SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PENDIDIKAN
 KARAKTER
NAMA ANGGOTA      : DANIEL .M A1C112O17
                    ELVI YANI A1C112039

DOSEN PEMBIMBING : Drs. Abu Bakar, M.pd
Kepribadian adalah hadiah dari Tuhan Sang Pencipta saat
     manusia dilahirkan dan setiap orang yang memiliki
  kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di
     aspek kehidupan sosial dan masing-masing pribadi.
       Kepribadian manusia secara umum ada 4, yaitu :
        Koleris – Sanguinis – Phlegmatis – Melankolis.
Nah, Karakternya dimana? Saat setiap manusia belajar untuk
      mengatasi dan memperbaiki kelemahannya, serta
   memunculkan kebiasaan positif yang baru, inilah yang
    disebut dengan Karakter. Misalnya, seorang dengan
    kepribadian Sanguin yang sangat suka bercanda dan
terkesan tidak serius, lalu sadar dan belajar sehingga mampu
 membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yang
   membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus, itulah
                            Karakter.
   Karakter merupakan nilai-nilai            Pendidikan karakter adalah suatu
    perilaku manusia yang berhubungan          sistem penanaman nilai-nilai
    dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri           karakter kepada seluruh warga
    sendiri, sesama manusia, lingkungan,       yang meliputi komponen
    dan kebangsaan yang terwujud dalam         pengetahuan, kesadaran atau
    pikiran, sikap, perasaan, perkataan,       kemauan, dan tindakan untuk
    dan perbuatan berdasarkan norma-           melaksanakan nilai-nilai tersebut,
    norma agama, hukum, tata krama,            baik terhadap Tuhan Yang Maha
    budaya, dan adat istiadat.                 Esa (YME), diri sendiri, sesama,
                                               lingkungan, maupun kebangsaan
                                               sehingga menjadi manusia insan
                                               kamil.
                                              Dalam pendidikan karakter di
                                               sekolah, semua komponen
                                               (stakeholders) harus dilibatkan,
                                               termasuk komponen-komponen
                                               pendidikan itu sendiri, yaitu isi
                                               kurikulum, proses pembelajaran
                                               dan penilaian, kualitas hubungan,
                                               penanganan atau pengelolaan mata
                                               pelajaran, pengelolaan sekolah,
                                               pelaksanaan aktivitas atau kegiatan
                                               ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
                                               prasarana, pembiayaan, dan ethos
                                               kerja seluruh warga dan lingkungan
                                               sekolah.
   Pendidikan karakter bertujuan untuk
    meningkatkan mutu penyelenggaraan dan
    hasil pendidikan di sekolah yang mengarah
    pada pencapaian pembentukan karakter dan
    akhlak mulia peserta didik secara utuh,
    terpadu, dan seimbang. Melalui pendidikan
    karakter diharapkan peserta didik mampu
    secara mandiri meningkatkan dan
    menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
    menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-
    nilai karakter dan akhlak mulia sehingga
    terwujud dalam perilaku sehari-hari.
   Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter
    seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan
    nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif,
    dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata.
    Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini
    ada di SMP perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-
    alternatif solusinya, serta perlu dikembangkannya
    secara lebih operasional sehingga mudah
    diimplementasikan di sekolah.
   Melalui program ini diharapkan lulusan-lulusan dari
    peserta didik dapat memiliki keimanan dan ketaqwaan
    kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
    berkarakter mulia, kompetensi akademik yang utuh
    dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik
    sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada
    tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya
    diharapkan menjadi budaya sekolah.
   1. Ubah Lingkungannya, melakukan pendidikan
    karakter dengan cara menata peraturan serta
    konsekuensi di sekolah dan dirumah.
   2. Berikan Pengetahuan, memberikan pengetahuan
    bagaimana melakukan perilaku yang diharapakan
    untuk muncul dalam kesehariannya serta
    diaplikasikan.
