Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Ujian sekolah/madrasah diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai prosedur
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusanAbu Nihad
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, serta lulus ujian nasional. Ujian sekolah/madrasah di
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah, madrasah, pendidikan kesetaraan, dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik pada penilaian akhir untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran IPA, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan dit
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Ujian sekolah/madrasah diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai prosedur
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusanAbu Nihad
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, serta lulus ujian nasional. Ujian sekolah/madrasah di
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah, madrasah, pendidikan kesetaraan, dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik pada penilaian akhir untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran IPA, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan dit
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 mengatur tentang persyaratan dan tata cara penerimaan peserta didik baru pada taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan. Persyaratan umur calon peserta didik baru ditetapkan untuk setiap jenjang pendidikan formal. PPDB dilaksanakan secara nondiskriminatif, objektif, transparan
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Program Paket A/Ula. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran dan muatan lokal sesuai Standar Nasional Pendidikan. Peraturan ini mengatur tentang persyaratan peserta didik men
Permendikbud no 44 tahun 2019 Penerimaan Peserta Didik Baru temanna #LABEDDU
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 mengatur tentang persyaratan dan tata cara penerimaan peserta didik baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. Persyaratan umum meliputi usia minimum, ijazah sekolah sebelumnya, serta dokumen pendukung lainnya.
[Ringkasan]
Peraturan Menteri ini mengatur tentang penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan melalui Ujian Sekolah (US) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), serta penilaian hasil belajar oleh pemerintah melalui Ujian Nasional (UN). Peraturan ini mengatur jenjang pendidikan, mata pelajaran, dan persyaratan peserta didik yang dapat mengikuti US, USBN, dan UN.
SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN
NASIONAL
Peraturan ini mengatur kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan, dan lulus ujian nasional dengan kriteria nilai akhir mata pelajaran
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan, dan lulus ujian nasional dengan kriteria nilai akhir mata pel
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan, dan lulus ujian nasional dengan kriteria nilai akhir mata pel
Permendikbud tahun2014 nomor 144 kriteria lulus ujian sekolah-ujian nasionalWinarto Winartoap
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan, dan lulus ujian nasional dengan kriteria nilai akhir mata pel
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah ditetapkan oleh sat
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 mengatur tentang persyaratan dan tata cara penerimaan peserta didik baru pada taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan. Persyaratan umur calon peserta didik baru ditetapkan untuk setiap jenjang pendidikan formal. PPDB dilaksanakan secara nondiskriminatif, objektif, transparan
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Program Paket A/Ula. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran dan muatan lokal sesuai Standar Nasional Pendidikan. Peraturan ini mengatur tentang persyaratan peserta didik men
Permendikbud no 44 tahun 2019 Penerimaan Peserta Didik Baru temanna #LABEDDU
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 mengatur tentang persyaratan dan tata cara penerimaan peserta didik baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. Persyaratan umum meliputi usia minimum, ijazah sekolah sebelumnya, serta dokumen pendukung lainnya.
[Ringkasan]
Peraturan Menteri ini mengatur tentang penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan melalui Ujian Sekolah (US) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), serta penilaian hasil belajar oleh pemerintah melalui Ujian Nasional (UN). Peraturan ini mengatur jenjang pendidikan, mata pelajaran, dan persyaratan peserta didik yang dapat mengikuti US, USBN, dan UN.
SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN
NASIONAL
Peraturan ini mengatur kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan, dan lulus ujian nasional dengan kriteria nilai akhir mata pelajaran
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan, dan lulus ujian nasional dengan kriteria nilai akhir mata pel
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan, dan lulus ujian nasional dengan kriteria nilai akhir mata pel
Permendikbud tahun2014 nomor 144 kriteria lulus ujian sekolah-ujian nasionalWinarto Winartoap
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan, dan lulus ujian nasional dengan kriteria nilai akhir mata pel
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah ditetapkan oleh sat
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah, madrasah, pendidikan kesetaraan, dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika menyelesaikan seluruh pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan, dan lulus ujian nasional dengan kriteria tertentu.
