahkan saat adanya
kekhawatiran mengenai keselamatan dan keamanan.
• Terbatasnya saling berbagi informasi, yaitu dalam
bentuk dialog terbuka dan berkelanjutan dengan para
petugas keamanan pemerintah dari dalam maupun
luar negeri, yang menyebabkan sulitnya
mengidentifikasikan “pemicu” yang sesuai untuk
memulai rangkaian tindakan yang semestinya dan
tepat waktu (seperti merelokasi para staf dan
aktivitas operasional bisnis, evakuasi, dll.).
Berdasarkan informasi yang tersedia bagi masing-
masing bisnis/organisasi, beberapa di antara mereka
sempat merelokasi para staf dan/atau anggota
keluarga mereka, beberapa di antara mereka juga
merelokasi basis operasional mereka, sementara
sebagian lagi tidak sama sekali.
ketersediaan terhadap sumber-sumber informasi
• Terbatasnya konsep komunikasi yang telah maju dan seputar risiko dan ancaman serta layanan-layanan
teruji secara rutin, yang antara lain disebabkan oleh terkait yang dapat diandalkan bila hal tersebut ada
gagalnya teknologi lokal. Banyak bisnis yang masih dan tertutupi oleh anggaran. Kegagalan Anda dalam
mengandalkan jaringan internet dan telepon seluler memahami lingkungan Anda akan berpotensi
sederhana untuk berkomunikasi dengan para staf menyebabkan atau mendatangkan berbagai masalah,
mereka dan dengan dunia luar, tanpa dilengkapi oleh terutama dalam situasi krisis.
sarana komunikasi cadangan.
• Tunjuk dan tetapkanlah sebuah tim aksi krisis atau
darurat yang terdiri atas para personel inti dari setiap
divisi dalam bisnis/organisasi Anda (seperti divisi
Mengembangkan Rencana Manajemen manajemen, operasional, sumber daya manusia,
Krisis keselamatan dan keamanan, fasilitas, hubungan
masyarakat, hukum, dll.). Ini mencerminkan konsep
Serangan teror yang terjadi di Jakarta serta kerusuhan di
pendekatan “seluruh bisnis” pada manajemen krisis.
Bangkok menggarisbawahi adanya keharusan untuk
mengembangkan dan mempertahankan suatu rencana • Buatlah penilaian mengenai kekuatan dan titik lemah
manajemen krisis secara menyeluruh yang dapat bisnis/organisasi Anda, dan sertakanlah pula faktor-
diterapkan secara rutin dan meninjau berbagai faktor yang dapat meminimalkan kelemahan
kemungkinan yang dapat terjadi dalam sebuah peristiwa tersebut.
krisis, serta tindakan-tindakan pengendalian yang
relevan. Sebuah rencana dasar sebaiknya • Buatlah rencana untuk menghadapi segala
mempertimbangkan dan meliputi hal-hal berikut: kemungkinan krisis (seperti bencana alam, bencana
buatan manusia termasuk huru-hara, terorisme, dan
• Pemahaman luas mengenai lingkungan operasional perang, pandemi medis, serta berbagai aktivitas
bisnis/organisasi Anda, dengan meninjau aspek kelalaian dan kriminal internal dan eksternal).
sejarah setempat, kecenderungan insiden,
kebudayaan, adat, dan persoalan seputar hukum dan • Tentukan dan buatlah rencana pengadaan pusat
peraturan pemerintah. Perhatikanlah dan ciptakanlah operasional krisis primer dan sekunder/pusat
operasional darurat.
4. FEATURE STORY
• Pastikanlah bahwa segala informasi seputar sumber daya statistik, sebuah analisis hemat biaya akan mampu memberikan
manusia Anda selalu terbaru dan lengkap, misalnya nomor gambaran finansial secara jelas, khususnya dalam
dan alamat yang dapat dihubungi, kerabat terdekat, memperlihatkan efek-efek negatif pada sejumlah perusahaan
informasi asuransi, dll. Dirikan dan peliharalah sebuah yang tidak memiliki rencana yang memadai. Sebuah
jaringan komunikasi yang berkelanjutan. Memiliki organisasi yang benar-benar siap untuk menghadapi dan
beberapa media dan jalur komunikasi sangatlah ideal meminimalkan dampak krisis akan memperlihatkan suatu
(seperti jalur telepon kabel, jaringan telepon seluler dan tingkat ketahanan, yang pada akhirnya akan mendongkrak
satelit, radio komunikasi genggam, internet, aplikasi kepercayaan para klien dan investornya.
pengirim pesan pribadi, dll.). Pertimbangkanlah pula
faktor anggaran dan pengupahan.
• Susun dan peliharalah sebuah jejaring relasi yang luas dan Apakah Anda Siap?
dapat diandalkan, baik di sektor umum maupun swasta, Kebutuhan akan adanya perencanaan manajemen krisis
termasuk pemerintah setempat dan asing, instansi penegak sangatlah jelas. Rencana tersebut seharusnya disusun dan
hukum dan keamanan, militer, logistik, medis, hukum,
serta kepengawasan.
• Susunlah prosedur untuk menindaklanjuti berbagai
masalah medis/kesehatan, darurat, dan pandemi.
• Tetapkanlah lokasi evakuasi primer dan sekunder/tempat
berkumpul yang mudah dikenali saat terjadinya krisis.
Berlakukanlah suatu rencana evakuasi yang melibatkan
staf lokal dan asing secara merata.
• Tetapkan dan persiapkanlah lokasi-lokasi operasional
bisnis cadangan, termasuk pengadaan materi dan informasi
teknis dan administratif yang diperlukan untuk menjamin
kelangsungan bisnis. Ini termasuk penetapan lokasi
produksi, pergudangan, pengiriman, dan lokasi
transportasi lainnya. Pertimbangkanlah kemungkinan
terjadinya kehilangan personel inti beserta langkah
penunjukkan staf cadangan yang sesuai.
• Tentukanlah sebuah rencana seputar hubungan masyarakat dijadikan bagian dari budaya organisasi, sehingga akan
dan tentukanlah juru bicara bisnis/organisasi Anda. menjamin keberlangsungan hidup dan kelansungan bisnis.
Kawasan Asia Tenggara, dengan kondisi lingkungannya yang
• Pastikanlah agar seluruh personel mengenali rencana dasar
menantang dan dinamis, memerlukan tenaga-tenaga
dan memahami arti pentingnya terhadap keselamatan dan
profesional yang benar-benar paham akan lingkungan
keamanan mereka. Pertimbangkanlah untuk melakukan
operasional serta terlibat sepenuhnya dalam seluruh sektor
pengadaan perangkat penanggulangan musibah untuk di
profil bisnis sebuah organisasi. Kegagalan dalam menyusun
rumah beserta kelengkapan darurat yang sesuai. rencana untuk menghadapi segala kemungkinan secara
• Langsungkanlah simulasi dan latihan rutin yang mencakup menyeluruh tidak hanya akan membawa risiko terhadap
berbagai skenario krisis. Bila memungkinkan, kelangsungan organisasi tersebut, namun justru yang terpenting
pertimbangkanlah untuk melibatkan responden dari yaitu dapat membahayakan jiwa para karyawannya.
pemerintah lokal dan asing dalam skenario latihan. Organisasi yang benar-benar efektif senantiasa menyusun
rencana untuk menghadapi dan mengatasi segala tantangan
• Susunlah rencana yang menyeluruh untuk menjamin secara langsung. Apakah Anda siap untuk menghadapi
kelangsungan bisnis bilamana personel inti atau terkait tantangan tersebut? ■
berhalangan.
Kiat Sukses Mempengaruhi Dewan Scott M. Bernat is a civilian Special Agent of the US Naval
Criminal Investigative Service (NCIS), currently assigned to the
Pimpinan Organisasi US Embassy Jakarta, Indonesia Force Protection Detachment
Untuk mewujudkan perencanaan manajemen krisis yang as the Resident Agent in Charge and Chief of US Military
efektif, haruslah disetujui dan ditetapkan sebelumnya oleh Security. He is a recognized expert on Asia-Pacific regional
security, to include the development, coordination and
dewan pimpinan organisasi. Adanya presentasi yang singkat
management of plans, programs and activities directly
dan jelas, berdasarkan kelemahan-kelemahan perusahaan supporting crisis response and operations. He is a published
terkait dengan lingkungan operasionalnya, sangatlah author and speaker on international security issues. See http://
berpengaruh dalam mencapai sukses. Presentasi tersebut id.linkedin.com/in/scottbernat.
hendaknya menyebutkan beberapa kasus insiden pada masa
lalu beserta dampak yang diakibatkannya pada beberapa This article was originally published in “Australian Security Magazine”,
organisasi sejenis, baik itu dari aspek korban jiwa dan kerugian October / November 2011 edition, and will be published in AmCham
Indonesia’s “Executive Exchange” vol. 11 ed. 4, currently in production.
materiil. Bagi para pimpinan yang berpedoman pada angka