SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
MENTERI PEKERJAAN UMUM
                             REPUBLIK INDONESIA



                   PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM

                            NOMOR : 11 /PRT/M/2009



                                    TENTANG

                     PEDOMAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
            DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH
            TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI
        DAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA,
                        BESERTA RENCANA RINCINYA


                   DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


                         MENTERI PEKERJAAN UMUM,


Menimbang      :   a. bahwa berdasarkan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 26
                      Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, penetapan rancangan
                      peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi,
                      rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan rencana rinci
                      tata ruang dilakukan setelah mendapat persetujuan substansi
                      dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
                      bidang penataan ruang;

                   b. bahwa berdasarkan Pasal 189 Undang-Undang Nomor 32
                      Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, proses penetapan
                      rancangan Peraturan Daerah yang berkaitan dengan tata
                      ruang daerah dikoordinasikan dengan menteri yang
                      membidangi urusan tata ruang;

                   c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
                      dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri
                      Pekerjaan Umum tentang Pedoman Persetujuan Substansi
                      Dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang
                      Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata
                      Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, beserta Rencana Rincinya;
-2-


Mengingat    :   1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
                    Daerah sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan
                    Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
                    Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
                    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
                    Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
                    Indonesia Nomor 4844);
                 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
                    Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
                    Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
                 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
                    Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
                    Pemerintahan Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota
                    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 82);
                 4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
                    Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
                    Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);
                 5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
                    Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
                    Kementerian Negara RI sebagaimana telah diubah terakhir kali
                    dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 tentang
                    Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun
                    2005;
                 6. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit
                    Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara RI
                    sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan
                    Presiden Nomor 20 Tahun 2008 tentang Perubahan
                    Kedelapan Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005;
                 7. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang
                    Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu 2004;
                 8. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2009 tentang Badan
                    Koordinasi Penataan Ruang Nasional;
                 9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008
                    tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan
                    Umum;
                 10. Keputusan     Menteri     Pekerjaan      Umum      Nomor
                     318/KPTS/M/2009     tentang    Pelimpahan     Kewenangan
                     Penandatanganan     Pemberian     Persetujuan    Substansi
                     Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang
                     Wilayah Kabupaten/Kota beserta Rencana Rincinya;


                               MEMUTUSKAN:


Menetapkan   :   PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG
                 PEDOMAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN
                 RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA
                 TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DAN RENCANA TATA
                 RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA, BESERTA RENCANA
                 RINCINYA.
-3-



                                       BAB I
                               KETENTUAN UMUM


                                  Bagian Kesatu
                                    Pengertian


                                      Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.    Persetujuan substansi adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri yang
      menyatakan bahwa materi muatan teknis rancangan peraturan daerah tentang
      rencana tata ruang wilayah mengacu pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun
      2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional serta
      kebijakan nasional, dan rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota
      telah mengacu pada rencana umum tata ruang, dengan tujuan untuk menjamin
      kesesuaian muatan peraturan daerah, baik dengan ketentuan peraturan
      perundang-undangan maupun dengan pedoman bidang penataan ruang.
2.    Peraturan daerah, selanjutnya disebut Perda, adalah Peraturan Daerah Provinsi
      dan/atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
3.    Rencana tata ruang wilayah adalah hasil perencanaan tata ruang pada wilayah
      yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas
      dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif.
4.    Rencana rinci tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang pada kawasan
      yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas
      dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional dan disusun
      berdasarkan nilai strategis kawasan dan/atau kegiatan kawasan sebagai
      perangkat operasionalisasi rencana tata ruang wilayah.
5.    Rencana detail tata ruang adalah rencana rinci tata ruang untuk rencana tata
      ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi
      kabupaten/kota.
6.    Materi muatan teknis rencana tata ruang adalah isi dari rancangan peraturan
      daerah tentang rencana tata ruang yang bersifat teknis, meliputi: tujuan,
      kebijakan, dan strategi penataan ruang; rencana struktur ruang; rencana pola
      ruang; penetapan kawasan strategis; arahan pemanfaatan ruang, dan arahan
      pengendalian pemanfaatan ruang.
7.    Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik
      Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia
      sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
      Indonesia Tahun 1945.
8.    Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat
      daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
9.    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
      lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
      daerah.
10.   Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
-4-


11.   Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional, selanjutnya disebut BKPRN,
      adalah badan yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang
      Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang tugas pokoknya
      mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan
      penataan ruang.
12.   Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, selanjutnya disebut BKPRD, adalah
      badan yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 26
      tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi dan di Kabupaten/Kota dan
      mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Gubernur dan Bupati/Walikota
      dalam koordinasi penataan ruang di daerah.


                                    Bagian Kedua
                         Maksud, Tujuan, dan Ruang Lingkup


                                        Pasal 2
(1)   Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman kepada pemerintah daerah
      provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota untuk mendapatkan persetujuan
      substansi dalam penetapan rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah
      dan rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota sebelum ditetapkan
      menjadi Perda.
(2)   Peraturan Menteri ini bertujuan agar rencana tata ruang wilayah dan rencana
      rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota yang ditetapkan dalam Perda
      disusun sesuai dengan kaidah teknis bidang penataan ruang sehingga terwujud
      suatu rencana tata ruang yang terpadu dan komplementer terhadap hierarki
      rencana tata ruang di atasnya.
(3)   Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi:
      a.   Prosedur persetujuan substansi rancangan Perda tentang rencana tata
           ruang wilayah dan rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota
           sebelum ditetapkan menjadi Perda; dan
      b.   Tata cara evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda tentang rencana
           tata ruang wilayah dan rencana rinci tata ruang provinsi dan
           kabupaten/kota.


                                        BAB II
                      PROSEDUR PERSETUJUAN SUBSTANSI


                                    Bagian Kesatu
                                        Umum


                                        Pasal 3
(1)   Prosedur persetujuan substansi rancangan Perda tentang rencana tata ruang
      merupakan tahapan kegiatan untuk memperoleh persetujuan substansi sejak
      pengajuan oleh pemerintah daerah hingga persetujuan substansi yang diberikan
      oleh Menteri sebelum rancangan Perda tentang rencana tata ruang diproses
      lebih lanjut menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
-5-



(2)   Prosedur persetujuan substansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
      a. pengajuan rancangan Perda tentang rencana tata ruang;
      b. evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda tentang rencana tata ruang;
         dan
      c. persetujuan substansi rancangan Perda tentang rencana tata ruang.


                                   Bagian Kedua
        Prosedur Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi
                   tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi


                                     Paragraf 1
                  Pengajuan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi
                   tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi


                                      Pasal 4
(1)   Rancangan Perda yang diajukan untuk memperoleh persetujuan substansi
      adalah rancangan Perda yang belum disetujui bersama DPRD Provinsi dan telah
      dibahas di BKPRD Provinsi.
(2)   Prosedur penyusunan rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah
      provinsi disusun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


                                      Pasal 5
(1)   Dalam penyusunan rancangan Perda tentang rencana tata ruang, pemerintah
      daerah provinsi melakukan penilaian sendiri untuk menjamin kesiapan materi
      muatan teknis rancangan Perda yang akan diajukan untuk mendapat persetujuan
      substansi.
(2)   Kesiapan materi muatan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat
      menyeluruh sekurang-kurangnya terdiri atas:
      a. materi muatan teknis rancangan Perda yang telah memuat:
         1. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi, yang
            terdiri atas;
            a)   Tujuan Penataan Ruang Wilayah Provinsi; dan
            b)   Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi.
         2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi, yang memuat:
            a)   Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan;
            b)   Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi;
            c)   Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Energi;
            d)   Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Telekomunikasi; dan
            e)   Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Sumber Daya Air.
-6-



         3. Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi, yang terdiri atas;
             a)   Rencana Kawasan Lindung; dan
             b)   Rencana Kawasan Budi Daya.
         4. Penetapan Kawasan Strategis Provinsi;
         5. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi;
         6. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang, yang terdiri atas;
             a)   Indikasi Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi;
             b)   Arahan Perizinan;
             c)   Arahan Insentif dan Disinsentif; dan
             d)   Arahan Sanksi.
      b. Materi muatan teknis rancangan Perda telah mengacu pada Undang-Undang
         Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang
         Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, pedoman penyusunan rencana
         tata ruang, dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang
         lainnya.


                                        Pasal 6
Pemerintah daerah provinsi dan/atau DPRD provinsi dapat meminta asistensi kepada
Departemen Pekerjaan Umum untuk mendapatkan masukan dalam penyusunan
materi muatan teknis rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah provinsi.


                                        Pasal 7
(1)   Departemen Pekerjaan Umum memberikan pembinaan teknis kepada
      pemerintah daerah provinsi dalam penyiapan rancangan Perda provinsi tentang
      rencana tata ruang wilayah provinsi hingga siap untuk diajukan permohonan
      persetujuan substansi.
(2)   Dalam rangka pembinaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
      Departemen Pekerjaan Umum dapat melakukan secara bersama dengan instansi
      Pemerintah anggota BKPRN lainnya.


                                        Pasal 8
(1)   Pengajuan rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi
      untuk memperoleh persetujuan substansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
      ayat (1) harus disertai dengan surat permohonan persetujuan substansi.
(2)   Surat permohonan persetujuan substansi rancangan Perda provinsi tentang
      rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
      disampaikan oleh gubernur dengan disertai rancangan Perda provinsi tentang
      rencana tata ruang wilayah provinsi dan dokumen pendukung lainnya.
(3)   Dokumen pendukung lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas
      dokumen materi teknis rencana tata ruang wilayah provinsi dan album peta.
-7-


                                      Pasal 9
(1)   Sebelum dilakukan evaluasi terhadap materi muatan teknis rancangan Perda
      tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dilakukan pemeriksaan terhadap
      kelengkapan dokumen rancangan Perda dimaksud.
(2)   Dalam hal terdapat ketidaklengkapan dokumen rancangan Perda provinsi tentang
      rencana tata ruang wilayah provinsi, pemerintah daerah provinsi berkewajiban
      untuk melengkapinya.
(3)   Setelah dokumen rancangan Perda provinsi beserta lampirannya dinyatakan
      lengkap dan memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
      (2), rancangan Perda dimaksud siap untuk dievaluasi.


                                    Paragraf 2
        Evaluasi Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah Provinsi
                   tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi


                                     Pasal 10
(1)   Departemen Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Penataan Ruang
      melakukan evaluasi teknis terhadap rancangan Perda tentang rencana tata ruang
      wilayah provinsi yang diajukan untuk memperoleh persetujuan substansi.
(2)   Evaluasi secara menyeluruh dilakukan bersama dengan instansi Pemerintah
      anggota BKPRN dan pemerintah daerah terkait melalui rapat koordinasi
      pembahasan rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah
      provinsi.
(3)   Rapat koordinasi pembahasan rancangan Perda provinsi tentang rencana tata
      ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan forum
      koordinasi kelompok kerja teknis BKPRN melalui Tim Evaluasi persetujuan
      substansi BKPRN.
(4)   Dalam hal berdasarkan hasil evaluasi terdapat ketidaksesuaian, pemerintah
      daerah provinsi wajib menyempurnakan rancangan Perda provinsi tentang
      rencana tata ruang wilayah provinsi.
(5)   Dalam pembahasan yang berkaitan dengan permasalahan yang bersifat khusus
      dapat dilakukan pembahasan dengan instansi Pemerintah tertentu dan/atau
      pemerintah daerah provinsi lain yang berbatasan untuk menyelesaikan
      permasalahan tersebut.
(6)   Dalam hal berdasarkan hasil evaluasi dinyatakan bahwa rancangan Perda
      provinsi telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
      dan Pasal 5, rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah
      provinsi diproses lebih lanjut untuk mendapatkan persetujuan substansi.
(7)   Susunan keanggotaan tim evaluasi persetujuan substansi          sebagaimana
      dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Menteri.


                                     Pasal 11
(1)   Pernyataan kesesuaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) dapat
      disertai dengan beberapa catatan yang harus diperhatikan dan/atau
      ditindaklanjuti daerah.
-8-


(2)   Pernyataan kesesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam
      berita acara hasil rapat koordinasi pembahasan rancangan Perda provinsi
      tentang rencana tata ruang wilayah provinsi pada forum koordinasi kelompok
      kerja teknis BKPRN.
(3)   Proses evaluasi diatur berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
      Bab III Peraturan Menteri ini.


                                      Paragraf 3
             Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi
                    tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi


                                       Pasal 12
(1)   Persetujuan substansi terhadap rancangan Perda provinsi tentang rencana tata
      ruang wilayah provinsi diberikan berdasarkan hasil evaluasi materi muatan teknis
      rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi.
(2)   Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
      a. Tabel Hasil Pemeriksaan Pencantuman Materi Muatan Teknis Rancangan
         Perda Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan
         kesesuaiannya dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
         Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana
         rincinya, pedoman penyusunan rencana tata ruang, dan peraturan
         perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya; dan
      b. Berita Acara Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Teknis BKPRN dalam
         Pembahasan Rancangan Perda Provinsi tentang Rencana Tata Ruang
         Wilayah Provinsi.
(3)   Menteri memberikan persetujuan substansi terhadap rancangan Perda provinsi
      tentang rencana tata ruang wilayah provinsi, dan menyampaikan surat
      persetujuan substansi dimaksud dengan dilampiri dokumen hasil evaluasi
      sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada gubernur dengan tembusan
      kepada Ketua BKPRN dan Menteri Dalam Negeri.


