Dokumen tersebut membahas tentang optimasi campuran minyak, surfaktan, dan kosurfaktan untuk membuat sediaan nanoemulsi spontan (SNES) dari minyak jintan hitam. Hasil optimasi menunjukkan bahwa campuran terbaik terdiri dari minyak kelapa murni, Cremophor RH40 sebagai surfaktan, dan polietilen glikol 400 sebagai kosurfaktan dengan perbandingan 1:7:2. SNES minyak jintan hitam yang dihasilkan memil

1. K E L O M P O K 3
Thuzar M0613044
Alfath Rizky Widosambari M0614003
Anggun Nurus Solikhah M0614005
Ariiq Azmi Rofiqi Sulkhan M0614007
Awan Indra Yudha M0614010
Bayu Anggoro Saputro M0614011
Farah Nadia M0614018
Ika Atiqa Luthfia M0614027
M Ainurridha M0614030
Magdalena Wahyu K M0614031
Mega Rachmawati M0614033
Nur Diniyah Indra M0614042
Raissa Kurnia Putri M0614044
Riskiana Amalia M0614050
Tya Octavia Herawati M0614055
Urbah Fatimah Aditri M0614056
Sgobariyah M0614060

3. efek antiinflamsi yang cukup kuat
minyak menguap
Dan timokuinon
aktivitas antiinflamsi lebih
besar
minyak jintan hitam

4. minyak jintan hitam
(fixed oil) kelarutan rendah dalam air
kecepatan pelarutan kecil
bioavailabilitas buruk
PENINGKATAN KECEPATAN
KELARUTAN
bioavailabilitas meningkat SNEDDS / SNES

5. Bahan
- Minyak jintan hitam
- Thimokuinon (Sigma Aldrich)
- Minyak kelapa murni
- Minyak zaitun
- Polisorbat 80 (Tween 80)
- Polisorbat 20 (Tween 20)
- Cremophor RH40
- Polietilen glikol 400 (PEG 400)
- Karagenan λ (Sigma Aldrich)
- Piroxicam
- Karboksimetilselulosa natrium (CMC-Na)
- Metanol pro HPLC
- Aqua deion
- Aqua bidest.
Alat
- Neraca analitik (Mettler Toledo R XS205)
- Pengaduk magnetik Stirrer (IKA® RW 20 Digital)
- Sonikator tipe bath (Nagoya S Ultrasonic
Cleaner GB- 928)
- HPLC (Hewlett Packard)
- Kolom HPLC (Phenomenex® Luna C18)
- Particle analyzer
(DelsaTM Nano C Particle Analyzer Beckman Coulter)
- Viskometer (Brook􀏐ield® DV)
- Transmission Electron Microscopy
(TEM, JEOL JEM 1400)
- pH meter (Mettler ToledoR S20)
- Mikropipet (Bio-Rad®)
- Alat mikrosentrifugasi (Hsiang Tai®)
- Vortex (IKAR Genius 3) plethysmometer
- Alat gelas

6. Pembuatan SNEDDS / SNES dilakukan dengan melakukan optimasi
campuran minyak dengan surfaktan dan kosurfaktan
Minyak :
- VCO
- Minyak Zaitun
Surfaktan :
- Tween 20
- Tween 80
- Cremophor RH40
Co-Surfaktan :
- PEG 400

7. MINYAK SURFAKTAN CO- SURFAKTAN
1 : 8 : 1 1 : 7 : 2 2 : 7 : 1
WAKTU PENGADUKAN
10 ; 15 ; 30 ; 45 ; 60 ; 90 ; 120 menit
WAKTU SONIKASI
15 ; 20 ; 30 ; 45 ; 60 menit
VARIASI JUMLAH MINYAK JINTEN HITAM
30 ; 50 ; 75 ; 100 ; 150 ; 175 ; 200 ; 250 μL
: :

8. Hasil Optimasi
MINYAK SURFAKTAN CO- SURFAKTAN: :
VCO CREMOPHOR RH40 PEG 400: :
1 7 2: :
WAKTU PENGADUKAN
120 menit
WAKTU SONIKASI
60 menit
JUMLAH MINYAK JINTEN HITAM
200 μL / 1 gram fase minyak

9. Tampilan Visual
Sediaan Nanoemulsi Spontan (SNES)/(SNEDDS)
 Secara visual, nanoemulsi
terlihat jernih dan transparan
 Diameter globulnya jauh lebih
kecil dibandingkan dengan
panjang gelombang optis dari
spektrum sinar tampak,
sehingga menyebabkan
penghamburan cahaya sangat
lemah

10. Morfologi
Sediaan Nanoemulsi Spontan (SNES)/(SNEDDS)
 Hasil analisis TEM
menunjukkan globul SNES
minyak jintan hitam memiliki
ukuran globul kurang dari 100 nm
dengan bentuk sferis

11. Dispersibilitas & Waktu Pembentukan Emulsi
Sediaan Nanoemulsi Spontan (SNES)/(SNEDDS)
 Dispersibilitas
SNES minyak jintan hitam terdispersi membentuk emulsi dengan
tampilan visual yang transparan
 Waktu Pembentukan Emulsi
Pembentukan emulsi SNES minyak jintan hitam terjadi secara
spontan dengan kecepatan pengadukan rendah terjadi pada menit
ke 9,17 ± 0,015 menit
Salah satu syarat SNEDDS adalah memiliki ukuran 1-100 nm dan kecepatan
pembentukan emulsi < 1 menit
Pada percobaan ini ukuran partikel sudah memenuhi, tetapi waktu
pembentukannya belum memenuhi

12. Stabilitas Fisik
Sediaan Nanoemulsi Spontan (SNES)/(SNEDDS)
 Uji Sentrifugasi
SNES cukup stabil pada penyimpanan  tidak adanya pemisahan
antara fase minyak dan
fase air