Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Hai
1. Hai, namaku Dina Agustin biasa dipanggil
Dina.
Lahir di Kediri,27 Agustus 1997.Aku dari kelas
XII IPS 3 SMA Negeri 7 Kediri.Hobiku
mendengarkan lagu dan membaca buku.
2. Polisi Korban
Teror Jakarta
Dapat
Santunan Rp
200 Juta
Liputan6.com
By MuslimAR
on 19 Jan 2016 at 16:45 WIB
Sejumlahorangmenjadi
korbandalamteror bomdan
bakutembakyang terjadi di
kawasanSarinah,Jakarta
Pusat.
Liputan6.com, Jakarta -
AiptuBudiono, korbanteror
Jakarta,masihmenjalani
perawatanintensif di Rumah
SakitPusatAngkatanDarat
(RSPAD) GatotSoebroto,
Senen,JakartaPusat.
Keadaannyaberangsur
membaikmeski takakan
bertugasbeberapabulanke
depan.
"Yang di ICU (AiptuBudiono),
itujuga sudahsadar dan baik
perkembangannya.Walau
butuhpemulihancukup
lama,"ujar Kapolri Jenderal
Polisi BadrodinHaiti yang
menjengukbeberapakorban
teror Jakartayang dirawat,
Selasa(19/1/2016) siang.
Dalamkunjunganke
beberaparumahsakit
tempatpara korbandirawat,
Badrodindidampingi Kapolda
Metro Jaya IrjenTito
Karnavian,KepalaDivisi
HubunganMasyarakat Polri
IrjenAntonCharliyan,dan
Menteri Sosial KhofifahIndar
Parawansa.
MenurutBadrodin,semua
kondisi korbanterordi
kawasanJalanMH Thamrin,
Jakarta Pusatitusudah
berangsurmembaik,meski
tak semuakorbanyang
berjumlah7orang itu
diperbolehkanpulang.
"Belumadayang pulang,"
tutupBadrodin.
Korbanteror Jakarta juga
mendapatsantunandari
KementerianSosial.
Sedangkanpolisi yang
menjadi korban,disantuni
Asuransi Sosial Angkatan
BersenjataRepublik
Indonesia(Asabri).
"Untuk polisi yangkenakita
beri santunan Rp 200 juta,
untukhari ini baruRp 100
juta,"ujar Syafrizal Ahar,staf
Asabri.
Komentar: Semogatidakada
teror bomlagi di
Indonesia.Dansemogapara
korbanbom segeralekas
sembuh.
3. 2 Polisi Lompat ke
Ciliwung karena
Dikepung 15
Orang Bawa
Golok
Liputan6.com
By Audrey Santoso
on 19 Jan 2016 at 12:47 WIB
Barangbukti sabu sebanyak 20
kg lebih yang berhasil
diamankan Badan Narkotika
Nasional (BNN), Jakarta,Kamis
(8/10/2015).BNN berhasil
menggagalkan upaya
penyeludupan sabu jaringan
Surabaya-Jakarta.
Liputan6.com, Jakarta -
Pengeroyok tim Satres
Narkoba Polres Metro
Jakarta Pusat beserta
informannya saat
menggerebek bandar
narkoba di Berlan,
Matraman, Jakarta Timur,
bukanlah warga sekitar.
Mereka adalah orang-
orang yang bertugas
melindungi bisnis gelap
peredaran narkotik milik
Oma Yola (51), seorang
pengedar narkoba di
wilayah tersebut.
"Kami melihat orang-
orang yang menjaga
karena memang daerah situ
rawan narkoba ya. Orang-
orang yang semacam
melindungi pelaku itu
masuk ke rumah (Oma
Yola), sehingga anggota
Polres dikeroyok dengan
pukulan dan sajam (senjata
tajam)," kata Direktur
Reserse Kriminal Umum
(Direskrimum) Polda
Metro Jaya Kombes
Krishna Murti di Mapolda
Metro Jaya, Jakarta, Selasa
(19/1/2016).
Karena dikepung
sekelompok massa yang
berjumlah 15 orang
bersenjata tajam seperti
parang dan golok, akhirnya
2 anggota kepolisian
bersama 2 informannya
memilih terjun ke Sungai
Ciliwung yang berada di
belakang rumah Oma
Yola.
Dari keempatnya, 3 orang
ditemukan selamat,
sedangkan 1 orang lainnya
bernama Brigadir Hidayat
masih dinyatakan hilang.
"Dan akhirnya mereka
menyelamatkan diri ke
sungai. Di belakang rumah
ada sungai. Dari 4 anggota
yang melompat ke sungai,
3 selamat, 1 sedang dicari
sampai sekarang. Dari tadi
malam dicari dengan tim
SAR," ujar Krishna.
Bersamaandengan
pencarianseorang
anggotanya,polisi juga
melakukanpenggeledahan
besar-besarandi
permukimantempat
peristiwaituterjadi pada
Seninmalam, 18 Januari
4. 2016. Penggeledahanitu
dipimpinlangsungKapolda
Metro Jaya IrjenTito
Karnavianbersamajajaran
Reserse PoldaMetroJaya.
Krishnamengatakan
pihaknyasudahmengantongi
nama-namaterdugapelaku
yang mengeroyoktersebut.
"Dan lanjutkami lakukan
penggeledahanbesar-
besarandi situ,dipimpin
langsungBapakKapolda.
Kami sudahidentifikasi
beberapapelakuyang
mengeroyokanggota,"kata
Khrisna.**
Komentar: Seharusnya
bukanhanya polisi sajayang
mencegahadanya
narkoba,tetapi masyarakat
harus ikutsertamelawan
adanyanarkoba.