KEDUANYA ADALAH SAMA: NARKOBA YANG MUNGKIN KITA AKAN MENILAI BAHWA YANG MENGONSUMSINYA ADALAH ORANG-ORANG YANG LEMAH SECARA MENTAL, TIDAK PUNYA RASA PERCAYA DIRI, DAN SEJUMLAH CAP BURUK LAINNYA.
NAMUN APA YANG BERBEDA SECARA MENDASAR DAN APA YANG MEMICU MUNCULNYA PERBEDAAN TERSEBUT?
DUA ILUSTRASI BERIKUT MENCOBA MENGURAIKANNYA...
Community Action on Harm Reduction: A Learning DocumentationSketchpowder, Inc.
Selama tiga tahun terakhir Rumah Cemara sudah mengembangkan wilayah kerja untuk program aksi komunitas ini dengan perencanaan yang telah melalui proses evaluasi. Berbagai kegiatan dilakukan dan dikembangkan. Namun apa yang telah berkembang selama kurun waktu tersebut juga perlu ditelusuri riwayat dan faktor-faktor yang mempengaruhninya sehingga menjadi produk pengetahuan yang bernilai bagi masyarakat.
KEDUANYA ADALAH SAMA: NARKOBA YANG MUNGKIN KITA AKAN MENILAI BAHWA YANG MENGONSUMSINYA ADALAH ORANG-ORANG YANG LEMAH SECARA MENTAL, TIDAK PUNYA RASA PERCAYA DIRI, DAN SEJUMLAH CAP BURUK LAINNYA.
NAMUN APA YANG BERBEDA SECARA MENDASAR DAN APA YANG MEMICU MUNCULNYA PERBEDAAN TERSEBUT?
DUA ILUSTRASI BERIKUT MENCOBA MENGURAIKANNYA...
Community Action on Harm Reduction: A Learning DocumentationSketchpowder, Inc.
Selama tiga tahun terakhir Rumah Cemara sudah mengembangkan wilayah kerja untuk program aksi komunitas ini dengan perencanaan yang telah melalui proses evaluasi. Berbagai kegiatan dilakukan dan dikembangkan. Namun apa yang telah berkembang selama kurun waktu tersebut juga perlu ditelusuri riwayat dan faktor-faktor yang mempengaruhninya sehingga menjadi produk pengetahuan yang bernilai bagi masyarakat.
Legenda Pohon Kehidupan atau Pohon Pengetahuan adalah legenda sebuah daya kehidupan yang lebih tua dari peradaban manusia. Pohon tersebut adalah tanaman yang oleh berbagai mitologi disebut-sebut sebagai tanaman yang terlibat erat dan menjadi basis material dalam evolusi, revolusi peradaban, dan pencapaian teknologi manusia. Belasan milenium telah berlalu dengan kenyataan sejarah bahwa tanaman ganja telah mewarnainya dengan menjadi katalis peradaban dan kebudayaan manusia, mengambil tempat dalam sejarah sebagai pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang misterius.
Mengenal seseorang atau sesuatu dimulai dari nama, tak terkecuali juga dengan tanaman ganja. Sejarah telah mencatat jalan panjang romantika manusia dengan tanaman ganja sejak ribuan tahun yang lalu. Dan sebagaimana halnya benda-benda lain yang diberi eksistensi simbolis oleh manusia, ganja memiliki banyak nama di berbagai bangsa dan menjadikannya sebagai tanaman dengan nama atau sebutan yang paling banyak macamnya di seluruh dunia. Walau ganja baru resmi di-’baptis’ dalam kerajaan tanaman dengan nama ilmiah Cannabis sativa oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1753, manusia sudah mengenal tanaman ganja dengan berbagai macam nama sepanjang zaman. Fakta menyebutkan bahwa ‘Cannabis’ atau ‘Ganja’ adalah salah satu kata dengan akar bahasa yang tertua di dunia. Catatan tertulis pertama yang lengkap tentang tanaman ganja berasal dari tablet tanah liat yang ditulis dengan huruf paku (cuneiform) oleh bangsa Sumeria1 pada masa 3000 tahun sebelum masehi.
