1. Tips Merawat Busana Pengantin
Merawat busana pengantin tidak lantas menyamakannya dengan baju-baju lainnya; Melipat kemudian
menaruhnya di dalam tumpukan lemari pakaian. Selain salah memperlakukan busana pengantin, cara
ini diusung merusak kualitas busana pengantin. Berikut cara ilmiah merawat baju pengantin, baik
busana pengantin pria maupun wanita.
• Halnya baju pengantin hanya digunakan sekali, begitu Anda usai memakainya sesegeralah untuk
mencuci. Keringat yang menempel dalam busana serta kotoran memungkinkan tumbuhnya jamur. Bagi
yang tidak memiliki mesin cuci, cuci baju dengan menguceknya dari atas hingga bawah. Lakukan secara
perlahan dan jangan menekannya karena bisa menyebabkan sobek, kain pudar.
• Untuk menjemur, jauhi busana langsung terkena terik matahari karena bisa menyebabkan mengkerut,
bau dan pudar. Letakkan saja di tempat yang agak rindang, agar proses pengeringan sebatas ‘diangin-
anginkan’ saja.
• Sama dengan teknik penjemuran, saat menyetrika pun, suhu setrika tidak boleh terlalu panas. Pasang
setrika dalam suhu rendah. Cara ideal menyetrika busana pengantin menggunakan setrika uap, karena
sifat panas yang dihasilkan sangat merata.
• Untuk menyimpan busana penganin yang bersih, Anda harus tahu keadaan lemari sebagai tempat
penyimpanan, karena baju sangat sensitive. Maka sangat perlu untuk Anda selektif memilih bahan dasar
lemari pakaian. Jati adalah jenis bahan dasar lemari yang direkomendasikan.
• Antisipasi binatang ngengat dan nyamuk yang dapat merusak baju pengantin dan member noda atau
kotoran dengan memasang kamper. Pilih kamper yang melindungi baju dan memberi rasa harum.
• Secara berkala, keluarkan baju pengantin untuk diangin-anginkan agar tidak terjadi kelembapan yang
timbul dari jamur.