Ibu sang penulis bekerja sebagai penjahit untuk mendapatkan uang guna mendukung biaya hidup dirinya sendiri, sang penulis, dan adiknya. Ibu bekerja di sawah pada pagi hari dan menjahit pakaian orang di siang hari, menabung semua upahnya untuk anak-anaknya. Sang penulis menganggap ibunya sebagai pahlawan.