SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK

1

Pembuatan Event Log Proses Bisnis
Menggunakan Windows Workflow Foundation
Fadlika Dita Nurjanto, 5110100132
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember


Proses bisnis yang ada pada dunia industri merupakan sebuah
kesatuan dari rangkaian aktivitas yang ada. Rangkaian aktivitas
ini membentuk sebuah prosedur operasional standar (Standart
Operational Procedure) yang bertujuan untuk mencapai tujuan
atau produk yang sesuai dengan standar industri. Dalam
implementasinya, proses bisnis ini menggunakan workflow
sebagai acuan dari bisnis proses yang ditetapkan oleh
perusahaan. Akan tetapi, pada pelaksanaannya terkadang proses
bisnis berbeda dari definisi proses bisnis sebelumnya. Process
mining merupakan sebuah pendekatan baru yang dapat
digunakan untuk mendukung dan meningkatakan efektivitas
dari proses bisnis yang ada. Dalam penelitian ini, simulasi proses
bisnis digunakan untuk membuktikan bahwa process mining
dapat dihasilkan dari event log dari workflow sebuah proses
bisnis. Event log inilah yang digunakan sebagai dasar dalam
process mining yang dapat dilakukan dengan berbagai metode,
salah satunya Alpha++.
Kata Kunci : Alpha++, Event Log, Process Mining, Workflow,
Windows Workflow Foudnation

I. LATAR BELAKANG

S

aat ini hampir seluruh perusahaan menjalankan proses
bisnisnya menggunakan dukungan sistem informasi
perusahaan. Dalam sebuah sistem informasi, ada banyak
proses bisnis yang saling terhubung satu sama lain.
Implementasi proses bisnis perusahaan dapat dilakukan
dengan menggunakan workflow yang tertanam pada aplikasi.
Workflow yang ada merepresentasikan alur kerja perusahaan,
sekaligus menjadi standar dari kinerja perusahaan.
Perusahaan yang memiliki definisi proses bisnis yang
sistematis akan dapat menjalankan bisnisnya dengan efektif
dan efisien. Walaupun perusahaan sudah mendefinisikan
proses bisnisnya dengan alur yang jelas, pada prakteknya,
eksekusi proses bisnis kemungkinan mengalami perbedaan
dibandingkan proses bisnis yang sudah didefinisikan
sebelumnya. Perbedaan ini dapat dianalisa dengan
menggunakan event log.
Event logs merupakan catatan history yang memuat
rangkaian aktivitas yang dilakukan pengguna sebuah sistem.
Event logs pada suatu aplikasi sistem informasi memuat
catatan proses bisnis yang terjadi dan jejak eksekusi pengguna

pada masing-masing proses bisnis. Jika event logs ini
digambarkan pada sebuah diagram proses maka akan terlihat
seperti spaggeti model. Model ini tidak mudah untuk dianalisis
karena tiap proses saling terkait satu dengan yang lain
sehingga menyulitkan jika akan melakukan analisa atau juga
perekayasaan ulang proses bisnis. Untuk itu, diperlukan
sebuah analisa lebih dalam pada proses bisnis tersebut
menggunakan process mining.
Process mining merupakan sebuah teknik yang dapat
digunakan untuk mendapatkan model sesungguhnya dari
proses yang terjadi pada sistem informasi berdasarkan data
yang berasal dari event logs. Model yang diperoleh dapat
digunakan untuk mengembangnak sistem atau juga sebagai
alat feedback yang membantu proses audit, analisa maupun
meningkatkan proses bisnis yang sudah ada. Inti dari process
mining adalah untuk mengektraksi informasi dari event logs
dan kemudian menggambarkannya ke dalam notasi grafik
untuk merepresentasikan proses bisnisnya. Manfat lain dari
teknik ini adalah mendapatkan informasi yang objektif karena
data yang digunakan untuk process mining berasal dari proses
bisnis yang benar-benar terjadi dalam organisasi, yang
didapatkan dari event logs, bukan berupa asumsi atau
pendapat orang tentang apa yang dikerjakan.
Process mining merupakan salah satu inovasi pada bidang
Business Process Management (BPM), yang mana pada
implementasinya menggunakan berbagai teknologi yang
beragam. Pendekatan metode dalam process mining semakin
berkembang. Ada sekitar 30 lebih metode yang dapat
dilakukan. Walaupun begitu, data awal yang dibutuhkan untuk
process mining adalah event logs. Untuk, itu makalah ini
bertujuan untuk melakukan analisa percobaan untuk membuat
event log secara otomatis dari proses bisnis yang sudah
berjalan
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Algoritma Alpha
Algoritma Alpha merupakan algoritma yang paling
sederhana dalam pencarian process mining. Algoritma Alpha
memanfaatkan task-task yang ada pada workflow untuk
kemudian dianalisa sehingga menghasilkan petri-net yang
merepresentasikan proses bisnis yang berhasil dianalisa.
Proses pada alogoritma Alpha didefinisikan sebagai berikut.
UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK

