B A S K O R O S A R D A D I
KESAN DALAM CAT AIR
Dan, Alam pun Bertasbih
KARYA
BASKORO SARDADI
2023
KESAN DALAM CAT AIR
PAMERAN LUKISAN TUNGGAL
The Energy Building, Mezzanine Floor, SCBD Lot.11 A, Jl. Jend Sudirman Kav 52 - 53 Jakarta Selatan.
Dan, Alam pun Bertasbih
Baskoro Sardadi seorang arsitek lulusan ITB,
sejak tahun 1990 memulai hobi baru dan secara
serius menjadi pelukis water color.
Merencanakan Pameran Tunggal yg sedianya
akan dilaksanakan pada bulan April 2020.
Namun dgn adanya Pandemi yg melanda
Indonesia maupun dunia pameran terpaksa
kami tunda.
Alhamdulilah awal tahun ini, tanggal 23 Januari
2023, pameran ini dapat kami laksanakan.
Dan dengan kebesaran hati Ibu Raisis Arifin
Panigoro, untuk memenuhi dukungan almarhum
Bapak Arifin Panigoro, telah bersedia membuka
pameran kami ini.
Dan, Alam pun Bertasbih
3
UNTUK DETAIL DAN KETERANGAN
MENGENAI
KOLEKSI
BASKORO SARDADI
Dapat menghubungi
Baskoro Sardadi
No. HP : 0857 9317 7520
Dan, Alam pun Bertasbih
4
Sekapur Sirih
Langit dan bumi berkembang menuruti
kaidah masing-masing. Juga seluruh
isinya. Kunci dari kehidupan bersama
adalah keseimbangan, ketepatan
ukuran dan saling ketergantungan.
Adanya kepatuhan bersama,
menunjukkan bahwa masing-masing
tunduk kepada Yang Maha Pengatur
Tunggal. Seolah-olah masing-
masing sudah gamblang akan tugas,
wewenang, ukuran dan batasan
bersama.
Interkonektifitas ini selalu menarik kita,
yang menjadi penonton sekalian aktor
di pentas dunia, dalam memaknai arti
kehidupan yang kita jalani. Pameran
ini hanya sekelumit dari apa-apa yang
melintas di perasaan sang pelukis.
Interpretasi dari masing-masing
penontonlah yang akan memperluas
hal-hal yang tersirat pada lukisan yang
dihadapi. Salah satu dari efek samping
dari sebuah pameran lukisan adalah
memicu ajang tukar pendapat.
5 Dan, Alam pun Bertasbih
Pemilihan Ianggam impressionistik
yang sering dijumpai, dianggap akan
memungkinkan untuk bercerita
secara nyata (realistik) atau pun virtual
(abstraktif). Sungguh pun sebenarnya,
tidak penting betul langgam mana yg
dipakai dalam berdialog, selama 'bisa
nyambung'.
Bertasbih adalah kegiatan yang
sangat personal sifatnya. Tidak ada
hak seseorang untuk mencampuri
orang lain dalam kegiatan ini. Narasi-
narasi dan judul adalah bentuk campur
tangan yang sangat tidak dianjurkan.
Ini adalah bentuk yang halus untuk
membingkai kepada sesuatu yg sudah
disediakan. Namun demikian, pelukis
mohon maaf sebesar-besarnya karena
telah melakukan intervensi pada
situasi kontemplatif ini. Mohon narasi
dan pemberian judul yang ada bisa
dianggap sebagai 'salam perkenalan'
dalam memulai berdialog-ria. Untuk
selanjutnya, mudah-mudahan
pameran ini dapat menjadi ajang untuk
bersilaturahmi dalam mensyukuri
karunia Yang Maha Kuasa...
6 Dan, Alam pun Bertasbih
Menebar Transedensi, Menuai Visualisasi Jiwa
“That is beautiful which is produced by the inner need, which springs from the soul”. -- Wassily Kandinsky (1866-1944)
Awal abad ke-20, pelukis Rusia yang menjadi salah seorang perintis fundamen besar eksistensi seni rupa modern,
dia menuliskan karya buku semisalnya Concerning The Spiritual in Art, berupaya keras di eranya mengadvokasi
peran dimensi spiritualitas dalam mendorong penciptaan seni.
Kandinsky mendobrak tatanan saat itu, dengan mengabaikan metode-metode kuno dalam melukis dengan
melepaskan diri dari pengekangan dunia material yang membatasi dalam karya mereka.
Seniman yang memercayai energi profetik—semangat transenden dalam diri ini, setia menggunakan pikiran tanpa
hambatan dan emosi batin untuk menggali inspirasi, yang secara esensi menyalurkan kalbu terdalam dalam diri
manusia alih-alih mewakili hanya masalah material.
Dalam pameran solo pelukis Baskoro Sardadi dengan tajuk "Dan, Alam pun Bertasbih" kita merasakan warisan
Kandinsky disana. Bukan dalam tampilan visual atau bentuk-bentuk abstraktif milik pelukis sohor dunia itu, yang
berciri non-representasional dalam dunia wadag, namun Baskoro menekuni jejakjejak ekspresi lukisan-lukisan
lansekap, bunga, pohon-pohon dan cakrawala yang justru bercorak lukisan-lukisan realis.
Yang objek-objeknya menjadi semacam energi spiritual dengan bahasa perlambang. Elok pun unik dengan
karakter-karakter Baskoro yang khas. Baskoro, menantang kita bersama bahwa pengalamanpengalaman yang ia
rasakan dan pikirkan seperti sebuah kondisi kehausan spiritual—dalam sejumlah dimensi menekuri cara Kandinky
berkarya.
Baskoro, menuruti secara instingtif bagaimana ratusan tahun lampau Kandinsky melepaskan diri dari pengekangan
dunia material—ke-duniawian dalam konteks yang non materi, yang membatasi karya dalam bentuk-bentuk,
format-format dan pola-pola tertentu dan membebaskan ekspresinya dengan lukisan abstraktif.
Dan, Alam pun Bertasbih
7
Kemerdekaan dan pembebasan seperti itu, dalam konteks Baskoro adalah secara teknik formal, dalam batasan
material, ia menggunakan teknik cat air yang melabrak “blurring” dan transparansi dengan karakter karya cat
air kuno. Yang diwariskan seni lukis klasik China, dan biasa disebut dalam perspektif dunia Barat teknik basah.
Sementara, dalam waktu yang sama Baskoro menggunakan teknik kering, dengan mengesampingkan sesekali
karakter air yang mempesona dengan transparansinya meleleh di kertas gambar.
Semua itu oleh Baskoro digabungkan dalam sebuah bahasa tuturan perlambang yang elok. Baskoro membangun
dunia cat airnya menjadi seperti dunia diri, bertutur sembari menekuri semesta yang hening, sesekali bergelora
dinamik pun diimbuhi warna-warna yang tegas dan tajam saling berpelukan di kertas lukisnya.
Simbol dan Kesan-kesan yang Reflektif
Sebagai seorang arsitek, yang seluruh hidupnya dibaktikan untuk memahami anatomi artifisial bangunan bukan
berarti ia abai cara memahami dan menghayati anatomi tubuh yang hidup. Baskoro sebagai arsitek piawai dalam
membangun konstruksi benda fisik mati dan yang hidup dalam sebuah cerita yang refektif tentang ia dan kita
semua dalam semesta ke-Tuhanan.
Ia semisal dalam menggambar anatomi ikan, sepertinya paham bagaimana mahluk itu berkelebat dan menyelam,
bagaimana pohon-pohon dan daun-daun bergerak menyambut buaian angin atau tiba-tiba terkulainya daun lotus
yang bersiap luruh. Ia kadang-kadang lembut memainkan brush stroke khas cat air yang mengesankan kelembutan
dan tiba-tiba karyanya yang lain lantang merebah dalam warnawarna tajam sedikit kontras dengan teknik cat air
yang kering .
Secara keseluruhan ia bermain-main dengan khusuk dalam impresi, yakni kesan-kesan yang tentunya ini
memudahkan ia memberi peluang untuk menggambarkan itikad-itikadnya dalam bahasa perlambang tadi.
Mensugesti apresiasinya mengikuti narasi-narasi puitik tentang semesta ke-Tuhanan, lansekap sunyi atau
terkadang menghablur keramaian dalam diam. Gambar-gambar bunga yang diperbesar tapi seakan bisu, komposisi
lotus yang khidmat pun binatang-binatang yang memantulkan suara-suara Baskoro dalam batin transenden
dirinya.
Dan, Alam pun Bertasbih
8
Makna-makna Simbol Spiritual
Baskoro menyukai lambang-lambang, seperti judul pamerannya "Dan, Alam pun Bertasbih" sekaligus judul yang
hampir serupa pada lukisannya “Dan, Semak pun Bertasbih” ia seakan menggiring kita tidak dalam kesunyian
dan transparansi warna yang teduh, muram dan transparan; tapi sedikit ramai dengan warna merah berciprat,
kehijauan semak yang seakan menantang langit dalam keriuhan komposisi.
Tapi dari sana, seperti yang penulis simpulkan dari wawancara intens dengan Baskoro bahwa kearifan dan
ketundukan justru tatkala kita bersinar, berwarna cerah dan sedang menggenggam dunia tapi ia sejatinya luruh
dalam diam dan khidmat menyembah yang benar-benar Haq, sang Tuhan-Nya semesta diri dan alam.
Semak-semak bukankah hanyalah tanaman-tanaman kecil, pendek, tak tinggi dan layaknya bersetia menjadi
pesuruh-Nya?
Ini sama sekali berseberangan dengan atmosfir yang lebih khidmat, namun juga menyentuh secara maknawi,
yakni di lukisan yang memancing rasa penasaran, yakni: “The Senior Citizen”. Lukisan ini harmonis di dalam
gambar komposisi duabelas kelopak-kelopak, tubuh dahan dan daun-daun bunga lotus. Baskoro disana membuat
komposisi yang indah dan serasi; yang meng-hijau, kecoklatan, agak gelap sesekali di kelopak pun latar atas
temaram kelir jingga, sementara karakter transparansi material cat airnya mengemuka.
Segera kita menebak, inikah perlambang mereka yang telah berusia lanjut, sebagai warga negara senior
membuahkan benih-benih untuk disemai, yang Baskoro katakan bahwa tatkala senja tiba, kelopak bunga Lotus
rebah di air dan menyemai manfaat pada sang liyan. Tuturan yang puitik bahasa simbol ini sering diulang oleh
Baskoro.
Ia menerabas batas-batas proyeksi atas nama lansekap fotografis atau bunga-bunga tanpa nama yang elok dalam
visual tapi memberi penanda pada kita tentang hidup dan kenapa kita berada dalam semesta ini? Percakapan diam
tentang ke-Tuhanan perlahan-lahan menghampiri. Simbol lain, tentang air, kolam, bunga atau serumpun dedaunan,
merupakan komposisi yang indah, pleasing eyes dan kita bisa menikmatinya berlama-lama.
Dan, Alam pun Bertasbih
9
Baskoro juga menyukai bayang-bayang temaram seperti sebuah sentuhan usai lukisan mendekati finalisasi dalam
penciptaan, atau memberinya kesan-kesan seperti melihat sesuatu yang mengambang di air dalam latar dan
dedaunan menunggang lembut diatasnya. Dari sebagian lukisan-lukisannya yang lain, yang beraroma kelir tajam
warnanya, seperti ikan-ikan, ia beberapa kali mempresentasikan tentang sekumpulan ikan yang seolah terjebak di
penjara-penjara torehan warna putih-putih dalam balutan latar yang berwarna-warni.
Baskoro membawa ikan berpetualang pada simbol ke-Indonesiaan dengan ikan cupang. Dalam sejumlah serial
ikan cupangnya, ia membubuhkan garis-garis putih tipis dan tebal. Seperti pengakuannya, ikan-ikan yang dilukisya
dengan tekun itu sebenarnya adalah simbolisasi yang bernarasi bahwa ikan yang disiapkan untuk bertarung dalam
dunia nyata; tapi dalam lukisannya digambarkan tersekat lembut tapi dalam satu alam air.
Ia berimajinasi, seperti juga Indonesia yang majemuk tapi tetap satu saja; dan Baskoro mengakuinya ada hasrat
melihat di masa usianya yang menuju senja bahwa negerinya tetap baik-baik saja dalam dinamika yang tentunya
cepat dan berubah-ubah seperti hari ini, Tuhan semoga selalu beserta negeri tercinta.
Baskoro, seniman yang memercayai manusia yang membawa beban profetik - membawa risalah kepemimpinan
Illahiah di dunia, membawa kita kepada segala hal yang elok melampaui masalah material, melampaui yang
wadag. Warisan Kandinsky di lukisan-lukisan Baskoro, jelas-jelas bukan lukisan yang abstraktif, justru membawa
representasi lansekap, bunga, binatang, pohon-pohon dan cakrawala yang bercorak lukisan-lukisan realis dengan
bahasa simbolik, luruh, diam, berkelebat dan tunduk dalam semesta Ke-Tuhanan ala dirinya.
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator dan Penulis Seni Rupa
Dan, Alam pun Bertasbih
10
“BAYANG - BAYANG”
2022
56 cm x 76 cm
Dan, Alam pun Bertasbih
11
Sambutan
Hanya sedikit seniman lukis yang terobsesi pameran tunggal, salah satunya adalah saudara Baskoro Sardadi. Dia
seorang sahabat yang pada akhirnya terujud juga pameran tunggalnya yang pertama. Saya ikut bangga karena
keberaniannya dapat memahat sejarah seni rupa Indonesia, khususnya seni lukis cat air.
Seperti biasa, saya selalu tidak akan mengomentari lukisan-lukisan teman jika saya diminta untuk memberi tulisan
pengantar pameran sebagai sesama pelukis, karena itu bukan wilayah saya. Biarkan lukisan itu yang bicara tentang
kekuatannya sendiri, karena setiap seniman selalu punya persepsi yang berbeda dan itu sah-sah saja.
