1. HUGO GROTIUS (1583-1645)
Sejarah singkat
• Dia adalah seorang Sarjana, Ahli Hukum, dan
Diplomat Belanda
• Beberapa karya Grotius adalah De Jure Belli ac Pacis
(The rights of war and peace), dan Mare Liberum (The
Free Seas)
• Pemikirannya banyak diwarnai oleh Gentilis, Belli dan
Ayala
• Pemikiran Hukum Grotius juga diwarnai oleh
persoalan teologi, yang kemudian di sekuler-kan.
(lihat Starke 1989, 11)
2. Pemikiran Grotius
Grotius dianggap sebagai bapak hukum internasional,
meskipun pernyataan ini debatable, namun
pernyataan itu juga didasarkan pada inspirasi atas
pembentukan hukum oleh pemikir-pemikir HKI
setelahnya.
Law of nature
Aturan yang didasarkan atas nalar (reason), serta
menuntut kepada tindakan moral yang mewajibkan
apa yang benar, dengan kata lain merupakan anjuran
dan larangan dari Tuhan.
Atas dasar hukum alam itulah kemudian manusia
harus menghormati manusia yang lain.
(Lihat Tuck 2005, 150)
3. Perang
Definisi
Mengutip Cicero bahwa perang adalah Dispute By
Force
War (Bellum) dari kata Duellum (a Duel)
Seperti
Bonus berasal dari kata Duonus
Dengan kata lain perang adalah pertikaian yang
dilakukan oleh dua orang dengan menggunakan
senjata.
(lihat Tuck 2005, 134)
Oleh karena itu perang merupakan tindakan yang
tidak dibenarkan karena meminggirkan hak dan
penghormatan terhadap orang lain
4. Bahwa masing-masing makhluk diberikan
kemampuan bertahan dari segala yang
mengancam dirinya, oleh karenanya manusia
memahami kekuatan dan memahami
kelemahannya.
Namun perang bukan didasari oleh kemampuan
bertahan manusia (law of nature), namun atas
dasar reason. Sesuai dengan pernyataan
Aristoteles bahwa seorang manusia bertahan
menggunakan tangan, bukan alat-alat perusak lain
seperti pedang.
(lihat Tuck 2005, 184)
5. Perang didasarkan karena sejarah dan persetujuan
(Tuck 2005, 187)
Perang tidak berseberangan dengan hukum nasional
Bahwa hukum negara yang menganjurkan untuk
berperang harus ditafsirkan ulang (Tuck 2005, 189)
Public War adalah yang dibuat oleh Civil Power
Dan Privat War adalah perang tanpa adanya otoritas
dari Civil power (Tuck 2005, 240)
6. Beberapa hal dalam perang
Promises (perjanjian)
aturan untuk memulai perang (Tuck 2005, 699)
Kontrak
Kewajiban yang dimaksudkan untuk penghormatan
atas keadaan masa depan (Tuck 2005, 729)
Penguburan
Atas kesamaan hukum, maka masing-masing negara
diharuskan menguburkan siapa saja yang meninggal
(Tuck 2005, 925)
Punishment
Selanjutnya karena setiap perang menimbulkan
kerusakan dan cedera, maka harusnya dibuatlah
aturan yang memberikan hukuman atau perbaikan
(tuck 2005, 250)
7. Hak untuk membunuh dalam perang yang adil
Bagaimanapun membunuh tetap tidak dapat
dibenarkan, baik sengaja ataupun tidak, kecuali dalam
keadaan di mana keamanan kita terancam.
Pada akhirnya siapa yang telah membunuh , harus
dijatuhi hukuman mati, karena hal itu merupakan
tindakan yang keji. (Tuck 2005, 1422)
8. Perdamaian dan Harapan Grotius
Ketika kedua belah pihak berada dalam kekuatan yang
setara maka perdamaian menjadi pilihan terbaik,
perdamaian harus selalu di amati dan pertemanan
adalah tugas religius yang harus dilakukan selamanya.
May the Almighty then (who alone can do it) impress
these maxims on the Hearts of Christian Powers; may
he enlighten their Minds with the Knowledge of every
Right, Divine and Human, and inspire them with the
constant and dutiful Sense of their being the Ministers
of Heaven, ordained to govern Men; Men, for whom, of
all his Creatures, GOD has the greatest Regard and
Affection.(Tuck 2005, 1643)
9. Pertanyaan
Setujukah teman-teman dengan argumen
mengenai perang yang dikemukakan oleh
Grotius, dan apakah perang seharusnya
dilarang atau hanya sebatas dihindari?