Kelebihan dari algoritma Alpha adalah kemudahannya
untuk dipahami dan diaplikasikan dalam process mining.
Algoritma Alpha menerima event log yang mengandung
rangkaian eksekusi suatu model proses sebagai input. Dari log
ini, algoritma Alpha mampu membuat kesimpulan dari urutan
dan hubungan antar kejadian.
Walaupun begitu, algoritma Alpha masih memiliki banyak
kekurangan, di mana algoritma Alpha tidak dapat mendeteksi
event log dengan tepat pada kondisi tertentu. Kondisi-kondisi
tersebut adalah (1) Length-one-loop, yang memungkinkan
aktivitas yang sama dieksekusi beberapa kali dalam satu
urutan, (2) Length-two-loop, yang memungkinkan terdapat 2
aktivitas yang berhubungan secara paralel sehingga tidak ada
state yang tercipta di antara keduanya, (3) Invisible Task, yang
mengakibatkan tidak adanya jejak event log, sehingga
aktivitas tersebut tidak ada dalam himpunan transisi dan tidak
dapat ditampilkan dalam net yang dihasilkan algoritma Alpha,
(4) Duplicate Task, di mana aktivitas terjadi lebih dari sekali
dalam aliran kerja yang sama, (5) Implicit Places, di mana
sebuah posisi dalam net dikatakan implisit apabila kehadiran
atau ketidakhadirannya tidak memberikan pengaruh kepada
kemungkinan jejak log sebuah aliran kerja, dan (6) Non-free
Choice, di mana algoritma Alpha tidak dapat menggali
informasi dengan benar karena net tersebut tidak dapat
menghasilkan log dengan tepat.

B. Alpha+
Algoritma Alpha+ merupakan pengembangan dari
algoritma Alpha, di mana algoritma ini menutup kekurangan
dari algoritma Alpha, yaitu pada permasalahan “short loops”
pada proses mining dan dapat digunakan untuk membentuk
seluruh “Structured Workflow Nets” dengam benar. Short
loops adalah perulangan pendek yang terjadi dalam suatu
workflow. Fenomena ini tidak dapat dideteksi oleh algoritma
Alpha. Ada 2 jenis short loop, yaitu length-one-loops dan
length-two-loops. Length-one-loops adalah suatu aktivitas
atau task yang dieksekusi berkali-kali secara berurutan.
Sedangkan Length-two-loops adalah perulangan aktivitas atau
task yang berulang tiap dua aktivitas. Pada algoritma Alpha+,
terdapat fase pre-processing dan post-processing. Metode yang
digunakan pada algoritma Alpha+ adalah sebagai berikut.

2

C. Algoritma Alpha++
Algoritma Alpha++ merupakan perbaikan dari algoritma
Alpha dan algoritma Alpha+. Algoritma Alpha++ mengatasi
permasalahan non-free-construct dan implicit dependencies
yang tidak dapat dideteksi oleh algoritma Alpha dan algoritma
Alpha+. Dalam implementasinya. Algoritma Alpha++
membutuhkan algoritma Alpha untuk membentuk model
workflow, untuk kemudian dianalisa apakah workflow
tersebut memiliki implicit dependencies atau tidak. Tahaptahap pada implementasi algoritma Alpha++ adalah sebagai
berikut:
UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK

3

D. Windows Workflow Foundation
Windows Workflow Foundation (WWF) merupakan
teknologi dari Microsoft yang menyediakan Application
Programming Interface (API), sebuah in-process workflow
engine dan rehostable designer untuk mengimplementasikan
workflow pada sebuah proses bisnis menggunakan aplikasi
berbasis .NET. Versi Windows Workflow Foundation yang
digunakan dalam makalah ini menggunakan versi 4 (WF4).
III. KONTRIBUSI
Melihat dari latar belakang di atas, kontribusi yang
diusulkan pada makalah ini adalah pembentukan event log
berdasarkan proses bisnis dari sisten yang dibangun
menggunakan teknologi Windows Workflow Foundation.
Sistem yang dicoba di sini menggunakan database SQL Server
2008 sebagai media penyimpanan data dan Workflow service
sebagai workflow yang digunakan pada proses bisnis. Proses
bisnis dijalankan dicatat pada event log yang disimpan pada
database, untuk kemudian dianalisa dengan menggunakan
algoritma Alpha++. Digunakannya algoritma Alpha++ adalah
untuk mendeteksi adanya shortloop maupun non-freeconstruct yang ada pada proses bisnis.

IV. HASIL U JI COBA
A. Skenario Uji Coba
Untuk mendapatkan event log sesuai dengan proses bisnis
yang ada, tahap-tahap yang dijalankan adalah (1) Pembuatan
Desain Workflow, (2) Pembuatan GUI aplikasi, (3) Mendesain
database, (4) Testing aplikasi, (5) Pencatatan Event Log (6)
Ekspor Format Event Log, (7) Analisa Event Log
menggunakan Alpha++.
1. Pembuatan Desain Workflow
Desain workflow awalnya dibuat menggunakan format
YAWL editor. YAWL Editor merupakan tool yang
digunakan untuk membuat workflow kerja dengan logic
yang mendeskripsikan alur proses bisnis yang ada.

