Teks tersebut membahas tentang pemahaman yang salah terhadap istilah "passive income". Banyak orang yang menganggap passive income sama dengan malas-malasan dan tidak melakukan apa-apa, padahal untuk mendapatkan passive income yang besar membutuhkan kerja keras. Teks tersebut juga mencontohkan beberapa tokoh bisnis yang sangat aktif meski sudah memiliki passive income besar.
2. 2 | Passive Income atau Malas?
salah satu hal yang paling disukainya adalah soal Passive Income ini. Ia mengatakan,
“Suatu ketika, saya ingin punya passive income dan tidak perlu bekerja lagi dari
pagi sampai sore, bahkan malam!”
Begitu pula, seorang teman saya yang masih bekerja di perusahaan, tatkala
bertemu dengan saya pernah mengatakan, “Enak ya. Punya perusahaan sendiri,
bisa punya passive income lagi”.
Merasa “Ill Feel”
Terus terang, lama kelamaan istilah passive income, mulai
memberikan perasaan yang tidak menyenangkan. Bisa jadi karena
udah terlalu banyak orang yang menggunakan istilah tersebut.
Juga karena terlalu disalahgunakan dan disalahartikan. Coba perhatikan deh. Lama-
kelamaan, apa bedanya antara orang malas dengan passive income? Memang sih, pada
passive income orang tetap menerima sesuatu penghasilan, sementara pada orang
malas, mereka tidak punya apapun. Tapi, sama saja kan, mereka mengagungkan
kata “malas”. Bahkan, saya masih ingat tatkala mengikuti suatu seminar di sebuah
MLM, karena ajakan teman, si MC-nya mengatakan, “Kalian semua mau tidak, bisa
bermalas-malasan tetapi tetap punya uang”.
Dalam hati saya, saya ingin menjawab “Tidak”. Masalahnya, malas bukanlah
kamus dalam kehidupan saya. Bahkan milyuner seperti Warren Buffet mengatakan,
“Orang mungkin mengatakan saya kaya raya dan tidak perlu kerja. Tetapi saya
kepingin saat saya meninggal, saya masih tetap aktif bekerja”. Lihatlah, bahkan
seorang milyuner sekalipun tidak ingin bermalas-malasan. Begitu pula, konon hal
yang sama terjadi dengan Bill Gates. Para karyawannya yang melaporkan kebiasaan
Bill Gates mengatakan Bill Gates yang doyan kerja, bahkan pagi-pagi sudah datang
dan bekerja sampai larut malam.
Jadi, jangan sampai passive income menjadi sesuatu yang menyesatkan kita.
Ujung-ujungnya kita mengejar passive income untuk tujuan yang tidak terlalu mulia.
Hanya untuk sekedar bermalas-malasan?
Realita Passive Income
Biasanya, orang bisa berkata soal passive income dengan
mudahnya. Tapi…Percayalah..Untuk sampai passive income, orang pun
harus berjuang dan bekerja sengah mati. Jadi, kesimpulannya apa?
Nggak ada makan siang yang gratis.
4. 4 | Passive Income atau Malas?
Dan ada satu yang menarik…Justru jarang sekali yang tatkala ditanya mengapa
mereka mengembangkan bisnisnya, lalu menjawab, “Karena saya ingin punya passive
income”.Yang jelas, kalaupun passive income itu menjadi salah satu tujuan mereka,
tujuan itu pasti masuk dalam urutan yang belakangan muncul.
Setelah passive income, so what?
Lihatlah para pebisnis yang sukses
mengembangkan bisnisnya. Passive income mereka
bermilyar-milyar. Apakah mereka berdiam diri saja?
Nggak! Kebanyakan dari mereka menjual bisnis
mereka. Uangnya dimasukkan dalam yayasan amal.
Ataupun diputar lagi untuk menjalankan bisnis yang
lain. Dengan kata lain, mereka pun AKTIF memulai
lagi membangun bisnis yang lainnya.
Jadi lihatlah, mereka tidaklah bersantai-santai
dan bermalas-malasan. Ini sangat berbeda dengan
berbagai janji-janji passive income yang sering kali
diperdengarkan.
Jadi, mari letakkan suatu pandangan yang lebih
baik. Yang bisa kita pelajari dari para pebisnis dan
enteprenuer yang sungguh-sungguh sukses. Mengapa mereka mengejar passive
income? Salah satunya adalah membuat diri mereka aman secara financial sehingga
mereka bisa tetap AKTIF (bukan PASIF) melakuan apa yang mereka betul-betul ingin
lakukan sebagai passion mereka.
Jadi, lain kali kalau kamu mendengar orang berbicara soal passive income,
atau jangan-jangan kamu sendiri sering bicara soal passive income, selidiki naluri
dasarmu saat mengatakannya. Jangan-jangan, kalimat itu didasarkan pada alasan
malas belaka.
Ingatlah, bahkan para penganjur passive income sendiri bisa
terancam bangkrut tatkala ia hanya passive dan tidak mengurusi
bisnis dengan lebih etis dan bertanggung jawab! Salam Antusias!