Sekali lagi saya ucapkan “Selamat berpameran tunggal!”, kepada sahabat saya mas Baskoro Sardadi. Barangkali
perbuatan kita yang kecil ini bagai setetes air di lautan yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa. Tapi ingat, tanpa
setetes air, tidak akan pernah terjadi sebuah lautan.
Semoga pameran mas Baskoro Sardadi sukses dan dapat memotivasi atau membakar semangat teman-teman
seniman untuk serius berkarya dan berani memiliki wacana pameran tunggal.
Salam,
Agus Budiyanto
Penasehat International Watercolor Society Indonesia (IWS)
Dan, Alam pun Bertasbih
12
“BHINEKA TUNGGAL IKA”
2022
56 cm x 76 cm
13 Dan, Alam pun Bertasbih
Sambutan
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita semua ucapkan kehadirat Tuhan YME bahwa kita dikaruniai kesehatan yang baik, berkesempatan
hadir dalam Acara Pameran Lukisan Karya Bapak Baskoro Sardadi dengan tema “Dan, Alam pun Bertasbih”, hari ini.
Saya kembali teringat sekitar bulan Januari tahun 2020, Saya dan Almarhum suami (Bapak Arifin Panigoro)
menerima kedatangan Bapak Baskoro Sardadi beserta timnya bermaksud ingin mengadakan pameran tunggal
bertempat di Gedung Medco Energi sekaligus meminta Almarhum untuk membuka pameran. Disepakati dan
disambut baik oleh Almarhum Bapak Arifin Panigoro.
Maka, dalam mendukung Bapak Baskoro dan menghormati keinginan almarhum Bapak Arifin Panigoro, saya
mewakili almarhum membuka pameran Lukisan hari ini.
Kita patut apresiasi semangat dari Bapak Baskoro untuk mempersiapkan pameran ini meskipun sempat tertunda
selama 3 tahun. Kegigihan dan semangat beliau terlihat pada karya koleksinya yang Indah, yang diciptakan selama
masa pandemic ini.
Konsep dan tema pameran beliau mengingatkan bahwa, proses perjalanan hidup seseorang harus senantiasa
dipenuhi dengan rasa syukur, senantiasa mengingat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagai pencipta yang
memberi rahmat dan anugerah kepada setiap hamba-Nya dengan menciptakan alam untuk keberlangsungan umat
manusia.
Saya ucapkan selamat atas keberhasilan pameran tunggal Bapak Baskoro yang terlaksana dengan baik. Semoga
kedepan, karyanya dapat menginspirasi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Raisis Arifin Panigoro
Dan, Alam pun Bertasbih
14
G
A
L
E
R
I
“HUJAN YANG TERTUNDA”
2022
56 cm x 76 cm
1
Dan, Alam pun Bertasbih
16
“TURUNNYA BERKAH”
2022
56 cm x 76 cm
2
Dan, Alam pun Bertasbih
17
“MULAI MENGUNING”
2020
56 cm x 76 cm
3
Dan, Alam pun Bertasbih
18
“FESTIVAL BEBEGIG”
2022
56 cm x 76 cm
4
Dan, Alam pun Bertasbih
19
“CARUT MARUT PASCA PANEN”
2020
56 cm x 76 cm
5
Dan, Alam pun Bertasbih
20
“TURUNNYA BERKAH”
2022
56 cm x 76 cm
2
Dan, Alam pun Bertasbih
21
“MULAI MENGUNING”
2020
56 cm x 76 cm
3
Dan, Alam pun Bertasbih
22
“FESTIVAL BEBEGIG”
2022
56 cm x 76 cm
4
Dan, Alam pun Bertasbih
23
“CARUT MARUT PASCA PANEN”
2020
56 cm x 76 cm
5
Dan, Alam pun Bertasbih
24
“PERSIAPAN MUSIM TANAM”
2022
56 cm x 76 cm
6
Dan, Alam pun Bertasbih
25
“MEREKA PUNYA HAK DI SITU”
2022
76 cm x 56 cm
7
Dan, Alam pun Bertasbih
26
“HUJAN ES DI DIENG”
2021
56 cm x 76 cm
8
Dan, Alam pun Bertasbih
27
“CHILLY MORNING”
2022
76 cm x 56 cm
9
Dan, Alam pun Bertasbih
28
“EMAS DI LANGIT ”
2022
76 cm x 56 cm
10
Dan, Alam pun Bertasbih
29
“KEMBANG SEPATU”
2021
76 cm x 56 cm
11
Dan, Alam pun Bertasbih
30
“SELADA MERAH ”
2022
76 cm x 56 cm
12
Dan, Alam pun Bertasbih
31
“BHINEKA TUNGGAL IKA”
2022
76 cm x 56 cm
13
Dan, Alam pun Bertasbih
32
“WIJAYAKUSUMA ”
2022
76 cm x 56 cm
14
Dan, Alam pun Bertasbih
33
“REKAM ULANG”
2022
76 cm x 56 cm
15
Dan, Alam pun Bertasbih
34
“DAN, SEMAKPUN BERTASBIH ”
2022
76 cm x 56 cm
16
Dan, Alam pun Bertasbih
35
“MASING-MASING PUNYA
WAKTUNYA”
2021
76 cm x 56 cm
17
Dan, Alam pun Bertasbih
36
“BUNGA-BUNGA DI TOKO SEBELAH”
2021
56 cm x 76 cm
18
Dan, Alam pun Bertasbih
37
“TENGAH MALAM DI BEDUGUL”
2020
56 cm x 76 cm
19
Dan, Alam pun Bertasbih
38
“TENGGER YANG PERKASA”
2020
56 cm x 76 cm
20
Dan, Alam pun Bertasbih
39
“THE SENIOR CITIZENS”
2021
76 cm x 56 cm
21
Dan, Alam pun Bertasbih
40
“MELATI AIR #1”
2022
76 cm x 56 cm
22
Dan, Alam pun Bertasbih
41
“BAYANG -BAYANG #1”
2022
76 cm x 56 cm
23
Dan, Alam pun Bertasbih
42
“BAYANG - BAYANG #2”
2022
76 cm x 56 cm
24
Dan, Alam pun Bertasbih
43
“KUPU-KUPU BIRU”
2022
76 cm x 56 cm
25
Dan, Alam pun Bertasbih
44
“CUPANG- CUPANG”
2022
76 cm x 56 cm
26
Dan, Alam pun Bertasbih
45
“KOI - KOI”
2022
76 cm x 56 cm
27
Dan, Alam pun Bertasbih
46
“KERAPU - KERAPU"
2021
76 cm x 56 cm
28
Dan, Alam pun Bertasbih
47
“OSKAR - OSKAR”
2021
76 cm x 56 cm
29
Dan, Alam pun Bertasbih
48
“PARA DEWA LANGIT"
2022
76 cm x 56 cm
30
Dan, Alam pun Bertasbih
49
"TEROMPETAN"
2022
56 cm x 38 cm
31
