Modul media pembelajaran kelompok 1 PAI 4/DMohamadMiftah1
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari matakuliah media pembelajaran
kelompok 1 PAI 4/D
Mohamad Miftah 1172020136
Muhamad Nur Al Amin 1172020144
Nita Al Fatinih 1172020162
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Modul media pembelajaran kelompok 1 PAI 4/DMohamadMiftah1
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari matakuliah media pembelajaran
kelompok 1 PAI 4/D
Mohamad Miftah 1172020136
Muhamad Nur Al Amin 1172020144
Nita Al Fatinih 1172020162
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
MATERI I MEDIA PEMBELAJARAN PAI.pdf
1.
2.
3. Teknologi Pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu
pendidikan. Definisi teknologi pendidikan disampaikan oleh AECT
(Association of Educational Communication and Technology) sebagai
berikut :
Instructional technology is the theory and practice of design, development, utilization, management and
evaluation of processes and resources for learning”(Seels dan Richey, 1994 : 1)
Teknologi Pendidikan adalah suatu teori dan praktek tentang
proses dan sumber untuk belajar. Definisi ini menunjukkan bahwa
Teknologi Pendidikan sebagai bidang garapan dan profesi yang
didukung oleh teori dan praktek dalam bidang pendidikan.
Teknologi Pendidikan meliputi : desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi pembelajaran.
4. Media secara bahasa berasal dari kata
medium (bahasa Latin) yang berarti perantara
atau pengantar.
Media secara istilah adalah Alat perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan
Media/Medium sebagai perantara yang menyampaikan
informasi antara sumber dan penerima. Definisi tersebut
menekankan istilah media sebagai perantara.
5. Media Pendidikan adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi dalam proses Pendidikan/pembelajaran
sehingga dapat merangsang perhatian dan minat
siswa untuk belajar.
Media Pembelajaran PAI adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam
proses pembelajaran PAI sehingga dapat merangsang
perhatian dan minat siswa untuk belajar dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran PAI.
6. MEDIA merupakan semua jenis peralatan yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Ditinjau dari pendidikan
Agama Islam media pendidikan agama adalah semua
aktivitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan
agama, baik yang berupa alat yang dapat diragakan
maupun teknik/ metode yang secara efektif dapat digunakan
oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan
tidak bertentangan dengan ajaran Islam8 .
7. Media pembelajaran memiliki fungsi sbb:
Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
Mengatasi batas-batas ruang kelas.
Mengamati benda yang terlalu kecil.
Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau
terlalu lambat.
Mengamati suara yang halus untuk didengar.
Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
Membangkitkan minat belajar yang baru bagi siswa.
8. Secara umum manfaat media pembelajaran adalah
memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk
membantu siswa belajar dan membantu Guru dalam mengajar
secara optimal.
Secara khusus manfaat media pembelajaran (Kemp dan Dayton (1985)
:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
2. Menghindari multi tafsir tentang sesuatu hal.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
4. Media dapat menyampaikan informasi bersifat abstrak menjadi lebih
jelas dan lengkap.
5. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
6. Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media dapat
membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara
aktif.
9. 7. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu
arah” kepada siswa.
8. Jumlah waktu belajar dapat dikurangi.
9. Kualitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan
10. Proses pembelajaran lebih efesien, lebih mendalam dan utuh.
11. Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan
saja.
12. Sikap positif siswa terhadap proses semakin meningkat.
13. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
14. Peran guru lebih positif dan produktif.
10. Penggunaan media dalam proses pembelajaran menjadi penting
karena dengan pertimbangan :
1. Media Pembelajaran dapat membantu proses belajar siswa
mencapai tingkat keberhasilan maksimal
2. Pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga
menumbuhkan semangat siswa dalam belajar,
3. Bahan pengajaran akan lebih jelas dipahami oleh siswa dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran secara
mendalam
4. Metode pembelajaran lebih bervariasi,
5. Keterilibatan siswa lebih maksimal karena tidak hanya
mendengarkan penjelasan guru