Permen 5 tahun 2015 - Kriteria Kelulusan Peserta Didik tahun 2015Rudy Hendrawan
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan pencapaian kompetensi lulusan dalam Ujian Nasional. Peserta didik dinyatakan lulus setelah menyelesaikan pembelajaran, memperoleh nilai sikap baik, dan lulus Ujian Sekolah/Madrasah. Kriteria kelulusan ditetapkan berdasarkan Nilai Sekolah/Madrasah yang diperoleh dari gabungan nilai rapor dan Ujian Sekolah/Madras
Rekap teguran kepada kepala daerah terkait pilkada 2020 (8 september 2020. 19...IndahMutiaraKami
Dokumen tersebut merupakan daftar 50 kepala daerah dan wakil kepala daerah di berbagai provinsi di Indonesia yang mendapat teguran tertulis dari gubernurnya masing-masing karena telah menimbulkan kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan selama proses pilkada 2020.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatur tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah. Satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum nasional yang telah ditetapkan atau melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Pembelajaran dan asesmen dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan kebutuhan peserta didik
Panduan ini mengatur protokol kesehatan dan tahapan pembukaan satuan pendidikan untuk pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19, dengan prioritas pembukaan berdasarkan jenjang pendidikan dan zona risiko daerah. Panduan ini juga mengatur peran pemerintah daerah dan satuan pendidikan dalam memastikan kesiapan protokol kesehatan sebelum pembukaan.
Dokumen tersebut merupakan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Pengendalian Transportasi selama Masa Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Dokumen tersebut mengatur larangan sementara penggunaan sarana transportasi darat, laut, udara dan kereta api selama masa mudik serta pengecualian dan sanksi terkait pelanggaran aturan tersebut.
Dokumen tersebut memberikan pedoman bagi masyarakat Jakarta dalam melakukan aktivitas sehari-hari selama masa PSBB, seperti pedoman untuk pergi ke sekolah, kantor, tempat ibadah, berbelanja kebutuhan pokok, berobat, dan lainnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19."
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal mengatur tentang penjaminan bahwa produk yang beredar di Indonesia memiliki sertifikat halal. UU ini menetapkan badan penyelenggara jaminan produk halal (BPJPH) sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab mengeluarkan sertifikat halal, bekerja sama dengan lembaga pemeriksa halal (LPH) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menetapkan kehalalan
Peraturan Presiden ini mengatur tentang penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai aspek, mulai dari peraturan perundang-undangan, dokumen resmi negara, pidato resmi presiden dan pejabat negara baik di dalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah untuk mewujudkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sesuai dengan undang-undang.
Peraturan Gubernur ini mengatur tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima di Provinsi DKI Jakarta, meliputi pendataan dan pendaftaran pedagang kaki lima, penetapan lokasi usaha, pemindahan lokasi, serta peran berbagai instansi terkait dalam melaksanakannya.
Daftar kepala daerah jadi tersangka kpk update (2)IndahMutiaraKami
This document appears to be a list of 107 names with titles and years. The names listed seem to be Indonesian politicians who held various governor, mayor and regent positions between 2004-2019 based on the titles and years provided.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
1. SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 43 TAHUN 2019
TENTANG
PENYELENGGARAAN UJIAN YANG DISELENGGARAKAN
SATUAN PENDIDIKAN DAN UJIAN NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa sistem pendidikan harus mendorong tumbuhnya
praktik belajar-mengajar yang menumbuhkan daya nalar
dan karakter peserta didik secara utuh;
b. bahwa untuk mendorong praktik belajar-mengajar
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, satuan
pendidikan diberikan keleluasaan untuk berinovasi
dalam menciptakan lingkungan belajar yang berpihak
pada peserta didik;
c. bahwa pengaturan mengenai penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh
Pemerintah Pusat belum dapat mengakomodir
kebutuhan hukum di masyarakat;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tentang Penyelenggaraan Ujian yang
Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional;
2. - 2 -
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 207);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
897);
3. - 3 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN YANG
DISELENGGARAKAN SATUAN PENDIDIKAN DAN UJIAN
NASIONAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Satuan Pendidikan adalah satuan pendidikan dasar dan
menengah yang meliputi Sekolah Dasar (SD), Madrasah
Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK),
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah
Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK), Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Agama Kristen (SMAK), Sekolah Menengah
Agama Katolik (SMAK), Sekolah Menengah Teologi
Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
lembaga pendidikan yang menyelenggarakan Program
Paket A/Ula, Paket B/Wustha, dan Program Paket
C/Ulya.
2. Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta
didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan.
3. Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya
disingkat BSNP adalah badan mandiri dan profesional
yang bertugas mengembangkan, memantau, dan
mengendalikan Standar Nasional Pendidikan.
4. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan
prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu
Satuan Pendidikan.
4. - 4 -
5. Ujian Nasional yang selanjutnya disingkat UN adalah
kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada
mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan.
6. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
7. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
8. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden
dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
9. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
BAB II
PENYELENGGARAAN UJIAN YANG DISELENGGARAKAN
OLEH SATUAN PENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
(1) Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan
merupakan penilaian hasil belajar oleh Satuan
Pendidikan yang bertujuan untuk menilai pencapaian
standar kompetensi lulusan untuk semua mata
pelajaran.
(2) Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
5. - 5 -
Bagian Kedua
Peserta Ujian
Pasal 3
Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diikuti oleh peserta
didik pada akhir jenjang.
Pasal 4
Peserta didik pada akhir jenjang yang mengikuti Ujian yang
diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan harus memenuhi
persyaratan:
a. telah berada pada tahun terakhir di masing-masing
jenjang atau program paket kesetaraan; dan
b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar seluruh
program pembelajaran yang telah ditempuh pada jenjang
pendidikan tersebut.
Bagian Ketiga
Bentuk Ujian
Pasal 5
(1) Bentuk Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan
Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
berupa:
a. portofolio;
b. penugasan;
c. tes tertulis; dan/atau
d. bentuk kegiatan lain yang ditetapkan Satuan
Pendidikan sesuai dengan kompetensi yang diukur
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
(2) Bentuk Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan
Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan pada semester ganjil dan/atau semester
genap pada akhir jenjang dengan mempertimbangkan
capaian standar kompetensi lulusan.
6. - 6 -
Bagian Keempat
Kelulusan Peserta Didik
Pasal 6
(1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program
pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan
Pendidikan.
(2) Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh satuan/program pendidikan
yang bersangkutan.
Pasal 7
(1) Penyelesaian seluruh program pembelajaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a,
untuk peserta didik:
a. sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah/sekolah dasar
teologi kristen dan sekolah dasar luar biasa apabila
telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas I
sampai kelas VI;
b. sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah/
sekolah menengah pertama teologi kristen dan
sekolah menengah pertama luar biasa apabila telah
menyelesaikan pembelajaran dari kelas VII sampai
dengan kelas IX;
c. sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah
menengah teologi kristen/sekolah menengah agama
kristen/sekolah menengah agama katolik, sekolah
menengah atas luar biasa, dan sekolah menengah
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan program 3
(tiga) tahun apabila telah menyelesaikan
pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII;
d. sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan program 4 (empat) tahun apabila telah
menyelesaikan pembelajaran dari kelas X sampai
dengan kelas XIII;
7. - 7 -
e. sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah/
sekolah menengah pertama teologi kristen dan
sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah
menengah teologi kristen/sekolah menengah agama
kristen/sekolah menengah agama katolik yang
menerapkan sistem kredit semester apabila telah
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang
dipersyaratkan; atau
f. program paket A/ula, program paket B/wustha, dan
program paket C, apabila telah menyelesaikan
keseluruhan kompetensi masing-masing program.
(2) Satuan Pendidikan yang menerapkan sistem kredit
semester sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
harus memiliki izin dari Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 8
(1) Peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan/program
pendidikan diberikan ijazah.
