Berikut adalah Laporan Hasil Audit Investigasi resmi dari Kadiv Propam mengenai praktik gembong mafia kepailitan. LHAI ini diacuhkan oleh Polda Bali dan Kejaksaan dengan menangkap paksa Handoko (terlapor) di rumahnya sendiri setelah dilayangkan DPO beberapa hari sebelumnya. Oegroseno yang bergerak atas kuasa hukum Handoko dalam kantor pengacara Cendy Wenas Oegroseno & Partners sebelumnya telah meyakinkan Handoko agar tidak bersembunyi karena proses hukum sedang berlangsung. Handoko ditangkap pada hari jumat 17 Oktober 2014, 5 (lima) hari sebelum jadwal gelar perkara mabes polri akan digelar.
Handoko dilaporkan (LP 104 dan 105), atas penipuan dan penggelapan yang akhirnya dinilai oleh Kadiv Propam sebagai rekayasa penyidikan dari Reserse Kriminal Polda Bali. Walaupun hasil audit dari Kadiv Propam sudah dilayangkan jauh hari sebelum DPO Handoko, namun Polda Bali dan Kejaksaan tetap tidak menggubris dan memasukkan Handoko ke Lapas Kerobokan.
Berikut adalah Laporan Hasil Audit Investigasi resmi dari Kadiv Propam mengenai praktik gembong mafia kepailitan. LHAI ini diacuhkan oleh Polda Bali dan Kejaksaan dengan menangkap paksa Handoko (terlapor) di rumahnya sendiri setelah dilayangkan DPO beberapa hari sebelumnya. Oegroseno yang bergerak atas kuasa hukum Handoko dalam kantor pengacara Cendy Wenas Oegroseno & Partners sebelumnya telah meyakinkan Handoko agar tidak bersembunyi karena proses hukum sedang berlangsung. Handoko ditangkap pada hari jumat 17 Oktober 2014, 5 (lima) hari sebelum jadwal gelar perkara mabes polri akan digelar.
Handoko dilaporkan (LP 104 dan 105), atas penipuan dan penggelapan yang akhirnya dinilai oleh Kadiv Propam sebagai rekayasa penyidikan dari Reserse Kriminal Polda Bali. Walaupun hasil audit dari Kadiv Propam sudah dilayangkan jauh hari sebelum DPO Handoko, namun Polda Bali dan Kejaksaan tetap tidak menggubris dan memasukkan Handoko ke Lapas Kerobokan.