Ada 2 jenis workflow yang digunakan dalam Windows
Workflow Foundation, yaitu Sequence Workflow dan State
Machine Workflow. Sequence Workflow merupakan
workflow yang urutannya dari atas ke bawah (top down),
sementara State Machine Workflow merupakan workflow
yang alurnya lebih fleksibel berdasarkan state activity
proses bisnis yang ada. Workflow yang digunakan di sini
adalah State Machine Workflow.
2. Pembuatan GUI Aplikasi
Aplikasi yang digunakan di sini menggunakan console
based, di mana input dan output notifikasi jalannya
workflow ditampilkan dalam Console User Interface.
Dalam pengembangannya, GUI dapat diterapkan
menggunakan beragam alternatif. Beberapa teknologi yang
dapat digunakan adalah Windows Form, Windows
Presentation Foundation (WPF), atau ASP.NET jika ingin
membangun workflow berbasis web.
3. Mendesain Database
Pada percobaan workflow database yang digunakan adalah
SQL Server 2008 Express, di mana database ini sudah terinclude di dalam paket Visual Studio 2010. Database di
sini digunakan untuk menyimpan eventlog yang dicatat
oleh aplikasi saat menjalankan workflow berdasarkan
variabel yang dimasukkan.

Workflow
tersebut
merepresentasikan
pengajuan
peminjaman dana usaha pada usaha tingkat kecil,
menengah, dan besar. Workflow tersebut dibedakan
berdasarkan identitas usaha sekaligus pemilik usaha
tersebut. Tahap berikutnya mendesain workflow net
menggunakan Windows Workflow Foundation dengan
Visual Studio 2010.
UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK

4

Masing-masing activity yang ada di dalam workflow
dikoneksikan dengan database. Di mana saat alur
workflow masuk pada sebuah state, maka secara otomatis
aplikasi akan mencatat sebuah event log berdasarkan
kondisi state tersebut. Misalkan state saat ini memiliki
TaskID “receive_application”, maka pencatatan di
database memiliki format (contoh) :
CaseID=1,
TaskID=”receive_application”,
Originator=”undefined”,
EventType=”complete”,
TimeStamp=”2013-06-16 23:07:46.180”,
Name=”Fadlika Dita Nurjanto”,
Amount=5000

5. Ekspor Format Event Log
Setelah aplikasi selesai melakukan pengetesan terhadap 48
case yang ada, langkah berikutnya adalah melakukan
ekspor data dari database SQL Server menjadi dataset
dalam format Comma Separated Value (CSV). Kemudian
file CSV diekspor menjadi file MXML menggunakan tool
Nitro. File MXML inilah yang digunakan dalam process
mining menggunakan tool ProM 5.2.

4. Testing Aplikasi
Pengetesan aplikasi dilakukan langsung dari Visual Studio,
di mana sebelumnya dipastikan bahwa database SQL
Server, Workflow, dan aplikasi client sudah terkoneksi
dengan benar. Pada percobaan kali ini case yang
digunakan berjumlah 48 case dengan variabel yang
berbeda. Saat aplikasi dijalankan, secara otomatis aplikasi
akan mencatat event log pada database. Daftar case yang
digunakan disediakan di lampiran.

Data event log pada SQL Server

Event log dengan format CSV

Eksport Eventlog Menggunakan Nitro
UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK

5

Memilih metode process mining

Event log dengan format MXML

6. Analisa Event Log menggunakan Alpha++
Setelah eventlog berhasil diekspor menjadi format MXML,
langkah berikutnya adalah melakukan process mining
dengan tujuan mengetahui model proses bisnis yang ada.
Process mining dilakukan dengan menggunakan metode
Alpha++, dimana sudah tersedia pluginnya pada ProM 5.2.
Model proses bisnis yang dihasilkan berbentuk petri-net
yang merepresentasikan task dan place yang dihubungkan
dengan garis panah yang merepresentasikan alur kerja
dalam sebuah proses bisnis.

Informasi eventlog saat berhasil di-load

Data eventlog

Hasil Petrinet dengan Alpha++

B. Hasil Uji Coba
Berdasarkan uji coba di atas, dihasilkan Petrinet yang
merepresentasikan proses bisnis yang berjalan. Petrinet yang
dihasilkan tidak sama persis dengan model yang dibuat pada
format YAWL di awal. Terdapat non-free-choice construct
yang terbentuk pada petrinet. Ini dikarenakan ada state yang
bersifat dependencies terhadap state yang lain. Algoritma
Alpha++ merupakan algoritma yang tepat digunakan untuk
mendeteksi non-free-choice construct yang ada pada
workflow. Walaupun petrinet yang dihasilkan tidak sama
persis dengan model YAWL, alur proses bisnis yang ada dapat
dideteksi dan dipahami dengan baik. Percobaan membuktikan
bahwa process mining dapat diaplikasikan pada dunia industri
dengan menggunakan teknologi yang sudah ada.
UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK

6

V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, maka didapatkan beberapa
kesimpulan akhir dari makalah ini, yaitu :
a. Penerapan process mining dapat diintegrasikan dengan
teknologi yang sering digunakan dalam duni industri. Ini
membuktikan bahwa peluang diterapkannya process
mining pada dunia industri sangatlah besar.
b. Hasil model proses bisnis dari event logs cukup efektif
untuk digunakan sebagai pembanding apakah definisi
proses bisnsi perusahaan sudah diterapkan dengan baik
dan sesuai dengan keadaan pelaksanaan di lapangan.
c. Algoritma Alpha++ merupakan salah satu metode process
mining yang dapat digunakan secara efektif untuk
mendeteksi adanya non-free-choice construct pada proses
bisnis. Ini penting dalam memberikan rekomendasi pada
pemegang kebijakan dalam dunia industri untuk
membentuk sebuah proses bisnis yang lebih efektif.

REFERENSI (WAJIB DISERTAKAN)
[1]

[2]

[3]

[4]
[5]

A.Rozinat, M. T. Wynn, W. M. P var der Aalst, A. H. M. Ter Hofstede
and C. J. Fidge, “Workflow Simulation for Operational Decision
Support using YAWL and PROM”, Information Sytem Group
Eindhoven University of Technology, Business Process Management
Group Queensland University of Technology, submitted for publication.
A.K.A. de Medeiros, B.F. van Dongen, W.M.P. var der Aalst and
A.J.M.M. Weijters, “Process Mining Extending for α-algorithm to Mine
Short Loops”, Department of Technology Management Eindhoven
University Of Technology, submitted for publication.
Lijie Wen, W.M.P van der Aalst, Jianmin Wang, and Jiaguang Sun,
“Mining Process Models with Non-Free-Choice Construct”, School of
Software Tsinghua University,100084, Beijing,China, submitted for
publication.
Mark J.Collins, “WF-Windows Workflow in .NET 4.0. Master the
power of workflows unleashed in WF4”, New York : Apress, 2010.
Laeila Mardhatillah, Mahendrawathi Er, and Renny P Kusumawardani,
“Identifikasi Bottleneck pada Hasil Ekstraksi Proses Bisnis ERP dengan
Membandingkan Algoritma Alpha++ dan Heuristic Miner”, Jurusan
Sistem Informasi-Fakultas Teknologi Informasi-Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, JURNAL TEKNIK ITS, vol 1, Sept. 2012.
UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK

7

Daftar Case Yang Digunakan
CaseID

Check_complete

Category

Gender

Check_sertificate

Sector

Status

1

TRUE

Small

Man

TRUE

Private

OK

2

TRUE

Small

Man

TRUE

Public

OK

3

TRUE

Small

Man

FALSE

Private

OK

4

TRUE

Small

Man

FALSE

Public

OK

5

TRUE

Small

Woman

TRUE

Private

OK

6

TRUE

Small

Woman

TRUE

Public

OK

7

TRUE

Small

Woman

FALSE

Private

OK

8

TRUE

Small

Woman

FALSE

Public

OK

9

TRUE

Medium

Man

TRUE

Private

OK

10

TRUE

Medium

Man

TRUE

Public

OK

11

TRUE

Medium

Man

FALSE

Private

OK

12

TRUE

Medium

Man

FALSE

Public

OK

13

TRUE

Medium

Woman

TRUE

Private

OK

14

TRUE

Medium

Woman

TRUE

Public

OK

15

TRUE

Medium

Woman

FALSE

Private

OK

16

TRUE

Medium

Woman

FALSE

Public

OK

17

TRUE

Large

Man

TRUE

Private

OK

18

TRUE

Large

Man

TRUE

Public

OK

19

TRUE

Large

Man

FALSE

Private

OK

20

TRUE

Large

Man

FALSE

Public

OK

21

TRUE

Large

Woman

TRUE

Private

OK

22

TRUE

Large

Woman

TRUE

Public

OK

23

TRUE

Large

Woman

FALSE

Private

OK

24

TRUE

Large

Woman

FALSE

Public

OK

25

FALSE

Small

Man

TRUE

Private

OK

26

FALSE

Small

Man

TRUE

Public

OK

27

FALSE

Small

Man

FALSE

Private

OK

28

FALSE

Small

Man

FALSE

Public

OK

29

FALSE

Small

Woman

TRUE

Private

OK

30

FALSE

Small

Woman

TRUE

Public

OK

31

FALSE

Small

Woman

FALSE

Private

OK

32

FALSE

Small

Woman

FALSE

Public

OK

33

FALSE

Medium

Man

TRUE

Private

OK

34

FALSE

Medium

Man

TRUE

Public

OK

35

FALSE

Medium

Man

FALSE

Private

OK

36

FALSE

Medium

Man

FALSE

Public

OK

37

FALSE

Medium

Woman

TRUE

Private

OK

38

FALSE

Medium

Woman

TRUE

Public

OK

39

FALSE

Medium

Woman

FALSE

Private

OK

40

FALSE

Medium

Woman

FALSE

Public

OK

41

FALSE

Large

Man

TRUE

Private

OK

42

FALSE

Large

Man

TRUE

Public

OK

43

FALSE

Large

Man

FALSE

Private

OK

44

FALSE

Large

Man

FALSE

Public

OK

45

FALSE

Large

Woman

TRUE

Private

OK

46

FALSE

Large

Woman

TRUE

Public

OK

47

FALSE

Large

Woman

FALSE

Private

OK

48

FALSE

Large

Woman

FALSE

Public

OK
UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK

Workflow Pada Windows Workflow Foundation 4

Hasil Petrinet Dengan Metode Alpha++

8

More Related Content

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 

Featured (20)

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 

Pembuatan Event Log Pada Workflow Dengan Windows Workflow Foundation

  • 1. UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK 1 Pembuatan Event Log Proses Bisnis Menggunakan Windows Workflow Foundation Fadlika Dita Nurjanto, 5110100132 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember  Proses bisnis yang ada pada dunia industri merupakan sebuah kesatuan dari rangkaian aktivitas yang ada. Rangkaian aktivitas ini membentuk sebuah prosedur operasional standar (Standart Operational Procedure) yang bertujuan untuk mencapai tujuan atau produk yang sesuai dengan standar industri. Dalam implementasinya, proses bisnis ini menggunakan workflow sebagai acuan dari bisnis proses yang ditetapkan oleh perusahaan. Akan tetapi, pada pelaksanaannya terkadang proses bisnis berbeda dari definisi proses bisnis sebelumnya. Process mining merupakan sebuah pendekatan baru yang dapat digunakan untuk mendukung dan meningkatakan efektivitas dari proses bisnis yang ada. Dalam penelitian ini, simulasi proses bisnis digunakan untuk membuktikan bahwa process mining dapat dihasilkan dari event log dari workflow sebuah proses bisnis. Event log inilah yang digunakan sebagai dasar dalam process mining yang dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya Alpha++. Kata Kunci : Alpha++, Event Log, Process Mining, Workflow, Windows Workflow Foudnation I. LATAR BELAKANG S aat ini hampir seluruh perusahaan menjalankan proses bisnisnya menggunakan dukungan sistem informasi perusahaan. Dalam sebuah sistem informasi, ada banyak proses bisnis yang saling terhubung satu sama lain. Implementasi proses bisnis perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan workflow yang tertanam pada aplikasi. Workflow yang ada merepresentasikan alur kerja perusahaan, sekaligus menjadi standar dari kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki definisi proses bisnis yang sistematis akan dapat menjalankan bisnisnya dengan efektif dan efisien. Walaupun perusahaan sudah mendefinisikan proses bisnisnya dengan alur yang jelas, pada prakteknya, eksekusi proses bisnis kemungkinan mengalami perbedaan dibandingkan proses bisnis yang sudah didefinisikan sebelumnya. Perbedaan ini dapat dianalisa dengan menggunakan event log. Event logs merupakan catatan history yang memuat rangkaian aktivitas yang dilakukan pengguna sebuah sistem. Event logs pada suatu aplikasi sistem informasi memuat catatan proses bisnis yang terjadi dan jejak eksekusi pengguna pada masing-masing proses bisnis. Jika event logs ini digambarkan pada sebuah diagram proses maka akan terlihat seperti spaggeti model. Model ini tidak mudah untuk dianalisis karena tiap proses saling terkait satu dengan yang lain sehingga menyulitkan jika akan melakukan analisa atau juga perekayasaan ulang proses bisnis. Untuk itu, diperlukan sebuah analisa lebih dalam pada proses bisnis tersebut menggunakan process mining. Process mining merupakan sebuah teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan model sesungguhnya dari proses yang terjadi pada sistem informasi berdasarkan data yang berasal dari event logs. Model yang diperoleh dapat digunakan untuk mengembangnak sistem atau juga sebagai alat feedback yang membantu proses audit, analisa maupun meningkatkan proses bisnis yang sudah ada. Inti dari process mining adalah untuk mengektraksi informasi dari event logs dan kemudian menggambarkannya ke dalam notasi grafik untuk merepresentasikan proses bisnisnya. Manfat lain dari teknik ini adalah mendapatkan informasi yang objektif karena data yang digunakan untuk process mining berasal dari proses bisnis yang benar-benar terjadi dalam organisasi, yang didapatkan dari event logs, bukan berupa asumsi atau pendapat orang tentang apa yang dikerjakan. Process mining merupakan salah satu inovasi pada bidang Business Process Management (BPM), yang mana pada implementasinya menggunakan berbagai teknologi yang beragam. Pendekatan metode dalam process mining semakin berkembang. Ada sekitar 30 lebih metode yang dapat dilakukan. Walaupun begitu, data awal yang dibutuhkan untuk process mining adalah event logs. Untuk, itu makalah ini bertujuan untuk melakukan analisa percobaan untuk membuat event log secara otomatis dari proses bisnis yang sudah berjalan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Algoritma Alpha Algoritma Alpha merupakan algoritma yang paling sederhana dalam pencarian process mining. Algoritma Alpha memanfaatkan task-task yang ada pada workflow untuk kemudian dianalisa sehingga menghasilkan petri-net yang merepresentasikan proses bisnis yang berhasil dianalisa. Proses pada alogoritma Alpha didefinisikan sebagai berikut.