   3. Kondisikan Emosinya, emosi manusia adalah
    kendali 88% dalam kehidupan manusia. Jika mampu
    menyentuh emosinya dan memberikan informasi
    yang tepat maka informasi tersebut akan menetap
    dalam hidupnya.
Karakter apa yang perlu ditumbuhkan
    dan dibentuk dalam diri anak?


   Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
   Kemandirian dan Tanggung Jawab
   Kejujuran atau Amanah, Diplomatis
   Hormat dan Santun
   Dermawan, Suka Tolong Menolong & Gotong
    Royong
   Percaya Diri dan Pekerja Cerdas
   Kepemimpinan dan Keadilan
   Baik dan Rendah Hati
   Karakter Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
    "Pendidikan karakter ini sangat penting bagi bangsa Indonesia agar
    tidak kehilangan karakter atau jati diri bangsa Indonesia . Sirkus itu
    adalah kasus paling sederhana hilangnya karakter," kata Nuh saat
    sosialisasi Uji Publik Pengembangan Kurikulum 2013 di Alun-alun
    Selatan, Yogyakarta, Sabtu (1/12/2012).
   Ia mengambil contoh seekor singa yang ada di dalam sirkus. Umumnya
    singa adalah hewan ganas. Namun jika menonton singa menjadi
    hewan jinak yang bahkan mau mematuhi perintah manusia, maka hal
    tersebut memang menarik walau dalam taraf hiburan dan lelucon saja.
   "Memang lucu dan menarik. Tapi sirkus itu bukan kehidupan sejati.
    Karena itu, orang atau bangsa yang kehilangan karakter itu menarik,
    tapi dalam ranah lelucon," ujar Nuh.
   "Sebagai bangsa Indonesia yang punya keinginan untuk bangkit,
    pendidikan karakter ini wajib. Ini dapat juga dibangun melalui
    budaya," imbuhnya.
   Ia menambahkan bahwa kurikulum baru pengganti Kurikulum
    Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini mengedepankan seimbangnya
    soft skill dan hard skill untuk mewujudkan pendidikan karakter bagi
    generasi muda. Ia menegaskan bahwa pendidikan karakter ini dapat
    berhasil jika dimulai sejak dini.
   "Harus dari bangku dasar. Contohnya saja jujur. Kalau anak-anak ini
    dari kecil sudah ditanamkan kejujuran, maka karakter bangsa yang
    terbangun akan seperti itu, dan kasus korupsi tidak seperti sekarang
    ini,"
   Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga
    berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan
    berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan
    kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa
    tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa
    membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia.
    Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik
    yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan
    disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang
    tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa
    memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa
    semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa
    rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita
    bangsa Indonesia, sanggup?
   Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in
    mind and not in morals is to educate a menace to society”
    (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan
    bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada
    masyarakat)
Pada awalnya, manusia itu lahir hanya membawa “personality” atau kepribadian. Secara umum kepribadian manusia ada 4 macam dan ada
banyak sekali teori yang menggunakan istilah yang berbeda bahkan ada yang menggunakan warna, tetapi polanya tetap sama. Secara umum
kepribadian ada 4, yaitu :
1. Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan, bos atas dirinya sendiri.
2. Sanguinis : tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka kejutan, suka sekali dengan kegiatan social dan bersenang-
senang.
3. Phlegmatis : tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan mendadak, teman bicara yang enak, menyukai
hal yang pasti.
4. Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, Perfection, suka instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat
disukai.
Di atas ini adalah teori yang klasik dan sekarang teori ini banyak sekali berkembang, dan masih banyak digunakan sebagai alat tes sampai
pengukuran potensi manusia.
Kepribadian bukanlah karakter. Setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda. Nah dari ke 4 kepribadian tersebut, masing-masing
kepribadian tersebut memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing. Misalnya tipe koleris identik dengan orang yang berbicara “kasar” dan
terkadang tidak peduli, sanguin pribadi yang sering susah diajak untuk serius, phlegmatis sering kali susah diajak melangkah yang pasti dan
terkesan pasif, melankolis terjebak dengan dilemma pribadi “iya” dimulut dan “tidak” dihati, serta cenderung perfectionis dalam detil kehidupan
serta inilah yang terkadang membuat orang lain cukup kerepotan.
