1. MANAGEMENT ACCOUNTING
BUDGETING FOR PLANNING AND CONTROL (Anggaran Untuk Perencanaan Dan Pengendalian)
2. Definition of Planning: Looking ahead to see what actions should be taken to realize particular goals.
3. Definition of Control: Looking backward, determining what actually happened & comparing it with previously planned outcomes.
4. Where is the correspondence between the budget planning and control ? (Dimana kesesuaian antara anggaran dengan perencanaan dan pengendalian?)
5. FUNCTION OF BUDGETING (Fungsi dari Penganggaran)
6. THE GOALS OF BUDGETING (Tujuan dari Penganggaran )
7. ADVANTAGE OF BUDGETING (Manfaat dari Penganggaran)
8. THE KINDS OF BUDGETING (Macam-Macam Penganggaran)
9. Definition of Master Budget: Comprehensive financial plan for organization as a whole.
10. What is a “continuous” budget? (Apkah yang dimaksud dengan anggaran "berkelanjutan"?
11. MASTER BUDGETS: Major Components
- OPERATING BUDGET (Budget Operasional)
- FINANCIAL BUDGET (Budget Finansial)
12. OPERATING BUDGETS: Steps in the Process
13. FORMULAS: Production Units
14. How we are projecting revenues of the operating budget? (Bagaimana kita memproyeksikan pendapatan dari anggaran operasional?)
15. FINANCIAL BUDGET
16. What is the purpose of the cash budget?
17. FORMULAS: Cash Budget
18. Definition of Flekxible Budget: A budget for expected costs of a range of activity levels.
19. Bagaimana kaitannya anggaran dengan evaluasi kinerja?
20. Apa yang dimaksud dengan dengan penganggaran partisipatif?
21. Definition of Controllable Costs: Are costs whose level a manager can influence
22. CONTOH BIAYA TERKENDALI
23. THE END
THANK YOU
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
1. MANAGEMENT ACCOUNTING
BUDGETING FOR PLANNING AND CONTROL (Anggaran Untuk Perencanaan Dan Pengendalian)
2. Definition of Planning: Looking ahead to see what actions should be taken to realize particular goals.
3. Definition of Control: Looking backward, determining what actually happened & comparing it with previously planned outcomes.
4. Where is the correspondence between the budget planning and control ? (Dimana kesesuaian antara anggaran dengan perencanaan dan pengendalian?)
5. FUNCTION OF BUDGETING (Fungsi dari Penganggaran)
6. THE GOALS OF BUDGETING (Tujuan dari Penganggaran )
7. ADVANTAGE OF BUDGETING (Manfaat dari Penganggaran)
8. THE KINDS OF BUDGETING (Macam-Macam Penganggaran)
9. Definition of Master Budget: Comprehensive financial plan for organization as a whole.
10. What is a “continuous” budget? (Apkah yang dimaksud dengan anggaran "berkelanjutan"?
11. MASTER BUDGETS: Major Components
- OPERATING BUDGET (Budget Operasional)
- FINANCIAL BUDGET (Budget Finansial)
12. OPERATING BUDGETS: Steps in the Process
13. FORMULAS: Production Units
14. How we are projecting revenues of the operating budget? (Bagaimana kita memproyeksikan pendapatan dari anggaran operasional?)
15. FINANCIAL BUDGET
16. What is the purpose of the cash budget?
17. FORMULAS: Cash Budget
18. Definition of Flekxible Budget: A budget for expected costs of a range of activity levels.
19. Bagaimana kaitannya anggaran dengan evaluasi kinerja?
20. Apa yang dimaksud dengan dengan penganggaran partisipatif?
21. Definition of Controllable Costs: Are costs whose level a manager can influence
22. CONTOH BIAYA TERKENDALI
23. THE END
THANK YOU
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit