2. 2005
Membuat proyek untuk mendigitalisasi
buku
yang
ada
pada
berbagai
perpustakaan.
Tujuannya
untuk
membuat sebuah sistem agar buku lebih
mudah untuk dicari dan diakses
3. Oktober 2005
Asosiasi Penerbit Amerika (McGraw-Hill,
Simon & Schuster, John Wiley & Sons,
Pearson Education, the Penguin Group)
melakukan gerakan penolakan terhadap
proyek google ini.
Alasannya adalah, memiliki hak cipta
secara penuh dari buku yang telah
dilindungi hak ciptanya tidak sesuai
dengan dengan hukum dalam hal
keadilan pemanfaatan buku.
4. Oktober 2008
Asosiasi dan Google telah melakukan disukusi untuk
penyelesaian masalah hak cipta. Namun diskusi
selama 2 tahun tersebut tidak menemukan titik temu.
Google kemudian mensolusikan bahwa cara untuk
mengakses buku secara online tersebut dilakukan
dengan menjual lisensi langganan pada seluruh koleksi
buku pada perpustakaan.
Hasil keuntungan dari langganan tersebut akan dibagi
antara Google, penulis, dan penerbit.
5. Oktober 2008
Pengguna sistem Google akan mendapatkan banyak
cara untuk mengakses buku.
Mulai dari mengakses bagian buku yang digratiskan,
dan mengakses keseluruhan buku dengan langganan
berbayar.
Google mengklaim cara ini akan menguntungkan
semua stakeholder dan menciptakan cara baru untuk
mengakses banyak buku dengan mudah.
6. April 2009
Namun cara tersebut mendapatkan tentangan dari
“The Internet Archive Consumer Watchdog” yang
menganggap Google akan mendapatkan hak lisensi
yang lebih ekslusif dari solusi yang Google tawarkan.
Selain itu Google juga akan memiliki hak atas buku
yang tidak jelas asal usul dan pemulisannya (“orphan
books”).