Dan, Alam pun Bertasbih
50
"AWAL MUSIM TANAM"
2020
56 cm x 38 cm
32
Dan, Alam pun Bertasbih
51
"PINANG SIRIH #2 "
2022
56 cm x 38 cm
33
Dan, Alam pun Bertasbih
52
"PINANG SIRIH # 3"
2020
56 cm x 38 cm
34
Dan, Alam pun Bertasbih
53
"FOLIAGE"
2020
56 cm x 38 cm
35
Dan, Alam pun Bertasbih
54
"DEWS AND NEEDLES"
2020
56 cm x 38 cm
36
Dan, Alam pun Bertasbih
55
"MELATI"
2020
56 cm x 38 cm
37
Dan, Alam pun Bertasbih
56
"PRINCESS FUCHIA"
2020
56 cm x 38 cm
38
Dan, Alam pun Bertasbih
57
"WIJAYAKUSUMA TASBIH"
2022
56 cm x 38 cm
39
Dan, Alam pun Bertasbih
58
"EMBUN DAN MAWAR"
2021
56 cm x 38 cm
40
Dan, Alam pun Bertasbih
59
"LOTUS DAN CAPUNG"
2021
56 cm x 38 cm
41
Dan, Alam pun Bertasbih
60
"CANANGIUM ODORATUM"
2021
56 cm x 38 cm
42
Dan, Alam pun Bertasbih
61
"OLD SOLDIER NEVER DIE"
2020
38 cm x 56 cm
43
Dan, Alam pun Bertasbih
62
"SELAMAT PAGI EMAK"
2022
56 cm x 38 cm
44
Dan, Alam pun Bertasbih
63
"KAWAH IJEN"
2019
38 cm x 56 cm
45
Dan, Alam pun Bertasbih
64
“TENGGER YANG PERKASA”
2019
38 cm x 56 cm
46
Dan, Alam pun Bertasbih
65
"PURA, PASAR UBUD"
2022
56 cm x 38 cm
47
Dan, Alam pun Bertasbih
66
"PARA PENGOLAH TANAH"
2021
56 cm x 38 cm
48
Dan, Alam pun Bertasbih
67
"THE MANTIS SHRIMP"
2021
56 cm x 38 cm
49
Dan, Alam pun Bertasbih
68
“TTHE LION FISH”
2021
38 cm x 56 cm
50
Dan, Alam pun Bertasbih
69
A
P
P
E
N
D
I
X
“WIKI PUTIH”
2021
76 cm x 56 cm
Dan, Alam pun Bertasbih
71
“DESA PETIR"
2022
76 cm x 56 cm
Dan, Alam pun Bertasbih
72
“SANG PENYINTAS”
2022
76 cm x 56 cm
Dan, Alam pun Bertasbih
73
"CURUG BATU TEMPEL BANDUNG"
2019
56 cm x 38 cm
Dan, Alam pun Bertasbih
74
“CATTLEYA ”
2021
76 cm x 56 cm
Dan, Alam pun Bertasbih
75
"NO MAN'S LAND"
2022
56 cm x 38 cm
Dan, Alam pun Bertasbih
76
Assalsmualaikum wr wb,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi
yang setinggi-tingginya atas bantuan simpati, moral maupun material dari saudara, bapak, Ibu,
sahabat=sahabat dan keluarga sekalian, yang tanpa bantuannya, tidak mungkin PAMERAN TUNGGAL
BASKORO SARDADI ini dapat terlaksana.
Terima kasih pada keluarga Alm Arifin Panigoro dan ibu Yani Panigoro dari Medco Energi Internasional
atas izin menyelenggarakan Pameran Tunggal Baskoro Sardadi di Gedung Energi.
Terima kasih dari lubuk hati yangg paling dalam pada ibu Raisis Panigoro atas kebesaran hatinya
menggantikan suami tercinta alm. Arifin Panigoro utk membuka pameran ini. Semoga Almarhum
sudah damai dan bahagia di sisi Allah Swt...Aamiin Yra...
Akhir kata, sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada bapak, ibu, saudara, sahabat-sahabat dan
keluarga tercinta. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua ini dengan kebaikan yang berlipat
ganda.....Aamiin YRA:
Kel. Susilo Suninto • Kel. Sumanadji Maknawi • Kel. Iwan Hadianto • Kel. Raysoeli Moeloek
• Kel. Dedi Panigoro • Kel. Rilo Sardadi • Kel. Zainal Arifin • Kel. Hartomo
• Kel. Ibu Susrinah Sanyoto Sastrowardojo • Kel. Ibu Sri Harmoko • Kel. Arya Abieta
• Kel. Bambang Oetoyo • Kel. Nurhida Duin • Kel. Kerry Riza • Kel. Susetyohadi • Kel. Yogianto
• Kel. Wisnu Murti Ardjo • Kel. Dibyo Hartono • Kel. Baroto Sardadi • Kel. Budiono Surasno
• Kel. Aryanto Saleh • Kel. Lani Sardadi • Kel. Hakim Natakusumah • Kel.Lily Aulia • Kel. Kusubandio
• Kel. Herbowo • Kel. Soenarko • Bpk. Iwan Johar • Kel. Achsan Hamid • Kel. Tatang Sujati
• Kel. Bambang Adisetioso • Kel. Sharmi Ranti Wiranatakusumah • Kel. Ibu Leni Sindhu
• Kel. Tembang Kenangan • Kel. Burhanudin Hamid • Kel. Ars61plus
Ucapan Terima Kasih
Tim Kerja: Rani Sumawinata, Irma Sampoerna, Irawati Bambang, Sharmi Ranti Wiranatakusumah.
Dan, Alam pun Bertasbih
77
PAMERAN
2001
ARPEL 21 GROUP (Arsitek Pelukis)
World Trade Centra building - Jakarta.
2001
CINTA TANAH AIR .
Jakarta
2002
ARPEL 21 GROUP
Jakarta
2004
ARPEL 21 GROUP.
Jakarta
2005
ARPEL 21 GROUP.
Jakarta
2006
ARPEL GROUP
Jakarta
2017
International Watercolor Society Indonesia (IWSI)
‘HERITAGE ART’
Fort Vredeburg Museum
Yogyakarta
2018
International Watercolor Society Indonesia.
Bentara Budaya - Jakarta
2018
Tlaloc Museum - Mexico
2019
Mexico
2019
International Watercolor Society Vietnam,
The 3rd International Watercolor Bienale - Vietnam
2019
International Watercolor Society India,
India
2019
International Wotercolor Society Indonesia,
Nusa Dua - Bali
Lahir			 : Probolinggo, 21 Januari 1944
Pendidikan 		 : Arsitektur ITB
Pengalaman kerja : Biro Arsitek At 6, Urban designer ; International Watercolor Society Indonesia
Biografi
Dan, Alam pun Bertasbih
78
FINAL_E-Catalogue Lukisan BASKORO 2023.pdf

FINAL_E-Catalogue Lukisan BASKORO 2023.pdf

  • 1.
    B A SK O R O S A R D A D I KESAN DALAM CAT AIR Dan, Alam pun Bertasbih
  • 2.
