Dokumen ini memberikan panduan tanggap darurat untuk gempa bumi di PT. Fiberhome Technologies Indonesia. Terdapat informasi mengenai apa itu gempa bumi, proses terjadinya, wilayah rawan gempa di Indonesia, tindakan selama dan sesudah gempa bumi, serta persiapan yang perlu dilakukan sebelum terjadinya gempa bumi. Dokumen ini juga memberikan kontak darurat untuk informasi lebih lanjut.
Gunung berapi meletus karena posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik dan pertemuan 3 lempeng bumi. Untuk mengurangi risiko bencana, masyarakat perlu mengenali tanda letusan, bersiap untuk evakuasi, dan melindungi diri saat dan sesudah letusan dengan menjauhi daerah rawan, memakai pelindung tubuh, serta membersihkan lingkungan pascaleletusan.
Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Mitigasi gempa bumi meliputi persiapan struktur bangunan, peralatan darurat, dan pengetahuan tentang prosedur selamat dalam dan setelah gempa. Langkah-langkah penting termasuk mengamankan perabotan, menyiapkan peralatan P3K dan komunikasi, serta menghindari bahaya selama dan ses
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, ciri-ciri, dan mitigasi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami, puting beliung, dan tanah longsor.
Dokumen ini memberikan panduan tanggap darurat untuk gempa bumi di PT. Fiberhome Technologies Indonesia. Terdapat informasi mengenai apa itu gempa bumi, proses terjadinya, wilayah rawan gempa di Indonesia, tindakan selama dan sesudah gempa bumi, serta persiapan yang perlu dilakukan sebelum terjadinya gempa bumi. Dokumen ini juga memberikan kontak darurat untuk informasi lebih lanjut.
Gunung berapi meletus karena posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik dan pertemuan 3 lempeng bumi. Untuk mengurangi risiko bencana, masyarakat perlu mengenali tanda letusan, bersiap untuk evakuasi, dan melindungi diri saat dan sesudah letusan dengan menjauhi daerah rawan, memakai pelindung tubuh, serta membersihkan lingkungan pascaleletusan.
Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Mitigasi gempa bumi meliputi persiapan struktur bangunan, peralatan darurat, dan pengetahuan tentang prosedur selamat dalam dan setelah gempa. Langkah-langkah penting termasuk mengamankan perabotan, menyiapkan peralatan P3K dan komunikasi, serta menghindari bahaya selama dan ses
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, ciri-ciri, dan mitigasi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami, puting beliung, dan tanah longsor.
Gempa bumi sering terjadi di Sumatera Barat akibat subduksi Lempeng Samudera Hindia ke bawah Lempeng Asia dan keberadaan sesar Sumatera. Gempa besar yang merusak terjadi pada tahun 1835, 1926, 1977, 1979, 1995, dan 2005 di Padang serta sekitarnya menyebabkan kerusakan rumah dan korban jiwa. Analisis menunjukkan periode ulang gempa besar di Sumatera Barat antara 100-200 tahun.
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan pergeseran bumi di dasar laut. Tsunami dapat menyebabkan banjir dan kerusakan di wilayah pesisir. Untuk mengurangi risiko, penting mengenali gejala tsunami, segera mengungsi ke daerah tinggi, dan mempersiapkan perlengkapan evakuasi.
Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gaya endogen dan gaya eksogen yang mungkin terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan di muka bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang bencana alam di Indonesia, termasuk sebab-sebab terjadinya, contoh bencana yang sering terjadi seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan longsor, serta cara penanggulangannya seperti evakuasi, antisipasi bahaya, dan upaya mitigasi.
Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala, jenis, dampak, dan antisipasi gempa bumi serta apa yang harus dilakukan saat dan sesudah terjadi gempa. Untuk menghadapi gempa di masa depan, perlu memperkuat konstruksi bangunan dan mempersiapkan kebutuhan darurat.
Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia dikelola oleh BMKG dan memberikan peringatan secara bertahap berdasarkan analisis potensi tsunami. Peringatan disampaikan ke masyarakat untuk melakukan evakuasi ke tempat yang aman. Sejarah mencatat terjadinya tsunami besar di Padang pada 1797 dan 1833 yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bencana alam di Indonesia. Secara garis besar membahas tentang jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi seperti gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor beserta cara antisipasi dan penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana yang dapat dilakukan baik secara preventif, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana tsunami. Ia menjelaskan tentang pengertian tsunami, faktor-faktor penyebabnya, upaya-upaya pencegahan dan mitigasi secara struktural dan non-struktural, tanda-tanda datangnya tsunami, tindakan selama dan sesudah terjadinya tsunami, serta perlengkapan yang harus disiapkan untuk bencana tsunami.
i. Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
ii. Terdapat beberapa jenis gempa bumi seperti gempa tektonik, vulkanik, dan reruntuhan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas gunung api.
iii. Kekuatan gempa bumi diukur menggunakan skala richter dan dapat men
Dokumen tersebut membahas tentang gempa bumi, tsunami, dan upaya mitigasi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian gempa bumi dan tsunami, contoh-contoh gempa dan tsunami besar di Indonesia, wilayah rawan bencana, serta langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana alam.
Langkah-langkah persiapan dan respons terhadap gempa bumi meliputi (1) memeriksa dan mengamankan rumah, (2) mengidentifikasi tempat aman, (3) mempersiapkan keluarga dengan pengetahuan dan logistik darurat, (4) tetap di tempat aman selama gempa dan waspada pasca-gempa, serta (5) membantu korban dan membersihkan bahaya.
Gempa bumi sering terjadi di Sumatera Barat akibat subduksi Lempeng Samudera Hindia ke bawah Lempeng Asia dan keberadaan sesar Sumatera. Gempa besar yang merusak terjadi pada tahun 1835, 1926, 1977, 1979, 1995, dan 2005 di Padang serta sekitarnya menyebabkan kerusakan rumah dan korban jiwa. Analisis menunjukkan periode ulang gempa besar di Sumatera Barat antara 100-200 tahun.
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan pergeseran bumi di dasar laut. Tsunami dapat menyebabkan banjir dan kerusakan di wilayah pesisir. Untuk mengurangi risiko, penting mengenali gejala tsunami, segera mengungsi ke daerah tinggi, dan mempersiapkan perlengkapan evakuasi.
Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gaya endogen dan gaya eksogen yang mungkin terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan di muka bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang bencana alam di Indonesia, termasuk sebab-sebab terjadinya, contoh bencana yang sering terjadi seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan longsor, serta cara penanggulangannya seperti evakuasi, antisipasi bahaya, dan upaya mitigasi.
Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala, jenis, dampak, dan antisipasi gempa bumi serta apa yang harus dilakukan saat dan sesudah terjadi gempa. Untuk menghadapi gempa di masa depan, perlu memperkuat konstruksi bangunan dan mempersiapkan kebutuhan darurat.
Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia dikelola oleh BMKG dan memberikan peringatan secara bertahap berdasarkan analisis potensi tsunami. Peringatan disampaikan ke masyarakat untuk melakukan evakuasi ke tempat yang aman. Sejarah mencatat terjadinya tsunami besar di Padang pada 1797 dan 1833 yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bencana alam di Indonesia. Secara garis besar membahas tentang jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi seperti gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor beserta cara antisipasi dan penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana yang dapat dilakukan baik secara preventif, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana tsunami. Ia menjelaskan tentang pengertian tsunami, faktor-faktor penyebabnya, upaya-upaya pencegahan dan mitigasi secara struktural dan non-struktural, tanda-tanda datangnya tsunami, tindakan selama dan sesudah terjadinya tsunami, serta perlengkapan yang harus disiapkan untuk bencana tsunami.
i. Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
ii. Terdapat beberapa jenis gempa bumi seperti gempa tektonik, vulkanik, dan reruntuhan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas gunung api.
iii. Kekuatan gempa bumi diukur menggunakan skala richter dan dapat men
Dokumen tersebut membahas tentang gempa bumi, tsunami, dan upaya mitigasi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian gempa bumi dan tsunami, contoh-contoh gempa dan tsunami besar di Indonesia, wilayah rawan bencana, serta langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana alam.