                                      Paragraf 4
                  Penetapan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi
                    tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi


                                       Pasal 13
(1)   Setelah mendapat persetujuan substansi, rancangan Perda provinsi tentang
      rencana tata ruang wilayah provinsi disampaikan oleh gubernur kepada DPRD
      Provinsi untuk disetujui bersama.
(2)   Rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi setelah
      disetujui bersama gubernur dan DPRD, selanjutnya disampaikan oleh gubernur
      kepada Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi sesuai dengan ketentuan
      peraturan perundang-undangan.
-9-


                                   Bagian Ketiga
      Prosedur Persetujuan Substansi Penetapan Rancangan Peraturan Daerah
               tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota


                                      Pasal 14
Ketentuan mengenai prosedur persetujuan substansi penetapan rancangan Perda
provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 sampai dengan Pasal 12 berlaku mutatis mutandis untuk prosedur persetujuan
substansi penetapan rancangan Perda kabupaten/kota tentang rencana tata ruang
wilayah kabupaten/kota, dengan ketentuan tambahan:
a.   Rancangan Perda kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah
     kabupaten/kota telah mendapatkan rekomendasi dari gubernur terkait sebelum
     diajukan kepada Menteri;
b.   Rancangan Perda sebagaimana dimaksud pada huruf a telah dibahas di BKPRD
     Kabupaten/Kota;
c.   Pengajuan rancangan Perda kabupaten/kota            harus   melampirkan    surat
     rekomendasi dari gubernur terkait;
d.   Rancangan Perda kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah
     kabupaten/kota setelah disetujui bersama bupati/walikota dan DPRD, selanjutnya
     disampaikan oleh bupati/walikota kepada gubernur untuk dievaluasi sesuai
     dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


                                  Bagian Keempat
      Prosedur Persetujuan Substansi Penetapan Rancangan Peraturan Daerah
          tentang Rencana Rinci Tata Ruang Provinsi, Kabupaten, dan Kota


                                      Pasal 15
Ketentuan mengenai persetujuan substansi penetapan rancangan Perda tentang
rencana tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sampai dengan
Pasal 14 berlaku mutatis mutandis untuk persetujuan substansi penetapan rancangan
Perda tentang rencana rinci tata ruang provinsi berupa rencana tata ruang kawasan
strategis provinsi, dan rencana rinci tata ruang kabupaten/kota yang meliputi rencana
tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota, serta rencana detail tata ruang
kabupaten/kota.
- 10 -


                                      BAB III
                       EVALUASI MATERI MUATAN TEKNIS
                  RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI
           DAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA


                                   Bagian Kesatu
                                       Umum


                                     Pasal 16
Evaluasi terhadap materi muatan teknis rencana tata ruang wilayah provinsi dan
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dilakukan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana
rincinya, pedoman penyusunan rencana tata ruang, dan peraturan perundang-
undangan bidang penataan ruang lainnya.


                                     Pasal 17
Muatan rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
harus memperhatikan:
a.   perkembangan permasalahan nasional dan hasil pengkajian implikasi penataan
     ruang provinsi yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap isu-isu
     strategis nasional;
b.   upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi provinsi yang
     ditunjukkan dengan adanya analisis pengembangan potensi ekonomi wilayah;
c.   keselarasan aspirasi pembangunan provinsi yang ditunjukkan dengan adanya
     analisis kesesuaian rencana pembangunan provinsi dengan rencana
     pembangunan nasional dan rencana pembangunan kabupaten/kota;
d.   daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang ditunjukkan dengan
     adanya analisis terhadap neraca penatagunaan tanah, neraca penatagunaan
     sumber daya air, neraca penatagunaan udara, dan neraca penatagunaan sumber
     daya alam lainnya;
e.   rencana pembangunan jangka panjang daerah yang ditunjukkan dengan adanya
     analisis terhadap indikasi program jangka panjang;
f.   rencana tata ruang wilayah provinsi yang berbatasan yang ditunjukkan dengan
     adanya analisis terhadap keterkaitan fungsional dengan wilayah sekitar;
g.   rencana tata ruang kawasan strategis provinsi yang ditunjukkan dengan adanya
     penetapan kawasan strategis provinsi terkait di dalam rencana tata ruang wilayah
     provinsi; dan
h.   rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota yang ditunjukkan dengan adanya
     kesesuaian sistem provinsi dengan sistem kabupaten/kota.
- 11 -


                                      Pasal 18
Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota harus memperhatikan:
a.    perkembangan permasalahan nasional dan provinsi, serta hasil pengkajian
      implikasi penataan ruang kabupaten/kota yang ditunjukkan dengan adanya
      analisis terhadap isu-isu strategis nasional dan provinsi;
b.    upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota
      yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap pengembangan potensi
      ekonomi wilayah;
c.    keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten/kota yang ditunjukkan dengan
      adanya analisis terhadap kesesuaian rencana pembangunan nasional dan
      rencana pembangunan provinsi dengan rencana pembangunan kabupaten/kota;
d.    daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang ditunjukkan dengan
      adanya analisis terhadap neraca penatagunaan tanah, neraca penatagunaan
      sumber daya air, neraca penatagunaan udara, dan neraca penatagunaan sumber
      daya alam lainnya;
e.    rencana pembangunan jangka panjang daerah yang ditunjukkan dengan adanya
      analisis terhadap indikasi program jangka panjang;
f.    rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan yang ditunjukkan
      dengan adanya analisis terhadap keterkaitan fungsional dengan wilayah sekitar;
      dan
g.    rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota yang ditunjukkan dengan
      adanya penetapan kawasan strategis kabupaten/kota di dalam rencana tata
      ruang wilayah kabupaten/kota.


                                   Bagian Kedua
     Evaluasi terhadap Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah Provinsi
                    tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi


                                     Paragraf 1
                  Evaluasi terhadap Tujuan, Kebijakan, dan Strategi
                          Penataan Ruang Wilayah Provinsi


                                      Pasal 19
Evaluasi terhadap tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi
dilakukan melalui penilaian kesesuaian dan kesinambungan tujuan, kebijakan, dan
strategi penataan ruang wilayah provinsi terhadap tujuan, kebijakan, dan strategi
penataan ruang wilayah nasional, serta rencana jangka panjang pengembangan
wilayah provinsi yang bersangkutan.
- 12 -


                                     Paragraf 2
            Evaluasi terhadap Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi


                                      Pasal 20
Evaluasi terhadap rencana struktur ruang wilayah provinsi dilakukan melalui penilaian
keberadaan sistem nasional di dalam rencana tata ruang wilayah provinsi, dan
kesesuaian rencana struktur ruang wilayah provinsi terhadap rencana struktur ruang
wilayah nasional.


                                     Paragraf 3
              Evaluasi terhadap Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi


                                      Pasal 21
Evaluasi terhadap rencana pola ruang wilayah provinsi dilakukan melalui penilaian
terhadap keberadaan kawasan lindung nasional dan kawasan strategis nasional di
dalam rencana tata ruang wilayah provinsi, dan kesesuaian fungsi ruang wilayah
provinsi terhadap fungsi ruang wilayah nasional dan kebijakan nasional.


                                     Paragraf 4
              Evaluasi terhadap Penetapan Kawasan Strategis Provinsi


                                      Pasal 22
Evaluasi terhadap penetapan kawasan strategis provinsi dilakukan melalui penilaian
kesesuaian penetapan kawasan strategis provinsi terhadap kriteria kawasan strategis
provinsi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.


                                     Paragraf 5
           Evaluasi terhadap Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi


                                      Pasal 23
Evaluasi terhadap arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi dilakukan melalui
penilaian kesesuaian indikasi program utama pemanfaatan ruang provinsi dengan:
a. indikasi program utama pemanfaatan ruang wilayah nasional;
b. rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis
   provinsi yang bersangkutan; dan
c. rencana pembangunan jangka menengah             daerah    provinsi   dan   rencana
   pembangunan jangka panjang daerah provinsi.
- 13 -



                                    Paragraf 6
   Evaluasi terhadap Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi


                                     Pasal 24
Evaluasi terhadap arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi dilakukan
melalui penilaian kesesuaian dengan:
a. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional;
b. rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis
   provinsi yang bersangkutan; dan
c. arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi.


                                   Bagian Ketiga
       Evaluasi terhadap Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah
                  tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten


                                    Paragraf 1
                 Evaluasi terhadap Tujuan, Kebijakan, dan Strategi
                        Penataan Ruang Wilayah Kabupaten


                                     Pasal 25
Evaluasi terhadap tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten
dilakukan melalui penilaian kesesuaian dan kesinambungan tujuan, kebijakan, dan
strategi penataan ruang wilayah kabupaten terhadap tujuan, kebijakan, dan strategi
penataan ruang wilayah provinsi, penataan ruang wilayah nasional, dan rencana
jangka panjang pengembangan wilayah kabupaten yang bersangkutan.


                                    Paragraf 2
           Evaluasi terhadap Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten


                                     Pasal 26
Evaluasi terhadap rencana struktur ruang wilayah kabupaten dilakukan melalui
penilaian keberadaan sistem nasional dan sistem provinsi di dalam rencana tata ruang
wilayah kabupaten, dan kesesuaian rencana struktur ruang wilayah kabupaten
terhadap rencana struktur ruang wilayah provinsi dan rencana struktur ruang wilayah
nasional.
- 14 -



                                    Paragraf 3
            Evaluasi terhadap Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten


                                     Pasal 27
Evaluasi terhadap rencana pola ruang wilayah kabupaten dilakukan melalui penilaian
keberadaan sistem nasional dan sistem provinsi di dalam rencana tata ruang wilayah
kabupaten, dan kesesuaian fungsi ruang wilayah kabupaten terhadap fungsi ruang
wilayah provinsi dan fungsi ruang wilayah nasional.


                                    Paragraf 4
            Evaluasi terhadap Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten


                                     Pasal 28
Evaluasi terhadap penetapan kawasan strategis kabupaten dilakukan melalui penilaian
kesesuaian penetapan kawasan strategis kabupaten terhadap kriteria kawasan
strategis kabupaten berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.


                                    Paragraf 5
         Evaluasi terhadap Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten


                                     Pasal 29
Evaluasi terhadap arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dilakukan melalui
penilaian kesesuaian indikasi program utama pemanfaatan ruang kabupaten dengan:
a. indikasi program utama pemanfaatan ruang wilayah provinsi dan nasional;
b. rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis
   kabupaten yang bersangkutan; dan
c. rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten dan rencana
   pembangunan jangka panjang daerah kabupaten.


                                    Paragraf 6
 Evaluasi terhadap Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten


                                     Pasal 30
Evaluasi terhadap ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten
dilakukan melalui penilaian kesesuaian dengan:
a. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi dan nasional;
b. rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis
   kabupaten yang bersangkutan; dan
c. arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
- 15 -


                                  Bagian Keempat
         Evaluasi terhadap Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah
                     tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota


                                     Pasal 31
Ketentuan mengenai evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda tentang rencana
tata ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 sampai dengan
Pasal 30 berlaku mutatis mutandis untuk evaluasi materi muatan teknis rancangan
Perda tentang rencana tata ruang wilayah kota dengan penambahan materi muatan
teknis yang dievaluasi meliputi:
a.    rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan
      dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan untuk kepentingan
      masyarakat secara umum;
b.    rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka non hijau; dan
c.    rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan
      kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, dan ruang evakuasi bencana,
      yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan
      sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah.


                                      BAB IV
 EVALUASI MATERI MUATAN TEKNIS RENCANA RINCI TATA RUANG PROVINSI
              DAN RENCANA RINCI TATA RUANG KABUPATEN/KOTA


                                   Bagian Kesatu
     Evaluasi terhadap Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah Provinsi
                     tentang Rencana Rinci Tata Ruang Provinsi


                                     Pasal 32
Ketentuan mengenai evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda Provinsi tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
sampai dengan Pasal 24 berlaku mutatis mutandis untuk evaluasi materi muatan teknis
rancangan Perda provinsi tentang rencana rinci tata ruang provinsi dengan
penambahan ketentuan evaluasi terhadap rencana rinci tata ruang provinsi dilakukan
melalui penilaian kesesuaian terhadap rencana tata ruang wilayah provinsi dan
memperhatikan operasionalisasi rencana tata ruang wilayah provinsi.
- 16 -


                                  Bagian Kedua
                      Evaluasi terhadap Materi Muatan Teknis
                   Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
                 tentang Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota


                                     Pasal 33
Ketentuan mengenai evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda kabupaten/kota
tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 sampai dengan Pasal 31 berlaku mutatis mutandis untuk evaluasi materi
muatan teknis rancangan Perda kabupaten/kota tentang rencana rinci tata ruang
kabupaten/kota dengan penambahan ketentuan evaluasi terhadap rencana rinci tata
ruang kabupaten/kota dilakukan melalui penilaian kesesuaian terhadap rencana tata
ruang wilayah kabupaten/kota dan memperhatikan operasionalisasi rencana tata ruang
wilayah kabupaten/kota.


