Memasyarakatkan dan mengembangkan kurikulum
Menyusun program kerja dan program pengajaran dan pembelajaran dan mengkoordinasikan pelaksanaanya
Mengkoordinasikan pengembangan kurikulum
Menganalisa ketercapaianya target kurikulum
Mengkoordinasikan KBM termasuk pembagian tugas guru, jadwal pelajaran, evaluasi belajar KKM dan sebagainya
Mengkoordinasikan persiapan ujian sekolah, ujian nasional maupun ujian tertentu
Menyusun kriteria kenaikan kelas dan persyaratan kelulusan bersama Kepala Sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Mengkoordinir penyusunan bahan ajar dan kelengkapan mengajar guru
Mengadakan koordinasi dengan wakil kepala sekolah dibidang lain
Menyusun roster pembina upacara
Menandatangani buku KBM kelas setiap akhir minggu
Menyusun program kerja pengadaan pemanfaatan, pemeliharaan dan perawatan serta pengembangan sarana/prasarana secara bulanan maupun tahunan
Mengkoordinir penyusunan kebutuhan sarana prasarana
Mengkoordinasikan pemakaian bahan praktek siswa serta perlengkapan sekolah
Mengkoordinasikan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan dan penghapusan sarana
Mengkoordinir penggunaan ruang praktek
Menyusun struktur kurikulum
Mewakili Kepala Sekolah apabila tidak ada di tempat
Memberikan data tentang guru/pegawai kepada kepala sekolah
Mendata Inventaris secara rutin
Merencanakan pengadaan inventaris sekolah
Mengusulkan penghapusan inventaris yang sudah tidak layak pakai
Mengadakan pengawasan penggunaan sarana dan prasarana
mengkoordinir pelaksanaan ujian-ujian sekolah sesuai dengan jadwal yang ditentukan
membuat laporan rutin dan berkala
A. PENGERTIAN PERLENGKAPAN KANTOR
Perlengkapan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan suatu pekerjaan kantor sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan kantor tidak akan tercapai tanpa adanya perlengkapan kantor. Perlengkapan kantor yang baik, akan memperlancar proses suatu pekerjaan sehingga pencapaian tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Jenis-jenis perlengkapan kantor, meliputi perbekalan kantor, mesin-mesin kantor, peralatan kantor, perabot kantor, interior kantor atau perhiasan kantor.
Kegunaan perlengkapan kantor
1. untuk menunjang aktivitas pekerjaan kantor
2. mempermudah dan mempercepat proses pelaksanaan keg. Kantor
3. memperoleh hasil yang lebih maksimal
4. sebagai aset dan pelengkap kantor
B. JENIS-JENIS PERLENGKAPAN KANTOR
Perlengkapan kantor
Perlengkapan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan suatu pekerjaan kantor yang sesuai dengan yang diharapkan. Perlengkapan kantor mencakup semua barang yang diperlukan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak.
1. Barang tidak bergerak misalnya : tanah, gedung dan bangunan.
2. Barang bergerak :
a) Barang tidak habis pakai
Barang-barang yang dapat dipakai berulang kali dan tahan lama dalam pemakaiannya. Misalnya perabot kantor, peralatan kantor, mesin-mesin kantor dan lain-lain.
b) Barang habis pakai
Barang-barang yang hanya dapat dipakai sekali dalam pelaksanaan kegiatan kantor, ini mengadung arti barang tersebut tidak harus habis tanpa meninggalkan bekas. Misalnya map, tinta, blangko surat pesil dan lain-lain.
C. Jenis-jenis perlengkapan kantor
1. Perbekalan kantor (office suplies) (office suplies) yaitu benda-benda yang akan habis pemakainnya sehari-hari di kantor. Benda ini biasanya digunakan untuk kegiatan tulis menulis dan biasanya tidak tahan lama. Pengertian habis bukan berarti tidak ada bekasnya numun bisa masih ada tapi tidak dapat digunakan kembali.
2. Peralatan kantor (office appliences) adalah segenap alat yang digunakan dalam pekerjaan tata usaha. Misalnya alat-alat bukan mesin, atk.
3. Mesin-mesin kantor (office machine) segenap alat yang digunakan untuk menghimppun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan dalam pekerjaan tata usaha yang bekerja secara maknetik, elektronik dan mekanik.
4. Perabot kantor (office furniture) yaitu benda-benda kantor yang umumnya terbuat dari baha yang kuat seperti kayu atau baja yang digunakan untuk pekerjaan tata usaha.
5. Hiasan kantor (office ornament) yaitu benda-benda kantor pada umumnya untuk menambah suasana menyenangkan di kanator.
6. Perabot kantor tempelan (office fixture) yaitu perabot yang telah melekat menjadi satu dengan bangunan lain di kantor. Misalnya lemari yang telah menjadi satu dengan gedung, rak buku yang menempel di dinding.
7. alat bantu peraga yaitu alat-alat yang digunakan untuk membantu kelancaran komunikasi antara penyaji dan pendengar misalnya tape recorder, LCD, televisi dll.
PANDUAN PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
KKM adalah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penentuan KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan dan dapat menentukan KKM diatas KKM yang telah ditentukan oleh pemerintah. Penetapan KKM oleh satuan pendidikan (sekolah) dengan memperhatikan:
1) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik)
2) Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar)
3) Kemampuan daya dukung (berorientasi pada sumber belajar
Berdasarkan Permendikbud 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum dinyatakan bahwa.
• Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-)
• Untuk KD-KD yang terdapat pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan tuntas belajar apabila pencapaian nilai ≥ 2.66 dari hasil test formatif.
• Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan peserta didik dilihat dari sikap seluruh mata pelajaran, jika jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan maka ia dinyatakan tuntas.
Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut:
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD selanjutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2. Peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik, maka dilakukan pembinaan secara holistik (oleh guru kelas, matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM
1) Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas.
2) Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing aspek:
a) Aspek Kompleksitas: semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. Tingkat kesulitan materi dipandang dari sudut penguasaan guru terhadap materi tersebut. Semakin baik penguasaan guru terhadap materi semakin kecil tingkat kompleksitasnya.
b) Aspek Sumber Daya Pendukung: semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
c) Aspek Intake: semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi.
3) Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD.
4) Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran.
5) KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi (Inteks) siswa.