Walaupun kala itu belum selesai sebagai sebuah tulisan berwujud buku yang utuh, penggalan-penggalan dokumen ini kerap digunakan sebagai materi advokasi pada masa proses legislasi hingga disahkannya UU Narkotika baru di tahun 2009. Dokumen ini bukanlah naskah akademik ataupun RUU tandingan sebagai bahan pembuatan sebuah kebijakan publik oleh para anggota legislatif. Namun tidaklah berlebihan jika dokumen ini dapat disejajarkan dengan dua bentuk tulisan tersebut terlebih saat ditujukan untuk kepentingan pendidikan sebagai bagian integral dari proses advokasi. Karena selain tema-tema yang telah disebutkan pada paragraf terdahulu, dokumen ini memuat refleksi mendalam, kerangka argumentasi, hingga usulan konkrit sebuah kebijakan napza yang berazaskan keadilan, keberadaban, perlindungan, dan kesejahteraan umat manusia terlebih Rakyat Indonesia.
Layanan Alat Suntik Steril di Lapas dan Rutan Indonesia: Sebuah PenjajakanSketchpowder, Inc.
Kajian ini menemukan bahwa pencegahan penularan HIV telah menjadi pengetahuan umum khususnya di kalangan penghuni. Namun perilaku berisiko seperti menggunakan alat suntik bergantian masih tetap ditemukan boleh jadi saat ini di tiap lapas atau rutan mengingat proporsi pengguna napza yang ditangkap lebih banyak ketimbang produsen atau pengedarnya
HIV/AIDS dan napza sudah sangat sering diteliti dan dibahas. Namun fokus perhatian selalu pada kelompok pengguna napzanya. Jarang sekali melihat siapa saja yang terkena imbas dari penggunaan napza tersebut, siapakah yang sesungguhnya paling termarjinalkan dan tidak terperhatikan dari masalah ini. Dari estimasi Depkes RI di atas, lebih dari 90 persen populasi penasun adalah laki-laki. Dan jika sebagian besar penasun laki-laki memiliki pasangan perempuan, berarti ada banyak perempuan yang beresiko tinggi tertular HIV.
Siapa perempuan-perempuan di lingkar napza ini? Seperti apa kehidupan mereka? Apa persoalan yang dihadapi mereka? Dan bagaimana mereka mencoba untuk bertahan?
Hunian yang Melebihi Kapasitas dan Kondisi Kesehatan di Lapas/Rutan IndonesiaSketchpowder, Inc.
Tulisan ini berisi tentang permasalahan kesehatan di dalam lapas/rutan berikut kebijakan dan sistem yang menggelayuti permasalahan tersebut. Kebijakan tertentu harus diambil oleh sektor-sektor terkait agar permasalahan ini dapat diselesaikan dari hulu ke hilir.
Rencana Aksi Nasional Penanggulangan AIDS dan Narkoba di Jajaran Pemasyarakat...Sketchpowder, Inc.
RAN DITJENPAS 2010-2014 sebagai Produk Kebijakan Kementerian Hukum
dan HAM adalah merupakan dokumen yang wajib dijadikan pedoman bagi
jajaran pemasyarakatan dalam merespon situasi epidemi HIV, Penyakit Penyerta
dan Penyalahgunaan Narkoba di UPT Pemasyarakatan.
Berikut adalah sejumlah permasalahan yang dihadapi penasun dan dianggap penting terutama untuk memandu diskusi-diskusi kelompok penasun maupun masyarakat dalam upaya pengurangan dampak buruk napza.
Masyarakat menjadi korban karena negara gagal untuk melindunginya dari peredaran narkoba jalanan. Dan ketika seorang angggota masyarakat usia remaja untuk pertama kalinya menggunakan narkoba, dia menjadi obyek kriminalisasi karena dapat saja tertangkap dan masuk penjara. Selain itu juga, ketidakterkendalian harga membuat banyak pengguna terpaksa harus melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan narkoba, mulai dari penipuan orang tua, pencurian barang, pelacuran, hingga turut menjadi pengedar.