    KARYA BASKORO SARDADI 2023 KESAN DALAMCAT AIR PAMERAN LUKISAN TUNGGAL The Energy Building, Mezzanine Floor, SCBD Lot.11 A, Jl. Jend Sudirman Kav 52 - 53 Jakarta Selatan. Dan, Alam pun Bertasbih
  • 3.
    Baskoro Sardadi seorangarsitek lulusan ITB, sejak tahun 1990 memulai hobi baru dan secara serius menjadi pelukis water color. Merencanakan Pameran Tunggal yg sedianya akan dilaksanakan pada bulan April 2020. Namun dgn adanya Pandemi yg melanda Indonesia maupun dunia pameran terpaksa kami tunda. Alhamdulilah awal tahun ini, tanggal 23 Januari 2023, pameran ini dapat kami laksanakan. Dan dengan kebesaran hati Ibu Raisis Arifin Panigoro, untuk memenuhi dukungan almarhum Bapak Arifin Panigoro, telah bersedia membuka pameran kami ini. Dan, Alam pun Bertasbih 3
  • 4.
    UNTUK DETAIL DANKETERANGAN MENGENAI KOLEKSI BASKORO SARDADI Dapat menghubungi Baskoro Sardadi No. HP : 0857 9317 7520 Dan, Alam pun Bertasbih 4
  • 5.
    Sekapur Sirih Langit danbumi berkembang menuruti kaidah masing-masing. Juga seluruh isinya. Kunci dari kehidupan bersama adalah keseimbangan, ketepatan ukuran dan saling ketergantungan. Adanya kepatuhan bersama, menunjukkan bahwa masing-masing tunduk kepada Yang Maha Pengatur Tunggal. Seolah-olah masing- masing sudah gamblang akan tugas, wewenang, ukuran dan batasan bersama. Interkonektifitas ini selalu menarik kita, yang menjadi penonton sekalian aktor di pentas dunia, dalam memaknai arti kehidupan yang kita jalani. Pameran ini hanya sekelumit dari apa-apa yang melintas di perasaan sang pelukis. Interpretasi dari masing-masing penontonlah yang akan memperluas hal-hal yang tersirat pada lukisan yang dihadapi. Salah satu dari efek samping dari sebuah pameran lukisan adalah memicu ajang tukar pendapat. 5 Dan, Alam pun Bertasbih
  • 6.
    Pemilihan Ianggam impressionistik yangsering dijumpai, dianggap akan memungkinkan untuk bercerita secara nyata (realistik) atau pun virtual (abstraktif). Sungguh pun sebenarnya, tidak penting betul langgam mana yg dipakai dalam berdialog, selama 'bisa nyambung'. Bertasbih adalah kegiatan yang sangat personal sifatnya. Tidak ada hak seseorang untuk mencampuri orang lain dalam kegiatan ini. Narasi- narasi dan judul adalah bentuk campur tangan yang sangat tidak dianjurkan. Ini adalah bentuk yang halus untuk membingkai kepada sesuatu yg sudah disediakan. Namun demikian, pelukis mohon maaf sebesar-besarnya karena telah melakukan intervensi pada situasi kontemplatif ini. Mohon narasi dan pemberian judul yang ada bisa dianggap sebagai 'salam perkenalan' dalam memulai berdialog-ria. Untuk selanjutnya, mudah-mudahan pameran ini dapat menjadi ajang untuk bersilaturahmi dalam mensyukuri karunia Yang Maha Kuasa... 6 Dan, Alam pun Bertasbih
  • 7.
    Menebar Transedensi, MenuaiVisualisasi Jiwa “That is beautiful which is produced by the inner need, which springs from the soul”. -- Wassily Kandinsky (1866-1944) Awal abad ke-20, pelukis Rusia yang menjadi salah seorang perintis fundamen besar eksistensi seni rupa modern, dia menuliskan karya buku semisalnya Concerning The Spiritual in Art, berupaya keras di eranya mengadvokasi peran dimensi spiritualitas dalam mendorong penciptaan seni. Kandinsky mendobrak tatanan saat itu, dengan mengabaikan metode-metode kuno dalam melukis dengan melepaskan diri dari pengekangan dunia material yang membatasi dalam karya mereka. Seniman yang memercayai energi profetik—semangat transenden dalam diri ini, setia menggunakan pikiran tanpa hambatan dan emosi batin untuk menggali inspirasi, yang secara esensi menyalurkan kalbu terdalam dalam diri manusia alih-alih mewakili hanya masalah material. Dalam pameran solo pelukis Baskoro Sardadi dengan tajuk "Dan, Alam pun Bertasbih" kita merasakan warisan Kandinsky disana. Bukan dalam tampilan visual atau bentuk-bentuk abstraktif milik pelukis sohor dunia itu, yang berciri non-representasional dalam dunia wadag, namun Baskoro menekuni jejakjejak ekspresi lukisan-lukisan lansekap, bunga, pohon-pohon dan cakrawala yang justru bercorak lukisan-lukisan realis. Yang objek-objeknya menjadi semacam energi spiritual dengan bahasa perlambang. Elok pun unik dengan karakter-karakter Baskoro yang khas. Baskoro, menantang kita bersama bahwa pengalamanpengalaman yang ia rasakan dan pikirkan seperti sebuah kondisi kehausan spiritual—dalam sejumlah dimensi menekuri cara Kandinky berkarya. Baskoro, menuruti secara instingtif bagaimana ratusan tahun lampau Kandinsky melepaskan diri dari pengekangan dunia material—ke-duniawian dalam konteks yang non materi, yang membatasi karya dalam bentuk-bentuk, format-format dan pola-pola tertentu dan membebaskan ekspresinya dengan lukisan abstraktif. Dan, Alam pun Bertasbih 7
  • 8.
    Kemerdekaan dan pembebasanseperti itu, dalam konteks Baskoro adalah secara teknik formal, dalam batasan material, ia menggunakan teknik cat air yang melabrak “blurring” dan transparansi dengan karakter karya cat air kuno. Yang diwariskan seni lukis klasik China, dan biasa disebut dalam perspektif dunia Barat teknik basah. Sementara, dalam waktu yang sama Baskoro menggunakan teknik kering, dengan mengesampingkan sesekali karakter air yang mempesona dengan transparansinya meleleh di kertas gambar. Semua itu oleh Baskoro digabungkan dalam sebuah bahasa tuturan perlambang yang elok. Baskoro membangun dunia cat airnya menjadi seperti dunia diri, bertutur sembari menekuri semesta yang hening, sesekali bergelora dinamik pun diimbuhi warna-warna yang tegas dan tajam saling berpelukan di kertas lukisnya. Simbol dan Kesan-kesan yang Reflektif Sebagai seorang arsitek, yang seluruh hidupnya dibaktikan untuk memahami anatomi artifisial bangunan bukan berarti ia abai cara memahami dan menghayati anatomi tubuh yang hidup. Baskoro sebagai arsitek piawai dalam membangun konstruksi benda fisik mati dan yang hidup dalam sebuah cerita yang refektif tentang ia dan kita semua dalam semesta ke-Tuhanan. Ia semisal dalam menggambar anatomi ikan, sepertinya paham bagaimana mahluk itu berkelebat dan menyelam, bagaimana pohon-pohon dan daun-daun bergerak menyambut buaian angin atau tiba-tiba terkulainya daun lotus yang bersiap luruh. Ia kadang-kadang lembut memainkan brush stroke khas cat air yang mengesankan kelembutan dan tiba-tiba karyanya yang lain lantang merebah dalam warnawarna tajam sedikit kontras dengan teknik cat air yang kering . Secara keseluruhan ia bermain-main dengan khusuk dalam impresi, yakni kesan-kesan yang tentunya ini memudahkan ia memberi peluang untuk menggambarkan itikad-itikadnya dalam bahasa perlambang tadi. Mensugesti apresiasinya mengikuti narasi-narasi puitik tentang semesta ke-Tuhanan, lansekap sunyi atau terkadang menghablur keramaian dalam diam. Gambar-gambar bunga yang diperbesar tapi seakan bisu, komposisi lotus yang khidmat pun binatang-binatang yang memantulkan suara-suara Baskoro dalam batin transenden dirinya. Dan, Alam pun Bertasbih 8
  • 9.
