Dokumen ini membahas rancang bangun pengendalian mutu pada rantai pasok agroindustri glukomanan. Glukomanan merupakan bahan baku penting yang diekspor dari umbi porang Indonesia namun impor glukomanan murni dengan harga lebih mahal. Dokumen ini menganalisis tingkat keberlanjutan rantai pasok glukomanan saat ini dan mengusulkan model distribusi keuntungan berkeadilan serta prediksi indeks keberlanjutan agroind

1. RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MUTU PADA RANTAI
PASOK AGROINDUSTRI GLUKOMANAN
Tugas Mata Kuliah : Masalah Khusus
Dosen : Dr Sugeng Winarso
Oleh :
Mokhamad Fatoni Kurnianto
NIM : 171530101002
Mahasiswa S3 Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Jember

2. GLUKOMANAN
1. PENDAHULUAN
Indonesia mengekspor tepung dari umbi porang
seharga 4,5 US$ per kg, namun mengimpor
glukomanan murni seharga 250 US$ per kg. Perbedaan
yang besar antara harga ekspor dan impor ini
dikarenakan kualitas glukomanan impor yang jauh lebih
baik dilihat dari kandungan glukomanannya, viskositas
dan warna.
Sistem Agroforestry merupakan Produk
Hasil Pengolahan Tanaman pangan
potensial hasil hutan bukan kayu Porang
(Amorphophallus muelleri Blume)
4
1 4
Menurut Badan Pusat statistik (BPS) Tahun 2017, luas
tanaman Porang di Kesatuan Pemangkuan Hutan
(KPH) Saradan adalah 3108 ha dan produksi umbi
sebesar 88.7 ton, sehingga dihasilkan chips kering
sebesar 16.0 ton dengan asumsi rendemen chips
kering sebesar 18%.
2
Jumlah produksi umbi basah KPH Jawa Timur 129.9 ton
atau sama dengan 23.3 ton chips kering dari luas lahan
pertanaman 7006 ha, sementara produksi chips hanya
mencapai 600-1000 ton atau 30%, sehingga kekurangan
kebutuhan sebesar 240 - 2000 ton.
32

3. Sosial
Ekonomi
Lingkungan
GAP
RBPRMRPAG
Berkelanjutan
Indeks
RBPRMRPAG
Belum
Berrkelanjutan
SDGs Tujuan 12
Sasaran RPJM
Rencana operasional pola
konsumsi dan produksi
berkelanjutan
Menjamin pola
konsumsi dan produksi
berkelanjutan
KERANGKA PEMIKIRAN
1. Seberapa besar tingkat keberlanjutan saat ini?
2. Seperti apa model hubungan keterkaitan antar pelaku?
3. Bagaimana pemanfaatan limbah dan teknologi yang sesuai
untuk mengefisienkan penggunaan air?
4. Faktor risiko apa yang paling berpengaruh pada rancang
bangun pengendalian mutu glukomanan dan mitigasi yang
dilakukan oleh pelaku?
5. Bagaimana bentuk model distribusi keuntungan berkeadilan?
6. Seberapa besar prediksi indeks keberlanjutan agroindustry
glukomanan?

4. PEMECAHAN MASALAH
PEMECAHAN MASALAH
1. Prediksi Glukomanan
berkelanjutan menggunakan
Pendekatan Sistem Dinamis
2. Analisis dan Mitigasi Rantai
Pasok Glukomanan
berkelanjutan menggunakan
Logika Fuzzy.
3. Aplikasi teknik ISM dan
MCDM untuk identifikasi
posisi pemangku kepentingan
dan alternative perbaikan mutu
produk.
4. Model distribusi keuntungan
berkeadilan pada rantai pasok
glukomanan berkelanjutan.
5. Analisis keterkaitan antar
pelaku dalam struktur rantai
pasok menggunakan
pendekatan Analitical Network
Proses

5. TERIMA KASIH