Penggunaan narkoba di jalanan turut berkontribusi terhadap krisis kesehatan masyarakat dengan penyebaran berbagai macam penyakit menular, khususnya melalui darah, akibat penggunaan peralatan pakai yang tercemar secara bergantian. Kematian akibat AIDS dan virus darah lainnya terus meningkat. Akibat tidak adanya kendali dosis maupun bahan baku narkoba juga banyak menyumbangkan angka kematian di kalangan pengguna narkoba ilegal.
Protokol Opsional untuk Konvensi PBB Menentang PenyiksaanSketchpowder, Inc.
Sebuah Pedoman untuk Pencegahan dan Panduan
tentang Penetapan dan Penunjukan Mekanisme-
Mekanisme Pencegahan Nasional Berdasarkan
Protokol Opsional untuk Konvensi PBB Menentang
Penyiksaan
In the first of a two-part series, Nick Davies argues that the disease and moral collapse associated with class A drugs is due to criminalisation, not the drugs themselves
Pajak merupakan solusi ampuh untuk memberantas semua itu.
Selain berfungsi bujeter (memasukkan uang ke kas negara),
pajak juga mempunyai fungsi regulasi (mengatur).
Legenda Pohon Kehidupan atau Pohon Pengetahuan adalah legenda sebuah daya kehidupan yang lebih tua dari peradaban manusia. Pohon tersebut adalah tanaman yang oleh berbagai mitologi disebut-sebut sebagai tanaman yang terlibat erat dan menjadi basis material dalam evolusi, revolusi peradaban, dan pencapaian teknologi manusia. Belasan milenium telah berlalu dengan kenyataan sejarah bahwa tanaman ganja telah mewarnainya dengan menjadi katalis peradaban dan kebudayaan manusia, mengambil tempat dalam sejarah sebagai pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang misterius.
Mengenal seseorang atau sesuatu dimulai dari nama, tak terkecuali juga dengan tanaman ganja. Sejarah telah mencatat jalan panjang romantika manusia dengan tanaman ganja sejak ribuan tahun yang lalu. Dan sebagaimana halnya benda-benda lain yang diberi eksistensi simbolis oleh manusia, ganja memiliki banyak nama di berbagai bangsa dan menjadikannya sebagai tanaman dengan nama atau sebutan yang paling banyak macamnya di seluruh dunia. Walau ganja baru resmi di-’baptis’ dalam kerajaan tanaman dengan nama ilmiah Cannabis sativa oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1753, manusia sudah mengenal tanaman ganja dengan berbagai macam nama sepanjang zaman. Fakta menyebutkan bahwa ‘Cannabis’ atau ‘Ganja’ adalah salah satu kata dengan akar bahasa yang tertua di dunia. Catatan tertulis pertama yang lengkap tentang tanaman ganja berasal dari tablet tanah liat yang ditulis dengan huruf paku (cuneiform) oleh bangsa Sumeria1 pada masa 3000 tahun sebelum masehi.
Walaupun kala itu belum selesai sebagai sebuah tulisan berwujud buku yang utuh, penggalan-penggalan dokumen ini kerap digunakan sebagai materi advokasi pada masa proses legislasi hingga disahkannya UU Narkotika baru di tahun 2009. Dokumen ini bukanlah naskah akademik ataupun RUU tandingan sebagai bahan pembuatan sebuah kebijakan publik oleh para anggota legislatif. Namun tidaklah berlebihan jika dokumen ini dapat disejajarkan dengan dua bentuk tulisan tersebut terlebih saat ditujukan untuk kepentingan pendidikan sebagai bagian integral dari proses advokasi. Karena selain tema-tema yang telah disebutkan pada paragraf terdahulu, dokumen ini memuat refleksi mendalam, kerangka argumentasi, hingga usulan konkrit sebuah kebijakan napza yang berazaskan keadilan, keberadaban, perlindungan, dan kesejahteraan umat manusia terlebih Rakyat Indonesia.
Layanan Alat Suntik Steril di Lapas dan Rutan Indonesia: Sebuah PenjajakanSketchpowder, Inc.