                                      BAB V
                             KETENTUAN LAIN-LAIN


                                     Pasal 34
Proses persetujuan substansi oleh Menteri merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari proses penetapan rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah dan
rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota.


                                     Pasal 35
Kewenangan persetujuan substansi dalam penetapan rancangan Perda tentang
rencana rinci tata ruang kabupaten/kota dapat didekonsentrasikan kepada Gubernur.


                                     Pasal 36
(1)   Surat persetujuan substansi rencana tata ruang       wilayah   provinsi   dan
      kabupaten/kota, disertai lampiran yang meliputi:
      a. Tabel Hasil Pemeriksaan Pencantuman Materi Muatan Teknis Rancangan
         Perda Provinsi/Kabupaten/Kota tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
         Provinsi/Kabupaten/Kota, beserta rencana rincinya dan kesesuaiannya
         dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
         Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta Rencana Rincinya, Pedoman
         Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan Peraturan Perundang-Undangan
         Bidang Penataan Ruang Lainnya; dan
      b. Berita Acara Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Teknis BKPRN dalam
         Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota tentang
         Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, atau rancangan
         peraturan daerah provinsi/kabupaten/kota tentang rencana rinci tata ruang
         provinsi/kabupaten/kota.
(2)   Standar surat persetujuan substansi rencana tata ruang wilayah provinsi dan
      kabupaten/kota, beserta lampirannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
      merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan Menteri ini.
- 17 -



                                       Pasal 37
Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan tata cara evaluasi terhadap rencana tata
ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, beserta
rencana rincinya diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis pelaksanaan.


                                       BAB VI
                              KETENTUAN PENUTUP


                                       Pasal 38
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Peraturan Menteri ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk
diketahui dan dilaksanakan.




                                                    Ditetapkan di Jakarta
                                                    pada tanggal 11 Juni 2009
                                                    MENTERI PEKERJAAN UMUM,


                                                                   ttd


                                                          DJOKO KIRMANTO
LAMPIRAN   : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
                            NOMOR    : 11/PRT/M/2009
                            TANGGAL : 11 Juni 2009



                                                                
                                                                



        PEDOMAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH
 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI
DAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA,
           BESERTA RENCANA RINCINYA
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                



                                 
Konsep Standar Surat Persetujuan Substansi Raperda RTRW Provinsi




                             MENTERI PEKERJAAN UMUM
                               REPUBLIK INDONESIA


Nomor :                                                  Jakarta, ................................
Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada Yth.
Gubernur ………
di-
    Tempat

Perihal   :   Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
              Provinsi _____ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
              _____

Menunjuk Surat Gubernur _____ Nomor: _____ tanggal _____ perihal Persetujuan
Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah Provinsi _____ tentang RTRW Provinsi
_____, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Sesuai dengan amanat Pasal 18 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
   Penataan Ruang beserta penjelasannya, telah dilakukan penelaahan kesesuaian
   materi muatan teknis Rancangan Perda Provinsi _____ tentang RTRW Provinsi
   _____ dengan muatan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
   Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, kebijakan
   nasional bidang penataan ruang, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan
   peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya, yang dituangkan
   dalam lampiran I.

2. Rancangan Perda Provinsi _____ tentang RTRW Provinsi _____ telah dibahas
   dalam forum koordinasi kelompok kerja teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang
   Nasional beserta pemerintah daerah terkait dengan hasil yang dituangkan dalam
   Berita Acara sebagaimana tertuang dalam lampiran II.

3. Berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, pada prinsipnya substansi
   Rancangan Perda dimaksud disetujui untuk segera diproses lebih lanjut sesuai
   dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan tetap memperhatikan
   saran koreksi dan perbaikan sebagaimana tertuang dalam lampiran I dan lampiran II.

Demikian, dan atas perhatiannya kami menyampaikan terimakasih.


                                                       Menteri Pekerjaan Umum,


                                                    .................................................

Tembusan Kepada Yth.:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas;
3. Menteri Dalam Negeri.
Lampiran I              : Pencantuman Materi Muatan Teknis Rancangan Perda Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
                                Provinsi dan Kesesuaiannya dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
                                Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta Rencana Rincinya, Kebijakan Nasional Bidang Penataan,
                                Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Penataan Ruang
                                Lainnya
                                                                                                                    Nomor     :
                                                                                                                    Tanggal   :


                                                                 Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                                  terhadap: 1.UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.            Muatan Rancangan Perda RTRW                                                                              Catatan Penyempurnaan
                                                                Bidang Penataan Ruang 4.NSPK 5.Konsistensi Muatan
                                                                        Raperda RTRW dengan Materi Teknis

 1    TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG

      1. 1. Tujuan Penataan Ruang
      1. 2. Kebijakan Penataan Ruang
      1. 3. Strategi Penataan Ruang

 2    RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH

      2. 1. Sistem Pusat Pelayanan
           2.1.1 Sistem Perkotaan
                 a. PKN
                 b. PKW
                 c. PKL
                 d. PKSN
           2.1.2 Sistem Perdesaan
      2. 2. Sistem Jaringan Prasarana
           1. Sistem jaringan transportasi
              a. Sistem jaringan transportasi darat
                  1) Jaringan jalan
                  2) Jaringan jalur kereta api
                  3) Jaringan transportasi sungai, danau, dan
                     penyeberangan
              b. Sistem jaringan transportasi laut
                  1) Tatanan kepelabuhan

                                                                                                                                                1
Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                                  terhadap: 1.UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.            Muatan Rancangan Perda RTRW                                                                          Catatan Penyempurnaan
                                                                Bidang Penataan Ruang 4.NSPK 5.Konsistensi Muatan
                                                                        Raperda RTRW dengan Materi Teknis
                  2) Alur pelayaran
               c. Sistem jaringan transportasi udara
                  1) Tatanan kebandarudaraan
                  2) Ruang udara untuk penerbangan
            2. Sistem jaringan energi
               a. Jaringan pipa minyak dan gas bumi
               b. Pembangkit tenaga listrik
               c. Jaringan transmisi tenaga listrik
            3. Sistem jaringan telekomunikasi
               a. Jaringan terestrial
               b. Jaringan satelit
            4. Sistem jaringan sumber daya air
               a. Wilayah sungai lintas negara
               b. Wilayah sungai lintas provinsi
               c. Wilayah sungai strategis nasional

            5. Sistem prasarana pengelolaan lingkungan

            6. Sistem jaringan/prasarana lainnya

      RENCANA POLA RUANG WILAYAH YANG MELIPUTI
 3
      KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDI DAYA

      3.1   Kawasan lindung
            1. Kawasan hutan lindung
            2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
               kawasan bawahannya
            3. Kawasan perlindungan setempat
            4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar
               budaya
            5. Kawasan rawan bencana alam
            6. Kawasan lindung geologi
            7. Kawasan lindung lainnya
      3.2   Kawasan budidaya

                                                                                                                                            2
Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                                 terhadap: 1.UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.           Muatan Rancangan Perda RTRW                                                                          Catatan Penyempurnaan
                                                               Bidang Penataan Ruang 4.NSPK 5.Konsistensi Muatan
                                                                       Raperda RTRW dengan Materi Teknis
          1. Kawasan peruntukan hutan produksi
          2. Kawasan hutan rakyat
          3. Kawasan peruntukan pertanian
          4. Kawasan peruntukan perkebunan
          5. Kawasan peruntukan perikanan
          6. Kawasan peruntukan pertambangan
          7. Kawasan peruntukan industri
          8. Kawasan peruntukan pariwisata
          9. Kawasan peruntukan permukiman
         10. Kawasan budi daya lainnya

 4    PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

          1. Bidang pertahanan keamanan

          2. Bidang pertumbuhan ekonomi

          3. Bidang sosial dan budaya

          4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam dan /
             atau teknologi tinggi

          5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

      ARAHAN PEMANFAATAN RUANG YANG BERISI INDIKASI
 5
      PROGRAM UTAMA JANGKA MENENGAH LIMA TAHUNAN
           1. Struktur ruang provinsi
             a. Perwujudan sistem perkotaan
             b. Perwujudan sistem perdesaan
             c. Perwujudan sistem transportasi
             d. Perwujudan sistem jaringan energi
             e. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi
             f. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air
             g. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan
                lingkungan
             h. Perwujudan sistem jaringan/prasarana lainnya

                                                                                                                                           3
Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                   terhadap: 1.UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.             Muatan Rancangan Perda RTRW                                                                        Catatan Penyempurnaan
                                                 Bidang Penataan Ruang 4.NSPK 5.Konsistensi Muatan
                                                         Raperda RTRW dengan Materi Teknis
            2. Pola ruang provinsi
               a. Perwujudan kawasan lindung
               b. Perwujudan kawasan budi daya

 6    ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

      6. 1. Indikasi Arahan Peraturan Zonasi
      6. 2. Arahan Perizinan
      6. 3. Arahan Insentif dan Disinsentif
      6. 4. Arahan Sanksi Administratif




                                                                                                      Direktur Jenderal Penataan Ruang,




                                                                                                     ………………………………………………
                                                                                                       NIP. .........................................




                                                                                                                                                   4
Konsep Standar Berita Acara Rapat Koordinasi Pokja Teknis BKPRN dalam Pembahasan Raperda RTRW




                           BERITA ACARA
              RAPAT KOORDINASI KELOMPOK KERJA TEKNIS
             BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL
               DALAM PEMBAHASAN RAPERDA PROVINSI ......
                     TENTANG RTRW PROVINSI ......

                            Nomor :



Pada hari ini _____ tanggal _____ bulan _____ tahun _____, kami _____ yang
bertanda tangan di bawah ini, telah mengadakan Rapat Koordinasi Pembahasan
Raperda Provinsi _____ tentang RTRW Provinsi _____ dengan ini menyatakan
bahwa Rancangan Perda dimaksud secara substantif telah mengacu pada ketentuan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, kebijakan nasional bidang
penataan ruang, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan peraturan
perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya, serta dapat diproses lebih
lanjut untuk ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dengan tetap memperhatikan catatatan sebagai berikut:
1.    _____
2.    _____
3.    _____; dan
4.    catatan penyempurnaan sebagaimana tercantum dalam tabel _____.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.



                                                                Jakarta, _____

                                                                     Pimpinan Rapat,


                                                                Nama :.........................
                                                                Jabatan : ........................




Ditandatangani oleh:
Perwakilan Kelompok Kerja Teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang
Nasional, sesuai penetapan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum tentang Tim Evaluasi Teknis Persetujuan Substansi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, beserta Rencana Rincinya.
Perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi _____,




 Nama : .........................................   Nama : .........................................
  Jabatan : ....................................     Jabatan : ....................................



Perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi yang berbatasan,




 Nama : .........................................   Nama : .........................................
  Jabatan : ....................................     Jabatan : ....................................
Contoh Konsep Surat Rekomendasi Gubernur




Nomor      :                                              ________, ________________
Lampiran : 1 (satu) berkas


Kepada Yth.
Menteri Pekerjaan Umum
di-
      Jakarta


Perihal        :   Rekomendasi Pemberian Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan
                   Daerah Kabupaten/Kota ________ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
                   Kabupaten/Kota ________.




Menunjuk Surat Bupati/Walikota _____ Nomor: _____ tanggal _____ perihal
Permohonan Rekomendasi Gubernur untuk proses Persetujuan Substansi terhadap
Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota _____ tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten/Kota _____, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam rangka melaksanakan amanat Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 26
   Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menyebutkan bahwa penetapan
   rancangan peraturan daerah kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah
   kabupaten/kota dan rencana rinci tata ruang terlebih dahulu harus mendapat
   persetujuan substansi dari Menteri setelah mendapatkan rekomendasi Gubernur.
2. Rancangan Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota _____
   telah dikonsultasikan dan dibahas bersama kami dan Badan Koordinasi Penataan
   Ruang Daerah Provinsi pada hari _____ tanggal _____ di _____ .
3. Berdasarkan hasil konsultasi dan pembahasan sebagaimana dimaksud pada angka
   2, terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti sebelum
   rancangan Perda tersebut diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan dan
   prosedur yang berlaku. (catatan: poin ini dicantumkan jika diperlukan)
4. Berdasarkan hal-hal sebagaimana dimaksud pada angka 2 dan 3, kami memberikan
   rekomendasi bahwa rancangan Perda Kabupaten/Kota _____ tentang Rencana Tata
   Ruang Wilayah Kabupaten/Kota _____ dapat diproses lebih lanjut untuk
   mendapatkan persetujuan substansi dari Menteri Pekerjaan Umum sesuai ketentuan
   peraturan perundang-undangan.


