Dokumen ini membahas tentang adab pergaulan muslim secara umum. Adab pergaulan yang baik meliputi melaksanakan interaksi sosial sesuai norma kemasyarakatan dan hukum syara', serta menghormati hak dan kewajiban sesama. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip adab pergaulan dalam Islam seperti menyayangi sesama muslim, tidak menyakiti orang lain, merendahkan diri, menghormati yang lebi
4. PERGAULAN YANG BAIK
Pergaulan yang baik ialah melaksanakan pergaulan menurut
norma-norma kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan
hukum syara’, serta memenuhi segala hak yang berhak
mendapatkannya masing-masing menurut kadarnya.
Kemaslahatan
5. Secara garis besar pergaulan itu dapat
dilihat dari beberapa lapisan
LEBIH MUDA
SETARAF
LEBIH MUDA
6. Adab Bergaul dalam Islam
Menyukai untuk saudara seagama apa yang disukai untuk dirinya
sendiri, dan membendi untuk mereka apa yang dibenci untuk dirinya
sendiri. Rasulallah saw bersabda: Tidak beriman seseorang di antara
kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri. (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak menyakiti seorang Muslim, baik dengan perbuatannya, maupun
dengan perketaannya. Sebagaimana Rasulallah saw bersabda: Seorang
Muslim ialah yang mendapat selamat sekalian Muslim dari gangguan
lidah dan tangannya. Dan seseorang muhajir ialah orang yang hijrah
meninggalkan dari segala larangan Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)
Berlaku tawadhu’ (merendahkan diri) kepada sesame saudara: jangan
sekali-kali menyombongkan diri terhadap orang-orang di sekitarnya.
Rasulallah saw bersabda: Bahwasanya Allah telah mewahyukan
kepadaku bertawadhu’ (merendahkan diri) hingga tidak ada seorangpun
yang menganiaya terhadap lainnya, dan tidak seorang yang
menyombongkan dirinya terhadap yang lainnya. (HR. Muslim)
7. Menghormati orang yang tua dan mengasihani orang-orang yang lebih
muda. Rasulallah saw bersabda: Tidak termasuk golongan kami orang
yang tidak menyayangi kepada orang yang lebih kecil (muda) dan tidak
mengetahui kewajibannya terhadap orang yang lebih besar (tua).
Bukanlah termasuk golongan kami orang yang menipu kami. Seorang
mu’min tidak/ belum dikatakan beriman sehingga ia mencintai orang
mu’min yang lain, seperti mencintai terhadap diri sendiri. (HR Thabrani
dan Dhamrah)
Menghadapi manusia dengan muka yang manis sebagaimana
Rasulallah saw bersabda: senyumanmu (bermuka manis) untuk
saudaramu adalah sedekah, dan amar ma'rufmu serta nahi mungkarmu
juga shadaqah, dan memberikan petunjuk kepada laki-laki (atau kepada
siapa saja) yang ada di bumi yang sedang sesat, bagimu merupakan
shadaqah. Dan (apabila engkau suka) menyingkirkan batu atau duri atau
tulang-tulang yang mengganggu jalan bagimu, merupakan shadaqah.
(HR. Bukhari)
Tidak mudah mendengar berita-berita buruk yang disampaikan orang
lain. Tentang keburukan dirinya. Sebagaimana Nabi saw bersabda:
Tidak akan masuk surge bagi orang senang adu domba. (HR. Bukhari-
Muslim dari Khudzaifah)
8. Memelihara kehormatan seseorang, jiwa dan hartanya dari aniaya
orang lain. Seorang Muslim yang baik, apabila menemui orang-
orang yang suka mengadu domba, janganlah ikut menyambung
pembicaraan itu, sebaiknya bersikap diam, sebagaimana Nabi saw
bersabda: Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya dari
belakang, niscaya Allah akan menutupi api neraka dari mukanya
pada hari kiamat. (HR. Thabrani)
Menempatkan seseorang pada tempatnya; menghormati dan
memuliakannya secara proporsional, sebagaimana sabda Nabi
saw: Tempatkanlah manusia di tempat mereka masing-masing.
(HR. Abu Dawud).
TERIMA KASIH