Kajian ini menemukan bahwa pencegahan penularan HIV telah menjadi pengetahuan umum khususnya di kalangan penghuni. Namun perilaku berisiko seperti menggunakan alat suntik bergantian masih tetap ditemukan boleh jadi saat ini di tiap lapas atau rutan mengingat proporsi pengguna napza yang ditangkap lebih banyak ketimbang produsen atau pengedarnya
HIV/AIDS dan napza sudah sangat sering diteliti dan dibahas. Namun fokus perhatian selalu pada kelompok pengguna napzanya. Jarang sekali melihat siapa saja yang terkena imbas dari penggunaan napza tersebut, siapakah yang sesungguhnya paling termarjinalkan dan tidak terperhatikan dari masalah ini. Dari estimasi Depkes RI di atas, lebih dari 90 persen populasi penasun adalah laki-laki. Dan jika sebagian besar penasun laki-laki memiliki pasangan perempuan, berarti ada banyak perempuan yang beresiko tinggi tertular HIV.
Siapa perempuan-perempuan di lingkar napza ini? Seperti apa kehidupan mereka? Apa persoalan yang dihadapi mereka? Dan bagaimana mereka mencoba untuk bertahan?
Hunian yang Melebihi Kapasitas dan Kondisi Kesehatan di Lapas/Rutan IndonesiaSketchpowder, Inc.
Tulisan ini berisi tentang permasalahan kesehatan di dalam lapas/rutan berikut kebijakan dan sistem yang menggelayuti permasalahan tersebut. Kebijakan tertentu harus diambil oleh sektor-sektor terkait agar permasalahan ini dapat diselesaikan dari hulu ke hilir.
Rencana Aksi Nasional Penanggulangan AIDS dan Narkoba di Jajaran Pemasyarakat...Sketchpowder, Inc.
RAN DITJENPAS 2010-2014 sebagai Produk Kebijakan Kementerian Hukum
dan HAM adalah merupakan dokumen yang wajib dijadikan pedoman bagi
jajaran pemasyarakatan dalam merespon situasi epidemi HIV, Penyakit Penyerta
dan Penyalahgunaan Narkoba di UPT Pemasyarakatan.
Berikut adalah sejumlah permasalahan yang dihadapi penasun dan dianggap penting terutama untuk memandu diskusi-diskusi kelompok penasun maupun masyarakat dalam upaya pengurangan dampak buruk napza.
Masyarakat menjadi korban karena negara gagal untuk melindunginya dari peredaran narkoba jalanan. Dan ketika seorang angggota masyarakat usia remaja untuk pertama kalinya menggunakan narkoba, dia menjadi obyek kriminalisasi karena dapat saja tertangkap dan masuk penjara. Selain itu juga, ketidakterkendalian harga membuat banyak pengguna terpaksa harus melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan narkoba, mulai dari penipuan orang tua, pencurian barang, pelacuran, hingga turut menjadi pengedar.
Penggunaan narkoba di jalanan turut berkontribusi terhadap krisis kesehatan masyarakat dengan penyebaran berbagai macam penyakit menular, khususnya melalui darah, akibat penggunaan peralatan pakai yang tercemar secara bergantian. Kematian akibat AIDS dan virus darah lainnya terus meningkat. Akibat tidak adanya kendali dosis maupun bahan baku narkoba juga banyak menyumbangkan angka kematian di kalangan pengguna narkoba ilegal.
Protokol Opsional untuk Konvensi PBB Menentang PenyiksaanSketchpowder, Inc.
Sebuah Pedoman untuk Pencegahan dan Panduan
tentang Penetapan dan Penunjukan Mekanisme-
Mekanisme Pencegahan Nasional Berdasarkan
Protokol Opsional untuk Konvensi PBB Menentang
Penyiksaan
In the first of a two-part series, Nick Davies argues that the disease and moral collapse associated with class A drugs is due to criminalisation, not the drugs themselves
Pajak merupakan solusi ampuh untuk memberantas semua itu.
Selain berfungsi bujeter (memasukkan uang ke kas negara),
pajak juga mempunyai fungsi regulasi (mengatur).