Demikian disampaikan, dan atas perhatiannya kami menyampaikan terimakasih.


                                                 Gubernur Provinsi ________,




                                                .................................................




Tembusan Kepada Yth.:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas;
3. Menteri Dalam Negeri;
4. Direktur Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum;
5. Bupati/Walikota ____;
6. Ketua DPRD Kabupaten/Kota _______ .
Konsep Standar Surat Persetujuan Substansi Raperda RTRW Kabupaten/Kota




Nomor :                                                    Jakarta, ................................
Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada Yth,
Bupati/Walikota ………
di-
    Tempat

Perihal   :    Persetujuan Substansi    atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
               Kabupaten/Kota _____     tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
               Kabupaten/Kota . _____

Menunjuk Surat Bupati/Walikota Nomor : _____ tanggal _____ perihal Persetujuan Substansi
atas Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota _____ tentang RTRW Kabupaten/Kota
_____, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Rancangan Perda Kabupaten/Kota _____ tentang RTRW Kabupaten/Kota _____ telah
   mendapatkan rekomendasi Gubernur _____, sesuai dengan surat rekomendasi Nomor:
   _____ tanggal _____ sebagaimana terlampir dalam lampiran I.

2. Sesuai dengan amanat Pasal 18 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
   Ruang beserta penjelasannya, telah dilakukan penelaahan kesesuaian materi muatan teknis
   Rancangan Perda Kabupaten/Kota _____ tentang RTRW Kabupaten/Kota _____ dengan
   muatan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata
   Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
   beserta rencana rincinya, kebijakan nasional bidang penataan ruang, Pedoman Penyusunan
   Rencana Tata Ruang, dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya,
   yang dituangkan dalam lampiran II.

3. Rancangan Perda Kabupaten/Kota _____ tentang RTRW Kabupaten/Kota _____ telah
   dibahas dalam forum koordinasi kelompok kerja teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang
   Nasional beserta pemerintah daerah terkait dengan hasil yang dituangkan dalam Berita
   Acara sebagaimana tertuang dalam lampiran III.

4. Berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, pada prinsipnya substansi Rancangan
   Perda dimaksud disetujui untuk segera diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan
   peraturan perundang-undangan, dengan tetap memperhatikan saran koreksi dan perbaikan
   sebagaimana tertuang dalam lampiran I, lampiran II, dan lampiran III.

Demikian dan atas perhatiannya kami menyampaikan terimakasih.

                                                          A.n Menteri Pekerjaan Umum
                                                       Direktur Jenderal Penataan Ruang



                                                        ..................................................
                                                                NIP: ...........................

Tembusan Kepada Yth.:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Pekerjaan Umum (sebagai laporan);
3. Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas;
4. Menteri Dalam Negeri;
5. Gubernur _____
Lampiran II.a. : Pencantuman Materi Muatan Teknis Rancangan Perda Kabupaten tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
                       Kabupaten dan Kesesuaiannya dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
                       Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta Rencana Rincinya, Kebijakan Nasional Bidang Penataan
                       Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan Peraturan
                       Perundang-Undangan Bidang Penataan Ruang Lainnya
                                                                                                                     Nomor :
                                                                                                                     Tanggal :


                                                                  Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                                   terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.            Muatan Rancangan Perda RTRW                                                                               Catatan Penyempurnaan
                                                                Bidang Penataan Ruang 4.RTRWP 5.NSPK 6.Konsistensi
                                                                      Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis

 1    TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG

      1. 1. Tujuan Penataan Ruang
      1. 2. Kebijakan Penataan Ruang
      1. 3. Strategi Penataan Ruang

 2    RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH

      2. 1. Sistem Pusat Pelayanan
           2.1.1 Sistem Perkotaan
                 a. PKN
                 b. PKW
                 c. PKL
                 d. PKSN
           2.1.2 Sistem Perdesaan
      2. 2. Sistem Jaringan Prasarana
           1. Sistem jaringan transportasi
              a. Sistem jaringan transportasi darat
                  1) Jaringan jalan
                  2) Jaringan jalur kereta api
                  3) Jaringan transportasi sungai, danau, dan
                     penyeberangan
              b. Sistem jaringan transportasi laut
                  1) Tatanan kepelabuhan
                  2) Alur pelayaran
                                                                                                                                                 1
Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                                   terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.            Muatan Rancangan Perda RTRW                                                                           Catatan Penyempurnaan
                                                                Bidang Penataan Ruang 4.RTRWP 5.NSPK 6.Konsistensi
                                                                      Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis
               c. Sistem jaringan transportasi udara
                  1) Tatanan kebandarudaraan
                  2) Ruang udara untuk penerbangan
            2. Sistem jaringan energi
               a. Jaringan pipa minyak dan gas bumi
               b. Pembangkit tenaga listrik
               c. Jaringan transmisi tenaga listrik
            3. Sistem jaringan telekomunikasi
               a. Jaringan terestrial
               b. Jaringan satelit
            4. Sistem jaringan sumber daya air
               a. Wilayah sungai lintas negara
               b. Wilayah sungai lintas provinsi
               c. Wilayah sungai lintas kabupaten
               d. Wilayah sungai strategis nasional

            5. Sistem prasarana pengelolaan lingkungan

            6. Sistem jaringan/prasarana lainnya


      RENCANA POLA RUANG WILAYAH YANG MELIPUTI
 3
      KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDI DAYA

      3.1   Kawasan lindung
            1. Kawasan hutan lindung
            2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
               kawasan bawahannya
            3. Kawasan perlindungan setempat
            4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar
               budaya
            5. Kawasan rawan bencana alam
            6. Kawasan lindung geologi
            7. Kawasan lindung lainnya


                                                                                                                                             2
Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                                     terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.             Muatan Rancangan Perda RTRW                                                                            Catatan Penyempurnaan
                                                                  Bidang Penataan Ruang 4.RTRWP 5.NSPK 6.Konsistensi
                                                                        Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis
      3.2    Kawasan budidaya
             1. Kawasan peruntukan hutan produksi
             2. Kawasan hutan rakyat
             3. Kawasan peruntukan pertanian
             4. Kawasan peruntukan perkebunan
             5. Kawasan peruntukan perikanan
             6. Kawasan peruntukan pertambangan
             7. Kawasan peruntukan industri
             8. Kawasan peruntukan pariwisata
             9. Kawasan peruntukan permukiman
            10. Kawasan peruntukan lainnya

 4    PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

             1. Bidang pertahanan keamanan

             2. Bidang pertumbuhan ekonomi

             3. Bidang sosial dan budaya

             4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam dan /
                atau teknologi tinggi

             5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

      ARAHAN PEMANFAATAN RUANG YANG BERISI INDIKASI
 5
      PROGRAM UTAMA JANGKA MENENGAH LIMA TAHUNAN
             1. Struktur ruang kabupaten
                a. Perwujudan sistem perkotaan
                b. Perwujudan sistem perdesaan
                c. Perwujudan sistem transportasi
                d. Perwujudan sistem jaringan energi
                e. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi
                f. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air
                g. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan
                   lingkungan
                h. Perwujudan sistem jaringan/prasarana lainnya

                                                                                                                                               3
Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                    terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.            Muatan Rancangan Perda RTRW                                                                          Catatan Penyempurnaan
                                                 Bidang Penataan Ruang 4.RTRWP 5.NSPK 6.Konsistensi
                                                       Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis

            2. Pola ruang kabupaten
               a. Perwujudan kawasan lindung
               b. Perwujudan kawasan budi daya

 6    KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

      6. 1. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
      6. 2. Ketentuan Perizinan
      6. 3. Ketentuan Insentif dan Disinsentif
      6. 4. Sanksi Administratif




                                                                                                      Direktur Penataan Ruang Wilayah ___




                                                                                                      ………………………………………………
                                                                                                        NIP. .........................................




                                                                                                                                                    4
Lampiran II.b. : Pencantuman Materi Muatan Teknis Rancangan Perda Kota tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
                       dan Kesesuaiannya dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana
                       Tata Ruang Wilayah Nasional beserta Rencana Rincinya, Kebijakan Nasional Bidang Penataan Ruang,
                       Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan Peraturan
                       Perundang-Undangan Bidang Penataan Ruang Lainnya
                                                                                                                  Nomor :
                                                                                                                  Tanggal :


                                                                Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                                 terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.            Muatan Rancangan Perda RTRW                          Bidang Penataan Ruang 4. RTRWP. 5.NSPK            Catatan Penyempurnaan
                                                                6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi
                                                                                      Teknis
 1
      TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG

      1. 1. Tujuan Penataan Ruang
      1. 2. Kebijakan Penataan Ruang
      1. 3. Strategi Penataan Ruang
 2    RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH

      2. 1. Hirarki Pusat Pelayanan Wilayah Kota
            a. Pusat Pelayanan Kota
            b. Sub Pusat Pelayanan Kota
            c. Pelayanan Lingkungan
      2. 2. Sistem Jaringan Prasarana
            1. Sistem jaringan transportasi
               a. Sistem jaringan transportasi darat
                  1) Jaringan jalan
                  2) Jaringan jalur kereta api
                  3) Jaringan transportasi sungai, danau, dan
                     penyeberangan
               b. Sistem jaringan transportasi laut
               c. Sistem jaringan transportasi udara
            2. Sistem jaringan energi
               a. Jaringan pipa minyak dan gas bumi
               b. Pembangkit tenaga listrik

                                                                                                                                              1
Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                                terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.            Muatan Rancangan Perda RTRW                         Bidang Penataan Ruang 4. RTRWP. 5.NSPK        Catatan Penyempurnaan
                                                               6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi
                                                                                     Teknis
               c. Jaringan transmisi tenaga listrik
            3. Sistem jaringan telekomunikasi
               a. Jaringan terestrial
               b. Jaringan satelit
            4. Sistem jaringan sumber daya air

            5. Sistem prasarana pengelolaan lingkungan

               a. Sistem drainase

               b. Sistem persampahan

               c. Sistem penyediaan air bersih

               d. Sistem pengelolaan limbah

            6. Sistem jaringan/prasarana lainnya


      RENCANA POLA RUANG WILAYAH YANG MELIPUTI
 3
      KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDI DAYA

      3.1   Kawasan lindung
            1. Kawasan hutan lindung
            2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
               kawasan bawahannya
            3. Kawasan perlindungan setempat
            4. Ruang terbuka hijau (RTH) kota
            5. Kawasan suaka alam dan cagar budaya
            6. Kawasan rawan bencana alam
            7. Kawasan lindung lainnya
      3.2   Kawasan budidaya
            1. Kawasan perumahan
            2. Kawasan perdagangan dan jasa
            3. Kawasan perkantoran
            4. Kawasan industri


                                                                                                                                         2
Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                               terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.           Muatan Rancangan Perda RTRW                         Bidang Penataan Ruang 4. RTRWP. 5.NSPK        Catatan Penyempurnaan
                                                              6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi
                                                                                    Teknis
          5. Kawasan pariwisata
          6. Kawasan ruang terbuka non hijau
          7. Kawasan ruang evakuasi bencana
          8. Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor
             informal
          9. Kawasan peruntukan lainnya

 4    PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

          1. Bidang pertahanan keamanan

          2. Bidang pertumbuhan ekonomi

          3. Bidang sosial dan budaya

          4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam dan /
              atau teknologi tinggi

          5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

      RENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG
 5
      TERBUKA, SERTA PRASARANA DAN SARANA UMUM
           1. Ruang terbuka hijau kota
           2. Ruang terbuka non hijau kota
           3. Jaringan pejalan kaki
           4. Jaringan angkutan umum,
           5. Ruang kegiatan sektor informal
           6. Ruang evakuasi bencana
      ARAHAN PEMANFAATAN RUANG YANG BERISI INDIKASI
 6
      PROGRAM UTAMA JANGKA MENENGAH LIMA TAHUNAN
           1. Struktur ruang kota
              a. Perwujudan pusat pelayanan wilayah kota
              b. Perwujudan sistem transportasi
              c. Perwujudan sistem jaringan energi
              d. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi
              e. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air

              f. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan
                                                                                                                                        3
Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda
                                                                  terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional
No.            Muatan Rancangan Perda RTRW                           Bidang Penataan Ruang 4. RTRWP. 5.NSPK                      Catatan Penyempurnaan
                                                                 6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi
                                                                                       Teknis
                  lingkungan
               g. Perwujudan sistem jaringan/prasarana lainnya
            2. Pola ruang kota
               a. Perwujudan kawasan lindung
               b. Perwujudan kawasan budi daya

 7    KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

      7. 1. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
      7. 2. Ketentuan Perizinan
      7. 3. Ketentuan Insentif dan Disinsentif
      7. 4. Sanksi Administratif




                                                                                                                   Direktur Penataan Ruang Wilayah ___




                                                                                                                   ………………………………………………
                                                                                                                     NIP. .........................................