    Makna-makna Simbol Spiritual Baskoromenyukai lambang-lambang, seperti judul pamerannya "Dan, Alam pun Bertasbih" sekaligus judul yang hampir serupa pada lukisannya “Dan, Semak pun Bertasbih” ia seakan menggiring kita tidak dalam kesunyian dan transparansi warna yang teduh, muram dan transparan; tapi sedikit ramai dengan warna merah berciprat, kehijauan semak yang seakan menantang langit dalam keriuhan komposisi. Tapi dari sana, seperti yang penulis simpulkan dari wawancara intens dengan Baskoro bahwa kearifan dan ketundukan justru tatkala kita bersinar, berwarna cerah dan sedang menggenggam dunia tapi ia sejatinya luruh dalam diam dan khidmat menyembah yang benar-benar Haq, sang Tuhan-Nya semesta diri dan alam. Semak-semak bukankah hanyalah tanaman-tanaman kecil, pendek, tak tinggi dan layaknya bersetia menjadi pesuruh-Nya? Ini sama sekali berseberangan dengan atmosfir yang lebih khidmat, namun juga menyentuh secara maknawi, yakni di lukisan yang memancing rasa penasaran, yakni: “The Senior Citizen”. Lukisan ini harmonis di dalam gambar komposisi duabelas kelopak-kelopak, tubuh dahan dan daun-daun bunga lotus. Baskoro disana membuat komposisi yang indah dan serasi; yang meng-hijau, kecoklatan, agak gelap sesekali di kelopak pun latar atas temaram kelir jingga, sementara karakter transparansi material cat airnya mengemuka. Segera kita menebak, inikah perlambang mereka yang telah berusia lanjut, sebagai warga negara senior membuahkan benih-benih untuk disemai, yang Baskoro katakan bahwa tatkala senja tiba, kelopak bunga Lotus rebah di air dan menyemai manfaat pada sang liyan. Tuturan yang puitik bahasa simbol ini sering diulang oleh Baskoro. Ia menerabas batas-batas proyeksi atas nama lansekap fotografis atau bunga-bunga tanpa nama yang elok dalam visual tapi memberi penanda pada kita tentang hidup dan kenapa kita berada dalam semesta ini? Percakapan diam tentang ke-Tuhanan perlahan-lahan menghampiri. Simbol lain, tentang air, kolam, bunga atau serumpun dedaunan, merupakan komposisi yang indah, pleasing eyes dan kita bisa menikmatinya berlama-lama. Dan, Alam pun Bertasbih 9
  • 10.
    Baskoro juga menyukaibayang-bayang temaram seperti sebuah sentuhan usai lukisan mendekati finalisasi dalam penciptaan, atau memberinya kesan-kesan seperti melihat sesuatu yang mengambang di air dalam latar dan dedaunan menunggang lembut diatasnya. Dari sebagian lukisan-lukisannya yang lain, yang beraroma kelir tajam warnanya, seperti ikan-ikan, ia beberapa kali mempresentasikan tentang sekumpulan ikan yang seolah terjebak di penjara-penjara torehan warna putih-putih dalam balutan latar yang berwarna-warni. Baskoro membawa ikan berpetualang pada simbol ke-Indonesiaan dengan ikan cupang. Dalam sejumlah serial ikan cupangnya, ia membubuhkan garis-garis putih tipis dan tebal. Seperti pengakuannya, ikan-ikan yang dilukisya dengan tekun itu sebenarnya adalah simbolisasi yang bernarasi bahwa ikan yang disiapkan untuk bertarung dalam dunia nyata; tapi dalam lukisannya digambarkan tersekat lembut tapi dalam satu alam air. Ia berimajinasi, seperti juga Indonesia yang majemuk tapi tetap satu saja; dan Baskoro mengakuinya ada hasrat melihat di masa usianya yang menuju senja bahwa negerinya tetap baik-baik saja dalam dinamika yang tentunya cepat dan berubah-ubah seperti hari ini, Tuhan semoga selalu beserta negeri tercinta. Baskoro, seniman yang memercayai manusia yang membawa beban profetik - membawa risalah kepemimpinan Illahiah di dunia, membawa kita kepada segala hal yang elok melampaui masalah material, melampaui yang wadag. Warisan Kandinsky di lukisan-lukisan Baskoro, jelas-jelas bukan lukisan yang abstraktif, justru membawa representasi lansekap, bunga, binatang, pohon-pohon dan cakrawala yang bercorak lukisan-lukisan realis dengan bahasa simbolik, luruh, diam, berkelebat dan tunduk dalam semesta Ke-Tuhanan ala dirinya. Bambang Asrini Widjanarko Kurator dan Penulis Seni Rupa Dan, Alam pun Bertasbih 10
  • 11.
    “BAYANG - BAYANG” 2022 56cm x 76 cm Dan, Alam pun Bertasbih 11
  • 12.
    Sambutan Hanya sedikit senimanlukis yang terobsesi pameran tunggal, salah satunya adalah saudara Baskoro Sardadi. Dia seorang sahabat yang pada akhirnya terujud juga pameran tunggalnya yang pertama. Saya ikut bangga karena keberaniannya dapat memahat sejarah seni rupa Indonesia, khususnya seni lukis cat air. Seperti biasa, saya selalu tidak akan mengomentari lukisan-lukisan teman jika saya diminta untuk memberi tulisan pengantar pameran sebagai sesama pelukis, karena itu bukan wilayah saya. Biarkan lukisan itu yang bicara tentang kekuatannya sendiri, karena setiap seniman selalu punya persepsi yang berbeda dan itu sah-sah saja. Sekali lagi saya ucapkan “Selamat berpameran tunggal!”, kepada sahabat saya mas Baskoro Sardadi. Barangkali perbuatan kita yang kecil ini bagai setetes air di lautan yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa. Tapi ingat, tanpa setetes air, tidak akan pernah terjadi sebuah lautan. Semoga pameran mas Baskoro Sardadi sukses dan dapat memotivasi atau membakar semangat teman-teman seniman untuk serius berkarya dan berani memiliki wacana pameran tunggal. Salam, Agus Budiyanto Penasehat International Watercolor Society Indonesia (IWS) Dan, Alam pun Bertasbih 12
  • 13.