Tiap manusia tidak bisa memilih kepribadiannya, kepribadian sudah hadiah dari Tuhan sang pencipta saat manusia dilahirkan. Dan setiap orang
yang memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan social dan masing-masing pribadi. Mudah ya,
penjelasan ini.
Nah, karakter nya dimana? Saat tiap manusia belajar untuk mengatasi kelemahannya dan memperbaiki kelemahannya dan memunculkan
kebiasaan positif yang baru maka inilah yang disebut dengan karakter. Misalnya, seorang koleris murni tetapi sangat santun dalam menyampaikan
pendapat dan instruksi kepada sesamanya, seorang yang sanguin mampu membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yang
membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus. Itulah Karakter. Pendidikan Karakter adalah pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai
hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu yang perlu dikembangkan
dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya).
Karakter tidak bisa diwariskan, karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa ditukar. Karakter harus DIBANGUN dan DIKEMBANGKAN
secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu PROSES yang tidak instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat
diubah lagi seperti sidik jari.
Banyak saya perhatikan bahwa orang-orang dengan karakter buruk cenderung mempersalahkan keadaan mereka. Mereka sering menyatakan
bahwa cara mereka dibesarkan yang salah, kesulitan keuangan, perlakuan orang lain atau kondisi lainnya yang menjadikan mereka seperti
sekarang ini. Memang benar bahwa dalam kehidupan, kita harus menghadapi banyak hal di luar kendali kita, namun karakter Anda tidaklah
demikian. Karakter Anda selalu merupakan hasil pilihan Anda.
Ketahuilah bahwa Anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pribadi yang berkarakter, upayakanlah itu. Karakter, lebih dari apapun dan
akan menjadikan Anda seorang pribadi yang memiliki nilai tambah. Karakter akan melindungi segala sesuatu yang Anda hargai dalam kehidupan
Bangsa Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan
kesesuaian dan mutu pendidikan karakter melalui
sekolah-sekolah, terutama Sekolah Menengah Pertama
(SMP), karena anak usia SMP sangat cocok untuk diberi
pembelajaran tentang pendidikan karakter.
Guru adalah orang tua para siswa. Karenanya, Rosulullah
melarang para orangtua (guru) mendoakan keburukan
bagi anak-didiknya. Mendoakan keburukan kepada anak
merupakan hal yang berbahaya. Dapat mengakibatkan
kehancuran anak dan masa depannya.
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang
mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan
akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang.
Pemerintah harus selalu memantau atau mengawasi
dunia pendidikan, karena dari dari dunia pendidikan
Negara bisa maju dan karena dunia pendidikan juga
Negara bisa hancur, bila pendidikan sudah disalah
gunakan.

 Selain mengajar, seorang guru atau orang tua juga harus
mendo’akan anak atau muridnya supaya menjadi lebih
baik, bukan mendo’akan keburukan bagi anak didiknya.

  Guru harus memberikan rasa aman dan keselamatan
kepada setiap peserta didik di dalam menjalani masa-masa
belajarnya, karena jika tidak semua pembelajaran yang di
jalani anak didik akan sia-sia. Semoga karya tulis dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi pembaca.
Amiiin..

More Related Content

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Pengantar pendidikan "Pendidikan Karakter"

  • 2. NAMA ANGGOTA : DANIEL .M A1C112O17 ELVI YANI A1C112039 DOSEN PEMBIMBING : Drs. Abu Bakar, M.pd
  • 3.
  • 4. Kepribadian adalah hadiah dari Tuhan Sang Pencipta saat manusia dilahirkan dan setiap orang yang memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan sosial dan masing-masing pribadi. Kepribadian manusia secara umum ada 4, yaitu : Koleris – Sanguinis – Phlegmatis – Melankolis. Nah, Karakternya dimana? Saat setiap manusia belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahannya, serta memunculkan kebiasaan positif yang baru, inilah yang disebut dengan Karakter. Misalnya, seorang dengan kepribadian Sanguin yang sangat suka bercanda dan terkesan tidak serius, lalu sadar dan belajar sehingga mampu membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yang membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus, itulah Karakter.