                                                                                                                                                                 4
Konsep Standar Berita Acara Rapat Koordinasi Pokja Teknis BKPRN dalam Pembahasan Raperda RTRW Kabupaten/Kota




                             BERITA ACARA
                RAPAT KOORDINASI KELOMPOK KERJA TEKNIS
               BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL
             DALAM PEMBAHASAN RAPERDA KABUPATEN/KOTA ......
                   TENTANG RTRW KABUPATEN/KOTA ......

                                Nomor :



Pada hari ini _____ tanggal _____ bulan _____ tahun _____, kami _____ yang
bertanda tangan di bawah ini, telah mengadakan Rapat Koordinasi Pembahasan
Raperda Kabupaten/Kota _____ tentang RTRW Kabupaten/Kota _____ dengan ini
menyatakan bahwa Rancangan Perda dimaksud secara substantif telah mengacu
pada ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi beserta rencana rincinya, kebijakan nasional bidang
penataan ruang, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan peraturan
perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya, dan dapat diproses lebih lanjut
untuk ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
tetap memperhatikan catatatan sebagai berikut:
1.    _____
2.    _____
3.    _____; dan
4.    catatan penyempurnaan sebagaimana tercantum dalam tabel _____.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.



                                                                    Jakarta, _____

                                                                         Pimpinan Rapat,


                                                                    Nama :.........................
                                                                    Jabatan : ........................




Ditandangani oleh:
Perwakilan Kelompok Kerja Teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang
Nasional, sesuai penetapan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum tentang Tim Evaluasi Teknis Persetujuan Substansi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, beserta Rencana Rincinya.
Wakil Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota _____,




 Nama : .........................................   Nama : .........................................
  Jabatan : ....................................     Jabatan : ....................................



Wakil Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang berbatasan,




 Nama : .........................................   Nama : .........................................
  Jabatan : ....................................     Jabatan : ....................................

More Related Content

What's hot

Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata RuangPeraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata RuangPenataan Ruang
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Penataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Penataan Ruang
 
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAPERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAjoihot
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPenataan Ruang
 
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPermen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPenataan Ruang
 
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPenataan Ruang
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di DaerahPermasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di Daerahhenny ferniza
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 

What's hot (18)

Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata RuangPeraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
 
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAPERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
 
Pedoman RTRW Segala Aspek
Pedoman RTRW Segala AspekPedoman RTRW Segala Aspek
Pedoman RTRW Segala Aspek
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
 
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPermen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
 
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di DaerahPermasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 

Viewers also liked

Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...infosanitasi
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanEvant Manö
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPenataan Ruang
 
Identifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnIdentifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnalizias_boys
 
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan RuangPermen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan RuangPenataan Ruang
 
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan TolPP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan TolPenataan Ruang
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...Penataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan TanahPeraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan TanahPenataan Ruang
 
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsorPedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsorPenataan Ruang
 
Pedoman penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi dan kawasan rawan ...
Pedoman penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi dan kawasan rawan ...Pedoman penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi dan kawasan rawan ...
Pedoman penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi dan kawasan rawan ...Penataan Ruang
 
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaRencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaPenataan Ruang
 
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Penataan Ruang
 
Contoh rencana anggaran biaya tanggul sungai
Contoh rencana anggaran biaya tanggul sungaiContoh rencana anggaran biaya tanggul sungai
Contoh rencana anggaran biaya tanggul sungaiArhi Ajah Oi
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenPermen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenDeki Zulkarnain
 
Modul praktikum-pal-2013
Modul praktikum-pal-2013Modul praktikum-pal-2013
Modul praktikum-pal-2013Abdul majid
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalRencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalPenataan Ruang
 
Permen Perumahan Rakyat No 31 Tahun 2006 Petunjuk Pelaksanaan Kasiba dan Lisi...
Permen Perumahan Rakyat No 31 Tahun 2006 Petunjuk Pelaksanaan Kasiba dan Lisi...Permen Perumahan Rakyat No 31 Tahun 2006 Petunjuk Pelaksanaan Kasiba dan Lisi...
Permen Perumahan Rakyat No 31 Tahun 2006 Petunjuk Pelaksanaan Kasiba dan Lisi...Penataan Ruang
 

Viewers also liked (18)

Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
 
Identifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnIdentifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hn
 
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan RuangPermen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
 
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan TolPP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
PP No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan TanahPeraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
 
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsorPedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
 
Pedoman penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi dan kawasan rawan ...
Pedoman penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi dan kawasan rawan ...Pedoman penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi dan kawasan rawan ...
Pedoman penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi dan kawasan rawan ...
 
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaRencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
 
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
 
Info perda rtrw
Info perda rtrwInfo perda rtrw
Info perda rtrw
 
Contoh rencana anggaran biaya tanggul sungai
Contoh rencana anggaran biaya tanggul sungaiContoh rencana anggaran biaya tanggul sungai
Contoh rencana anggaran biaya tanggul sungai
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenPermen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
 
Modul praktikum-pal-2013
Modul praktikum-pal-2013Modul praktikum-pal-2013
Modul praktikum-pal-2013
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalRencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
 
Permen Perumahan Rakyat No 31 Tahun 2006 Petunjuk Pelaksanaan Kasiba dan Lisi...
Permen Perumahan Rakyat No 31 Tahun 2006 Petunjuk Pelaksanaan Kasiba dan Lisi...Permen Perumahan Rakyat No 31 Tahun 2006 Petunjuk Pelaksanaan Kasiba dan Lisi...
Permen Perumahan Rakyat No 31 Tahun 2006 Petunjuk Pelaksanaan Kasiba dan Lisi...
 

Similar to Permen PU No. 11 Tahun 2009 tentang Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan Perda RTRW

Permen11 2009 pedoman persetujuan substansi dalam penepapan ranc perda rtrw k...
Permen11 2009 pedoman persetujuan substansi dalam penepapan ranc perda rtrw k...Permen11 2009 pedoman persetujuan substansi dalam penepapan ranc perda rtrw k...
Permen11 2009 pedoman persetujuan substansi dalam penepapan ranc perda rtrw k...Deki Zulkarnain
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenPermen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenDeki Zulkarnain
 
peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...
peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...
peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...Ica Karlina
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909barita
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909barita
 
Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009barita
 
Rtrw Prov Final 0909
Rtrw Prov Final 0909Rtrw Prov Final 0909
Rtrw Prov Final 0909barita
 
Rtrw Kota Final 0909
Rtrw Kota Final 0909Rtrw Kota Final 0909
Rtrw Kota Final 0909barita
 
Rtrw Kota Final 0909
Rtrw Kota Final 0909Rtrw Kota Final 0909
Rtrw Kota Final 0909barita
 
Permen pu no 20 2011 ttg rdtr dan zonasi
Permen pu no 20 2011 ttg rdtr dan zonasiPermen pu no 20 2011 ttg rdtr dan zonasi
Permen pu no 20 2011 ttg rdtr dan zonasibagas83ok
 
# Permen 20 prt m 2011 pedoman penyusunan rdtr kabupaten-kota dan peraturan...
# Permen 20 prt m 2011   pedoman penyusunan rdtr kabupaten-kota dan peraturan...# Permen 20 prt m 2011   pedoman penyusunan rdtr kabupaten-kota dan peraturan...
# Permen 20 prt m 2011 pedoman penyusunan rdtr kabupaten-kota dan peraturan...im imah
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Penataan Ruang
 
Permen no 20 prt m 2011 thn 2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...
Permen no  20 prt m 2011 thn  2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...Permen no  20 prt m 2011 thn  2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...
Permen no 20 prt m 2011 thn 2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...D'James Travolta
 
Permen no 20 prt m 2011 thn 2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...
Permen no  20 prt m 2011 thn  2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...Permen no  20 prt m 2011 thn  2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...
Permen no 20 prt m 2011 thn 2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...D'James Travolta
 
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018Achmad Wahid
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenPenataan Ruang
 
Permen16 2009 tt pedoman rtrw kabupaten
Permen16 2009 tt pedoman rtrw kabupatenPermen16 2009 tt pedoman rtrw kabupaten
Permen16 2009 tt pedoman rtrw kabupatenDeki Zulkarnain
 

Similar to Permen PU No. 11 Tahun 2009 tentang Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan Perda RTRW (20)

Permen11 2009 pedoman persetujuan substansi dalam penepapan ranc perda rtrw k...
Permen11 2009 pedoman persetujuan substansi dalam penepapan ranc perda rtrw k...Permen11 2009 pedoman persetujuan substansi dalam penepapan ranc perda rtrw k...
Permen11 2009 pedoman persetujuan substansi dalam penepapan ranc perda rtrw k...
 
Kabupaten permen
Kabupaten permenKabupaten permen
Kabupaten permen
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenPermen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
 
Kabupaten permen
Kabupaten permenKabupaten permen
Kabupaten permen
 
peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...
peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...
peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909
 
Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009
 
Rtrw Prov Final 0909
Rtrw Prov Final 0909Rtrw Prov Final 0909
Rtrw Prov Final 0909
 
Mendagri 28 2008
Mendagri 28 2008Mendagri 28 2008
Mendagri 28 2008
 
Rtrw Kota Final 0909
Rtrw Kota Final 0909Rtrw Kota Final 0909
Rtrw Kota Final 0909
 
Rtrw Kota Final 0909
Rtrw Kota Final 0909Rtrw Kota Final 0909
Rtrw Kota Final 0909
 
Permen pu no 20 2011 ttg rdtr dan zonasi
Permen pu no 20 2011 ttg rdtr dan zonasiPermen pu no 20 2011 ttg rdtr dan zonasi
Permen pu no 20 2011 ttg rdtr dan zonasi
 
# Permen 20 prt m 2011 pedoman penyusunan rdtr kabupaten-kota dan peraturan...
# Permen 20 prt m 2011   pedoman penyusunan rdtr kabupaten-kota dan peraturan...# Permen 20 prt m 2011   pedoman penyusunan rdtr kabupaten-kota dan peraturan...
# Permen 20 prt m 2011 pedoman penyusunan rdtr kabupaten-kota dan peraturan...
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
 
Permen no 20 prt m 2011 thn 2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...
Permen no  20 prt m 2011 thn  2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...Permen no  20 prt m 2011 thn  2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...
Permen no 20 prt m 2011 thn 2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...
 
Permen no 20 prt m 2011 thn 2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...
Permen no  20 prt m 2011 thn  2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...Permen no  20 prt m 2011 thn  2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...
Permen no 20 prt m 2011 thn 2011 tentang pedoman penyusunan rdtr dan peratu...
 
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
 
Permen16 2009 tt pedoman rtrw kabupaten
Permen16 2009 tt pedoman rtrw kabupatenPermen16 2009 tt pedoman rtrw kabupaten
Permen16 2009 tt pedoman rtrw kabupaten
 

More from Penataan Ruang

Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Penataan Ruang
 

More from Penataan Ruang (20)

Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
 
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...
Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen P...
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
 
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
 
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
 

Permen PU No. 11 Tahun 2009 tentang Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan Perda RTRW