    “BHINEKA TUNGGAL IKA” 2022 56cm x 76 cm 13 Dan, Alam pun Bertasbih
  • 14.
    Sambutan Assalamualaikum Wr.Wb. Puji syukurkita semua ucapkan kehadirat Tuhan YME bahwa kita dikaruniai kesehatan yang baik, berkesempatan hadir dalam Acara Pameran Lukisan Karya Bapak Baskoro Sardadi dengan tema “Dan, Alam pun Bertasbih”, hari ini. Saya kembali teringat sekitar bulan Januari tahun 2020, Saya dan Almarhum suami (Bapak Arifin Panigoro) menerima kedatangan Bapak Baskoro Sardadi beserta timnya bermaksud ingin mengadakan pameran tunggal bertempat di Gedung Medco Energi sekaligus meminta Almarhum untuk membuka pameran. Disepakati dan disambut baik oleh Almarhum Bapak Arifin Panigoro. Maka, dalam mendukung Bapak Baskoro dan menghormati keinginan almarhum Bapak Arifin Panigoro, saya mewakili almarhum membuka pameran Lukisan hari ini. Kita patut apresiasi semangat dari Bapak Baskoro untuk mempersiapkan pameran ini meskipun sempat tertunda selama 3 tahun. Kegigihan dan semangat beliau terlihat pada karya koleksinya yang Indah, yang diciptakan selama masa pandemic ini. Konsep dan tema pameran beliau mengingatkan bahwa, proses perjalanan hidup seseorang harus senantiasa dipenuhi dengan rasa syukur, senantiasa mengingat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagai pencipta yang memberi rahmat dan anugerah kepada setiap hamba-Nya dengan menciptakan alam untuk keberlangsungan umat manusia. Saya ucapkan selamat atas keberhasilan pameran tunggal Bapak Baskoro yang terlaksana dengan baik. Semoga kedepan, karyanya dapat menginspirasi kita semua. Wassalamualaikum Wr. Wb. Raisis Arifin Panigoro Dan, Alam pun Bertasbih 14
  • 15.
  • 16.
    “HUJAN YANG TERTUNDA” 2022 56cm x 76 cm 1 Dan, Alam pun Bertasbih 16
  • 17.
    “TURUNNYA BERKAH” 2022 56 cmx 76 cm 2 Dan, Alam pun Bertasbih 17
  • 18.
    “MULAI MENGUNING” 2020 56 cmx 76 cm 3 Dan, Alam pun Bertasbih 18
  • 19.
    “FESTIVAL BEBEGIG” 2022 56 cmx 76 cm 4 Dan, Alam pun Bertasbih 19
  • 20.
    “CARUT MARUT PASCAPANEN” 2020 56 cm x 76 cm 5 Dan, Alam pun Bertasbih 20
  • 21.
    “TURUNNYA BERKAH” 2022 56 cmx 76 cm 2 Dan, Alam pun Bertasbih 21
  • 22.
    “MULAI MENGUNING” 2020 56 cmx 76 cm 3 Dan, Alam pun Bertasbih 22
  • 23.
    “FESTIVAL BEBEGIG” 2022 56 cmx 76 cm 4 Dan, Alam pun Bertasbih 23
  • 24.
    “CARUT MARUT PASCAPANEN” 2020 56 cm x 76 cm 5 Dan, Alam pun Bertasbih 24
  • 25.
    “PERSIAPAN MUSIM TANAM” 2022 56cm x 76 cm 6 Dan, Alam pun Bertasbih 25
  • 26.
    “MEREKA PUNYA HAKDI SITU” 2022 76 cm x 56 cm 7 Dan, Alam pun Bertasbih 26
  • 27.
    “HUJAN ES DIDIENG” 2021 56 cm x 76 cm 8 Dan, Alam pun Bertasbih 27
  • 28.
    “CHILLY MORNING” 2022 76 cmx 56 cm 9 Dan, Alam pun Bertasbih 28
  • 29.
    “EMAS DI LANGIT” 2022 76 cm x 56 cm 10 Dan, Alam pun Bertasbih 29
  • 30.
    “KEMBANG SEPATU” 2021 76 cmx 56 cm 11 Dan, Alam pun Bertasbih 30
  • 31.
    “SELADA MERAH ” 2022 76cm x 56 cm 12 Dan, Alam pun Bertasbih 31
  • 32.
    “BHINEKA TUNGGAL IKA” 2022 76cm x 56 cm 13 Dan, Alam pun Bertasbih 32
  • 33.
    “WIJAYAKUSUMA ” 2022 76 cmx 56 cm 14 Dan, Alam pun Bertasbih 33
  • 34.
    “REKAM ULANG” 2022 76 cmx 56 cm 15 Dan, Alam pun Bertasbih 34
  • 35.
    “DAN, SEMAKPUN BERTASBIH” 2022 76 cm x 56 cm 16 Dan, Alam pun Bertasbih 35
  • 36.
    “MASING-MASING PUNYA WAKTUNYA” 2021 76 cmx 56 cm 17 Dan, Alam pun Bertasbih 36
  • 37.
    “BUNGA-BUNGA DI TOKOSEBELAH” 2021 56 cm x 76 cm 18 Dan, Alam pun Bertasbih 37
  • 38.
    “TENGAH MALAM DIBEDUGUL” 2020 56 cm x 76 cm 19 Dan, Alam pun Bertasbih 38
  • 39.
    “TENGGER YANG PERKASA” 2020 56cm x 76 cm 20 Dan, Alam pun Bertasbih 39
  • 40.
    “THE SENIOR CITIZENS” 2021 76cm x 56 cm 21 Dan, Alam pun Bertasbih 40
  • 41.
    “MELATI AIR #1” 2022 76cm x 56 cm 22 Dan, Alam pun Bertasbih 41
  • 42.
    “BAYANG -BAYANG #1” 2022 76cm x 56 cm 23 Dan, Alam pun Bertasbih 42
  • 43.
    “BAYANG - BAYANG#2” 2022 76 cm x 56 cm 24 Dan, Alam pun Bertasbih 43
  • 44.
    “KUPU-KUPU BIRU” 2022 76 cmx 56 cm 25 Dan, Alam pun Bertasbih 44
  • 45.
    “CUPANG- CUPANG” 2022 76 cmx 56 cm 26 Dan, Alam pun Bertasbih 45
  • 46.
    “KOI - KOI” 2022 76cm x 56 cm 27 Dan, Alam pun Bertasbih 46
  • 47.
    “KERAPU - KERAPU" 2021 76cm x 56 cm 28 Dan, Alam pun Bertasbih 47
  • 48.
    “OSKAR - OSKAR” 2021 76cm x 56 cm 29 Dan, Alam pun Bertasbih 48
  • 49.
    “PARA DEWA LANGIT" 2022 76cm x 56 cm 30 Dan, Alam pun Bertasbih 49
  • 50.
    "TEROMPETAN" 2022 56 cm x38 cm 31 Dan, Alam pun Bertasbih 50
  • 51.