  • 2. UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK Kelebihan dari algoritma Alpha adalah kemudahannya untuk dipahami dan diaplikasikan dalam process mining. Algoritma Alpha menerima event log yang mengandung rangkaian eksekusi suatu model proses sebagai input. Dari log ini, algoritma Alpha mampu membuat kesimpulan dari urutan dan hubungan antar kejadian. Walaupun begitu, algoritma Alpha masih memiliki banyak kekurangan, di mana algoritma Alpha tidak dapat mendeteksi event log dengan tepat pada kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut adalah (1) Length-one-loop, yang memungkinkan aktivitas yang sama dieksekusi beberapa kali dalam satu urutan, (2) Length-two-loop, yang memungkinkan terdapat 2 aktivitas yang berhubungan secara paralel sehingga tidak ada state yang tercipta di antara keduanya, (3) Invisible Task, yang mengakibatkan tidak adanya jejak event log, sehingga aktivitas tersebut tidak ada dalam himpunan transisi dan tidak dapat ditampilkan dalam net yang dihasilkan algoritma Alpha, (4) Duplicate Task, di mana aktivitas terjadi lebih dari sekali dalam aliran kerja yang sama, (5) Implicit Places, di mana sebuah posisi dalam net dikatakan implisit apabila kehadiran atau ketidakhadirannya tidak memberikan pengaruh kepada kemungkinan jejak log sebuah aliran kerja, dan (6) Non-free Choice, di mana algoritma Alpha tidak dapat menggali informasi dengan benar karena net tersebut tidak dapat menghasilkan log dengan tepat. B. Alpha+ Algoritma Alpha+ merupakan pengembangan dari algoritma Alpha, di mana algoritma ini menutup kekurangan dari algoritma Alpha, yaitu pada permasalahan “short loops” pada proses mining dan dapat digunakan untuk membentuk seluruh “Structured Workflow Nets” dengam benar. Short loops adalah perulangan pendek yang terjadi dalam suatu workflow. Fenomena ini tidak dapat dideteksi oleh algoritma Alpha. Ada 2 jenis short loop, yaitu length-one-loops dan length-two-loops. Length-one-loops adalah suatu aktivitas atau task yang dieksekusi berkali-kali secara berurutan. Sedangkan Length-two-loops adalah perulangan aktivitas atau task yang berulang tiap dua aktivitas. Pada algoritma Alpha+, terdapat fase pre-processing dan post-processing. Metode yang digunakan pada algoritma Alpha+ adalah sebagai berikut. 2 C. Algoritma Alpha++ Algoritma Alpha++ merupakan perbaikan dari algoritma Alpha dan algoritma Alpha+. Algoritma Alpha++ mengatasi permasalahan non-free-construct dan implicit dependencies yang tidak dapat dideteksi oleh algoritma Alpha dan algoritma Alpha+. Dalam implementasinya. Algoritma Alpha++ membutuhkan algoritma Alpha untuk membentuk model workflow, untuk kemudian dianalisa apakah workflow tersebut memiliki implicit dependencies atau tidak. Tahaptahap pada implementasi algoritma Alpha++ adalah sebagai berikut:
  • 3. UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK 3 D. Windows Workflow Foundation Windows Workflow Foundation (WWF) merupakan teknologi dari Microsoft yang menyediakan Application Programming Interface (API), sebuah in-process workflow engine dan rehostable designer untuk mengimplementasikan workflow pada sebuah proses bisnis menggunakan aplikasi berbasis .NET. Versi Windows Workflow Foundation yang digunakan dalam makalah ini menggunakan versi 4 (WF4). III. KONTRIBUSI Melihat dari latar belakang di atas, kontribusi yang diusulkan pada makalah ini adalah pembentukan event log berdasarkan proses bisnis dari sisten yang dibangun menggunakan teknologi Windows Workflow Foundation. Sistem yang dicoba di sini menggunakan database SQL Server 2008 sebagai media penyimpanan data dan Workflow service sebagai workflow yang digunakan pada proses bisnis. Proses bisnis dijalankan dicatat pada event log yang disimpan pada database, untuk kemudian dianalisa dengan menggunakan algoritma Alpha++. Digunakannya algoritma Alpha++ adalah untuk mendeteksi adanya shortloop maupun non-freeconstruct yang ada pada proses bisnis. IV. HASIL U JI COBA A. Skenario Uji Coba Untuk mendapatkan event log sesuai dengan proses bisnis yang ada, tahap-tahap yang dijalankan adalah (1) Pembuatan Desain Workflow, (2) Pembuatan GUI aplikasi, (3) Mendesain database, (4) Testing aplikasi, (5) Pencatatan Event Log (6) Ekspor Format Event Log, (7) Analisa Event Log menggunakan Alpha++. 