  • 1. MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA, BESERTA RENCANA RINCINYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, penetapan rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi, rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan rencana rinci tata ruang dilakukan setelah mendapat persetujuan substansi dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penataan ruang; b. bahwa berdasarkan Pasal 189 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, proses penetapan rancangan Peraturan Daerah yang berkaitan dengan tata ruang daerah dikoordinasikan dengan menteri yang membidangi urusan tata ruang; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Persetujuan Substansi Dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, beserta Rencana Rincinya;
  • 2. -2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 82); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48); 5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara RI sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005; 6. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara RI sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedelapan Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005; 7. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu 2004; 8. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional; 9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum; 10. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 318/KPTS/M/2009 tentang Pelimpahan Kewenangan Penandatanganan Pemberian Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota beserta Rencana Rincinya; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PEDOMAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA, BESERTA RENCANA RINCINYA.
  • 3. -3- BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Persetujuan substansi adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri yang menyatakan bahwa materi muatan teknis rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah mengacu pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional serta kebijakan nasional, dan rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota telah mengacu pada rencana umum tata ruang, dengan tujuan untuk menjamin kesesuaian muatan peraturan daerah, baik dengan ketentuan peraturan perundang-undangan maupun dengan pedoman bidang penataan ruang. 2. Peraturan daerah, selanjutnya disebut Perda, adalah Peraturan Daerah Provinsi dan/atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. 3. Rencana tata ruang wilayah adalah hasil perencanaan tata ruang pada wilayah yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif. 4. Rencana rinci tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang pada kawasan yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional dan disusun berdasarkan nilai strategis kawasan dan/atau kegiatan kawasan sebagai perangkat operasionalisasi rencana tata ruang wilayah. 5. Rencana detail tata ruang adalah rencana rinci tata ruang untuk rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota. 6. Materi muatan teknis rencana tata ruang adalah isi dari rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang yang bersifat teknis, meliputi: tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang; rencana struktur ruang; rencana pola ruang; penetapan kawasan strategis; arahan pemanfaatan ruang, dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang. 7. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 8. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 9. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 10. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
  • 4. -4- 11. Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional, selanjutnya disebut BKPRN, adalah badan yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang tugas pokoknya mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan penataan ruang. 12. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, selanjutnya disebut BKPRD, adalah badan yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi dan di Kabupaten/Kota dan mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Gubernur dan Bupati/Walikota dalam koordinasi penataan ruang di daerah. Bagian Kedua Maksud, Tujuan, dan Ruang Lingkup Pasal 2 (1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman kepada pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota untuk mendapatkan persetujuan substansi dalam penetapan rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah dan rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota sebelum ditetapkan menjadi Perda. (2) Peraturan Menteri ini bertujuan agar rencana tata ruang wilayah dan rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota yang ditetapkan dalam Perda disusun sesuai dengan kaidah teknis bidang penataan ruang sehingga terwujud suatu rencana tata ruang yang terpadu dan komplementer terhadap hierarki rencana tata ruang di atasnya. (3) Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi: a. Prosedur persetujuan substansi rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah dan rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota sebelum ditetapkan menjadi Perda; dan b. Tata cara evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah dan rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota. BAB II PROSEDUR PERSETUJUAN SUBSTANSI Bagian Kesatu Umum Pasal 3 (1) Prosedur persetujuan substansi rancangan Perda tentang rencana tata ruang merupakan tahapan kegiatan untuk memperoleh persetujuan substansi sejak pengajuan oleh pemerintah daerah hingga persetujuan substansi yang diberikan oleh Menteri sebelum rancangan Perda tentang rencana tata ruang diproses lebih lanjut menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 5. -5- (2) Prosedur persetujuan substansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pengajuan rancangan Perda tentang rencana tata ruang; b. evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda tentang rencana tata ruang; dan c. persetujuan substansi rancangan Perda tentang rencana tata ruang. Bagian Kedua Prosedur Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Paragraf 1 Pengajuan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Pasal 4 (1) Rancangan Perda yang diajukan untuk memperoleh persetujuan substansi adalah rancangan Perda yang belum disetujui bersama DPRD Provinsi dan telah dibahas di BKPRD Provinsi. (2) Prosedur penyusunan rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah provinsi disusun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 5 (1) Dalam penyusunan rancangan Perda tentang rencana tata ruang, pemerintah daerah provinsi melakukan penilaian sendiri untuk menjamin kesiapan materi muatan teknis rancangan Perda yang akan diajukan untuk mendapat persetujuan substansi. (2) Kesiapan materi muatan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat menyeluruh sekurang-kurangnya terdiri atas: a. materi muatan teknis rancangan Perda yang telah memuat: 1. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi, yang terdiri atas; a) Tujuan Penataan Ruang Wilayah Provinsi; dan b) Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi. 2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi, yang memuat: a) Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan; b) Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi; c) Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Energi; d) Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Telekomunikasi; dan e) Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Sumber Daya Air.
  • 6. -6- 3. Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi, yang terdiri atas; a) Rencana Kawasan Lindung; dan b) Rencana Kawasan Budi Daya. 4. Penetapan Kawasan Strategis Provinsi; 5. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi; 6. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang, yang terdiri atas; a) Indikasi Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi; b) Arahan Perizinan; c) Arahan Insentif dan Disinsentif; dan d) Arahan Sanksi. b. Materi muatan teknis rancangan Perda telah mengacu pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, pedoman penyusunan rencana tata ruang, dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya. Pasal 6 Pemerintah daerah provinsi dan/atau DPRD provinsi dapat meminta asistensi kepada Departemen Pekerjaan Umum untuk mendapatkan masukan dalam penyusunan materi muatan teknis rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah provinsi. Pasal 7 (1) Departemen Pekerjaan Umum memberikan pembinaan teknis kepada pemerintah daerah provinsi dalam penyiapan rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi hingga siap untuk diajukan permohonan persetujuan substansi. (2) Dalam rangka pembinaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Departemen Pekerjaan Umum dapat melakukan secara bersama dengan instansi Pemerintah anggota BKPRN lainnya. Pasal 8 (1) Pengajuan rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi untuk memperoleh persetujuan substansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) harus disertai dengan surat permohonan persetujuan substansi. (2) Surat permohonan persetujuan substansi rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh gubernur dengan disertai rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dan dokumen pendukung lainnya. (3) Dokumen pendukung lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas dokumen materi teknis rencana tata ruang wilayah provinsi dan album peta.
  • 7. -7- Pasal 9 (1) Sebelum dilakukan evaluasi terhadap materi muatan teknis rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen rancangan Perda dimaksud. (2) Dalam hal terdapat ketidaklengkapan dokumen rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi, pemerintah daerah provinsi berkewajiban untuk melengkapinya. (3) Setelah dokumen rancangan Perda provinsi beserta lampirannya dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), rancangan Perda dimaksud siap untuk dievaluasi. Paragraf 2 Evaluasi Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Pasal 10 (1) Departemen Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Penataan Ruang melakukan evaluasi teknis terhadap rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah provinsi yang diajukan untuk memperoleh persetujuan substansi. (2) Evaluasi secara menyeluruh dilakukan bersama dengan instansi Pemerintah anggota BKPRN dan pemerintah daerah terkait melalui rapat koordinasi pembahasan rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi. (3) Rapat koordinasi pembahasan rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan forum koordinasi kelompok kerja teknis BKPRN melalui Tim Evaluasi persetujuan substansi BKPRN. (4) Dalam hal berdasarkan hasil evaluasi terdapat ketidaksesuaian, pemerintah daerah provinsi wajib menyempurnakan rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi. (5) Dalam pembahasan yang berkaitan dengan permasalahan yang bersifat khusus dapat dilakukan pembahasan dengan instansi Pemerintah tertentu dan/atau pemerintah daerah provinsi lain yang berbatasan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. (6) Dalam hal berdasarkan hasil evaluasi dinyatakan bahwa rancangan Perda provinsi telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5, rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi diproses lebih lanjut untuk mendapatkan persetujuan substansi. (7) Susunan keanggotaan tim evaluasi persetujuan substansi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Pasal 11 (1) Pernyataan kesesuaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) dapat disertai dengan beberapa catatan yang harus diperhatikan dan/atau ditindaklanjuti daerah.
  • 8. -8- (2) Pernyataan kesesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam berita acara hasil rapat koordinasi pembahasan rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi pada forum koordinasi kelompok kerja teknis BKPRN. (3) Proses evaluasi diatur berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Bab III Peraturan Menteri ini. Paragraf 3 Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Pasal 12 (1) Persetujuan substansi terhadap rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi diberikan berdasarkan hasil evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi. (2) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Tabel Hasil Pemeriksaan Pencantuman Materi Muatan Teknis Rancangan Perda Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan kesesuaiannya dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, pedoman penyusunan rencana tata ruang, dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya; dan b. Berita Acara Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Teknis BKPRN dalam Pembahasan Rancangan Perda Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. (3) Menteri memberikan persetujuan substansi terhadap rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi, dan menyampaikan surat persetujuan substansi dimaksud dengan dilampiri dokumen hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada gubernur dengan tembusan kepada Ketua BKPRN dan Menteri Dalam Negeri. Paragraf 4 Penetapan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Pasal 13 (1) Setelah mendapat persetujuan substansi, rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi disampaikan oleh gubernur kepada DPRD Provinsi untuk disetujui bersama. (2) Rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi setelah disetujui bersama gubernur dan DPRD, selanjutnya disampaikan oleh gubernur kepada Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 9. -9- Bagian Ketiga Prosedur Persetujuan Substansi Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota Pasal 14 Ketentuan mengenai prosedur persetujuan substansi penetapan rancangan Perda provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 12 berlaku mutatis mutandis untuk prosedur persetujuan substansi penetapan rancangan Perda kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dengan ketentuan tambahan: a. Rancangan Perda kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota telah mendapatkan rekomendasi dari gubernur terkait sebelum diajukan kepada Menteri; b. Rancangan Perda sebagaimana dimaksud pada huruf a telah dibahas di BKPRD Kabupaten/Kota; c. Pengajuan rancangan Perda kabupaten/kota harus melampirkan surat rekomendasi dari gubernur terkait; d. Rancangan Perda kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota setelah disetujui bersama bupati/walikota dan DPRD, selanjutnya disampaikan oleh bupati/walikota kepada gubernur untuk dievaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Keempat Prosedur Persetujuan Substansi Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Rinci Tata Ruang Provinsi, Kabupaten, dan Kota Pasal 15 Ketentuan mengenai persetujuan substansi penetapan rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sampai dengan Pasal 14 berlaku mutatis mutandis untuk persetujuan substansi penetapan rancangan Perda tentang rencana rinci tata ruang provinsi berupa rencana tata ruang kawasan strategis provinsi, dan rencana rinci tata ruang kabupaten/kota yang meliputi rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota, serta rencana detail tata ruang kabupaten/kota.
  • 10. - 10 - BAB III EVALUASI MATERI MUATAN TEKNIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA Bagian Kesatu Umum Pasal 16 Evaluasi terhadap materi muatan teknis rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dilakukan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, pedoman penyusunan rencana tata ruang, dan peraturan perundang- undangan bidang penataan ruang lainnya. Pasal 17 Muatan rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus memperhatikan: a. perkembangan permasalahan nasional dan hasil pengkajian implikasi penataan ruang provinsi yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap isu-isu strategis nasional; b. upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi provinsi yang ditunjukkan dengan adanya analisis pengembangan potensi ekonomi wilayah; c. keselarasan aspirasi pembangunan provinsi yang ditunjukkan dengan adanya analisis kesesuaian rencana pembangunan provinsi dengan rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan kabupaten/kota; d. daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap neraca penatagunaan tanah, neraca penatagunaan sumber daya air, neraca penatagunaan udara, dan neraca penatagunaan sumber daya alam lainnya; e. rencana pembangunan jangka panjang daerah yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap indikasi program jangka panjang; f. rencana tata ruang wilayah provinsi yang berbatasan yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap keterkaitan fungsional dengan wilayah sekitar; g. rencana tata ruang kawasan strategis provinsi yang ditunjukkan dengan adanya penetapan kawasan strategis provinsi terkait di dalam rencana tata ruang wilayah provinsi; dan h. rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota yang ditunjukkan dengan adanya kesesuaian sistem provinsi dengan sistem kabupaten/kota.
