1. “Jalan yang dilalui ini tak pernah bisa kita ramal, segalanya menyimpan misteri, juga tantangan,
dan tentu saja, bukan kita yang memilih jalan ini, kita hanya perancang, yang selalu berharap dan
berharap segalanya berjalan indah, namun walau nantinya akan dijumpai banyak rintangan
menghalang, jangan pernah sekali pun menyerah, dan jangan pernah menyesal, ingat, segala
kepahitan dan kesulitan yang dihadapi sekarang ini, suatu saat akan menunjukkan betapa cerah
dan indahnya masa depan, insya Allah….
Kuharap dengan hadirnya surat ini, akan menggugahmu untuk membuka kembali masa lalu,
tentang masa kecil, atau masa-masa di sekolah, atau masa setelah masuk kuliah, atau juga masa-masa
di mana di situ banyak menyimpan kenangan, kenangan yang tak pernah sanggup kau buang, dan apa-apa
yang kau temukan di antara kenangan-kenangan itu mungkin akan bisa memberimu kejutan untuk hari
terindahmu ini, dan apa pun yang kau temukan itu, pastinya akan dirasakan sesuatu di dalam benakmu,
setidaknya kau merasa telah dihujani berbagai kenangan, dan barangkali, hanya barangkali, segalanya akan jadi
inspirasi hidup untuk masa-masa yang akan datang….”
Selamat Ulang Tahun ke-21
-sebuah percikan harapan
lembaran kalender sobek satu-satu
usia bergegas dan mengeras di dinding waktu
menghitung angka-angka tersua
mengutuhkan masa lalu, bentangan yang tak pernah mati
membilang jarak menapaki jejak
merenda harapan
langkah jauhnya hari-hari
tak ada balon, taart, dan lilin nyala
tapi pijar cahaya
tapi segar udara
memenuhi rongga
dan di dalam sana diriku tersua
selamat ulang tahun, dinda
Cha’unk El Fakir
12 Agustus 2011