1. REVOLUSI
Negeri (Indonesia) ini adalah pekerjaan yang
INTELEKTUAL
belum selesai!
Revolusi
dan reformasi yang telah berulang kali bergulir di
negeri ini hanya menghasilkan penguasa-penguasa baru yang lebih
haus pada pemenuhan ambisi dirinya sendiri.
Pengelolaaan yang asal-asalan dicoba untuk dikemas dalam satu dasar
Pancasila,
dimana para pengelolanya tidak (coba)
memahami cita-cita luhur para penyusunnya. Interprestasi
yang salah atau disalah-salahkan atau bahkan dibenar-benarkan atas
negara
Pancasila terbungkus manis dalam janji yang selalu diingkari.
2. Mau apa
negeri ini? PERUBAHAN?
Perubahan yang dibutuhkan negeri ini bukan lewat
umpatan, cacian dan kekesalan saja, sambil
para pengusungnya saling benci dan sikut. Negeri
ini pun tidak sanggup lagi menanggung perubahan
yang dibangun dari darah anak bangsa, rakyat dan
masyarakat. Dan bukan juga 'Perubahan' yang secara
menggenaskan menjadi kata dan janji indah yang
menghiasi pidato-pidato, baligo-baligo, poster-poster dan
platform-platform ormas/parpol
benar berubah.
tanpa ada
yang benar-
3. Tapi
negeri ini harus berubah!
Kami menawarkan perubahan yang kami
sebut Revolusi Intelektual.
Revolusi yang kuat akan gagasan,
tanpa menjadi angan-angan.
Revolusi yang berupa aksi nyata, tanpa
menjadi
media
untuk
menorehkan
kekerasan.
4. Revolusi Intelektual
berdiri atas kepentingan
negeri ini, menghormati Pancasila sebagai dasar
negara dan berpegang teguh pada prinsip penyediaan
solusi. Revolusi yang berlari sejauh marathon dengan
kecepatan sprinter. Revolusi yang dilakukan oleh para
pelaku yang mengakui eksistensinya sebagai
negeri dan makhluk
Yang Maha Esa.
Revolusi yang tidak
yang diciptakan oleh
anak
Tuhan
menempatkan dirinya sebagai
alternatif, melainkan jalan terbaik untuk
(jauh) lebih baik.
Indonesia
yang
Salam Revolusi!