  • 11. - 11 - Pasal 18 Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota harus memperhatikan: a. perkembangan permasalahan nasional dan provinsi, serta hasil pengkajian implikasi penataan ruang kabupaten/kota yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap isu-isu strategis nasional dan provinsi; b. upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap pengembangan potensi ekonomi wilayah; c. keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten/kota yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap kesesuaian rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan provinsi dengan rencana pembangunan kabupaten/kota; d. daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap neraca penatagunaan tanah, neraca penatagunaan sumber daya air, neraca penatagunaan udara, dan neraca penatagunaan sumber daya alam lainnya; e. rencana pembangunan jangka panjang daerah yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap indikasi program jangka panjang; f. rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan yang ditunjukkan dengan adanya analisis terhadap keterkaitan fungsional dengan wilayah sekitar; dan g. rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota yang ditunjukkan dengan adanya penetapan kawasan strategis kabupaten/kota di dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. Bagian Kedua Evaluasi terhadap Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Paragraf 1 Evaluasi terhadap Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi Pasal 19 Evaluasi terhadap tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi dilakukan melalui penilaian kesesuaian dan kesinambungan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi terhadap tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah nasional, serta rencana jangka panjang pengembangan wilayah provinsi yang bersangkutan.
  • 12. - 12 - Paragraf 2 Evaluasi terhadap Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi Pasal 20 Evaluasi terhadap rencana struktur ruang wilayah provinsi dilakukan melalui penilaian keberadaan sistem nasional di dalam rencana tata ruang wilayah provinsi, dan kesesuaian rencana struktur ruang wilayah provinsi terhadap rencana struktur ruang wilayah nasional. Paragraf 3 Evaluasi terhadap Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi Pasal 21 Evaluasi terhadap rencana pola ruang wilayah provinsi dilakukan melalui penilaian terhadap keberadaan kawasan lindung nasional dan kawasan strategis nasional di dalam rencana tata ruang wilayah provinsi, dan kesesuaian fungsi ruang wilayah provinsi terhadap fungsi ruang wilayah nasional dan kebijakan nasional. Paragraf 4 Evaluasi terhadap Penetapan Kawasan Strategis Provinsi Pasal 22 Evaluasi terhadap penetapan kawasan strategis provinsi dilakukan melalui penilaian kesesuaian penetapan kawasan strategis provinsi terhadap kriteria kawasan strategis provinsi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Paragraf 5 Evaluasi terhadap Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Pasal 23 Evaluasi terhadap arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi dilakukan melalui penilaian kesesuaian indikasi program utama pemanfaatan ruang provinsi dengan: a. indikasi program utama pemanfaatan ruang wilayah nasional; b. rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis provinsi yang bersangkutan; dan c. rencana pembangunan jangka menengah daerah provinsi dan rencana pembangunan jangka panjang daerah provinsi.
  • 13. - 13 - Paragraf 6 Evaluasi terhadap Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Pasal 24 Evaluasi terhadap arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi dilakukan melalui penilaian kesesuaian dengan: a. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional; b. rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis provinsi yang bersangkutan; dan c. arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi. Bagian Ketiga Evaluasi terhadap Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Paragraf 1 Evaluasi terhadap Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Pasal 25 Evaluasi terhadap tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten dilakukan melalui penilaian kesesuaian dan kesinambungan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten terhadap tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi, penataan ruang wilayah nasional, dan rencana jangka panjang pengembangan wilayah kabupaten yang bersangkutan. Paragraf 2 Evaluasi terhadap Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Pasal 26 Evaluasi terhadap rencana struktur ruang wilayah kabupaten dilakukan melalui penilaian keberadaan sistem nasional dan sistem provinsi di dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten, dan kesesuaian rencana struktur ruang wilayah kabupaten terhadap rencana struktur ruang wilayah provinsi dan rencana struktur ruang wilayah nasional.
  • 14. - 14 - Paragraf 3 Evaluasi terhadap Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Pasal 27 Evaluasi terhadap rencana pola ruang wilayah kabupaten dilakukan melalui penilaian keberadaan sistem nasional dan sistem provinsi di dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten, dan kesesuaian fungsi ruang wilayah kabupaten terhadap fungsi ruang wilayah provinsi dan fungsi ruang wilayah nasional. Paragraf 4 Evaluasi terhadap Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Pasal 28 Evaluasi terhadap penetapan kawasan strategis kabupaten dilakukan melalui penilaian kesesuaian penetapan kawasan strategis kabupaten terhadap kriteria kawasan strategis kabupaten berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Paragraf 5 Evaluasi terhadap Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten Pasal 29 Evaluasi terhadap arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dilakukan melalui penilaian kesesuaian indikasi program utama pemanfaatan ruang kabupaten dengan: a. indikasi program utama pemanfaatan ruang wilayah provinsi dan nasional; b. rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis kabupaten yang bersangkutan; dan c. rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten dan rencana pembangunan jangka panjang daerah kabupaten. Paragraf 6 Evaluasi terhadap Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten Pasal 30 Evaluasi terhadap ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dilakukan melalui penilaian kesesuaian dengan: a. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi dan nasional; b. rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis kabupaten yang bersangkutan; dan c. arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
  • 15. - 15 - Bagian Keempat Evaluasi terhadap Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pasal 31 Ketentuan mengenai evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 30 berlaku mutatis mutandis untuk evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah kota dengan penambahan materi muatan teknis yang dievaluasi meliputi: a. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum; b. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka non hijau; dan c. rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, dan ruang evakuasi bencana, yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah. BAB IV EVALUASI MATERI MUATAN TEKNIS RENCANA RINCI TATA RUANG PROVINSI DAN RENCANA RINCI TATA RUANG KABUPATEN/KOTA Bagian Kesatu Evaluasi terhadap Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang Rencana Rinci Tata Ruang Provinsi Pasal 32 Ketentuan mengenai evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 sampai dengan Pasal 24 berlaku mutatis mutandis untuk evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda provinsi tentang rencana rinci tata ruang provinsi dengan penambahan ketentuan evaluasi terhadap rencana rinci tata ruang provinsi dilakukan melalui penilaian kesesuaian terhadap rencana tata ruang wilayah provinsi dan memperhatikan operasionalisasi rencana tata ruang wilayah provinsi.
  • 16. - 16 - Bagian Kedua Evaluasi terhadap Materi Muatan Teknis Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota Pasal 33 Ketentuan mengenai evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 31 berlaku mutatis mutandis untuk evaluasi materi muatan teknis rancangan Perda kabupaten/kota tentang rencana rinci tata ruang kabupaten/kota dengan penambahan ketentuan evaluasi terhadap rencana rinci tata ruang kabupaten/kota dilakukan melalui penilaian kesesuaian terhadap rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan memperhatikan operasionalisasi rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 34 Proses persetujuan substansi oleh Menteri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses penetapan rancangan Perda tentang rencana tata ruang wilayah dan rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota. Pasal 35 Kewenangan persetujuan substansi dalam penetapan rancangan Perda tentang rencana rinci tata ruang kabupaten/kota dapat didekonsentrasikan kepada Gubernur. Pasal 36 (1) Surat persetujuan substansi rencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota, disertai lampiran yang meliputi: a. Tabel Hasil Pemeriksaan Pencantuman Materi Muatan Teknis Rancangan Perda Provinsi/Kabupaten/Kota tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, beserta rencana rincinya dan kesesuaiannya dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta Rencana Rincinya, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Penataan Ruang Lainnya; dan b. Berita Acara Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Teknis BKPRN dalam Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, atau rancangan peraturan daerah provinsi/kabupaten/kota tentang rencana rinci tata ruang provinsi/kabupaten/kota. (2) Standar surat persetujuan substansi rencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota, beserta lampirannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan Menteri ini.
  • 17. - 17 - Pasal 37 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan tata cara evaluasi terhadap rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, beserta rencana rincinya diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis pelaksanaan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Peraturan Menteri ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan dilaksanakan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Juni 2009 MENTERI PEKERJAAN UMUM, ttd DJOKO KIRMANTO
  • 18. LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11/PRT/M/2009 TANGGAL : 11 Juni 2009     PEDOMAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA, BESERTA RENCANA RINCINYA                                            
  • 19. Konsep Standar Surat Persetujuan Substansi Raperda RTRW Provinsi MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Nomor : Jakarta, ................................ Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada Yth. Gubernur ……… di- Tempat Perihal : Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Provinsi _____ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi _____ Menunjuk Surat Gubernur _____ Nomor: _____ tanggal _____ perihal Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah Provinsi _____ tentang RTRW Provinsi _____, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Sesuai dengan amanat Pasal 18 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang beserta penjelasannya, telah dilakukan penelaahan kesesuaian materi muatan teknis Rancangan Perda Provinsi _____ tentang RTRW Provinsi _____ dengan muatan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, kebijakan nasional bidang penataan ruang, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya, yang dituangkan dalam lampiran I. 2. Rancangan Perda Provinsi _____ tentang RTRW Provinsi _____ telah dibahas dalam forum koordinasi kelompok kerja teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional beserta pemerintah daerah terkait dengan hasil yang dituangkan dalam Berita Acara sebagaimana tertuang dalam lampiran II. 3. Berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, pada prinsipnya substansi Rancangan Perda dimaksud disetujui untuk segera diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan tetap memperhatikan saran koreksi dan perbaikan sebagaimana tertuang dalam lampiran I dan lampiran II. Demikian, dan atas perhatiannya kami menyampaikan terimakasih. Menteri Pekerjaan Umum, ................................................. Tembusan Kepada Yth.: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas; 3. Menteri Dalam Negeri.
  • 20. Lampiran I : Pencantuman Materi Muatan Teknis Rancangan Perda Provinsi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kesesuaiannya dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta Rencana Rincinya, Kebijakan Nasional Bidang Penataan, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Penataan Ruang Lainnya Nomor : Tanggal : Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1.UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Catatan Penyempurnaan Bidang Penataan Ruang 4.NSPK 5.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis 1 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 1. 1. Tujuan Penataan Ruang 1. 2. Kebijakan Penataan Ruang 1. 3. Strategi Penataan Ruang 2 RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH 2. 1. Sistem Pusat Pelayanan 2.1.1 Sistem Perkotaan a. PKN b. PKW c. PKL d. PKSN 2.1.2 Sistem Perdesaan 2. 2. Sistem Jaringan Prasarana 1. Sistem jaringan transportasi a. Sistem jaringan transportasi darat 1) Jaringan jalan 2) Jaringan jalur kereta api 3) Jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan b. Sistem jaringan transportasi laut 1) Tatanan kepelabuhan 1
  • 21. Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1.UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Catatan Penyempurnaan Bidang Penataan Ruang 4.NSPK 5.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis 2) Alur pelayaran c. Sistem jaringan transportasi udara 1) Tatanan kebandarudaraan 2) Ruang udara untuk penerbangan 2. Sistem jaringan energi a. Jaringan pipa minyak dan gas bumi b. Pembangkit tenaga listrik c. Jaringan transmisi tenaga listrik 3. Sistem jaringan telekomunikasi a. Jaringan terestrial b. Jaringan satelit 4. Sistem jaringan sumber daya air a. Wilayah sungai lintas negara b. Wilayah sungai lintas provinsi c. Wilayah sungai strategis nasional 5. Sistem prasarana pengelolaan lingkungan 6. Sistem jaringan/prasarana lainnya RENCANA POLA RUANG WILAYAH YANG MELIPUTI 3 KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDI DAYA 3.1 Kawasan lindung 1. Kawasan hutan lindung 2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya 3. Kawasan perlindungan setempat 4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya 5. Kawasan rawan bencana alam 6. Kawasan lindung geologi 7. Kawasan lindung lainnya 3.2 Kawasan budidaya 2
  • 22. Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1.UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Catatan Penyempurnaan Bidang Penataan Ruang 4.NSPK 5.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis 1. Kawasan peruntukan hutan produksi 2. Kawasan hutan rakyat 3. Kawasan peruntukan pertanian 4. Kawasan peruntukan perkebunan 5. Kawasan peruntukan perikanan 6. Kawasan peruntukan pertambangan 7. Kawasan peruntukan industri 8. Kawasan peruntukan pariwisata 9. Kawasan peruntukan permukiman 10. Kawasan budi daya lainnya 4 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS 1. Bidang pertahanan keamanan 2. Bidang pertumbuhan ekonomi 3. Bidang sosial dan budaya 4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam dan / atau teknologi tinggi 5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup ARAHAN PEMANFAATAN RUANG YANG BERISI INDIKASI 5 PROGRAM UTAMA JANGKA MENENGAH LIMA TAHUNAN 1. Struktur ruang provinsi a. Perwujudan sistem perkotaan b. Perwujudan sistem perdesaan c. Perwujudan sistem transportasi d. Perwujudan sistem jaringan energi e. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi f. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air g. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan lingkungan h. Perwujudan sistem jaringan/prasarana lainnya 3
  • 23. Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1.UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Catatan Penyempurnaan Bidang Penataan Ruang 4.NSPK 5.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis 2. Pola ruang provinsi a. Perwujudan kawasan lindung b. Perwujudan kawasan budi daya 6 ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 6. 1. Indikasi Arahan Peraturan Zonasi 6. 2. Arahan Perizinan 6. 3. Arahan Insentif dan Disinsentif 6. 4. Arahan Sanksi Administratif Direktur Jenderal Penataan Ruang, ……………………………………………… NIP. ......................................... 4
