Sabda Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa salah satu ajaran para nabi sebelumnya yang masih dikenal manusia adalah "Jika tidak malu, berbuatlah sesukamu." Rasa malu memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam agama karena merupakan salah satu ajaran para nabi yang tak pernah sirna. Ulama berbeda pendapat dalam tafsiran sabda Nabi tentang "berbuatlah sesukamu" yakni sebagai perintah atau ancaman/ber
1. Miliki Sifat Malu
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri rodhiyallohu ‘anhu Dia berkata:
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Sesungguhnya sebagian
ajaran yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah:
‘Bila kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu.” (HR Bukhari)
Malu, Ajaran Para Nabi Yang Tak Pernah Sirna
Ajaran para nabi, sejak nabi pertama hingga nabi terakhir, ada yang sudah sirna dan
ada yang tidak. Di antara ajaran yang tidak pernah sirna adalah rasa malu. Hal ini
menunjukkan bahwa rasa malu memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam
agama. Oleh karena itu harus mendapat perhatian yang mendalam.
Jika Tak Punya Rasa Malu Berbuatlah Sesukamu!
Ulama berbeda pendapat dalam memahami sabda Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam:
“berbuatlah sesukamu”, sebagian memahami sebagai perintah dan sebagian yang
lain memahami bukan sebagai perintah. Ulama yang memahami sebagai perintah,
menjelaskan bahwa jika sesuatu yang hendak diperbuat tidak mendatangkan rasa
malu maka lakukanlah sesuai dengan yang diinginkan. Dan ulama yang memahami
bukan sebagai perintah, ada dua penjelasan yaitu:
1. Maknanya sebagai ancaman. Ancaman bagi yang tidak memiliki rasa malu
yang berbuat memperturutkan hawa nafsunya.
2. Maknanya sebagai berita. Memberitakan barang siapa yang tidak memiliki
rasa malu pasti akan berbuat sesuka hatinya.
3. Semua pendapat di atas memiliki kemungkinan benar.