1. Pembuatan Desain Workflow Desain workflow awalnya dibuat menggunakan format YAWL editor. YAWL Editor merupakan tool yang digunakan untuk membuat workflow kerja dengan logic yang mendeskripsikan alur proses bisnis yang ada. Ada 2 jenis workflow yang digunakan dalam Windows Workflow Foundation, yaitu Sequence Workflow dan State Machine Workflow. Sequence Workflow merupakan workflow yang urutannya dari atas ke bawah (top down), sementara State Machine Workflow merupakan workflow yang alurnya lebih fleksibel berdasarkan state activity proses bisnis yang ada. Workflow yang digunakan di sini adalah State Machine Workflow. 2. Pembuatan GUI Aplikasi Aplikasi yang digunakan di sini menggunakan console based, di mana input dan output notifikasi jalannya workflow ditampilkan dalam Console User Interface. Dalam pengembangannya, GUI dapat diterapkan menggunakan beragam alternatif. Beberapa teknologi yang dapat digunakan adalah Windows Form, Windows Presentation Foundation (WPF), atau ASP.NET jika ingin membangun workflow berbasis web. 3. Mendesain Database Pada percobaan workflow database yang digunakan adalah SQL Server 2008 Express, di mana database ini sudah terinclude di dalam paket Visual Studio 2010. Database di sini digunakan untuk menyimpan eventlog yang dicatat oleh aplikasi saat menjalankan workflow berdasarkan variabel yang dimasukkan. Workflow tersebut merepresentasikan pengajuan peminjaman dana usaha pada usaha tingkat kecil, menengah, dan besar. Workflow tersebut dibedakan berdasarkan identitas usaha sekaligus pemilik usaha tersebut. Tahap berikutnya mendesain workflow net menggunakan Windows Workflow Foundation dengan Visual Studio 2010.
  • 4. UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK 4 Masing-masing activity yang ada di dalam workflow dikoneksikan dengan database. Di mana saat alur workflow masuk pada sebuah state, maka secara otomatis aplikasi akan mencatat sebuah event log berdasarkan kondisi state tersebut. Misalkan state saat ini memiliki TaskID “receive_application”, maka pencatatan di database memiliki format (contoh) : CaseID=1, TaskID=”receive_application”, Originator=”undefined”, EventType=”complete”, TimeStamp=”2013-06-16 23:07:46.180”, Name=”Fadlika Dita Nurjanto”, Amount=5000 5. Ekspor Format Event Log Setelah aplikasi selesai melakukan pengetesan terhadap 48 case yang ada, langkah berikutnya adalah melakukan ekspor data dari database SQL Server menjadi dataset dalam format Comma Separated Value (CSV). Kemudian file CSV diekspor menjadi file MXML menggunakan tool Nitro. File MXML inilah yang digunakan dalam process mining menggunakan tool ProM 5.2. 4. Testing Aplikasi Pengetesan aplikasi dilakukan langsung dari Visual Studio, di mana sebelumnya dipastikan bahwa database SQL Server, Workflow, dan aplikasi client sudah terkoneksi dengan benar. Pada percobaan kali ini case yang digunakan berjumlah 48 case dengan variabel yang berbeda. Saat aplikasi dijalankan, secara otomatis aplikasi akan mencatat event log pada database. Daftar case yang digunakan disediakan di lampiran. Data event log pada SQL Server Event log dengan format CSV Eksport Eventlog Menggunakan Nitro
  • 5. UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK 5 Memilih metode process mining Event log dengan format MXML 6. Analisa Event Log menggunakan Alpha++ Setelah eventlog berhasil diekspor menjadi format MXML, langkah berikutnya adalah melakukan process mining dengan tujuan mengetahui model proses bisnis yang ada. Process mining dilakukan dengan menggunakan metode Alpha++, dimana sudah tersedia pluginnya pada ProM 5.2. Model proses bisnis yang dihasilkan berbentuk petri-net yang merepresentasikan task dan place yang dihubungkan dengan garis panah yang merepresentasikan alur kerja dalam sebuah proses bisnis. Informasi eventlog saat berhasil di-load Data eventlog Hasil Petrinet dengan Alpha++ B. Hasil Uji Coba Berdasarkan uji coba di atas, dihasilkan Petrinet yang merepresentasikan proses bisnis yang berjalan. Petrinet yang dihasilkan tidak sama persis dengan model yang dibuat pada format YAWL di awal. Terdapat non-free-choice construct yang terbentuk pada petrinet. Ini dikarenakan ada state yang bersifat dependencies terhadap state yang lain. Algoritma Alpha++ merupakan algoritma yang tepat digunakan untuk mendeteksi non-free-choice construct yang ada pada workflow. Walaupun petrinet yang dihasilkan tidak sama persis dengan model YAWL, alur proses bisnis yang ada dapat dideteksi dan dipahami dengan baik. Percobaan membuktikan bahwa process mining dapat diaplikasikan pada dunia industri dengan menggunakan teknologi yang sudah ada.
