SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, 
ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas 
mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak 
nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati 
tidak sedang berada di kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar 
menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa 
ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati 
Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di 
kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, 
ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam 
Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. 
Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau 
sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” 
tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun 
menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan 
menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. 
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas 
ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada paraPasca 
penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, 
ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas 
mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak 
nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati 
tidak sedang berada di kantor.
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar 
menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa 
ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati 
Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di 
kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, 
ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam 
Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. 
Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau 
sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” 
tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun 
menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan 
menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. 
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas 
ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin 
dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. pemimpin 
dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca 
penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, 
ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas 
mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak 
nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati 
tidak sedang berada di kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar 
menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa 
ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi.
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati 
Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di 
kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, 
ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam 
Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. 
Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau 
sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” 
tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun 
menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan 
menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. 
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas 
ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin 
dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca 
penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, 
ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas 
mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak 
nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati 
tidak sedang berada di kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar 
menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa 
ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati 
Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di 
kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, 
ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media.
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam 
Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. 
Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau 
sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” 
tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun 
menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan 
menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. 
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas 
ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para 
pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” 
paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. 
Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan 
lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma.
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor.
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi.
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan.
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media.
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan.
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya.
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir.
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor.
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi.
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan.
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media.
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan.
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir. 
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya.
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. 
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun 
pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - 
lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. 
Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari 
mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. 
Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh 
Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja 
registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di 
kantor. 
Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin 
menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua 
periode itu merupakan sosok panutan. 
”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan 
masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di 
sebuah warung kopi. 
Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan 
sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan 
cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana 
Kusuma. 
”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi 
Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” 
ungkapnya di hadapan awak media. 
Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang 
disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak 
ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari 
semua kecamatan akan hadir.
”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, say a 
bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat 
Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai 
Nasdem Bangkalan. 
Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad 
Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - 
anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin 
baru di Bangkalan ini,” tegasnya. 
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan 
Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang 
pun bisa berdiri bebas di atas hukum. 
”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada 
Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada 
hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan 
sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

More Related Content

Viewers also liked

Coupons grid’s facebook contest
Coupons grid’s facebook contestCoupons grid’s facebook contest
Coupons grid’s facebook contestcouponsgrid
 
Etuma Customer Feedback Analysis - how to keep your customers loyal
Etuma Customer Feedback Analysis - how to keep your customers loyalEtuma Customer Feedback Analysis - how to keep your customers loyal
Etuma Customer Feedback Analysis - how to keep your customers loyalEtuma
 
условия конкурсы информатики_2015
условия конкурсы информатики_2015условия конкурсы информатики_2015
условия конкурсы информатики_2015metod_1
 
Kansallinen cleantech-investointifoorumi
Kansallinen cleantech-investointifoorumiKansallinen cleantech-investointifoorumi
Kansallinen cleantech-investointifoorumiGreenStream Network Ltd
 
Cardiopatie e problematiche psicogeriatriche
Cardiopatie e problematiche psicogeriatricheCardiopatie e problematiche psicogeriatriche
Cardiopatie e problematiche psicogeriatricheangelo1958-bs
 
новітні технології навчання учнів на уроках української мови та літератури
новітні технології навчання учнів на уроках української мови та літературиновітні технології навчання учнів на уроках української мови та літератури
новітні технології навчання учнів на уроках української мови та літературиmetod_1
 
Unsupervised approach to deduce schema and extract data from template web pages
Unsupervised approach to deduce schema and extract data from template web pagesUnsupervised approach to deduce schema and extract data from template web pages
Unsupervised approach to deduce schema and extract data from template web pagesIAEME Publication
 
Analysis of a bidirectional isolated dc – dc converter for hybrid system
Analysis of a bidirectional isolated dc – dc converter for hybrid systemAnalysis of a bidirectional isolated dc – dc converter for hybrid system
Analysis of a bidirectional isolated dc – dc converter for hybrid systemIAEME Publication
 

Viewers also liked (10)

Coupons grid’s facebook contest
Coupons grid’s facebook contestCoupons grid’s facebook contest
Coupons grid’s facebook contest
 
Etuma Customer Feedback Analysis - how to keep your customers loyal
Etuma Customer Feedback Analysis - how to keep your customers loyalEtuma Customer Feedback Analysis - how to keep your customers loyal
Etuma Customer Feedback Analysis - how to keep your customers loyal
 
условия конкурсы информатики_2015
условия конкурсы информатики_2015условия конкурсы информатики_2015
условия конкурсы информатики_2015
 
Kansallinen cleantech-investointifoorumi
Kansallinen cleantech-investointifoorumiKansallinen cleantech-investointifoorumi
Kansallinen cleantech-investointifoorumi
 
Cardiopatie e problematiche psicogeriatriche
Cardiopatie e problematiche psicogeriatricheCardiopatie e problematiche psicogeriatriche
Cardiopatie e problematiche psicogeriatriche
 
новітні технології навчання учнів на уроках української мови та літератури
новітні технології навчання учнів на уроках української мови та літературиновітні технології навчання учнів на уроках української мови та літератури
новітні технології навчання учнів на уроках української мови та літератури
 
Unsupervised approach to deduce schema and extract data from template web pages
Unsupervised approach to deduce schema and extract data from template web pagesUnsupervised approach to deduce schema and extract data from template web pages
Unsupervised approach to deduce schema and extract data from template web pages
 
Wegcijferen
Wegcijferen Wegcijferen
Wegcijferen
 
Reflection Paper
Reflection PaperReflection Paper
Reflection Paper
 
Analysis of a bidirectional isolated dc – dc converter for hybrid system
Analysis of a bidirectional isolated dc – dc converter for hybrid systemAnalysis of a bidirectional isolated dc – dc converter for hybrid system
Analysis of a bidirectional isolated dc – dc converter for hybrid system
 

sapi di tangkep

  • 1. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada paraPasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor.
  • 2. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi.
  • 3. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media.
  • 4. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma.
  • 5. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor.
  • 6. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.
  • 7. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -
  • 8. anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak
  • 9. ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi.
  • 10. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja
  • 11. registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada
  • 12. hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan.
  • 13. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media.
  • 14. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan.
  • 15. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.
  • 16. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya.
  • 17. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir.
  • 18. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan
  • 19. cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor.
  • 20. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.
  • 21. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -
  • 22. anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak
  • 23. ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi.
  • 24. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja
  • 25. registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada
  • 26. hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan.
  • 27. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media.
  • 28. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan.
  • 29. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.
  • 30. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya.
  • 31. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir.
  • 32. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, say a bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.