Langkah-langkah persiapan dan respons terhadap gempa bumi meliputi (1) memeriksa dan mengamankan rumah, (2) mengidentifikasi tempat aman, (3) mempersiapkan keluarga dengan pengetahuan dan logistik darurat, (4) tetap di tempat aman selama gempa dan waspada pasca-gempa, serta (5) membantu korban dan membersihkan bahaya.
3. What causes Earthquakes?
aktivitas tektonik, letusan gunung api akibat
aktivitas vulkanik, hantaman benda langit
(misalnya meteor dan asteroid), dan/atau
ledakan bom akibat ulah manusia.
What is an Earthquake?
Earthquake/ Gempa bumi adalah gerakan
goncangan yang ditimbulkan oleh adanya sumber
getaran tanah dari lempeng bumi.
4. PREPARATION BEFORE AN
EARTHQUAKE
Mengetahui,sosialisasi tentang gempabumi,
mempelajari penyebab gempa.
Melaksanakan dan mengikuti simulasi.
Mengetahui dimana informasi gempa bisa
didapatkan yaitu: BMKG, TV, Radio, sosial
media, dll.
Menyiapkan “tas siaga bencana”
6. 0
1
Drop, Cover, and Hold
On
Berlutut agar tetap seimbang, masuklah
ke bawah meja untuk melindungi tubuh
dari jatuhan benda-benda. Jika tidak
memiliki meja, lindungi kepala dengan
buku/ bantal. sampai guncangan
mereda
8. 0
3
Focus on Safety
Periksa kondisi diri sendiri, keluarga dan sekitar .
Untuk mencegah kepanikan, bersikaplah tenang
dan bertindak sesuai dengan informasi yang benar
9. 0
4
Follow Emergency
Protocols
Pahami protokol darurat dan prosedur evakuasi.
Peroleh informasi yag benar dari pihak yang
berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena
informasi yang belum jelas.
10. 0
Glass Hazards
Jauhi kaca, karena guncangan dapat menyebabkan jendela pecah
atau retak, sehingga menyebabkan pecahan kaca beterbangan.
12. 0
Be Updated
Memperbarui informasi terkini tentang potensi bahaya, seperti
gempa bumi atau bencana lainnya, pahami risiko yang terkait
dengan lokasi.
14. Check the
condition
0
1 jangan panik! periksa kondisi keluarga dan
lingkungan sekitar. Bersiaplah memberikan
pertolongan pertama kepada orang-orang
yang berada di sekitar Anda.
15. 02 Stay safe
Jauhi bangunan yang sudah retak -
retak dan tidak aman.
Laporkan kejadian kerugian, korban
orang hilang.
Selalu waspada akan terjadinya gempa
susulan.
18. TEKNIS SIMULASI DI
SEKOLAH
Suara sirine berbunyi
Siswa bersembunyi di bawah meja
Sirine mati, siswa keluar kelas secara berbaris dari
barisan depan dekat pintu dengan membawa buku untuk melindungi kepala
SIswa berjalan dengan mengenakan sandal dan menjauhi kaca, serta
memperhatikan langkah kaki dengan mengikuti arah jalur evakuasi
Siswa menuju titik kumpul yang berada di lapangan futsal
SIswa berkumpul dengan berbaris yang rapi sesuai dengan kelas masing-masing
SIswa tetap tenang dengan memperhatikan instruksi guru dan wali kelas yang
akan mendata seluruh siswa