  • 5. Karakter merupakan nilai-nilai  Pendidikan karakter adalah suatu perilaku manusia yang berhubungan sistem penanaman nilai-nilai dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri karakter kepada seluruh warga sendiri, sesama manusia, lingkungan, yang meliputi komponen dan kebangsaan yang terwujud dalam pengetahuan, kesadaran atau pikiran, sikap, perasaan, perkataan, kemauan, dan tindakan untuk dan perbuatan berdasarkan norma- melaksanakan nilai-nilai tersebut, norma agama, hukum, tata krama, baik terhadap Tuhan Yang Maha budaya, dan adat istiadat. Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
  • 6. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai- nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
  • 7. Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di SMP perlu segera dikaji, dan dicari altenatif- alternatif solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah.  Melalui program ini diharapkan lulusan-lulusan dari peserta didik dapat memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.
  • 8. 1. Ubah Lingkungannya, melakukan pendidikan karakter dengan cara menata peraturan serta konsekuensi di sekolah dan dirumah.  2. Berikan Pengetahuan, memberikan pengetahuan bagaimana melakukan perilaku yang diharapakan untuk muncul dalam kesehariannya serta diaplikasikan.  3. Kondisikan Emosinya, emosi manusia adalah kendali 88% dalam kehidupan manusia. Jika mampu menyentuh emosinya dan memberikan informasi yang tepat maka informasi tersebut akan menetap dalam hidupnya.
  • 9. Karakter apa yang perlu ditumbuhkan dan dibentuk dalam diri anak?  Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya  Kemandirian dan Tanggung Jawab  Kejujuran atau Amanah, Diplomatis  Hormat dan Santun  Dermawan, Suka Tolong Menolong & Gotong Royong  Percaya Diri dan Pekerja Cerdas  Kepemimpinan dan Keadilan  Baik dan Rendah Hati  Karakter Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
  • 10. "Pendidikan karakter ini sangat penting bagi bangsa Indonesia agar tidak kehilangan karakter atau jati diri bangsa Indonesia . Sirkus itu adalah kasus paling sederhana hilangnya karakter," kata Nuh saat sosialisasi Uji Publik Pengembangan Kurikulum 2013 di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Sabtu (1/12/2012).  Ia mengambil contoh seekor singa yang ada di dalam sirkus. Umumnya singa adalah hewan ganas. Namun jika menonton singa menjadi hewan jinak yang bahkan mau mematuhi perintah manusia, maka hal tersebut memang menarik walau dalam taraf hiburan dan lelucon saja.  "Memang lucu dan menarik. Tapi sirkus itu bukan kehidupan sejati. Karena itu, orang atau bangsa yang kehilangan karakter itu menarik, tapi dalam ranah lelucon," ujar Nuh.  "Sebagai bangsa Indonesia yang punya keinginan untuk bangkit, pendidikan karakter ini wajib. Ini dapat juga dibangun melalui budaya," imbuhnya.  Ia menambahkan bahwa kurikulum baru pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini mengedepankan seimbangnya soft skill dan hard skill untuk mewujudkan pendidikan karakter bagi generasi muda. Ia menegaskan bahwa pendidikan karakter ini dapat berhasil jika dimulai sejak dini.  "Harus dari bangku dasar. Contohnya saja jujur. Kalau anak-anak ini dari kecil sudah ditanamkan kejujuran, maka karakter bangsa yang terbangun akan seperti itu, dan kasus korupsi tidak seperti sekarang ini,"
  • 11. Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?  Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)
