Yesus menyembuhkan orang tuli dan bisu, menunjukkan kekuasaan-Nya sebagai Mesias. Ia membuka tuli dan bisu untuk berbicara, menjadikan segala sesuatu baik seperti yang dinubuatkan para nabi. Kita harus terbuka pada karya penyembuhan Yesus dan menjadi saksi keselamatan-Nya.
1. Efata!
Ia menjadikan
segalanya baik!
Minggu Biasa XIII (8-9 Sept 2012)
2. Duhh…..panca indraku!!
• Seandainya aku tuli atau bisu atau buta
bukan sejak lahir……..bisakah aku
menerimanya?
• Setiap orang pasti menginginkan fisik
yang sempurna.
• Ketidaksempurnaan fisik bukanlah aib
atau kutukan.
• Jangan pernah merendahkan para
difabel.
3. Yesus menyembuhkan: Efata!
• Orang tuli dan gagap itu
disembuhkan Yesus tidak hanya dg
kata-kata tetapi sentuhan dan
dipisahkan dari orang banyak.
• Yesus melarang utk menceritakan
penyembuhan itu agar rahasia
mesianitas-Nya terjaga sampai
pada saatnya tiba.
• “Ia menjadikan segala-galanya
baik! Yg tuli dijadikan-Nya
mendengar, yg bisu dijadikan-Nya
berbicara.”
4. Yesus sungguh Mesias!
• Reaksi orang-orang
mengingatkan pada nubuat para
nabi akan hari Tuhan saat
Mesias datang menyelamatkan
(Bacaan I) dan juga kisah
penciptaan (Kitab Kejadian)
• Melalui dan di dalam Yesus, Allah
telah memulihkan ciptaan-Nya
yang rusak.
• Mulailah zaman Mesias,
keselamatan akhir zaman yang
dinubuatkan para nabi, “Allah
sendiri datang menyelamatkan
engkau” (Yes 35:4).
5. Tuli & Bisukah Aku?
• Dalam konteks sosial, ketulian dan
kebutaan membuat kita kurang tanggap
situasi.
• Banyak orang justru menulikan telinga
dan membutakan mata: acuh tak acuh,
diskriminatif (Bacaan II)
• Maukah kita disembuhkan oleh Yesus
atau menegarkan diri utk tetap tuli dan
buta?
6. Pesan untuk kita
• Jangan tutup telinga & mata budi-
hati kita pada Sabda Tuhan supaya
kita menjadi murid-murid-Nya yg
tanggap situasi.
• Jangan melanggengkan dosa: tuli
telinga & bisu mulut!
• Bersama Yesus Sang Mesias,
mantarakan dalam hati kita: “Aku
ingin membuat segala-galanya
baik!”