  • 24. Konsep Standar Berita Acara Rapat Koordinasi Pokja Teknis BKPRN dalam Pembahasan Raperda RTRW BERITA ACARA RAPAT KOORDINASI KELOMPOK KERJA TEKNIS BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL DALAM PEMBAHASAN RAPERDA PROVINSI ...... TENTANG RTRW PROVINSI ...... Nomor : Pada hari ini _____ tanggal _____ bulan _____ tahun _____, kami _____ yang bertanda tangan di bawah ini, telah mengadakan Rapat Koordinasi Pembahasan Raperda Provinsi _____ tentang RTRW Provinsi _____ dengan ini menyatakan bahwa Rancangan Perda dimaksud secara substantif telah mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, kebijakan nasional bidang penataan ruang, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya, serta dapat diproses lebih lanjut untuk ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan tetap memperhatikan catatatan sebagai berikut: 1. _____ 2. _____ 3. _____; dan 4. catatan penyempurnaan sebagaimana tercantum dalam tabel _____. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, _____ Pimpinan Rapat, Nama :......................... Jabatan : ........................ Ditandatangani oleh: Perwakilan Kelompok Kerja Teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional, sesuai penetapan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum tentang Tim Evaluasi Teknis Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, beserta Rencana Rincinya.
  • 25. Perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi _____, Nama : ......................................... Nama : ......................................... Jabatan : .................................... Jabatan : .................................... Perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi yang berbatasan, Nama : ......................................... Nama : ......................................... Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................
  • 26. Contoh Konsep Surat Rekomendasi Gubernur Nomor : ________, ________________ Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada Yth. Menteri Pekerjaan Umum di- Jakarta Perihal : Rekomendasi Pemberian Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota ________ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota ________. Menunjuk Surat Bupati/Walikota _____ Nomor: _____ tanggal _____ perihal Permohonan Rekomendasi Gubernur untuk proses Persetujuan Substansi terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota _____ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota _____, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Dalam rangka melaksanakan amanat Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menyebutkan bahwa penetapan rancangan peraturan daerah kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan rencana rinci tata ruang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan substansi dari Menteri setelah mendapatkan rekomendasi Gubernur. 2. Rancangan Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota _____ telah dikonsultasikan dan dibahas bersama kami dan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi pada hari _____ tanggal _____ di _____ . 3. Berdasarkan hasil konsultasi dan pembahasan sebagaimana dimaksud pada angka 2, terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti sebelum rancangan Perda tersebut diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. (catatan: poin ini dicantumkan jika diperlukan)
  • 27. 4. Berdasarkan hal-hal sebagaimana dimaksud pada angka 2 dan 3, kami memberikan rekomendasi bahwa rancangan Perda Kabupaten/Kota _____ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota _____ dapat diproses lebih lanjut untuk mendapatkan persetujuan substansi dari Menteri Pekerjaan Umum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian disampaikan, dan atas perhatiannya kami menyampaikan terimakasih. Gubernur Provinsi ________, ................................................. Tembusan Kepada Yth.: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas; 3. Menteri Dalam Negeri; 4. Direktur Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum; 5. Bupati/Walikota ____; 6. Ketua DPRD Kabupaten/Kota _______ .
  • 28. Konsep Standar Surat Persetujuan Substansi Raperda RTRW Kabupaten/Kota Nomor : Jakarta, ................................ Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada Yth, Bupati/Walikota ……… di- Tempat Perihal : Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten/Kota _____ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota . _____ Menunjuk Surat Bupati/Walikota Nomor : _____ tanggal _____ perihal Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota _____ tentang RTRW Kabupaten/Kota _____, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Rancangan Perda Kabupaten/Kota _____ tentang RTRW Kabupaten/Kota _____ telah mendapatkan rekomendasi Gubernur _____, sesuai dengan surat rekomendasi Nomor: _____ tanggal _____ sebagaimana terlampir dalam lampiran I. 2. Sesuai dengan amanat Pasal 18 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang beserta penjelasannya, telah dilakukan penelaahan kesesuaian materi muatan teknis Rancangan Perda Kabupaten/Kota _____ tentang RTRW Kabupaten/Kota _____ dengan muatan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi beserta rencana rincinya, kebijakan nasional bidang penataan ruang, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya, yang dituangkan dalam lampiran II. 3. Rancangan Perda Kabupaten/Kota _____ tentang RTRW Kabupaten/Kota _____ telah dibahas dalam forum koordinasi kelompok kerja teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional beserta pemerintah daerah terkait dengan hasil yang dituangkan dalam Berita Acara sebagaimana tertuang dalam lampiran III. 4. Berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, pada prinsipnya substansi Rancangan Perda dimaksud disetujui untuk segera diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan tetap memperhatikan saran koreksi dan perbaikan sebagaimana tertuang dalam lampiran I, lampiran II, dan lampiran III. Demikian dan atas perhatiannya kami menyampaikan terimakasih. A.n Menteri Pekerjaan Umum Direktur Jenderal Penataan Ruang .................................................. NIP: ........................... Tembusan Kepada Yth.: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Pekerjaan Umum (sebagai laporan); 3. Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas; 4. Menteri Dalam Negeri; 5. Gubernur _____
  • 29. Lampiran II.a. : Pencantuman Materi Muatan Teknis Rancangan Perda Kabupaten tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Kesesuaiannya dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta Rencana Rincinya, Kebijakan Nasional Bidang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Penataan Ruang Lainnya Nomor : Tanggal : Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Catatan Penyempurnaan Bidang Penataan Ruang 4.RTRWP 5.NSPK 6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis 1 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 1. 1. Tujuan Penataan Ruang 1. 2. Kebijakan Penataan Ruang 1. 3. Strategi Penataan Ruang 2 RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH 2. 1. Sistem Pusat Pelayanan 2.1.1 Sistem Perkotaan a. PKN b. PKW c. PKL d. PKSN 2.1.2 Sistem Perdesaan 2. 2. Sistem Jaringan Prasarana 1. Sistem jaringan transportasi a. Sistem jaringan transportasi darat 1) Jaringan jalan 2) Jaringan jalur kereta api 3) Jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan b. Sistem jaringan transportasi laut 1) Tatanan kepelabuhan 2) Alur pelayaran 1
  • 30. Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Catatan Penyempurnaan Bidang Penataan Ruang 4.RTRWP 5.NSPK 6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis c. Sistem jaringan transportasi udara 1) Tatanan kebandarudaraan 2) Ruang udara untuk penerbangan 2. Sistem jaringan energi a. Jaringan pipa minyak dan gas bumi b. Pembangkit tenaga listrik c. Jaringan transmisi tenaga listrik 3. Sistem jaringan telekomunikasi a. Jaringan terestrial b. Jaringan satelit 4. Sistem jaringan sumber daya air a. Wilayah sungai lintas negara b. Wilayah sungai lintas provinsi c. Wilayah sungai lintas kabupaten d. Wilayah sungai strategis nasional 5. Sistem prasarana pengelolaan lingkungan 6. Sistem jaringan/prasarana lainnya RENCANA POLA RUANG WILAYAH YANG MELIPUTI 3 KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDI DAYA 3.1 Kawasan lindung 1. Kawasan hutan lindung 2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya 3. Kawasan perlindungan setempat 4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya 5. Kawasan rawan bencana alam 6. Kawasan lindung geologi 7. Kawasan lindung lainnya 2
  • 31. Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Catatan Penyempurnaan Bidang Penataan Ruang 4.RTRWP 5.NSPK 6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis 3.2 Kawasan budidaya 1. Kawasan peruntukan hutan produksi 2. Kawasan hutan rakyat 3. Kawasan peruntukan pertanian 4. Kawasan peruntukan perkebunan 5. Kawasan peruntukan perikanan 6. Kawasan peruntukan pertambangan 7. Kawasan peruntukan industri 8. Kawasan peruntukan pariwisata 9. Kawasan peruntukan permukiman 10. Kawasan peruntukan lainnya 4 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS 1. Bidang pertahanan keamanan 2. Bidang pertumbuhan ekonomi 3. Bidang sosial dan budaya 4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam dan / atau teknologi tinggi 5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup ARAHAN PEMANFAATAN RUANG YANG BERISI INDIKASI 5 PROGRAM UTAMA JANGKA MENENGAH LIMA TAHUNAN 1. Struktur ruang kabupaten a. Perwujudan sistem perkotaan b. Perwujudan sistem perdesaan c. Perwujudan sistem transportasi d. Perwujudan sistem jaringan energi e. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi f. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air g. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan lingkungan h. Perwujudan sistem jaringan/prasarana lainnya 3
  • 32. Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Catatan Penyempurnaan Bidang Penataan Ruang 4.RTRWP 5.NSPK 6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis 2. Pola ruang kabupaten a. Perwujudan kawasan lindung b. Perwujudan kawasan budi daya 6 KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 6. 1. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi 6. 2. Ketentuan Perizinan 6. 3. Ketentuan Insentif dan Disinsentif 6. 4. Sanksi Administratif Direktur Penataan Ruang Wilayah ___ ……………………………………………… NIP. ......................................... 4
  • 33. Lampiran II.b. : Pencantuman Materi Muatan Teknis Rancangan Perda Kota tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dan Kesesuaiannya dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta Rencana Rincinya, Kebijakan Nasional Bidang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Penataan Ruang Lainnya Nomor : Tanggal : Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Bidang Penataan Ruang 4. RTRWP. 5.NSPK Catatan Penyempurnaan 6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis 1 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 1. 1. Tujuan Penataan Ruang 1. 2. Kebijakan Penataan Ruang 1. 3. Strategi Penataan Ruang 2 RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH 2. 1. Hirarki Pusat Pelayanan Wilayah Kota a. Pusat Pelayanan Kota b. Sub Pusat Pelayanan Kota c. Pelayanan Lingkungan 2. 2. Sistem Jaringan Prasarana 1. Sistem jaringan transportasi a. Sistem jaringan transportasi darat 1) Jaringan jalan 2) Jaringan jalur kereta api 3) Jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan b. Sistem jaringan transportasi laut c. Sistem jaringan transportasi udara 2. Sistem jaringan energi a. Jaringan pipa minyak dan gas bumi b. Pembangkit tenaga listrik 1
  • 34. Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Bidang Penataan Ruang 4. RTRWP. 5.NSPK Catatan Penyempurnaan 6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis c. Jaringan transmisi tenaga listrik 3. Sistem jaringan telekomunikasi a. Jaringan terestrial b. Jaringan satelit 4. Sistem jaringan sumber daya air 5. Sistem prasarana pengelolaan lingkungan a. Sistem drainase b. Sistem persampahan c. Sistem penyediaan air bersih d. Sistem pengelolaan limbah 6. Sistem jaringan/prasarana lainnya RENCANA POLA RUANG WILAYAH YANG MELIPUTI 3 KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDI DAYA 3.1 Kawasan lindung 1. Kawasan hutan lindung 2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya 3. Kawasan perlindungan setempat 4. Ruang terbuka hijau (RTH) kota 5. Kawasan suaka alam dan cagar budaya 6. Kawasan rawan bencana alam 7. Kawasan lindung lainnya 3.2 Kawasan budidaya 1. Kawasan perumahan 2. Kawasan perdagangan dan jasa 3. Kawasan perkantoran 4. Kawasan industri 2
  • 35. Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Bidang Penataan Ruang 4. RTRWP. 5.NSPK Catatan Penyempurnaan 6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis 5. Kawasan pariwisata 6. Kawasan ruang terbuka non hijau 7. Kawasan ruang evakuasi bencana 8. Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal 9. Kawasan peruntukan lainnya 4 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS 1. Bidang pertahanan keamanan 2. Bidang pertumbuhan ekonomi 3. Bidang sosial dan budaya 4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam dan / atau teknologi tinggi 5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup RENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG 5 TERBUKA, SERTA PRASARANA DAN SARANA UMUM 1. Ruang terbuka hijau kota 2. Ruang terbuka non hijau kota 3. Jaringan pejalan kaki 4. Jaringan angkutan umum, 5. Ruang kegiatan sektor informal 6. Ruang evakuasi bencana ARAHAN PEMANFAATAN RUANG YANG BERISI INDIKASI 6 PROGRAM UTAMA JANGKA MENENGAH LIMA TAHUNAN 1. Struktur ruang kota a. Perwujudan pusat pelayanan wilayah kota b. Perwujudan sistem transportasi c. Perwujudan sistem jaringan energi d. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi e. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air f. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan 3
  • 36. Penelaahan Materi Muatan Teknis Rancangan Perda terhadap: 1. UUPR 2.RTRWN 3.Kebijakan Nasional No. Muatan Rancangan Perda RTRW Bidang Penataan Ruang 4. RTRWP. 5.NSPK Catatan Penyempurnaan 6.Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Materi Teknis lingkungan g. Perwujudan sistem jaringan/prasarana lainnya 2. Pola ruang kota a. Perwujudan kawasan lindung b. Perwujudan kawasan budi daya 7 KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 7. 1. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi 7. 2. Ketentuan Perizinan 7. 3. Ketentuan Insentif dan Disinsentif 7. 4. Sanksi Administratif Direktur Penataan Ruang Wilayah ___ ……………………………………………… NIP. ......................................... 4
  • 37. Konsep Standar Berita Acara Rapat Koordinasi Pokja Teknis BKPRN dalam Pembahasan Raperda RTRW Kabupaten/Kota BERITA ACARA RAPAT KOORDINASI KELOMPOK KERJA TEKNIS BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL DALAM PEMBAHASAN RAPERDA KABUPATEN/KOTA ...... TENTANG RTRW KABUPATEN/KOTA ...... Nomor : Pada hari ini _____ tanggal _____ bulan _____ tahun _____, kami _____ yang bertanda tangan di bawah ini, telah mengadakan Rapat Koordinasi Pembahasan Raperda Kabupaten/Kota _____ tentang RTRW Kabupaten/Kota _____ dengan ini menyatakan bahwa Rancangan Perda dimaksud secara substantif telah mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi beserta rencana rincinya, kebijakan nasional bidang penataan ruang, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya, dan dapat diproses lebih lanjut untuk ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan tetap memperhatikan catatatan sebagai berikut: 1. _____ 2. _____ 3. _____; dan 4. catatan penyempurnaan sebagaimana tercantum dalam tabel _____. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, _____ Pimpinan Rapat, Nama :......................... Jabatan : ........................ Ditandangani oleh: Perwakilan Kelompok Kerja Teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional, sesuai penetapan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum tentang Tim Evaluasi Teknis Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, beserta Rencana Rincinya.
  • 38. Wakil Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota _____, Nama : ......................................... Nama : ......................................... Jabatan : .................................... Jabatan : .................................... Wakil Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang berbatasan, Nama : ......................................... Nama : ......................................... Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................