(2) Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
pada akhir semester genap pada setiap akhir jenjang.
(3) Ketentuan mengenai ijazah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 9
Satuan Pendidikan wajib menyampaikan nilai Ujian yang
diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan dan nilai rapor
kepada Kementerian melalui data pokok pendidikan untuk
kepentingan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.
8. - 8 -
BAB III
PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 10
(1) UN merupakan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
Pusat yang bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu.
(2) UN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
(3) UN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk peserta
didik pada sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan termasuk ujian kompetensi keahlian.
Bagian Kedua
Peserta dan Penyelenggara UN
Pasal 11
(1) UN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) wajib
diikuti oleh peserta didik pada akhir jenjang:
a. sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah/sekolah menengah pertama teologi
kristen, program paket B/wustha;
b. sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah
menengah agama kristen/sekolah menengah agama
katolik/sekolah menengah teologi kristen, program
paket C/ulya; dan
c. sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan, program paket C kejuruan.
(2) Peserta didik pada akhir jenjang sekolah menengah
pertama luar biasa dan sekolah menengah atas luar
biasa tidak wajib mengikuti UN.
9. - 9 -
Pasal 12
(1) Peserta didik yang berhalangan karena alasan tertentu
dapat mengikuti UN susulan.
(2) Alasan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disertai dengan bukti yang sah.
(3) Untuk memenuhi kriteria pencapaian standar
kompetensi lulusan, peserta didik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 berhak mengulang UN.
Pasal 13
(1) UN diselenggarakan oleh satuan/program pendidikan
yang terakreditasi.
(2) Penyelenggaraan UN bagi peserta didik pada
satuan/program pendidikan yang belum terakreditasi
diatur dalam Prosedur Operasional Standar (POS) UN.
Pasal 14
(1) Pelaksanaan UN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ayat (1) diutamakan melalui ujian nasional berbasis
komputer (UNBK).
(2) Dalam hal UNBK tidak dapat dilaksanakan, maka UN
dilaksanakan berbasis kertas.
Bagian Ketiga
Bahan UN
Pasal 15
(1) Kisi-kisi UN merupakan acuan dalam pengembangan dan
perakitan naskah soal Ujian yang disusun berdasarkan
kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan, standar
isi, dan kurikulum yang berlaku.
(2) Kisi-kisi UN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh BSNP.
10. - 10 -
Pasal 16
(1) Penggandaan dan distribusi bahan UN berbasis kertas
dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggandaan dan
pendistribusian bahan UN berbasis kertas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur oleh badan yang
melaksanakan tugas di bidang penelitian dan
pengembangan.
Bagian Keempat
Biaya Penyelenggaraan
Pasal 17
(1) Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan UN menjadi
tanggung jawab Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
dan Satuan Pendidikan.
(2) Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau
Satuan Pendidikan tidak diperkenankan memungut
biaya pelaksanaan UN dari peserta didik, orang
tua/wali, dan/atau pihak yang membiayai peserta didik.
Bagian Kelima
Sertifikat
Pasal 18
(1) Setiap peserta didik yang telah mengikuti UN akan
mendapatkan sertifikat hasil UN.
(2) Sertifikat hasil UN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit berisi:
a. biodata siswa; dan
b. nilai UN untuk setiap mata pelajaran yang diujikan.
11. - 11 -
BAB IV
SANKSI
Pasal 19
(1) Setiap orang, kelompok, dan/atau lembaga yang terlibat
dalam pelaksanaan UN wajib menjaga kerahasiaan dan
keamanan.
(2) Setiap orang, kelompok, dan/atau lembaga yang terbukti
melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Satuan
Pendidikan wajib melakukan sosialisasi UN.
Pasal 21
Ketentuan lebih lanjut mengenai Penyelenggaraan UN diatur
lebih lanjut dalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
12. - 12 -
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 228) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 23
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
13. - 13 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Desember 2019
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
NADIEM ANWAR MAKARIM
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 10 Desember 2019
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 1590
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
ttd.
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001