  • 12. Pada awalnya, manusia itu lahir hanya membawa “personality” atau kepribadian. Secara umum kepribadian manusia ada 4 macam dan ada banyak sekali teori yang menggunakan istilah yang berbeda bahkan ada yang menggunakan warna, tetapi polanya tetap sama. Secara umum kepribadian ada 4, yaitu : 1. Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan, bos atas dirinya sendiri. 2. Sanguinis : tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka kejutan, suka sekali dengan kegiatan social dan bersenang- senang. 3. Phlegmatis : tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti. 4. Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, Perfection, suka instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat disukai. Di atas ini adalah teori yang klasik dan sekarang teori ini banyak sekali berkembang, dan masih banyak digunakan sebagai alat tes sampai pengukuran potensi manusia. Kepribadian bukanlah karakter. Setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda. Nah dari ke 4 kepribadian tersebut, masing-masing kepribadian tersebut memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing. Misalnya tipe koleris identik dengan orang yang berbicara “kasar” dan terkadang tidak peduli, sanguin pribadi yang sering susah diajak untuk serius, phlegmatis sering kali susah diajak melangkah yang pasti dan terkesan pasif, melankolis terjebak dengan dilemma pribadi “iya” dimulut dan “tidak” dihati, serta cenderung perfectionis dalam detil kehidupan serta inilah yang terkadang membuat orang lain cukup kerepotan. Tiap manusia tidak bisa memilih kepribadiannya, kepribadian sudah hadiah dari Tuhan sang pencipta saat manusia dilahirkan. Dan setiap orang yang memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan social dan masing-masing pribadi. Mudah ya, penjelasan ini. Nah, karakter nya dimana? Saat tiap manusia belajar untuk mengatasi kelemahannya dan memperbaiki kelemahannya dan memunculkan kebiasaan positif yang baru maka inilah yang disebut dengan karakter. Misalnya, seorang koleris murni tetapi sangat santun dalam menyampaikan pendapat dan instruksi kepada sesamanya, seorang yang sanguin mampu membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yang membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus. Itulah Karakter. Pendidikan Karakter adalah pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu yang perlu dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya). Karakter tidak bisa diwariskan, karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa ditukar. Karakter harus DIBANGUN dan DIKEMBANGKAN secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu PROSES yang tidak instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari. Banyak saya perhatikan bahwa orang-orang dengan karakter buruk cenderung mempersalahkan keadaan mereka. Mereka sering menyatakan bahwa cara mereka dibesarkan yang salah, kesulitan keuangan, perlakuan orang lain atau kondisi lainnya yang menjadikan mereka seperti sekarang ini. Memang benar bahwa dalam kehidupan, kita harus menghadapi banyak hal di luar kendali kita, namun karakter Anda tidaklah demikian. Karakter Anda selalu merupakan hasil pilihan Anda. Ketahuilah bahwa Anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pribadi yang berkarakter, upayakanlah itu. Karakter, lebih dari apapun dan akan menjadikan Anda seorang pribadi yang memiliki nilai tambah. Karakter akan melindungi segala sesuatu yang Anda hargai dalam kehidupan
  • 13. Bangsa Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter melalui sekolah-sekolah, terutama Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena anak usia SMP sangat cocok untuk diberi pembelajaran tentang pendidikan karakter. Guru adalah orang tua para siswa. Karenanya, Rosulullah melarang para orangtua (guru) mendoakan keburukan bagi anak-didiknya. Mendoakan keburukan kepada anak merupakan hal yang berbahaya. Dapat mengakibatkan kehancuran anak dan masa depannya. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.
  • 14. Pemerintah harus selalu memantau atau mengawasi dunia pendidikan, karena dari dari dunia pendidikan Negara bisa maju dan karena dunia pendidikan juga Negara bisa hancur, bila pendidikan sudah disalah gunakan. Selain mengajar, seorang guru atau orang tua juga harus mendo’akan anak atau muridnya supaya menjadi lebih baik, bukan mendo’akan keburukan bagi anak didiknya. Guru harus memberikan rasa aman dan keselamatan kepada setiap peserta didik di dalam menjalani masa-masa belajarnya, karena jika tidak semua pembelajaran yang di jalani anak didik akan sia-sia. Semoga karya tulis dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi pembaca. Amiiin..