    "AWAL MUSIM TANAM" 2020 56cm x 38 cm 32 Dan, Alam pun Bertasbih 51
  • 52.
    "PINANG SIRIH #2" 2022 56 cm x 38 cm 33 Dan, Alam pun Bertasbih 52
  • 53.
    "PINANG SIRIH #3" 2020 56 cm x 38 cm 34 Dan, Alam pun Bertasbih 53
  • 54.
    "FOLIAGE" 2020 56 cm x38 cm 35 Dan, Alam pun Bertasbih 54
  • 55.
    "DEWS AND NEEDLES" 2020 56cm x 38 cm 36 Dan, Alam pun Bertasbih 55
  • 56.
    "MELATI" 2020 56 cm x38 cm 37 Dan, Alam pun Bertasbih 56
  • 57.
    "PRINCESS FUCHIA" 2020 56 cmx 38 cm 38 Dan, Alam pun Bertasbih 57
  • 58.
    "WIJAYAKUSUMA TASBIH" 2022 56 cmx 38 cm 39 Dan, Alam pun Bertasbih 58
  • 59.
    "EMBUN DAN MAWAR" 2021 56cm x 38 cm 40 Dan, Alam pun Bertasbih 59
  • 60.
    "LOTUS DAN CAPUNG" 2021 56cm x 38 cm 41 Dan, Alam pun Bertasbih 60
  • 61.
    "CANANGIUM ODORATUM" 2021 56 cmx 38 cm 42 Dan, Alam pun Bertasbih 61
  • 62.
    "OLD SOLDIER NEVERDIE" 2020 38 cm x 56 cm 43 Dan, Alam pun Bertasbih 62
  • 63.
    "SELAMAT PAGI EMAK" 2022 56cm x 38 cm 44 Dan, Alam pun Bertasbih 63
  • 64.
    "KAWAH IJEN" 2019 38 cmx 56 cm 45 Dan, Alam pun Bertasbih 64
  • 65.
    “TENGGER YANG PERKASA” 2019 38cm x 56 cm 46 Dan, Alam pun Bertasbih 65
  • 66.
    "PURA, PASAR UBUD" 2022 56cm x 38 cm 47 Dan, Alam pun Bertasbih 66
  • 67.
    "PARA PENGOLAH TANAH" 2021 56cm x 38 cm 48 Dan, Alam pun Bertasbih 67
  • 68.
    "THE MANTIS SHRIMP" 2021 56cm x 38 cm 49 Dan, Alam pun Bertasbih 68
  • 69.
    “TTHE LION FISH” 2021 38cm x 56 cm 50 Dan, Alam pun Bertasbih 69
  • 70.
  • 71.
    “WIKI PUTIH” 2021 76 cmx 56 cm Dan, Alam pun Bertasbih 71
  • 72.
    “DESA PETIR" 2022 76 cmx 56 cm Dan, Alam pun Bertasbih 72
  • 73.
    “SANG PENYINTAS” 2022 76 cmx 56 cm Dan, Alam pun Bertasbih 73
  • 74.
    "CURUG BATU TEMPELBANDUNG" 2019 56 cm x 38 cm Dan, Alam pun Bertasbih 74
  • 75.
    “CATTLEYA ” 2021 76 cmx 56 cm Dan, Alam pun Bertasbih 75
  • 76.
    "NO MAN'S LAND" 2022 56cm x 38 cm Dan, Alam pun Bertasbih 76
  • 77.
    Assalsmualaikum wr wb, Padakesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas bantuan simpati, moral maupun material dari saudara, bapak, Ibu, sahabat=sahabat dan keluarga sekalian, yang tanpa bantuannya, tidak mungkin PAMERAN TUNGGAL BASKORO SARDADI ini dapat terlaksana. Terima kasih pada keluarga Alm Arifin Panigoro dan ibu Yani Panigoro dari Medco Energi Internasional atas izin menyelenggarakan Pameran Tunggal Baskoro Sardadi di Gedung Energi. Terima kasih dari lubuk hati yangg paling dalam pada ibu Raisis Panigoro atas kebesaran hatinya menggantikan suami tercinta alm. Arifin Panigoro utk membuka pameran ini. Semoga Almarhum sudah damai dan bahagia di sisi Allah Swt...Aamiin Yra... Akhir kata, sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada bapak, ibu, saudara, sahabat-sahabat dan keluarga tercinta. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua ini dengan kebaikan yang berlipat ganda.....Aamiin YRA: Kel. Susilo Suninto • Kel. Sumanadji Maknawi • Kel. Iwan Hadianto • Kel. Raysoeli Moeloek • Kel. Dedi Panigoro • Kel. Rilo Sardadi • Kel. Zainal Arifin • Kel. Hartomo • Kel. Ibu Susrinah Sanyoto Sastrowardojo • Kel. Ibu Sri Harmoko • Kel. Arya Abieta • Kel. Bambang Oetoyo • Kel. Nurhida Duin • Kel. Kerry Riza • Kel. Susetyohadi • Kel. Yogianto • Kel. Wisnu Murti Ardjo • Kel. Dibyo Hartono • Kel. Baroto Sardadi • Kel. Budiono Surasno • Kel. Aryanto Saleh • Kel. Lani Sardadi • Kel. Hakim Natakusumah • Kel.Lily Aulia • Kel. Kusubandio • Kel. Herbowo • Kel. Soenarko • Bpk. Iwan Johar • Kel. Achsan Hamid • Kel. Tatang Sujati • Kel. Bambang Adisetioso • Kel. Sharmi Ranti Wiranatakusumah • Kel. Ibu Leni Sindhu • Kel. Tembang Kenangan • Kel. Burhanudin Hamid • Kel. Ars61plus Ucapan Terima Kasih Tim Kerja: Rani Sumawinata, Irma Sampoerna, Irawati Bambang, Sharmi Ranti Wiranatakusumah. Dan, Alam pun Bertasbih 77
  • 78.
    PAMERAN 2001 ARPEL 21 GROUP(Arsitek Pelukis) World Trade Centra building - Jakarta. 2001 CINTA TANAH AIR . Jakarta 2002 ARPEL 21 GROUP Jakarta 2004 ARPEL 21 GROUP. Jakarta 2005 ARPEL 21 GROUP. Jakarta 2006 ARPEL GROUP Jakarta 2017 International Watercolor Society Indonesia (IWSI) ‘HERITAGE ART’ Fort Vredeburg Museum Yogyakarta 2018 International Watercolor Society Indonesia. Bentara Budaya - Jakarta 2018 Tlaloc Museum - Mexico 2019 Mexico 2019 International Watercolor Society Vietnam, The 3rd International Watercolor Bienale - Vietnam 2019 International Watercolor Society India, India 2019 International Wotercolor Society Indonesia, Nusa Dua - Bali Lahir : Probolinggo, 21 Januari 1944 Pendidikan : Arsitektur ITB Pengalaman kerja : Biro Arsitek At 6, Urban designer ; International Watercolor Society Indonesia Biografi Dan, Alam pun Bertasbih 78