Dokumen tersebut membahas enam serangan hacker terbesar dalam sejarah, termasuk serangan terhadap Sony PlayStation Network yang mencuri data 70 juta kartu kredit, serangan terhadap perusahaan pemrosesan pembayaran Heartland yang mencuri 10 juta data kartu kredit, dan Operation Shady RAT yang menyerang 72 organisasi selama lebih dari 5 tahun.
1. 6 Serangan hacker terhebat dalam sejarah
Dunia peretasan memang unik dan menarik untuk diikuti perkembangannya. Ada banyak kasus
mulai dari yang menjadikan tersangka peretasan sebagai terpidana sampai menjadikannya
seorang yang terkenal karena direkrut oleh organisasi atau perusahaan besar karena keahliannya
tersebut.
Mengutip dari daftar peretasan terbesar sepanjang sejarah yang pernah dimuat dalam Telegraph
(20/03), ada 5 aksi peretasan dimulai sebelum tahun 2006 sampai 2011 kemarin ditambah
dengan penyerbuan Anonymous ke Israel beberapa minggu lalu. 1. OP ISRAEL
1. Op Israel
Memang sampai sekarang tidak ada informasi resmi terkait serangan yang dilancarkan oleh
Anonymous dan pengikutnya dari seluruh dunia termasuk kelompok hacker lainnya.
Pihak Israel menyebutkan bahwa aksi yang dilakukan Anonymous tersebut gagal untuk
melenyapkan Israel dari internet sesuai janji mereka. Namun pihak Anonymous menyatakan
2. bahwa aksi mereka berhasil dengan merontokkan ribuan situs pemerintahan, militer, perusahaan
sampai dengan account Facebook, TWitter atau juga data penting kenegaraan serta data kartu
kredit.
2. Sony PlayStation Network
Pada tahun 2011 silam, kelompok peretas berhasil membobol jaringan Sony PlayStation
Network. Aksi peretasan ini mengabikbatkan lebih dari 70 juta data kartu kredit berhasil dicuri.
Karena aksi tersebut, Sony akhirnya menutup semua layanannya selama beberapa minggu dan
membenahi segala hal termasuk memberikan kompensasi kepada para pelanggannya.
3. Epsilon
Salah satu perusahaan marketing email bernama Epsilon melaporkan bahwa mereka telah
menjadi korban aksi peretasan pada tahun 2011 silam, Dalam aksi tersebut, Epsilon mengatakan
bahwa ada banyak data yang diambil dari mereka.
Sayangnya, Epsilon tidak menyebutkan jumlah pasti berapa data yang berhasil dicuri. Epsilon
juga mengatakan bahwa data yang diambil tersebut hanyalah daftar nama dan email saja. Setiap
tahunnya, Epsilon menerima kiriman 40 juta lebih email dari pelbagai perusahaan termasuk 2000
perusahaan ternama di dunia seperti Marks and Spencer.
3. 4. Heartland Payment Systems
Perusahaan pemroses pembayaran di New Jersey, Amerika Serikat, bernama Heartland Payment
Systems pernah kehilangan sekitar 10 juta data kartu kredit pada tahun 2009 silam karena aksi
peretasan.
Dari jumlah tersebut sekitar 175 ribu data kartu kredit milik pebisnis berhasil dicuri. Menurut
penelitian, serangan ini dilakukan oleh seorang peretas bernama Alberto Gonzalez yang
ditengarai juga sebagai dalang peretasan TJX di tahun 2007.
5. TJX
Pada tahun 2007 silam, ada sebuah aksi peretasan yang menjadikan sebuah perusahaan Amerika
Serikat bernama TJX sebagai target. Dari aksi peretasan ini lebih dari 45 juta kartu kredit orang-
orang yang berbelanja di TJ MAxx dicuri.
Beberapa pakar atau pengamat teknologi mengatakan bahwa jumlah yang diberitakan hanyalah
sedikit dari jumlah aslinya. Menurut mereka jumlah kartu kredit yang berhasil dicuri sebanyak
mendekati 94 juta.
4. 6. Operation Shady RAT
Beberapa tahun lalu ada sebuah operasi hacker dengan nama sandi Operation Shady RAT
(Remote Access Tool). Operation Shady RAT merupakan kampanye peretasan yang menjadikan
72 jaringan organisasi di seluruh dunia sebagai targetnya termasuk pemerintah Amerika Serikat,
pemerintah Inggris, 12 situs pertahanan Amerika Serikat dan banyak perusahaan teknologi lain
di seluruh dunia.
Aksi ini merupakan tindakan yang dilakukan secara bertahan dari sebelum tahun 2006 sampai
2010 lalu. Belum ada alasan dan informasi pasti apa yang mendasari dilakukannya Operation
Shady RAT.
Menurut peneliti dari McAfee, ada aktor intelektual khusus yang berdiri di balik serangan itu,
namun perusahaan pencipta antivirus ini menolak membeberkan siapa yang dimaksu dengan
aktor intelektual tersebut. Mereka hanya mengatakan bahwa China adalah salah satu dari para
penyerang.
sumber : http://www.merdeka.com