  • 6. UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK 6 V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan, maka didapatkan beberapa kesimpulan akhir dari makalah ini, yaitu : a. Penerapan process mining dapat diintegrasikan dengan teknologi yang sering digunakan dalam duni industri. Ini membuktikan bahwa peluang diterapkannya process mining pada dunia industri sangatlah besar. b. Hasil model proses bisnis dari event logs cukup efektif untuk digunakan sebagai pembanding apakah definisi proses bisnsi perusahaan sudah diterapkan dengan baik dan sesuai dengan keadaan pelaksanaan di lapangan. c. Algoritma Alpha++ merupakan salah satu metode process mining yang dapat digunakan secara efektif untuk mendeteksi adanya non-free-choice construct pada proses bisnis. Ini penting dalam memberikan rekomendasi pada pemegang kebijakan dalam dunia industri untuk membentuk sebuah proses bisnis yang lebih efektif. REFERENSI (WAJIB DISERTAKAN) [1] [2] [3] [4] [5] A.Rozinat, M. T. Wynn, W. M. P var der Aalst, A. H. M. Ter Hofstede and C. J. Fidge, “Workflow Simulation for Operational Decision Support using YAWL and PROM”, Information Sytem Group Eindhoven University of Technology, Business Process Management Group Queensland University of Technology, submitted for publication. A.K.A. de Medeiros, B.F. van Dongen, W.M.P. var der Aalst and A.J.M.M. Weijters, “Process Mining Extending for α-algorithm to Mine Short Loops”, Department of Technology Management Eindhoven University Of Technology, submitted for publication. Lijie Wen, W.M.P van der Aalst, Jianmin Wang, and Jiaguang Sun, “Mining Process Models with Non-Free-Choice Construct”, School of Software Tsinghua University,100084, Beijing,China, submitted for publication. Mark J.Collins, “WF-Windows Workflow in .NET 4.0. Master the power of workflows unleashed in WF4”, New York : Apress, 2010. Laeila Mardhatillah, Mahendrawathi Er, and Renny P Kusumawardani, “Identifikasi Bottleneck pada Hasil Ekstraksi Proses Bisnis ERP dengan Membandingkan Algoritma Alpha++ dan Heuristic Miner”, Jurusan Sistem Informasi-Fakultas Teknologi Informasi-Institut Teknologi Sepuluh Nopember, JURNAL TEKNIK ITS, vol 1, Sept. 2012.
  • 7. UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK 7 Daftar Case Yang Digunakan CaseID Check_complete Category Gender Check_sertificate Sector Status 1 TRUE Small Man TRUE Private OK 2 TRUE Small Man TRUE Public OK 3 TRUE Small Man FALSE Private OK 4 TRUE Small Man FALSE Public OK 5 TRUE Small Woman TRUE Private OK 6 TRUE Small Woman TRUE Public OK 7 TRUE Small Woman FALSE Private OK 8 TRUE Small Woman FALSE Public OK 9 TRUE Medium Man TRUE Private OK 10 TRUE Medium Man TRUE Public OK 11 TRUE Medium Man FALSE Private OK 12 TRUE Medium Man FALSE Public OK 13 TRUE Medium Woman TRUE Private OK 14 TRUE Medium Woman TRUE Public OK 15 TRUE Medium Woman FALSE Private OK 16 TRUE Medium Woman FALSE Public OK 17 TRUE Large Man TRUE Private OK 18 TRUE Large Man TRUE Public OK 19 TRUE Large Man FALSE Private OK 20 TRUE Large Man FALSE Public OK 21 TRUE Large Woman TRUE Private OK 22 TRUE Large Woman TRUE Public OK 23 TRUE Large Woman FALSE Private OK 24 TRUE Large Woman FALSE Public OK 25 FALSE Small Man TRUE Private OK 26 FALSE Small Man TRUE Public OK 27 FALSE Small Man FALSE Private OK 28 FALSE Small Man FALSE Public OK 29 FALSE Small Woman TRUE Private OK 30 FALSE Small Woman TRUE Public OK 31 FALSE Small Woman FALSE Private OK 32 FALSE Small Woman FALSE Public OK 33 FALSE Medium Man TRUE Private OK 34 FALSE Medium Man TRUE Public OK 35 FALSE Medium Man FALSE Private OK 36 FALSE Medium Man FALSE Public OK 37 FALSE Medium Woman TRUE Private OK 38 FALSE Medium Woman TRUE Public OK 39 FALSE Medium Woman FALSE Private OK 40 FALSE Medium Woman FALSE Public OK 41 FALSE Large Man TRUE Private OK 42 FALSE Large Man TRUE Public OK 43 FALSE Large Man FALSE Private OK 44 FALSE Large Man FALSE Public OK 45 FALSE Large Woman TRUE Private OK 46 FALSE Large Woman TRUE Public OK 47 FALSE Large Woman FALSE Private OK 48 FALSE Large Woman FALSE Public OK
  • 8. UJIAN AKHIR SEMESTER AUDIT PERANGKAT LUNAK Workflow Pada Windows Workflow Foundation 4 Hasil Petrinet Dengan Metode Alpha++ 8